.

Player Challenge

.

6th FF by : SooLASy Do

.

Cast :

Kim Jongin, Byun Baekhyun, Do Kyungsoo, Other

Genre :

Drama, Romance, Family, Friendship, Hurt & Comfort, Angst

Rated : T

Warning! Boyslove. AU! Slash. OOC. Typo. BadStory. Mainstream Story.

Disclaimer :

A chara in this story is not mine, i just borrow their name for developed my imagination. But, idea of the story or this fanfiction 100 percent belong to me.

.

Please Don't Bash Character or Pair in this Story.

Keep Calm

And

Don't Be Warm

.

.

Let's Play Begin~

Summery

Kai tak menyangka gelar Player nya terancam hilang hanya karena seorang mahasiswa baru berperawakan mungil dan bertampang innocent yang mengajaknya bertaruh. "Ku dengar, kau seorang Player. Kalau begitu, ayo kita lakukan sebuah permainan." Dan kisah mereka pun dimulai.

.

"In one week,

Let's sweet talk.

Let's play fight.

Let's tell each other good morning and good night every day.

Let's take walks together.

Let's give each other nicknames.

Let's hang out with each others' friends.

Let's go on dates.

Let's teasing each other.

Let's talk on the phone all night long.

Let's hold each other.

Let's kiss and hug.

And whoever falls in love first?

LOSES."

.


.

Seorang pemuda manis berambut hitam kelam melangkah terburu-buru melewati koridor kampus menuju sebuah ruangan di ujung jalan. Tak memperdulikan tatapan sinis dan mengejek dari orang-orang yang dilewatinya. Mata hazel nya tampak berkaca-kaca menahan tangis. Tangannya terkepal erat menahan amarah, ketika sebelumnya ia melihat Mading yang tertempel sebuah foto dirinya bersama pemuda berkulit tan tertidur, berbagi selembar selimut yang menutupi tubuh polos mereka dan saling merengkuh satu sama lain. Amarahnya semakin memuncak ketika ia membaca tulisan dengan huruf besar berwarna merah tertera tepat di bawah foto.

GAME CLEAR

YOU LOSE

.


.

"Empph... Kaiih~ Akh.,," erangan dan desahan terdengar menggema dari sebuah ruangan yang di kelilingi kaca-kaca besar yang melapisi dinding. Dapat dilihat dari berbagai sisi, dua insan keturunan adam dan hawa sedang bercumbu penuh nafsu disudut ruangan. Lengan si gadis mengalung posesif pada leher sang pemuda yang menciumnya dengan ganas. Seakan tiada hari esok untuk melakukan hal tersebut.

'BRAK' Ciuman mereka terhenti ketika mendengar suara debuman pintu yang dibuka dengan keras. Menampakkan seorang pemuda berwajah manis yang menatap tajam kearah mereka khususnya pada pemuda tan yang kini ikut memandangi kedatangannya. Pemuda tan itu melepas rengkuhannya, dengan terpaksa si gadis ikut melepaskan tautan tangannya. "Kau boleh pergi sekarang, Krystal." Gadis bernama Krystal itu terbelalak. Bibirnya mendecih sebal namun tak urung dia pun pergi dari Dance Room itu. Membiarkan pemuda nya mengurusi urusan nya sendiri.

"Ah. Kau sudah datang rupanya, Baekhyun sayang..." Pemuda tan itu menghampiri pemuda yang ia panggil Baekhyun. Smirk tampan menghiasi wajahnya. Berbeda dengan Baekhyun yang nampak sibuk mengatur deru nafasnya naik turun. Paru-parunya memompa cepat, membuat dadanya terasa sangat sesak.

"Bagaimana? Kemarin menyenangkan kan, Chagiya~ Desahanmu sangat sexy, kau tahu?" Kai –pemuda tan itu—berucap seduktif tepat didepan wajah memerah Baekhyun. Senyum sensualnya tak lepas dari wajah tampannya.

"Aku beruntung, menjadi orang pertama yang mendengar desahan indahmu itu, Baek~" Baekhyun menepis kasar tangan Kai ketika pemuda itu akan menyentuh wajahnya.

