Chapter 1

Sahabat Kecil
Author newbie mohon maaf apabila ada salah kata
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pairing : SasuHina/p
Rated : T
Warning : OOC, Typo, ect

Sebenarnya apa arti menjadi kuat? Semua orang menuntutku untuk menjadi seseorang yang kuat, seolah kekuatan adalah segalanya, ya aku memang lemah, aku memang tak sekuat kakakku neji ataupun adikku hanabi, aku lemah dan semua orang di keluargaku mengetahuinya, ayahku selalu mengabaikanku, menomor duakan kehadiranku di dalam keluarga ini, aku sedih dan aku membenci diriku sendiri karena aku lemah, aku selalu berlatih setiap hari, mengasah kemampuanku agar ayahku bangga kepadaku, namun sekeras apapun aku berusaha, dimatanya aku tetap menjadi nomor dua.

Hari ini aku bertemu dengan anak laki-laki, dia terbaring ditengah hutan dengan tubuh penuh luka, keringat masih membasahi dahinya, ia menatap datar kearah langit, wajahnya terlihat kecewa, aku terus menatapnya dari kejauhan, sambil bersembunyi dibalik pohon."Keluarlah, aku tahu kau bersembunyi disana" ujarnya tanpa menoleh sedikitpun kearahku, namun aku tetap diam, aku tak bergerak sedikitpun dari tempatku, aku takut. "Keluarlah, aku benci dimata-matai" kata anak laki-laki itu lagi, "K-k-kau b-baik-b-baik saja?" tanyaku ragi-ragu, "Apa kau buta? Apa aku terlihat baik-baik saja? Pergilah, aku ingin sendirian" jawabnya sambil membalikkan badan, entah kenapa kata-katanya terdengar seperti 'Jangan tinggalkan aku', hahaha mungkin aku memang konyol, kami tak saling mengenal, namun kenapa dia terlihat sangat menarik bagiku? Perlahan aku berjalan medekatinya "A-aku a-akan mengobatimu" tawarku ragu-ragu, "Pergilah" jawabnya lirih, "A-aku" "Pergilah! Kita tidak saling mengenal! Berhenti menggangguku!" Bentaknya, matanya menatap tajam kearahku, namun aku tidak bergerak sedikitpun, tubuhku kaku, mata kami saling berpandangan selama beberapa detik, matanya kosong dan penuh kesedihan, lalu tiba-tiba air mataku jatuh perlahan membasahi pipiku, dia membalikkan badannya, membelakangiku, dan aku mulai menangis, aku menangis bukan karena aku takut, dibentak olehnya, oleh sesorang yang belum aku kenal, melainkan karena aku melihat ada diriku didalam dirinya, matanya mengatakan hal itu dengan jelas kepadaku, perasaan sedih yang tidak mampu diungkapkan, air mata yang terus ditahan, perasaan kesal, marah yang harus disimpan dalam-dalam di dalam hati, perasaan seperti itulah yang disampaikan matanya kepadaku, sebuah perasaan dimana kehadiranmu tidak diharapkan.

Aku terbangun, aku masih berada di tempat yang sama ditengah hutan, entah berapa lama aku menangis sampai tanpa sadar aku tertidur, mataku masih sembab "Aah sudah malam" ujarku pelan dengan suara serak, mataku melihat kesekelilingku, sambil mencari-cari sesosok anak lelaki, berharap dia masih ada disana, aku tahu ini konyol, kami tidak saling mengenal satu sama lain dan untuk apa dia peduli dengan gadis aneh sepertiku yang datang tiba-tiba lalu menangis, ahh aku merasa malu, kenapa aku harus menangis didepannya? Didepan orang yang belum aku kenal, aku bahkan tidak pernah menangis sekalipun dihadapan keluargaku, aku segera bangkit dari posisi berbaringku, ketika aku merasakan ada sebuah benda menyentuh tanganku 'Senter?', ternyata dia anak laki-laki yang baik batinku.

Satu bulan setelah kejadian itu, ayahku menemaniku mendaftarkan diri ke akademi sekolah ninja di Konohagakure, aku senang karena aku datang bersama ayahku dan kakakku Neji, kak Neji sebenarnya adalah sepupuku dia lebih tua satu tahun dariku, dia tinggal dirumah kami, sejak aku masih berusia 3 tahun, jadi dia sudah seperti sesosok kakak bagiku, tapi kami masuk ke sekolah yang sama, di kelas yang sama, bukan yang jelas bukan karena kakakku bodoh, aku sendiri kurang tahu apa alasan ayahku memasukkanku ke sekolah dan kelas yang sama dengan kakakku selama ini, mungkinkah karena aku lemah? Entahlah, seharusnya aku merasa senang, karena ayahku menghawatirkanku lebih dari kakak Neji ataupun adikku Hanabi, namun entah mengapa aku malah merasa sedih, mungkin karena aku iri kepada kakak dan adikku, karena ayahku lebih percaya kepada mereka dari pada aku, aku tahu hal ini dilarang, namun perasaan itu datang begitu saja tanpa aku meminta.

