My Kitty Zizi
Kristao
A s t a g a K r i s w u
--x--
Kris wu, pria dewasa keturunan Cina-Kanada yang tahun ini menginjak dua puluh tujuh tahun setelah kelahirannya. Wajah tegas, dengan tatapan tajam dan iris mata berwarna dark choco, alis tebalnya membuat pria itu terkesan memiliki dominasi tinggi, ditambah dengan helaian rambut berwarna pirang platinum nya. Itu semua masih ditunjang oleh statusnya sebagai orang nomor satu pemilik perusahaan terbesar di kanada. Kehidupannya sempurna tanpa celah.
Tapi apa yang dilakukannya saat ini? Pria itu sedang duduk diatas ranjang king size dengan selimut berwarna gelap di kamarnya. Kris terlihat frustasi dengan apa yang dialaminya. Bagaimana tidak, makhluk kecil berbulu berwarna putih itu masih juga bergulung di pangkuannya. Ini sudah lewat tengah malam, tentu saja dia butuh tidur. Tapi bagaimana dia bisa tidur saat makhluk berbulu itu terus saja menggeliat diatasnya.
"Lama-lama aku bisa gila." Gerutu pria itu.
-My Kitty Zizi-
Akhir pekan selalu menyenangkan, tidak ada kegiatan kaku untuk sebuah kerja sama, tidak ada file menggunung untuk diperiksa, pokoknya tidak ada tekanan pekerjaan. Akhirnya otaknya bisa istirahat. Secangkir kopi hitam pekat di tangannya, pemandangan indah sebuah taman terlihat sepenuhnya dari balkon kamarnya. Pagi yang sempurna.
"Uncle!! Uncle Kris, where are you?!" Jika pagi sempurna yang Kris rasakan tadi diibaratkan sebuah kaca, kaca itu sudah hancur berantakan sekarang. Diletakan nya cangkir kopinya diatas meja bulat mahogani di sampingnya kemudian berdiri dan berjalan kedalam kamarnya.
"Ya princess, Uncle disini.." Ucapnya sambil merentangkan lengannya, gadis kecil dengan gaun biru muda secantik putri itu tertawa riang dan berlari kearah pria bersurai pirang platina itu lalu melompat ke pelukannya.
Kris menggendong gadis kecil itu dengan lengan kirinya saat berjalan keluar dari kamarnya. "Ayo jalan-jalan!" Ajak gadis kecil itu pada pria yang menggendongnya.
"As your wish my princess Sophia," Jawaban Kris membuat gadis itu mengangkat kedua tangannya bahagia.
"Mommy!! Hari ini aku akan pergi jalan-jalan dengan Uncle Kris." Setelah menuruni tangga dan mencapai lantai dasar, gadis kecil itu berlari kearah seorang wanita dewasa yang sedang menata makanan diatas meja. Wanita itu kakak kandung Kris, Jessica Wu.
Mendengar kalimat yang diucapkan putrinya membuat wanita itu menatap Kris menyesal, "Tidak apa-apa, aku memang sedang ingin keluar." Ucap Kris melihat kakaknya itu merasa tidak enak karena merasa mengganggu istirahat akhir pekannya.
Kris mengambil balok kayu yang diletakkan dibawah meja makan lalu menaruh nya diatas kursi sebelum mengangkat keponakan satu-satunya duduk diatasnya. "Thanks Uncle." Ucap gadis itu riang. Balok kayu itu memang disiapkan jika Sophia berkunjung ke rumah Kris. Karena dengan tinggi badannya sekarang, gadis kecil itu kesulitan saat makan diatas meja makan tinggi milik pamannya itu.
"With pleasure, Princess." Jawab Kris sambil mengambil tempat disamping gadis kecil itu, menunggu sarapan mereka.
-My Kitty Zizi-
Di salah satu pusat perbelanjaan, seorang Pria dewasa dengan gadis kecil bergaun biru di gendongannya berjalan diselingi tawa dan celotehan riang gadis kecil itu menjadi pusat perhatian para pengunjung. Siapa yang tidak kenal, wajah rupawan pria itu kerap menjadi sampul majalah bisnis karena kesuksesannya di usia yang cukup muda.
"Uncle aku ingin itu!" Ucap Sophia kearah banyaknya boneka yang dipajang di salah satu stand.
"Oke, pilihlah sesukamu Princess," Wanita muda berseragam yang menjaga toko itu tersenyum pada kedua pengunjung yang baru datang. Saat mengikuti gadis kecil yang sedang memilih boneka, mata wanita itu sesekali melirik penuh minat pada pria yang sedang sibuk dengan ponselnya. Pria itu terlihat sempurna dengan balutan baju berwarna putih dan celana gelapnya.
