DO YOU LOVE ME?

Repost again this fiction (.-.)

Pairing: HOMIN!

Rate: T / super duper aneh

Disclamer : Yunho, Changmin milik diri mereka sendiri/saya cuman pinjem nama doang~/Ide cerita pasaran/tapi dijamin alurnya dari otak saya yang pas-pasan/ga suka boleh bash dengan bahasa yang baik dan benar~/ read n review oke!

.

Summary : sudah menjadi kebiasaan yunho mengamati namja berambut jamur itu. tak ada yang special dari namja itu, namun namja itu sudah menangkap hatinya, raganya bahkan jiwanya. Do you love me?/romance gagal/THIS HOMIN FANFICTION/oneshoot/yaoi/DLDR/yang ga suka homin please go away. Im warning you~

WARNING!

TYPO/songfic/oneshoot/kali ini baca pelan-pelan soalnya ada plot yunho ada plot changmin/alur maju pake mundur/italic itu yang flashback/cerita aneh bin gaje /YAOI/HOMIN couple/DLDR/OOC.

Saya reader yang coba-coba nulis, kalo gak suka nikmatin ajaa wajah bang Changmin~ XD

DEAL!

NP: can you love me? - five dolls

Seorang namja bermata musang itu menyipitkan matanya, memandang sosok namja jauh didepannya, sosok namja tinggi yang sedang tertawa bersama teman-temannya terlihat begitu manis. Tak ada yang spesial dengan namja itu, layaknya namja biasa, memiliki sepasang mata bambi dengan manik cokelat yang begitu indah, memiliki hidung yang begitu mancung membuatnya begitu manis, pipinya yang tembam membuatnya terlihat seperti bocah berumur lima tahun, jangan lupakan bibir lebar merah merekah yang ingin sekali ia kecup, juga rambutnya yang pendek dengan potongan poni rata didahinya. *potongan rambut changminnie pas di catch me ya*. Semuanya terlihat biasa. Namun bagi dirinya, namja itu bagaikan sosok malaikat tanpa sayap yang hadir untuk dirinya. namja itu telah berhasil mengambil hatinya, tidak bukan hanya hatinya namun juga seluruh jiwanya raganya. ia sudah terpikat dengan namja itu sejak pertemuan mereka pertama kali. Ia jatuh cinta dengan sosok itu. ia mencintai Shim Changmin.

.

.

"yah, Yunho kau bolos lagi? bukankah hari ini ada penerimaan murid baru kau tak mau melirik mereka huh? " Tanya Yoochun namja berjidat lebar yang memiliki jidat lebar diatas rata-rata itu.

"Huh, aku bukan kau!" dengus Yunho, masih terpejam menikmati tidur siangnya.

"Yah! Maksudmu apa ?" seru Yoochun tidak terima.

"kau jangan pura-pura bodoh eoh? Kau kan terkenal dengan status playboy mu huh! Ajakan mu itu Cuma alasan untukmu agar kau bisa melihat calon mangsa mu kan" ucap Yunho malas. Ia tak mau menghabiskan waktunya untuk mendengar ocehan si kepala botak kepala sekolah dari sekolahnya RISE SHS. Yoochun yang mendengarnya memutar kedua bola matanya malas.

"Hah! Kau memang tak bisa ku tipu. Ya sudah aku pergi saja sendiri" dengus Yoochun sebelum meninggalkan Yunho di halaman belakang sekolah mereka. Yap. Halaman belakang sekolah merupakan tempat favorit kedua mereka setelah atap sekolah. Sebenarnya Yunho tadi ingin tidur di atap sekolah namun pidato si botak itu terdengar sampai atap hingga ia lebih memilih tidur disini. Di halaman belakang sekolah. Yunho membuka matanya menatap dinding pembatas sekolahnya, ia mengernyit pelan ketika mendengar suara berisik dari balik tembok itu. ia bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju tembok itu. matanya menatap lekat dinding itu. "apakah dinding bisa berbicara?" pikir Yunho

"aishhh..aku terlambat" Yunho mendengar suara itu lebih jelas. Ia menaikkan salah satu alisnya. Yunho memukul dahinya, ia sungguh bodoh. Bukan dinding itu yang berbicara tapi seseorang dibalik tembok itu.