Aku bertemu dengannya lagi disekolah, anak laki-laki yang aku temui di hutan, kami berada dikelas yang sama, dari yang aku dengar namanya adalah "Sasuke, Uchiha Sasuke" dia digemari banyak perempuan, jadi tak sulit untuk mengetahui namanya, karena setiap kali melihatnya anak-anak perempuan akan berteriak-teriak memanggil namanya, aku heran apa yang menarik darinya? Dia pendiam dan kata-katanya juga kasar, matanya tajam dan terkesan dingin, berbeda sekali dengannya ketika kami bertemu dihutan, ahh apa peduliku, memang siapa dia? Aku lebih tertarik dengan anak laki-laki yang selalu berada disampingnya, anak laki-laki berambut kuning dengan senyum ceria yang selalu menghiasi wajahnya, dia seperti matahari, cerah dan hangat, aku memandang anak laki-laki berambut kuning itu begitu lama, mataku seolah terhipnotis olehnya, dari yang aku dengar namanya Naruto, ahh cocok sekali dengan dirinya yang periang, wajahku terasa memanas setiap kali aku memandangnya, mungkin aku jatuh cinta padaaa... "Hey, kembalikan senterku!" ujar Sasuke tiba-tiba, wajahnya sudah berada tepat dihadapanku, aku kaget, aku panik, dengan segera aku mengambil senter Sasuke yang berada di tasku 'Dimana senternyaaa?' kataku dalam hati, aku terus saja mencari dan Sasuke terus saja memandang ke arahku membuat aku gelagapan sendiri, "Ketemu!" Ujarku lega sambil sedikit berteriak, dengan segera aku menoleh kearah Sasuke yang berada di sampingku, tapi ketika aku hendak menoleh ke arah Sasuke ternyata sedari tadi dia juga mengintip kedalam tasku, sehingga wajahnya berada sangat dekat sekali dengan wajahku, wajahku tiba-tiba terasa panas, kepalaku pusing, dan semuanya terasa gelap seketika.

Aku terbangun kembali, kali ini bukan berada di hutan yang gelap dan hanya ditemani dengan sebuah senter, melainkan berada di UKS, aku sedikit lega menyadari bahwa aku kali ini terbangun di UKS, aku mencoba mengingat-ingat kembali apa yang baru saja terjadi, ahh kejadian memalukan lagi, pingsan karena seseorang hendak mengambil senternya hanya karena wajahnya berada sangat dekat denganku, oh ayolah Hinata kenapa kau selalu melakukan hal yang memalukan disepanjang hidupmu, oh iya, sudah sejauh ini namun aku belum sempat mengenalkan diriku kepada kalian, namaku Hyuga Hinata, aku berusia 12 tahun, seperti yang kalian ketahui aku seorang keturunan dari klan Hyuga, Hyuga sendiri merupakan klan terkuat di Konohagakure, karena klan kami merupakan klan yang terkuat kami menjujung disiplin dan harga diri yang tinggi, bagi klan kami, memiliki anak yang lemah sepertiku merupakan aib dalam keluarga, karena itulah ayahku selalu menomor duakan diriku, "Kau akan menangis lagi?" Ujar seseorang yang membuyarkan lamunanku, segera aku menoleh kesumber suara, yang ternyata milik Uchiha Sasuke, dia berbaring di kasur di sebelah kasurku, tirai yang berada di tengah-tengah di antara kasur tempat dia tidur dan tempat aku tidur sedikit terbuka sehingga dengan jelas aku dapat melihatnya, aku diam menatap lekat- lekat matanya yang hitam kelam, dia balas menatapku, aku belingsatan sendiri melihatnya balas menatapku "Apa kau akan menangis?" Ulangnya lagi, aku hanya menggelengkan kepala sambil menunduk, ahh aku malu. "Kemarin kau menangis selama setengah jam setelah kau menatap mataku" Ujarnya sambil terkekeh pelan, aku hanya menunduk pipiku merona menahan malu tanpa mampu berkata apa-apa "Kupikir waktu itu kau mampu membaca hatiku" lanjutnya pelan hampir berbisik, sambil menatap kosong ke arah langit-langit, namun aku dapat mendengar suaranya dengan jelas. Dia lalu beranjak pergi, meninggalkan aku sendiri di UKS.

TBC
Hey, ini fanfic pertama saya, mungkin sedikit kepanjangan ya? hehehe. Saya gak terlalu pintar menulis apalagi mengarang sebuah cerita, terima kasih sudah mau membaca fanfic buatan saya ini yang bahasanya kurang jelas, atau kurang rapi dalam penulisannya, ditunggu reviewnya, dan yang paling penting kritik dan sarannya~~