"Oh. Kau ganas, Baek." Kai tersenyum meledek.

"Kenapa, Kai?" Baekhyun mulai bersuara setelah ia dapat mulai mengatur detakan jantungnya.

"Apa?" Kai menjawab polos, seakan ia tak tahu sama sekali apa yang dimaksud oleh pemuda manis itu.

"Kenapa kau lakukan ini pada ku? Kenapa harus AKU Kai?! JAWAB!" Baekhyun menarik kerah kemeja biru milik Kai dengan tenaga penuh yang dimiikinya saat ini. Namun tentu saja hal itu tak berpengaruh besar pada pemuda yang mengecat rambutnya menjadi putih itu , ia masih saja menampakkan wajah tak berdosanya.

"Wait, Calm Babe... Ayolah,, jangan terlalu serius. Dari awal ini hanya sebuah permainan."

"Permainan? Permainan katamu?! Apa ini yang kau sebut dengan bermain, ha?! Aku tak pernah meminta bermain seperti ini denganmu!" Baekhyun kembali berteriak tepat di depan wajah menyebalkan Kai.

"Hiks..." Tak lama, terdengar isakan kecil yang mengalun perih dari bibir tipis Baekhyun. Ia menangis. Sulit sekali pemuda berparas cantik itu menahan air matanya untuk terjatuh. Kali ini hatinya benar-benar hancur. Melebur hanya karena seseorang yang bahkan belum dikenalnya selama sebulan. Seseorang yang sangat berbakat untuk membuatnya memberikan tubuh berharganya begitu saja.

"Hiks,, Kau tega Kai. Apa salahku padamu?" lirih Baekhyun. Ia menundukkan wajahnya dalam, tak ingin pemuda tan itu melihatnya menangis.

Kai yang memang tidak menyangka bahwa lawan main—korban lebih tepatnya—nya menangis itu tertegun. "Kau tak salah apapun padaku, Baek." Ucapnya. Tangannya mengusap surai halus Baekhyun, membuat pemuda manis itu mendongak menatapnya.

"Tapi sepertinya kau pantas mendapatkannya." Lanjut Kai sinis, membuat Baekhun spontan melangkah mundur dari hadapannya. Keningnya mengerut, ia terlihat kebingungan. Ia menggeleng tak mengerti.

"Kau terlalu sombong Baek. Kesempurnaan fisik mu membuatmu angkuh. Ucapan pedas mu sering menyakiti orang. Apalagi terhadap orang-orang yang mengagumimu. Banyak yang membencimu, kau tahu itu?" Mata indah itu kembali mengalirkan cairan bening penuh luka, ketika mendengar penuturan yang menusuk tepat pada ulu hatinya.

"Ah, ya. Baekhyun-ah, Gomawo. Berkat kau, aku dapat membeli mobil baru. Game kali ini membuatku untung besar. Kau lihat audi hitam yang terparkir di depan sana? Itu milik ku. Kau bisa pulang bersamaku jika ingin mencobanya. Aku akan memberi tumpangan gratis hari ini." Tawar Kai seakan tak ada yang salah antara Baekhyun dan dirinya.

Baekhyun menggeleng keras. Mata indah yang sedari tadi tak henti mengeluarkan air mata, kini sudah terlihat memerah. Eyeliner yang mempercantik wajahnya berubah berantakan. Baekhyun sudah tak dapat mengontrol emosinya.

"Aku akan selalu ingat perlakuan mu pada ku, Kai. Dan sampai kapan pun, aku tak akan memaafkanmu!" Kai menatap Baekhyun yang sedang meledak-ledak dengan wajah stoic nya. Ia mengedikkan bahu tak perduli.

"Kau mungkin tak merasa bersalah saat ini. Namun aku pastikan di saat yang tepat nanti, karma akan datang padamu!" Dan pemuda berperawakan kecil itu pun pergi meninggalkan Kai yang menatapnya tajam.

.

.


XO_LA


.