"bisa-bisanya hari pertama ku sekolah aku bangun kesiangan huh!" ucap seseorang dibalik tembok itu.

BUK.

"aww" ringis Yunho pelan. Sial. Ada yang melemparkan tas dan itu sukses mengenai kepalanya. Huh sepertinya orang dibalik tembok itu mau cari mati huh. Yunho menengadahkan kepalanya. Mata musangnya membulat begitu melihat sesosok namja yang sedang berusaha menaiki tembok itu. ia memperhatikan namja tersebut. Pipi tembamnya terlihat memgembung dengan bibir namja itu yang terpout. Sedang kesal eoh? Yunho terus memperhatikan namja itu sampai namja tersebut tersadar jika ada seseorang yang melihat aksinya. Mata musang Yunho bertatapan dengan mata bambi tersebut. Cukup lama. sampai namja itu menjerit kaget.

"Mwo!" namja itu berteriak sambil menunjuk Yunho. ia kehilangan keseimbangannya. Tubuh namja itu limbung kedepan. Namja itu jatuh tanpa persiapan.

BRUK.

Namja manis itu membuka matanya. Betapa kagetnya ia berada di gendongan (?) namja yang melihatnya tadi. Mata mereka bertemu lagi. sampai Yunho menurunkan dia dari gendongannya.

"Ano, maafkan aku sunbae aku tak sengaja" namja manis itu membungkukkan badannya sambil terus berucap maaf kepada Yunho. ahh.. Yunho bisa melihat wajah namja itu memerah, namja manis itu terlihat manis.

"ah, tak apa. Aku jung Yunho kelas 2-3" ucap Yunho sambil mengulurkan tanganya. Namja manis itu melihat tangan Yunho yang mengulur kepadanya.

"aku, Shim Changmin. Aku murid baru disini sunbae" ucap namja bernama Changmin itu sambil menyambut uluran tangan Yunho. halus. Begitu yang Yunho rasakan ketika telapak tangannya yang besar mengenggam tangan Changmin. Ah..tangan Changmin begitu pas dengan tangannya.

"kau telat?" Tanya Yunho memecahkan keheningan setelah melepaskan jabatan tangan mereka.

"Iya sunbae, eomma lupa membangunkan ku tadi. Aishhh bisa-bisanya aku telat dihari pertama" sungut Changmin sambil mempoutkan bibir terkekeh. Namja didepannya ini sungguh ekpresif sekali.

"kalau begitu pergilah. Sepertinya upacaranya belum selesai" ucap Yunho yang dijawab anggukan kepala Changmin.

"Bye sunbae~ sampai ketemu lagi" teriaknya sebelum berlalu pergi. Yunho memegang dada kirinya. Jantungnya berdetak kencang sejak bertemu Changmin. Ughh.. kenapa?

.

.

Sudah tiga bulan berlalu sejak perkenalan mereka yang singkat. Yunho tak pernah bertemu lagi dengan Changmin. Hmmm..bertemu? sepertinya pernah namun bisa dibilang hanya berpapasan. Iya beberapa kali berpapasan dengan Changmin dikoridor sekolahnya. Kebetulan kelasnya searah dengan kelas Changmin. Namun itu hanya berpapasan. Tidak lebih. Changmin hanya akan mengucapkan "selamat pagi sunbae" atau "pulang duluan sunbae" hanya sapaan formal. Yunho meringis begitu mengingat Changmin yang kabur ketika melihatnya datang. Eumm..apakah status siswa berandal di dirinya begitu menakutkan eoh?

Puk.

Tepukan pelan dibahunya menyadarkannya dari lamunan. Ia melirik kesamping mendapati sahabatnya sudah duduk disampingnya. Yunho memilih diam.

"sampai kapan kau melihatnya dude?" Tanya Yoochun tiba-tiba yang sukses membuat Yunho menolehkan kepalanya.

"MWO!" teriak Yunho kaget.

"yah tak usah pake teriak segala huh" seru Yunho. teriakan Yunho tepat ditelinga kanannya. Memangnya ia dikira tak bisa dengar apa!

"ba-bagaimana kau tahu?" Tanya Yunho gugup. Yunho tak pernah-belum bercerita kepada Yoochun mengenai dirinya yang tertarik dengan Changmin.

