Ini pertama kali aku buat fanfic , maaf jika tidak sesuai harapan. Setelah melihat banyak ratusan Fanfic tentang Kaze , aku jadi ingin mencoba membuat cerita ini. Maaf kalo jalan cerita nya mirip dengan yang lain. Ta[i silahkan di baca

Sekali lagi ini Yaoi , boy x boy . yang tidak suka yaoi silahkan jangan dibaca.

Go on Easy on me please, thank you

Disclaimer : Semua karakter ini milik Matsuri Hino , Semuanyaaa

Jiwaku Untukmu.

Chapter 1

2 tahun...

Sudah 2 tahun lamanya Zero Kiryu mencoba melupakan semua yang berhubungan dengan kuran. Tetapi setiap malam di dalam mimpinya merekalah yang selalu muncul. Bukan lagi mimpi ketika dirinya masih kecil dan melihat semua keluarganya di bunuh oleh Shizuka Hio tetapi yang muncul selalu Yuki dan Kaname.

Setelah semua kejadian dengan Rido dan Yuki yang ternyata adalah pureblood princess tidak lain adalah adik dari Kaname Kuran, hal itu membuat hatinya hancur berkeping keping.

Flashback.

Selama ini dirinya sangat menyayangi Yuki seperti adiknya sendiri, walaupun mereka berdua bukanlah saudara sekandung melainkan anak adopsi dari Kaen Cross seorang mantan vampire hunter. Rasa sayang itu perlahan lahan berubah menjadi cinta dan Zero selalu melindungi Yuki dari Vampire manapun, khususnya vampire di akademi Night Class dan sang Pureblood yang arogan Kaname Kuran.

Kaname Kuran,dia selalu melihat Yuki dengan mata yang penuh kasih sayang, bahkan rela memberikan darahnya yang berharga kepada Zero dengan syarat Zero tidak boleh meminum dari Yuki dan harus selalu melindunginya. Bahkan Kaname membunuh Shizuka Hio musuh Zero demi Yuki.

Semua itu berubah ketika dirinya dalam suatu misi yang diperintahkan oleh asosiasi hunter dan membuat dirinya berpatner dengan Pureblood Kaname Kuran.

Tanpa di sadari hubungan mereka menjadi dekat bahkan lebih dekat dari seorang teman.

Hingga suatu saat Kaname menyatakan perasaannya kepada Zero . Pertama Zero bingung dengan jawaban yang harus dia berikan kepada pureblood karena perasaannya kepada Yuki, walaupun akhirnya dia menyadari perasaan sesungguhnya kepada Kaname.

Cinta.

Zero dan Kaname pun menjadi sepasang kekasih tetapi tetap berpegang teguh selalu melindungi Yuki gadis yang mereka kasihi. Mereka harus merahasiakan hal ini dari semua orang juga khususnya Yuki, bagaimana dengan perasaan gadis itu jika ia tau hubungan mereka berdua.

Juga khususnya dari Vampire Council , karena Vampire Council tidak akan diam jika mendengar Pureblood berharga mereka memiliki hubungan dengan sebatas vampire D yang tidak akan tau kapan jatuh menjadi vampire E apalagi vampire D itu juga seorang Hunter. Hal ini dapat menimbulkan kekacauan di dunia vampire dan vampire hunter.

Mereka berdua sangat bahagia walaupun harus merahasiakan hubungan mereka.

Berpelukan.

Berciuman.

Sex.

Ya Sex. Bahkan mereka sudah melakukannya, bahkan Zero rela mengambil peran sebagai yang "menerima" semua ini karena rasa cintanya kepada Kaname.

Zero sangat mencintai Kaname. Kaname telah memberikan apa yang hilang dari diri Zero ketika Shizuka Hio mengambil semuanya. Kaname selalu menyiram dirinya dengan berbagai cinta dan kasih sayang begitu pula Zero sebaliknya melakukan hal yang sama kepada Kaname.

