"When your lips whisper my name
My stopped heart softly and slowly pounds..."

YEWOOK

Yaoi/Boyslove

Rate: T+

Romance/Hurt

...

Bau-bauan rumput mati dan tanah sembab tercium pekat disana. Bukan suatu kebetulan, hanya hujan yang baru menyapu bersih tempat bertabur darah itu dengan daun oranye yang terbawa guyuran air.

Sempat terasa amis detik lalu, tetapi tidak lagi. Hanya kayu lapuk bercampur udara dingin yang mendominasi keadaan. Semuanya diam, nyaris tidak tersentuh. Bisikkan halus yang hanya terdengar. Seperti tidak nyata sama sekali, buram bagaikan mata berkaca menahan tangis.

Tindakkannya nekat. Tapi inilah yang sering ia dengar dari banyak kerabat dekatnya yang ia sering sebut-sebut sebagai 'sahabat'. Bukankah sudah terlambat untuk bangun dari situ?

Ia tidak suci lagi, Jadi tidak masalah jika ia yang 'kotor' ini tersungkur diantara tanah tanpa isakkan penyesalan sedikitpun. Ini memang salahnya. Menyerahkan begitu saja seolah-olah hidupnya hanya barang bekas siap pakai kapan saja.

Hanya karena kata yang pernah ia dengar dari mulut bohong namja itu ia percaya. Kata yang seperti, "aku mencintaimu, percayalah.."

Bodoh! Yah-itu adalah status penting seorang pria kecil berumur 17 tahun bernama Ryeowook. Park Ryeowook, tepatnya.

Sudah beratus kali sahabat-sahabatnya berusaha menyakinkan ia jika 'itu' bukan perbuatan yang salah terhadap pasangan kekasih. Mereka berkata, "Di dunia ini, kelakuaan para Seme memang begitu Wookie-ah. Sudah serahkan saja, aku saja masih bersama Kyuhyun . tidak ada kata menelantarkan-kok!" ujar Sungmin -salah satu sahabatnya- pada saat keraguaannya datang menyelimuti.

"kau akan semakin dewasa, tenanglah." Kini timpalan kata itu berasal dari Hyukjae.

Awalnya ia ragu untuk memberi ke'perawanan' tubuhnya kepada namja bernama Kim Yesung, ketua geng dikampus tempat ia belajar. Memikirkan segala kemungkinan yang nantinya akan terjadi, ketika Yesung datang malam senin meminta ia agar mencoba tidur-layaknya kebiasaan pasangan Jepang dan Korea yang sedang marak-maraknya.

'harus memberi kepercayaan' begitulah kilasan kata yang mendukung kegiatan populer dikalangan remaja menjalin kasih tersebut. Mereka lain dengan Ryeowook.

Pemuda itu memikirkan bagaimana jika ia nantinya 'tidur' bersama Yesung, dan setelah mereka melakukan itu. apa namja seperti Yesung akan pergi atau malah sebaliknya? Ia tidak tahu...

Dan berujung kepada bujukkan dari teman-teman dan sahabat yang berkata seolah ia akan baik-baik saja, akhirnya menyetujui permintaan kekasihnya-Yesung.

Semuanya terjadi begitu saja. Ia masih mengingat jerit kesakitannya ketika kejantanan Yesung merobek lubang miliknya untuk pertama sekali. Ia menangis kencang saat itu, Yesung seperti kesetanan ketika mereka bergumul.

Terlalu rakus,menuntut,dan beringas. Ia bahkan ngeri menatap pria tampannya.

Tapi ia pasrah-pasrah saja. Bermodal bualan 'cinta' dari Yesung, dan mempercayai hubungan mereka yang akan terus bersama.

Yah-Yesung senang mendapat apa yang ia mau. Begitu'pun dengan Ryeowook. Pria kecil polos yang lugu diambang batas itu, tersenyum bahagia mengetahui Kekasihnya Yesung puas dengan apa yang telah ia berikan.

Mereka berpelukkan cukup lama, bergumam "saranghae" seolah kata-kata itu seperti kebiasaan yang tidak ada sakralnya sedikit'pun. Menggombal layaknya perbuatan manis Yesung kepadanya. ia percaya Yesung, sangat mempercayakan namja bersurai Wine itu. namun-

PLAK!