"hah, kau bodoh. Tentu saja aku tahu. Aku sahabat mu ingat?" ucap Yoochun sambil menaikkan sudut bibirnya.

Cih. Yunho kesal jika Yoochun sudah sok begini.

"Yah, kau kira kau paranormal eoh! Cepat ceritakan bagaimana kau tahu!" seru Yunho sambil menjitak kepala Yoochun pelan.

"Yah..awww.." ringis Yoochun sambil mengusap kepalanya.

"tentu saja dari sikap mu. Siapa yang tak tahu dengan tatapan mu begitu melihat hoobae itu lewat. Dan kegiatanmu setiap hari diatap ini untuk melihat hoobae itu bukan" jelas Yoochun sambil melirik hoobae yang ia ceritakan. Yunho terkejut. Ia tak menyangka jika sikapnya terlihat jelas. Apalagi kebiasaannya sekarang. Yah, sekarang disetiap waktu istirahat Yunho lebih memilih menghabiskan waktu di atap sambil menatap namja manis itu di taman sekolah mereka.

"cepat utarakan" ucap Yoochun tiba-tiba.

"Mwo?" Tanya Yunho bingung

"cepat kau utarakan" ucap Yoochun lagi.

"mwo?" Yunho menatap Yunho tak mengerti.

"aish.. kukira kau hanya bodoh di pelajaran fisika ternyata kau juga bodoh dalam urusan cinta huh!" ucap Yoochun frustrasi dengan sikap Yunho.

"Mwo! Yah kau mau mati hah!" seru Yunho tak terima.

"baik..baik… easy bro ~. Maksudku cepat kau nyatakan perasaan mu. Kau tahu? Sepertinya Junsu mengincar hoobae miliki mu juga"

"mwo! Junsu! Aishh! kau gila bagaimana kau bisa menyuruhku mengutarakannya jika kami tak pernah berbicara satu sama lain?" ucap Yunho sambil mengacak rambut cokelatnya.

"coba saja. kita tak tahu jika kau tak mencoba bukan" ucap Yoochun.

"kalau Changmin menolakku bagaimana?" ucap Yunho lirih. Ia belum siap patah hati.

"aku tak tahu" ucap Yoochun cuek.

"dasar sahabat tak punya hati" dengus Yunho Matanya kembali menatap namja yang sedang tertawa bersama teman-temannya.

"aku tak tahu. Tapi aku yakin jika ia juga memiliki perasaan yang sama dengan mu" ucap Yoochun yakin. Yunho mengangkat bahunya.

.

.

Ucapkan selamat atas ucapan Yoochun saat di atap tadi. Dan dengan bodohnya ia mengikuti saran Yoochun. Tadi siang saat bertemu Changmin dengan bodohnya ia mengucapkan pesan itu sehingga membuat Changmin mematung. Huh. Yunho mengacak rambutnya kesal.

.

Yunho mengutuk dirinya. bisa-bisanya kakinya membawa dirinya kekelas Changmin! Ia mejulurkan kepalanya mengintip kekelas Changmin, matanya bergerak mencari sosok yang iangin ditemuinya. Ia menghembuskan napas pelan begitu menyadari Changmin belum berada dikelas. Yunho memilih menyenderkan punggungnya didepan kelas itu. menunggu Changmin.

"iya, kau tahu Lee songsaenim tadi memberikan soal yang susah" samar-samar Yunho mendengar suara yang ia kenal. Ia membuka matanya dan menolehkan kepalanya ke koridir kelas. Ia tersenyum kecil. Changmin sedang berjalan bersama dua orang temannya yang ia tak tahu namanya.

"Changminah~" panggil Yunho begitu Changmin berjalan didepannya. Yunho bisa melihat Changmin menghentikan langkahnya. Kedua teman Changmin lebih memilih masuk kekelas terlebih dahulu.

"mwo? Sunbae kenapa disini? Ucap Changmin kaget.

"Changminah datanglah setelah sekolah usai ketempat pertama kali kita bertemu" ucap Yunho cepat kemudian berlalu pergi meninggalkan Changmin yang berdiri mematung.

.

.

Dan disinilah dia di halaman belakang sekolah. Ia benar-benar gugup. Ia takut jika Changmin tak akan datang. Jika Changmin tak datang berarti ia tak memiliki harapan bukan. Namun jika Changmin datang ia pun bingung harus memulai bagaimana.

