"Spiegel"
The plots and story based on my own mind, I surely never cheat another story from other writers.
Warning figured you, the sins save to yourself
Mature Content in several plots
Jimin!Centric (Possibility)
.
Saat kau melihat kearah cermin kau akan melihat refleksi dirimu dengan jelas. Refleksi cermin menggambarkan seperti apa dirimu dan rupa mu. Namun apakah kau tahu cermin juga mempunyai sifat indirect mirror, yang tidak hanya memantulkan fisik dari dirimu tetapi juga memantulkan fisik dari sosok lain yang tanpa kau tahu jika sosok tersebut adalah sosok yang terikat dengan dirimu?
.
.
.
Full Moon in February
Cahaya bulan berpendar menyebar kesegala penjuru di hutan Black Forest, Germany. Pohon cemara dan pinus yang tumbuh menjulang berlomba menutupi cahaya bulan yang hanya seperkian menyinari hutan tersebut. Hutan gelap dengan minimnya penerangan cahaya bulan, the creepy thing that the people known as "the habitat" of the mythology creatures, entahlah makhluk apa saja yang ada disana. Who knows?
Sebersit sosok hitam terlihat lewat diantara hamparan daun cemara yang menguning diatas tanah yang hitam, sosok itu melesat cepat hanya dalam hitungan seperkian detik yang jaraknya lebih dari 100 meter. Juntaian kain hitam yang berasal dari sosok itu menggantung diatas pohon cemara yang lebih pendek.
Tangannya tergerak mengambil sebuah cermin didalam kantung jubah hitamnya.
"Die figur" cahaya putih menguar disekitar cermin tersebut dan setelah mengucapkan sebuah mantra terlihatlah sesosok pemuda yang tengah berdiri didepan cermin besar. Meskipun wajah dari sosok itu tertutupi oleh tudung hitam, tapi terlihat sudut bibir sebelah kirinya terangkat dengan tangannya yang mengusap cermin itu.
.
.
.
Berlin, Germany
Ckleck
"Jimin, cepat bangun. Kau mau terlambat sekolah sayang?" wanita paruh baya yang terlihat masih cantik tengah mengetuk hidung si pemuda yang asik bergelung dengan selimutnya. Pemuda bernama Jimin itu bergerak-gerak dan bangun dari tidurnya. Tangannya mengambil sebuah kotak beludru hitam lalu membuka isinya.
"Ibu, tadi malam aku menemukan ini bersama Jungkook dikamar koleksi ayah" tangan kecilnya memegang biji ek emas dan setangkai daun cemara perak. Ibu Jimin menatap lekat benda yang dipegang oleh Jimin dan tersenyum.
"Itu koleksi ayahmu saat dia berlibur bersama temannya di Black Forest, sayang. Kau boleh memilikinya karena ayahmu memang ingin memberikannya untukmu." Jimin melengkungkan bibirnya keatas saat mendengar ucapan ibunya.
"Dan…. Ini kulit pohon pinus berwarna hitam, apa ibu tau jika ayah juga memberikan ini kepadaku?" ibu Jimin terdiam sejenak saat melihat kulit pohon pinus ditangan Jimin. Tangannya mengambil benda tersebut.
"Ini cuma potongan kulit pinus yang tidak terpakai, mungkin ikut masuk saat ayahmu mengambil biji ek dan daun cemara, ibu akan membuangnya. Bersiaplah kau harus berangkat sekolah dan sepertinya sese—"
"Jiminnie"
"Nah, kau sudah tau siapa yang memanggil" ibu Jimin lantas keluar dari kamar Jimin dan menyapa seseorang yang sudah berada dihalaman rumah Jimin.
Pemuda imut itu menatap sejenak kulit pohon pinus yang berada didalam kotak yang dipegangnya.
"Bukan kah sudah diambil oleh ibu? Kenapa ada disini lagi?"
.
.
.
Prolog END
Note:
Spiegel: cermin istilah dari Bahasa Jerman
Die figur: Sosok, sebuah spell yang mewakilkan sosok yang datang didalam cermin.