Sophia terlihat bahagia dengan panda kecil di pelukannya, hari ini gadis itu bersikap begitu manis tanpa membuatnya kewalahan sedikitpun. Biasanya saat keluar bersama keponakannya, dia akan sangat kewalahan.
Sophia selalu pintar memanfaatkan kesempatan dengan meminta makanan yang dilarang ibunya, meminta manequin yang dipajang stand toko baju, dan yang terparah dia menangis meminta patung angsa yang berada disebuah danau buatan di taman.
Setelah puas berkeliling dan makan siang, Kris menggendong Sophia yang sedang asik bermain dengan panda barunya menuju parkiran, "Uncle Kris, aku mau turun.." Ucap gadis kecil itu saat melihat sesuatu yang menarik perhatiannya.
"Tapi jangan lari, oke?" Kris terlihat ragu untuk menuruti kemauan gadis kecil itu, tapi Sophia mengangguk yakin. Dan saat Kris benar-benar menurunkannya, gadis kecil itu langsung berlari menjauhinya.
Kris tentu saja merasa jengkel, lalu disusul nya Sophia, gadis kecil itu berada di rerumputan di samping parkiran, gadis itu melihat sesuatu di depannya dengan senyuman ceria. "Princess, kita harus pulang sekarang atau mommy akan marah," Ucap Pria dewasa itu berusaha membujuk keponakannya.
"Uncle aku mau ini! Ayo kita bawa pulang," Tunjuk Sophia pada sesuatu di depannya, atensi Kris teralih pada makhluk itu. Dilihatnya seekor kucing kecil berbulu putih sedang duduk sambil melihat kearah gadis kecil di depan nya.
"Princess, mom Jessy alergi pada bulu kucing, jadi itu ide buruk untuk membawanya pulang," Jawab Kris tentang ide membawa bola bulu berwarna putih itu.
Mata bening Sophia penuh, mulai berkaca-kaca dan bibirnya mencebik siap meledak dalam tangisannya. "Kasian, dia pasti tidak punya rumah Uncle, dia masih kecil sekali.. Bagaimana kalau dia diculik?" Ucap gadis kecil itu menyuarakan pikiran polosnya lalu mulai menangis.
Kris memijat pangkal hidungnya. Nah kan, baru saja Kris berfikir ini akan mudah, nyatanya tidak. Iris dark choco nya menatap makhluk kecil penuh bulu itu, dia tidak benci kucing hanya tidak suka saja.
"Uncle Kris?!" Panggil Sophia di sela tangisnya karena pria dewasa yang ada di depannya itu masih juga diam. "Kita bawa saja ke penampungan hewan, disana akan ada yang merawatnya dengan baik, setuju?"
Tangisan gadis itu berhenti, hanya saja bibirnya masih mencebik saat menatap pria bersurai pirang platina di depannya. "Aku ingin bermain dengan dia dulu boleh?" Ucap gadis kecil itu memohon.
-My Kitty Zizi-
Kris sesekali melihat keponakannya di kursi belakang dari kaca di depannya, Sophia sedang asik mengusap bulu putih kucing kecil itu. Akhirnya dia menuruti juga kemauan keponakannya. Tentu dia khawatir jika Sophia dicakar atau digigit, tapi nyatanya kucing itu bersikap manis.
Hari mulai malam saat Kris duduk di sofa living room rumahnya, Sophia masih asik bermain dengan kucing kecil itu setelah memberinya makanan kucing yang dibeli saat perjalanan pulang. Sedangkan Jessica, tadinya wanita itu menunggu Sophia untuk diajak pulang, tapi Kris dan gadis kecilnya malah datang membawa hewan yang menjadi musuh besarnya.
Setelah mengomel pada Kris dan buah hatinya, akhirnya ibu muda itu pulang terlebih dulu dengan menutup hidungnya karena Sophia merajuk ingin tinggal lebih lama.
Kris terlihat santai dengan meluruskan kakinya di sofa panjang itu, "Mulai hari ini namamu Zizi ya?" Ucap Sophia pada kucing kecil itu sambil menaruh boneka panda yang tadi dibelinya di depan kucing putih itu.
"Dan ini baby panda, mulai hari ini kita bertiga adalah teman," Ucap Sophia riang.
Kini tinggalah Kris dan kucing berbulu putih itu di living room nya, Sophia pulang setelah beberapa saat yang lalu dijemput Daddy nya, kakak ipar Kris. Gadis kecil itu sempat merajuk memohon agar kucing itu dibawa pulang. Saat dilarang, gadis itu masih juga tidak kehabisan akal dan memohon agar Kris mau merawat kucing kecil yang dia beri nama Zizi itu.