"Arggghhhhhh" teriak Yunho frustasi tak menyadari sepasang mata bambi menatapnya bingung.

"Yunho sunbae kenapa?" Tanya Changmin khawatir.

"Cha-Changmin?" ucap Yunho gugup. Ia tak menyangka Changmin berdiri didepannya. Ia masih terdiam. tak percaya jika Changmin datang.

"iya sunbae, sunbae kenapa mengajakku kemari?" Tanya Changmin polos. Changmin menatap Yunho yang duduk diatas meja yang tak terpakai.

"Hmm.." Yunho berguman. Ia memberanikan dirinya menatap mata bulat Changmin. Ia bisa merasakan ketenangan begitu melihat manic cokelat Changmin yang begitu indah. Yunho memberanikan diri. Ia gengam kedua tangan Changmin yang masih berdiri didepannya.

"mungkin ini terlalu cepat. Namun aku tak bisa menahannya. Setiap melihatmu aku merasakan jantungku berdetak semakin cepat. Tawa mu membuatku sulit bernafas. Senyum mu begitu indah. Aku tak tahu." Yunho mengeratkan gengamannya. Changmin menundukkan kepalanya.

"aku tak tahu, tapi aku mencintaimu."

"….."

"aku mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu"

"…."

"Changminah~" Yunho memanggil Changmin. Changmin menegakkan kepalanya. Ia menatap mata musang Yunho dalam. Mata bulatnya membulat begitu mendengar pertanyaan Yunho padanya.

"do you love me?"

.

.

Changmin tak tahu. Tapi ntah sejak kapan ia mulai memperhatikan sunbae mereka. Sunbae yang pertama kali ia temui. sunbae yang terkenal akan kenakalannya. Aneh bukan. Bisa-bisanya ia jatuh cinta pada kingka paling berandal disekolahnya. Mungkin sejak pertemuan pertama mereka, sunbae itu bukan hanya menangkapnya yang terjatuh. Namun juga menangkap hatinya. menangkap seluruh raganya.

.

.

" Huaaa,telattt" pekik Changmin begitu melihat jarum jam di tangannya. Begitu ia sampai didepan gerbang sekolahnya ia panik melihat gerbang itu yang menutup. Ia panik. Bagaimana bisa ia telat dihari pertama ia masuk. Ini salah Jaejoong nuna yang menyuruhnya bergadang menemaninya menonton film horror. Sudah tahu dirinya takut dengan film berbau mistis. Dan semalam dengan seenak jidat nunanya menyeret dirinya menonton film. Ya ampun judulnya aja udah ga enak didenger "kakek gayu***", heran deh dengan perfilaman horror sekarang. Kakek-kakek diajak syuting horror ga sekalian bawa buyut aja -_-). Dan efek menonton itu membuat dirinya susah tidur. huh bagaimana ia masuk? Jika ia bolos itu bukan pilihan yang baik karena jika ketahuan eommanya bisa membuat persediaan makanannya. Changmin mengacak rambut jamurnya.

"Ah, tembok!" jerit Changmin senang. ia segera berlari kehalaman belakang sekolah itu.

"aishhh..aku terlambat" rutuk Changmin kesal. Ia melihat tembok didepannya yang tinggi menjulang. Mencari cara agar bisa menaikinya.

"bisa-bisanya hari pertama ku sekolah aku bangun kesiangan huh!" ucap Changmin. Ia memundurkan langkahnya mengambil ancang-ancang untuk melempar tasnya.

BUK.

Terdengar bunyi tasnya yang sukses mendarat. Sekarang dirinya. emmm.. ia melirik kursi penjual makanan dipinggir jalan. Ia melirik kanan dan kiri. Tidak ada orang. Dan penjual makanan itu belum membuka lapaknya. Ia menggeser pelan kursi itu. tinggal memulai perjuangangnya. Dengan susah payah akhirnya ia bisa mencapai puncak tembok dinding ini. Changmin melirik kebawah melihat kursi yang tadi ia gunakan. Sepertinya nanti ia harus mengucapkan maaf pada penjual makanan yang ia gunakan kursinya. Ini salah eommanya dan nunanya. Huh. Changmin mempoutkan bibirnya. Ia berbalik bersiap turun sampai melihat sesosok namja yang melihat aksinya. Mata mereka bertatapan sampai Changmin tersadar dan menjerit.