Kim Jongin atau panggilah dia dengan sebutan Kai. Karena dia paling tak suka dipanggil dengan nama aslinya. Entahlah. Sepertinya tak perlu ku jelaskan lebih jauh, karena yaa.. Itu tak begitu penting sepertinya.

Pemuda berwajah tampan, berkulit tan—yang tidak banyak dimiliki oleh orang Korea—serta rambut white mencoloknya yang menambah kesempurnaan parasnya. Pemuda yang baru saja mencampakkan hati seorang pemuda manis, Byun Baekhyun. Anggaplah ia sebagai Player bejat yang tak berperasaan. Namun memang itu lah pekerjaannya. Ah. Bukan. Bukan karena dia tak memiliki banyak uang untuk hidupnya. Oh, jangan lupakan fakta bahwa ia merupakan anak tunggal dari Kim Junmyeon Dokter spesialis Cancer sekaligus pemilik Seoul Hospital—rumah sakit terbesar di Korea Selatan.

Ia melakukannya demi kesenangan belaka. Demi kepuasan dirinya sendiri. Entah apa yang dirasakannya, hingga tak memperdulikan apa yang dilakukan akan menyakiti perasaan orang lain. Ia seakan menutup mata dan hatinya untuk itu semua. Mungkin saja ia mencari pelampiasan saat ia merasa kesepian.

Ya. Sepertinya dia kesepian. Klasik memang. Remaja yang mencari pelampiasan karena tak adanya perhatian dari kedua orang tuanya. Terlebih ia hanya memiliki seorang ayah tanpa ibu. Mengerti maksudku? Bukan perceraian. Ibu nya meninggal setelah melahirkan dirinya. Membuatnya tak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Sedangkan ayah nya seolah sengaja menyibukkan diri di Rumah Sakit. Tak memperdulikan anak semata wayang nya yang melakukan berbagai trouble diluar sana. Baiklah, mari singkirkan permasalahan keluarga Kai untuk saat ini.

Kai sangat terkenal di kampusnya, selain seorang 'Player' ia juga memiliki bakat dance yang baik. Jangan diragukan lagi kemampuannya dalam hal itu. Ia sering bermain dengan bakatnya tersebut, istilahnya Battle Dance. Dan tak jarang ia mendapat keuntungan karena memenangkannya.

Begitu juga saat ini. Ia tak pernah memperdulikan siapa targetnya. Entah itu lelaki atau gadis sekalipun. Selama ia senang dan merasa puas. Ia akan melakukannya apapun itu jenis 'game'nya. Well, Bayangkan sendiri apa saja jenis permainan yang ia lakukan. Sudah tak terhitung siapa saja yang sudah menjadi rival—korban(?)—dalam permainannya. Ia hanya akan bermain satu kali pada satu orang. Dan akan menolaknya jika si rival kembali mengajaknya bermain.

Namun berbeda dengan yang kali ini. Permainannya dengan Byun Baekhyun. Ya. Berbeda karena kali ini sedikit berlebihan dan keterlaluan tentu saja. Bukan karena Kai tak pernah having Sex dengan yang lain—Hell, ya! Bagaimana mungkin jika itu juga merupakan kesenangannya? Meskipun ia memang tak pernah memanggil 'seseorang' untuk memuaskannya. Biasanya ia akan melakukannya jika mendapat 'tawaran' dari rivalnya langsung. *HeoL, Bahkan dalam hal sex pun ia tak mau merugi.

Sedangkan Baekhyun, ia sama sekali tak tahu apa-apa tentang itu semua. Pemuda itu dimasukkan kedalam permainan secara diam-diam, dan tanpa pemuda manis itu sadari ia telah mengikuti skenario cerita yang dibuat sedemikian rupa oleh pemuda tampan itu.

Lalu, kenapa harus Baekhyun?

Dan siapa itu Kyungsoo?

.

.


"Aku tak ingin kau sampai menyukainya."

.

"Itu tak akan pernah terjadi."

"Sekalipun aku menyukainya, sampai mati pun dia tak dapat memilikiku."

.

"Aku mencintaimu..."

.


.

Coming Soon