"Tidak bisa sayang, Uncle Kris sibuk bekerja, akan lebih baik jika kucing kecil itu di penampungan hewan, disana dia akan dirawat dengan baik dan mendapatkan banyak teman," Kira-kira begitulah kalimat kakak iparnya tadi pada Sophia, dan gadis kecil itu akhirnya mengerti. Kris tidak pernah menyangka mantan DJ yang dinikahi kakaknya bisa menjadi ayah sepintar itu.
-My Kitty Zizi-
Ini hanya semalam dan besok pagi dia akan membawa makhluk berbulu ini ke penampungan. Tapi kucing itu terus saja mengikutinya kemanapun. Bahkan saat dia mandi, Seolah meniadakan fakta bahwa kucing itu benci air. Dan saat kucing itu dia tinggalkan di depan pintu kamarnya yang tertutup, makhluk itu akan terus mengeong dengan suara kecilnya sambil mencakar pintunya.
Dilihatnya jam yang terletak diatas nakas di samping lampu tidurnya, waktu menunjukkan pukul dua belas lebih lima puluh. Pantas saja kepalanya sakit. Kris menurunkan kucing itu dari pahanya kemudian meletakkan makhluk berbulu itu di tempat yang masih kosong disampingnya.
"Tidur! Kalau tidak, aku akan melemparmu keluar jendela!" Desis pria bersurai pirang platina itu pada kucing putih di sampingnya.
Alis kanan pria itu terangkat, tanpa diduga, kucing kecil itu langsung meringkuk disamping boneka panda yang ditinggalkan Sophia sambil menatapnya dengan mata bening itu. Kris terlihat puas dengan kemampuannya menjadi diktator, kenapa dia tidak melakukan itu dari tadi sih? Akhirnya dia bisa tidur juga.
Ini hari minggu, tidak ada alasan untuk bangun pagi setelah jam tidurnya berantakan semalam. Tapi pergerakan di sampingnya terpaksa membuatnya harus membuka matanya. Lengannya kebas karena sesuatu menindihnya ntah sejak kapan.
Dengan mata setangah terbuka, dilihatnya tempat di samping kanannya. Wajah cantik dengan mata terpejam, kulit kuning langsat dengan hidung tinggi dan bibir berlekuk manis seperti bibir kucing. Dan kemudian bibir itu mengeluarkan lenguhan kecil. Mata Kris terbuka lebar saat mendengarnya dan sepenuhnya sadar dengan apa yang dilihatnya.
Kenapa bisa ada seorang gadis di ranjangnya? Apa gadis ini menyusup dan sudah berbuat sesuatu padanya saat dia tidur?! Dibukanya selimut yang menutupinya dan gadis itu panik untuk mengecek apakah ada sesuatu yang mencurigakan terjadi pada tubuhnya, bom misalnya. Oh tidak ada, kulitnya masih bersih tanpa sayatan apapun. Mata dark choco pria itu bergulir dan yang didapatinya gadis yang meringkuk disampingnya itu... telanjang di balik selimut!
"Holly shhit!" Teriak pria berdarah Cina-Kanada itu saat terjatuh dari ranjangnya.
Gadis itu terbangun mendengar kegaduhan yang terjadi kemudian beranjak duduk dengan cepat dan menatap awas kesekitar. Kris tersedak ludahnya sendiri saat melihat hal itu. Karena gerakannya, selimut yang menutupi tubuh gadis itu kini hanya menutupi pinggang ramping sosok diatas ranjang itu.
"Siapa kau?!" Gadis itu melihat kearahnya saat Kris menyuarakan apa yang ada di kepalanya. Tidak ada lagi pandangan waspada, kali ini mata hitam bening itu terlihat kebingungan saat mengamati Kris yang duduk di lantai dengan hanya mengenakan sebuah boxer bergambar angry bird. "Zizi?" Ucap gadis itu dengan nada balik bertanya.
Dahi Kris mengernyit, itu nama yang diberikan Sophia pada kucing putih kemarin kan? Dijilatnya pipi bagian dalamnya, gadis ini mencoba membual rupanya. Pasti dia penyusup.
Mata dark-choconya menatap kearah pintu kamarnya, masih terkunci dengan rapi. Kaca jendela, tidak ada yang pecah. Dinding kamarnya, juga masih utuh tanpa lubang. Tunggu-tunggu, pasti ada yang salah!!
Pandangannya melihat kesekitar berusaha mencari keberadaan kucing kecil yang semalam tidur di sebelahnya. Dan makhluk berbulu itu tidak ada dimanapun.
Ini gila!!!
Tbc BosQue.