"Mwo!" Changmin berteriak sambil menunjuk namja itu. dan akibat pergerakannya ia kehilangan keseimbangannya. Tubuh Changmin limbung kedepan. Sial. Ia akan jatuh. Changmin memejamkan matanya begitu merasakan tubuhnya terjun bebas dari tembok itu.

BRUK.

Loh tidak sakit? Changmin membuka matanya. Betapa kagetnya Changmin berada di gendongan (?) namja yang melihatnya tadi. Mata mereka bertemu lagi. sampai namja itu menurunkan dirinya.

"Ano, maafkan aku sunbae aku tak sengaja" ucap Changmin sambil membungkukkan badannya ia terus berucap maaf kepada namja ini. ia benar-benar sial. Sudah telat bangun, jatuh, dan ketahuan sunbe disekolahnya. Bagus, ia benar-benar malu sekarang. Bisaia rasakan mukanya memerah malu.

"ah, tak apa. Aku Jung Yunho kelas 2-3" ucap namja yang menolong Changmin tadi. Changmin bisa melihat Yunho mengulurkan tangannya.

"aku, Shim Changmin. Aku murid baru disini sunbae" ucap Changmin sambil menyambut uluran tangan Yunho. ah.. tangan itu begitu hangat. Tangan besar sunbaenya mengenggam tanganya. Ah..tangan Yunho sunbae begitu pas dengan tangannya.

"kau telat?" Tanya Yunho memecahkan keheningan setelah melepaskan jabatan tangan mereka.

"Iya sunbae, eomma lupa membangunkan ku tadi. Aishhh bisa-bisanya aku telat dihari pertama" sungut Changmin kesal. Ia sambil bibir merahnya. Ia bisa melihat Yunho terkekeh. Ah..sunbaenya begitu manis sekali ketika suka melihat bibir hati itu melengkung keatas.

DEG. Jantungnya berdetak begitu kencang. Ah.. kenapa ini.

"kalau begitu pergilah. Sepertinya upacaranya belum selesai" ucap Yunho tiba-tiba. Ia menganggukkan kepalanya kemudian beranjak dari depan Yunho.

"Bye sunbae~ sampai ketemu lagi" teriaknya sebelum benar-benar pergi dari hadapan Yunho.

.

.

Sejak saat itu ia selalu merasakan jantungnya berdetak begitu cepat jika melihat Yunho. ia tak bisa menahan gemuruh dihatinya jika berhadapan dengan Yunho. maka dari itu ia akan berusaha tak bertemu atau berbicara dengan Yunho. walaupun ia begitu ingin. Ia akan hanya mengucapkan "selamat pagi sunbae" atau " sunbae aku pulang duluan". Ia ingat betul ia pernah berlari pergi ketika melihat Yunho sunbae berjalan kearahnya. Ia tak mau jika degub jantungnya yang kencang terdengar oleh Yunho. yah, iya tahu ia sudah jatuh cinta pada sunbaenya itu. maka dari itu Changmin tak pernah sekalipun tidak melihat Yunho bermain basket dilapangan. Ia akan menonton Yunho. mendukung sunbae yang ia sukai walaupun Yunho tak tahu. Walaupun ia tak bisa ikut berteriak histeris jika melihat sunbaenya itu mencetak skor. Changmin suka melihat Yunho yang berkeringat ketika bermain. Keringat yang mengucur dilehernya ketika bermain basket justru menambah kesan tampan Yunho. ia juga memiliki kebiasaan hampir setiap hari, ia akan menghabiskan waktu di taman. Karena ia bisa melihat Yunho yang asik duduk diatap. Changmin tahu bahwa atap merupakan tempat favorit Yunho, terbukti setiap hari ia bisa melihat sunbaenya menghabiskan waktunya di atap sekolah. Kadang Yunho sendiri namun kadang Yunho juga ditemani Yoochun sunbae. Ah.. ia begitu suka memperhatikan Yunho seperti ini, ia tertawa kecil. Ia seperti penguntit bukan? Ahahahha

.

.