Tetapi semua itu kandas begitu saja ketika Rido menyerang. Saat itu Rido sangat terobsesi dengan Yuki yang mirip dengan mendiang ibu Kaname, Juuri Kuran. Rido sendiri adalah paman Kaname yang jatuh cinta kepada adiknya sendiri Juuri Kuran dan menjadi gila karena Juuri lebih memilih Haruka Kuran saudaranya yang lain untuk menjadi suaminya , alhasil Rido membunuh keduannya dan membuat Kaname menjadi yatim piatu seperti dirinya.

Zero dengan Kaname berusaha dengan susah payah mempertahankan akademi Cross dan Yuki dari serangan Rido . Dengan pistol anti vampire kesayangan Zero Bloody Rose dan juga Yuki yang memaksa untuk melawan dengan senjatanya Artemis , mereka berhasil mengalahkan Rido. Di saat terakhir Yuuki terluka parah akibat serangan balik dari Rido tetapi terkejutnya Zero ketika melihat Kaname mengigit leher Yuki dan meminum darahnya. Zero berteriak meminta Kaname menghentikannya , dia tidak ingin Yuki menjadi vampire seperti dirinya ketika dulu di gigit oleh Shizuka Hio. Kaname tidak mempedulikan permohonan Zero dia terus terus mengigit Yuki dan seketika aura di sekitar mereka berubah. Lebih tepatnya aura disekitar Yuki berubah , aura Yuki yang awalnya manusia berubah layaknya Kaname,seorang pureblood. Saat itu juga Zero terkejut tak tau apa yang harus dikatakan. Hati Zero terasa pecah berkeping keping melihat apa yang disaksikannya.

Yuki berubah menjadi seorang pureblood , mata Yuki yang merah crimson tidak dapat menangkal apa yang Zero lihat dan rasakan. Dengan segera Kaname melepaskan dirinya dari leher Yuki dan mengigit tangannya sendiri mengambil darah ke mulutnya dan memberikannya ke Yuki via mulut dan memaksa Yuki menelan darahnya. Rambut Yuki yang awalnya pendek sebahu tumbuh menjadi panjang seketika. Bahkan para pengikut Kaname sangat shok menyaksikan apa yang mereka lihat.

Zero merasakan hatinya membara pula seketika dan mengarahkan Bloody Rose ke arah Kaname, tetapi Yuki menghalangi Zero dan mengatakan bahwa Kaname adalah kakaknya. Lagi-lagi hati Zero remuk mendengarkan pernyataan Yuki dan Zero langsung pergi meninggalkan kedua saudara itu.

Zero harus menenangkan dirinya dan berpikir dengan kepala dingin, dia mengunci dirinya sendiri didalam kamarnya di rumah kepala sekolah Kaen Cross. Tetapi sebanyak apapun Zero memikirkannya, hatinya merasa di khianati. Apakah selama ini Kaname mempermainkan hatinya hanya untuk Yuki. Hingga Yuki menyadari dirinya adalah seorang pureblood dan Kaname akan mengambil ratunya (Yuki) dan meninggalkannya begitu saja, bagaikan bidak catur yang dapat di buang sewaktu waktu.

Kenapa, kenapa, kenapa.

Kenapa harus dengan cara ini Kaname melakukannya, kenapa harus dengan membuat dirinya jatuh cinta kepada sang pureblood. Apakah pureblood itu berpikir dengan membuatnya jatuh cinta dengannya, Zero akan melakukan apapun untuknya.

Kenapa harus menyakiti hatinya seperti ini, bahkan Yuki yang ia sayangi akan di bawa pergi oleh Kaname.

Dan mereka akan meninggalkannya.

Setelah itu Kaname menemui Zero untuk terakhir kalinya. Zero yang masih merasa terpukul dan terkhianati mendekam di dalam kamarnya. Kaen Cross Ayah angkat Zero sudah membujuk Zero untuk keluar dari kamarnya, bahkan Yuki datang menemui Zero dan meminta maaf tetap tidak di pedulikannya.

Kaname mengetuk pintu kamar Zero tetapi tidak ada jawaban, tetapi Kaname tau Zero masih ada dibalik pintu itu.

" Zero aku mohon buka pintunya, ada sesuatu yang harus kukatakan padamu sebelum pergi "

" "

" Zero ..."