Sakit. Tidak sesakit ia ketika 'dimasuki' oleh Yesung saat itu, tapi sakit seperti uluh hati yang tertancap oleh sebilah pisau tertajam. Ia bahkan masih mengingat disaat Yesung emosi diambang batas disaat pemuda Wine tersebut memutuskan hubungan mereka hanya karena alasan 'jengah'.

Astaga! Ryeowook hampir kehilangan kesadaran saat itu. saat dimana tiga hari silam mereka melakukan hubungan intim sepasang kekasih. Ia tentu menolak, menanggis dan memohon agar Yesung tidak meninggalkannya.

Tapi ia salah. Pria-nya itu pergi bersama gadis lain. Tertawa kuat ketika melihat ia mengemis permohonan agar Yesung menarik kata putus untuknya. Seperti merobek luka baru di hati kecil Ryeowook. Ia menyadari bagaimana tertinggal di kegelapan malam saat itu. dengan tangis dan bekas tamparan telak MANTAN kekasihnya.

Kekasih yang sangat ia percayai dan ia cintai.

Ia menahan tangisya agar tidak lebih dalam, berusaha melupakan Yesung. hingga kejadian buruk seperti belum puas menimpanya dengan berita lain yang mengatakan jika ia-

"hamil?!" ucapnya tidak percaya. Dunia berputar menghempas ia hingga terjatuh ke dasar bumi. Gelap oleh tangis dan hawa hujan.

Berlari sekuat tenaga juga tidak akan menolong. Siapa'pun tolong, batinnya berteriak. Sirna sudah harapannya untuk melupakan Yesung. anak yang ia kandung adalah milik Yesung, milik orang yang telah merobek sekali lagi luka dalam. Sangat dalam sampai nafasnya tersegal bagai mayat hidup di tengah jalan itu.

Tengah jalan berbau lapuk, basah oleh hujan, dan di kubur banyaknya daun oranye.

Sayatan luka di kakinya karena terjatuh ketika berlari ia abaikan. Sudah sekitar tiga jam ia membiarkan diri tersungkur tidur di jalan itu. bagaikan orang gila jika ada yang melihat keadaannya. Ia hanya tidak menyangka semua hal yang menimpa adalah 'kejutan' buruk.

Mengapa begitu sakit?

Terlintas pemikiran gila di mata kosong Ryeowook saat menit lalu. Hampir saja ia berniat menggugurkan kandungannya jika saja, hatinya tidak berteriak histeris..

Jangan! Jangan, Ryeowook-ah...batinnya menangis kencang.

Ia bagun dari jalan basah itu, terdiam sebentar walau tangisnya masih sama. Mengelus-elus perut yang terdapat calon bayi yang mungkin akan menemaninya menemukan kebahagiaan nantinya. Cukup sudah ia berpikir gila! Ini adalah anaknya. Bukan anak Yesung, tekannya tertawa keras didalam hati.

"pria itu..." Ryeowook mengepal kuat buku-buku jarinya. Persetan dengan kata cinta! Persetan dengan rayuan atau semacam hal memuakkan yang pernah Yesung berikan! Ia membenci Yesung.

Sangat membenci Yesung!

"tenang sayang..hiks...umma yang akan appa idiotmu itu..hiks.."Ryeowook tersenyum didalam tangisnya. Bagaimana'pun ia harus bangkit! Ia calon ibu, dan dalam menunggu waktu anak bayi termanisnya akan hadir.

Bayi yang dulunya Ryeowook impi-impikan suatu hari nanti. Menjadi seorang ibu untuk anaknya bersama Yesung-tapi itu sangat dulu. Hapus namja brengsek itu dari bayangan manis yang ia rancang. Biar Ryeowook mengubah hidupnya kembali..biarlah~

Tanpa Yesung

.

.

Tanpa kata 'cinta'

.

.

Dan tanpa pengharapan bersama pria itu lagi!

TBC

hai~ author-ah tidak, sebut 'penambah' cerita YEWOOK hadir!

ku harap kalian bisa menerimaku sebagaimana teman, tidak seperti kalian mengangumi YEWOOK-kok^^...kita bisa berteman baik. saya memberi kalian cerita, dan kalian menyemangati saya melalui deretan kalimat kalian kkk^^

gimana? ini menarik'kah? atau tidak sama sekali...aku bisa memakluminya jika kalian berkata ini 'jelek' hahahaha xD