Betapa kagetnya ia mendegar suara bass itu memanggilnya. Ia memberhentikan kakinya. Ia menatap Yunho yang berdiri didepan kelasnya.

"Changminah~" panggil Yunho yang sukses membuatnya berhenti. Kedua temannya memilih masuk kelas terlebih dahulu meninggalkannya berdua dengan Yunho.

"mwo? Sunbae kenapa disini? Ucapnya kaget.

"Changmin-ah datanglah setelah sekolah usai ketempat pertama kali kita bertemu" ucap Yunho cepat kemudian berlalu pergi meninggalkan dirinya mematung.

Jantungnya berdetak begitu cepat. Melihat wajah Yunho begitu dekat dengannya membuat ia bisa melihat wajah Yunho yang begitu tampan, mata musanngnya, hidung mancungnya, garis rahangnya semuanya membuat Yunho terlihat tampan.

.

.

Ia memutuskan untuk datang seperti permintaan Yunho sunbae. Hm..ada apa ya pikir Changmin.

"aduh bagaimana ini?" rutuk Changmin. Bagaimana nanti ia malah salah tingkah didepan Yunho sunbae? Mereka bertemu hanya berdua! Berdua! Hell ia bisa berdiri kaku nanti didepan Yunho sunbae. Atau bagaimana jika jantung bodohnya ini berdetak begitu cepat hingga Yunho sunbenya bisa mendengarnya. Changmin terus melangkahkan kakinya ke halaman belakang sekolah.

"Arggghhhhhh" ia bisa mendengar Yunho berteriak. Ia melihat Yunho yang duduk di tumpukan meja tak tepakai. Sunbaenya itu menundukkan kepalanya sambil sesekali mengacak rambut cokelatnya. Apakah Yunho sunbae sakit? Ia berjalan pelan menuju Yunho Yunho frustasi tak menyadari sepasang mata bambi menatapnya bingung.

"Yunho sunbae kenapa?" Tanyanya khawatir setelah berdiri didepan Yunho.

"Cha-Changmin?" ucap Yunho gugup.

"iya sunbae, sunbae kenapa mengajakku kemari?" Tanya Changmin lagi ia terus menatap mata musang Yunho. ia menikmati ketenangan yang dirasakan ketika melihat mata musang Yunho.

"Hmm.." Yunho berguman. Changmin kaget begitu Yunho mengenggam berdetak tak karuan. Sial jantung bodoh itu tak mau diam!

"mungkin ini terlalu cepat. Namun aku tak bisa menahannya. Setiap melihatmu aku merasakan jantungku berdetak semakin cepat. Tawa mu membuatku sulit bernafas. Senyum mu begitu indah. Aku tak tahu."

Changmin bisa merasakan Yunho mengeratkan gengaman tangannya. Ia pun menundukkan kepalanya.

"aku tak tahu, tapi aku mencintaimu."

"…." Changmin terdiam. ia masih mencerna kata-kata Yunho.

"aku mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu"

"…." ia mendengar Yunho mengucpkannya sekali lagi. ia terlalu senang. ia tak bisa berbicara. Kata-katanya tersangkut ditenggorokannya.

"Changminah~" Yunho memanggilnya lembut. Ia menegakkan kepalanya. Ia menatap mata musang Yunho dalam.

.

.

.

"do you love me?" Tanya Yunho lembut. Yunho menatap Changmin lama. menunggu jawaban yang ditunggu keluar dari bibir merah Changmin. Yunho menarik napas begitu melihat bibir Changmin mulai membuka.

Changmin menarik napasnya pelan. Ia berusaha mengusir kegugupannya. Ia berusaha agar suaranya tak terdengar bergetar. Ia membuka mulutnya.

"I do. I love you sunbae~" ucap Changmin tersenyum lebar. Changmin memberanikan diri menundukkan kepalanya, menggapai bibir hati yang terlihat begitu menggoda didepan matanya. ia mengecupnya pelan, tak lama hingga Yunho mulai melumat bibir atasnya. Ia mengerang pelan begitu lidah Yunho membelai bibirnya lembut. Tangannya beralih melingkari leher Yunho. tangan Yunho merangkul pinggangnya. Mereka membiarkan perasaan mereka melebur menjadi satu melalui ciuman mereka.

.

.

.

.

E.N.D XD

Im sory for the Repost,