" PERGI ! AKU TIDAK MAU MELIHAT MUKAMU LAGI PUREBLOOD BANGSAT ! "

Mata Kaname melebar seketika mendengar perkataan Zero, tetapi Kaname tetap harus membicarakan ini kepada Zero.

Dengan kekuatan Purebloodnya Kaname membuka pintu kamar Zero dengan mudah dan masuk kedalam kamarnya.

" Apa yang... , SIALAN PERGI DARI KAMARKU SEKARANG JU hmpph.. "

Kaname mencium bibir Zero seketika , dengan lembut , Zero yang awalnya tegang menjadi relax seketika.

Bau Kaname yang khas menenangkan Zero. Tetapi Kaname segera melapaskan bibirnya dari Zero.

" Zero aku ingin meminta maaf padamu , aku... "

" Hanya memanfaatkanku kan, kau hanya membuatku menjadi alatmu seperti bidak catur lain yang bisa dibuang begitu saja "

Zero yang awalnya ingin melampiaskan kemarahannya dan ingin berteriak keras kepada Kaname tanpa disadari mengatakan apa yang dipikirannya dengan suara seperti bisikan.

Kaname diam tidak berkata apa-apa, melihat ekspresi wajah Zero yang sangat kecewa membuatnya berhenti mengatakan hal sebenarnya.

Mata lavender Zero bertemu dengan mata coklat Wine Kaname.

Kaname menatap dalam mata Zero, terlihat air mata keluar dari mata lavender Zero dan mengalir melewati pipinya. Kaname menyentuh pipi Zero yang putih dengan tangannya dan mengelap air mata Zero.

Saat itu juga Zero melihat banyak emosi yang tertuang dari wajah Kaname , Zero ingin mengatakan sesuatu kepada Kaname tetapi entah kenapa matanya menjadi berat dan ingin tertutup.

Rasa kantuk memenuhi diri Zero , hal terakhir yang Zero lihat adalah wajah Kaname yang terlihat sedih dan kata kata Kaname yang tidak begitu jelas ia dengar.

Kaname memegang erat tubuh Zero terjatuh dan memeluknya, ia tau tak adil baginya untuk melakukan hal ini pada Zero.

Tapi hal ini tetap harus dilakukan demi adiknya Yuki.

" Maafkan aku Zero ,maafkan aku, aku sangat mencintaimu dan selamat tinggal "

Kaname mengangkat Zero dan membaringkannya di ranjang , ia melihat Zero untuk terakhir kallinya.

Memperhatikan Zero untuk terakhir kalinya, melihat mata Zero yang tertutup , melihat rambut indahnya yang berwarna putih silver , selalu sangat lembut ketika Kaname menyentuhnya dan Kaname pasti merindukan hal itu.

Kaname mencium kening Zero dan melihat wajah tidurnya yang terlihat damai.

" mungkin kita dapat bertemu lagi ketika keadaan sudah berubah, bahkan mungkin sebagai musuh"

Kaname tersenyum sedih dan dengan sekejab ia menghilang.

Zero dapat merasakan sinar matahari merambat dari jendelanya dan ia terbangun. Matanya melihat kesegala ruangan tetapi tidak ada brunete dimanapun. Hanya bau nya yang khas masih berbekas di kamar Zero.

" Kaname..."

Beberapa hari kemudian Zero mengetahui dari ayah angkatnya bahwa Kaname dan pengikutnya bahkan Yuki sudah pergi meninggalkan akademi.

Akademi Cross sendiri yang hancur akibat serangan Rido meliburkan murid muridnya dan kini sedang masuk dalam tahap renovasi. Untuk para murid yang sudah terlanjur melihat rahasia Night class bahwa mereka adalah Vampire , kepala sekolah Cross memberikan pilihan untuk ingatan mereka di hapus dan melupakan semua yang terkait dengan serangan itu atau mengingatnya. Hampir semua murid memilih untuk menghilangkan ingatan mereka mngenai keterkaitan dengan vampire, tapi ada beberapa murid yang tetap memilih untuk menyimpan ingatan itu sendiri, salah satunya adalah Sayori Wakaba teman baik Yuki.

