Hyouka (c) Novel: Yonezawa Honobu | Manga: Task Ohna

Hyouka s2 Fanfic (c) DragonShadowDSC feat. 6

.

WARNING: GeJe, Typo, aneh, OOC

Don't like? Don't Read

.

PROLOG

Houtarou membuka matanya, karena suara berisik dan harum masakan, seingatnya, Tomoe baru saja pergi ke Afrika 3 hari lalu, memang dia sudah kembali? Setahu Houtarou, Tomoe baru kembali 1 tahun mendatang, lalu siapa yang memasak?

Suara penggorengan kembali terdengar, dengan malas ia turun dari kasurnya kemudian berjalan kebawah "Aneki.. apa perjalananmu ke Afrika di batalkan?" tanya Houtarou dengan suara yang masih mengantuk, tapi herannya tak ada jawaban, kembali, Houtarou menyeru nama sang Kakak "Anekiiii, Oreki Tomoe-neeee," ucapnya.

Terdengar suara cekikikan kecil, Houtarou heran, suara tertawa kakaknya tak seperti itu "Aku bukan Tomoe-nee, Oniichan!"

Hah? Oniichan? Sejak kapan Aneki memanggilku Oniichan... dan sejak kapan.. suaranya jadi...kekanak-kanakan?

"Mungkin kau harus membuka matamu untuk mengetahui siapa di depanmu ini," sugesti dari orang misterius itu muncul, dengan terpaksa Houtarou mengikuti sugesti itu, ia membuka matanya perlahan, lalu matanya terbuka lebar.

"NAACHAN!?"

"Ohayou! Oniichan!"

.

.

DSC Present: Hyouka s2 DSC vers

.

.

"Sudah tidak apa Eru-nee," kata seorang perempuan berambut lurus namun pendek, ia menatap sepupu perempuannya yang sedang meminta maaf karena dia membuatkan sarapan "Ta-Tapi Licchan, kan kasihan kau, baru sampai tadi malam.. sekarang..," Eru terbata-bata mengucapkan kata-kata yang pas untuk meminta maaf, gadis berambut pendek itu mengangguk "Sudah tidak apa-apa Eru-nee, aku senang kok bisa memasak untukmu," jawab anak perempuan itu.

Eru mengangguk "Onee-san, maukah kau mengantarku ke SMP baruku?" tanya perempuan berambut pendek itu, Eru mengangguk "Tentu saja, dimana?" "SMP Kaburaya, tapi aku tidak tahu dimana..," kata sepupu Eru.

"Kaburaya... Bukannya SMP nya Oreki-san ya?" Gumam Eru "Apa Nee-san?" "T-T-Tidak! Oh iya aku mau menelepon seseorang dulu ya!"

.

"Jadi, beritahu aku, kenapa kamu disini?" tanya Mayaka menatap tajam anak lelaki yang beda 1 tahun dibawahnya "Sudah kubilang, Tante Mira mau kau merawatku hingga aku lulus SMA paling tidak," jawab anak laki-laki itu.

Mayaka menjambaki rambutnya sendiri "Grr! Tidakkkk!"seru Mayaka, laki-laki itu diam saja "Maya-neechan, cepat ganti bajumu! Nanti kita terlambat!"

.

"Sudah sampai, Arigatou Satoshi-niisan," kata laki-laki di depan Satoshi, Satoshi mengangguk "Kupikir aku tak perlu buru-buru, Mayaka katanya mau datang kesini," kata Satoshi "Sou Desuka? Baiklah..,"

.

"Kita mau kemana dulu sih?" tanya orang dibelakang Houtarou "Diam saja," kata Houtarou, ia mengendarai sepedanya ke rumah Eru "Nah," Houtarou turun dari sepedanya, kemudian dia memencet bel rumah Eru "Permisi," ucapnya, pintu bergeser menampakkan seorang gadis seumuran Houtarou mengenakan baju seragam "Ohayou Gozaimasu Oreki-san!" sapa Eru dengan muka ceria, Houtarou mengangguk "Licchan sudah bersiap-siap, ano.. aku akan mengambil sepedaku dulu," ucap Eru kemudian langsung masuk kedalam.

Houtarou menunggu di depan gerbang "Niichan," gadis itu menarik-narik baju Houtarou "Hm?" tanya Houtarou "Siapa gadis itu tadi? Pacarmu yah?" tanyanya, Houtarou membelalakkan matanya, semburat merah keluar dari pipinya "M-M-M-Maksudmu apa? B-Bukan.. D-Dia..,"

"NAREKI!?" "Eh..? Lithanda!"

.

"Oh, begitu toh, kamu masuk Kaburaya juga," kata Ibara Takumi, sepupu Mayaka "Iya," jawab Fukube Rikuo, sepupu Satoshi "Kita menunggu siapa lagi sih?" tanya Mayaka jengkel menunggu "Houtarou~" jawab Satoshi.

KRING KRING!

Bel sepeda berbunyi "Oh! Itu dia!" jawab Satoshi "Hm," dua orang perempuan lainnya membawa sepeda Houtarou jadi artinya.. Houtarou membonceng "Anou... Oreki-san, aku akan turun sekarang," kata Eru, Houtarou tersentak "H-Hai," kata Houtarou setelah Eru turun, Rikuo menjerit "Nareki!? Lithanda-chan!?" tanya Rikuo.

Oreki Naira dan Chitanda Likka adalah sepupu Houtarou dan Eru "Oh? Kalian saling kenal?" tanya Houtarou, Nareki-nama panggilan Naira hanya mengangguk "Sudah saatnya masuk! Ayo!" kata Nareki, mengabaikan kontak mata dengan Takumi.

Rikuo dan Lithanda saling pandang "Ok! Kalau begitu Jaa!" kata Rikuo dan Lithanda.

"Apa-apaan?" tanya Houtarou.

"SUDAH TELAT! Houtarou! Aku pinjam sepedamu! Mayaka! Ayo sini! Aku bonceng,"

"Chotto SATOSHI!" terlambat, sepeda Houtarou sudah meluncur "Kurasa.. kau harus kubonceng lagi," kata Houtarou, muka Eru memerah, mengangguk kemudian naik ke jok belakang, Houtarou langsung meluncur keluar dari lingkungan Kaburaya.

.

Prolog-Fin-