Zero sendiri memutuskan untuk menyelesaikan pendidikannya yang tinggal setahun lagi, setelah menyelesaikan pendidikannya Zero memilih keluar dari cross akademi dan tinggal di apartment kecil di pinggiran Kepala Sekolah Cross memaksa Zero untuk tetap tinggal di akademi Zero menolaknya mentah mentah dan mengatakan bahwa ia ingin mandiri.

Dengan melanjutkan pekerjaan yang sesuai dengan garis keturunannya menjadi seorang Vampire Hunter, Zero menjadi salah satu vampire hunter terbaik di asosiasi hunter.

End flashback.

" ooooi Zerooo , test test, kamu masih sadar kan"

" BERISIK , aku dengar apa yang kau bilang tadi Kaito"

Kaito Takamiya salah satu vampire hunter yang kini menjadi patner Zero. Kaito adalah salah satu senior Zero dan di tugaskan untuk memperhatikan gerak gerik Zero, karena asosiasi Hunter masih belum terlalu percaya pada Zero yang masih merupakan seorang Vampire.

Zero sendiri dengan sikapnya yang dingin tidak terlalu dekat bahkan terlihat anti-sosial dengan orang sekitarnya dengan susah payah dapat dipatnerkan dengan Kaito.

Hal ini karena Kaito adalah teman masa kecil Zero dan sama sama murid dibawah Toga Yagari sebelum peristiwa Shizuka Hio terjadi.

" Oke oke, jadi aku ulangi lagi, kita mendapatkan tugas untuk menjaga pesta di tempat makluk penghisap darah itu "

Zero mengangkat salah satu alisnya.

" Dimana?"

" ooi Zero kamu bilang tadi kamu dengar, aaaaah dasaaar, kita akan menjaga pesta di mansion Kuran , ditempat itu akan berkumpul vampire vampire dengan sosial tinggi , yah biasa vampire C dan B . di pesta itu kuran akan memperkenalkan kepada dunia vampire sang princess pureblood yang lama hilang kembali dan pesta ini juga akan menjadi pesta pertunangan antara Kaname Kuran dan adiknya, eem siapa namanya Yuki Kuran. Menjijikan sesama saudara menjalin hubungan, penghisap darah itu membuatku geli."

Hati Zero terasa berat ketika mendengar nama mereka di sebut, kenapa harus sekarang pikirnya.

Kaito yang mengamati Zero melihat ada perubahan pada raut wajah Zero.

" Well Zero aku pernah mendengar kau pernah satu sekolah dengan mereka, dan si princess itu juga adik ang.."

"DIAM KAITO!"

Zero memberikan dead glare nya yang terkenal kepada Kaito dan seketika ia terdiam.

" Kapan kita akan berangkat ?"

Kaito melihat tampang Zero sangat sedih menjadi iba , bagaimanapun juga ia pernah mendengar sejarah Zero dan Kuran di akademi Cross ( kecuali hubungan rahasia Zero dan Kaname).

" Besok akan ada yang menjemput kita langsung menuju Kuran Mansion, jadi kamu harus siap-siap dari sekarang Zero"

" Oke " Jawab Zero singkat.

" Oke Zero aku juga mau siap-siap dulu sampai ketemu besok"

Dengan itu Kaito keluar dari apartmen Zero dan meninggalkan Zero sendirian.

Zero yang dari tadi berdiri diam langsung terjatuh tersungkur dan memegang dadanya.

Sakit itu yang Zero rasakan , hatinya sangat sakit untuk mengetahui dia akan bertemu mereka kembali. Apalagi untuk melihat keduanya bertunangan didepan matanya.

Ya Tuhan cobaan apalagi yang kau berikan padaku, tidak cukup kau mengambil semuanya dariku dan sekarang ini.

Tidak.

Dia tidak bisa begini, demi apapun dia adalah Zero Kiryu seorang Vampire Hunter. Dia harus kuat. Apa yang akan dikatakan orangtuanya di atas sana jika mereka melihat Zero seperti ini sekarang.

Benar. Dia harus dapat menyembunyikan perasaannya dengan baik.

Bagaimana pendapat semua yang membaca fanfic ini, semoga kalian dapat mereview nya, no flames tentunya , hehehehe

Sekali lagi maaf , daku tak jago nulis T_T .