Hei Inori bagaimana kabarmu hm? Yah, walau aku tahu kau tidak akan menjawab pertanyaanku. Aku rindu padamu. Aku merindukan segala tentangmu. Segalanya. Aku rindu dengan segala tentangmu. Aku rindu suaramu, aku rindu akan aromamu, Bahkan aku rindu ekspresi datarmu.
Yah, walau sudah di gariskan oleh takdir. Aku akan mengungkapkan semuanya. Andai saja aku dulu kuat Kau pasti ada disampingku sekarang. Dan andai saja dulu aku lebih kuat, sekarang, kita pasti bisa bersama melihat Tokyo dibangun kembali. Andai saja dulu aku lebih kuat pasti sekarang kita bisa tersenyum bersama. Dan andai saja aku lebih kuat dahulu, Aku pasti bahagia.
Ungkapan 'Waktu itu kejam' aku rasa benar. Yah hanya saja ini sedikit berbeda. Kau tahu masa-masa perjuangan kita. Dulu aku ingin sekali menyerah, kau tahu. Dibebani Beban seberat itu di pundak tanpa sebuah persiapan, apa lagi yang melakukan adalah anak biasa seperti aku?! Tapi kau tahu, selama ada kau aku mencoba untuk bertahan. Tapi aku tahu aku begitu naif. Tapi senyummu itu, membuat aku menjadi 'kan ku kuat. Tujuanku hanya satu, melindungimu dan senyumanmu.
Tidak ada yang semu ko no sekai. Aku tidak pernah berpikir akan kehilanganmu. Aku tidak pernah berpikir akan ada perpisahan di antara kita. Aku tidak pernah berpikir tubuhmu akan menjadi pucat. Aku tidak pernah berpikir akan sebuah kehampaan. Aku juga tak pernah berpikir akan segala hal. Yah mungkin aku masih terlalu naif.
Sakit
Walaupun tidak ada luka apapun, tapi kenapa sakit? Kenapa diri ini? Ada apa dengan hati lebih sakit dari tertindih puluhan unit Endave. Aku tidak pernah menyangka, kehilangan itu sesakit ini. Hanya sedikit saja. Walau mantan anggota pengurus pemakaman yang lain bahagia, ah tidak, terlihat bahagia, aku tidak pernah tahu isi hati mereka. Tapi mengapa...
Aku tidak bahagia.
Walau aku sudah mencoba untuk mencari kebahagiaan.. Tidak, Kau tidak akan pernah kulupa Inori... Tapi tetap saja hanya hampa. Aku mencoba berpikir akan suatu hal.
Kenapa cinta itu ada?
Kenapa cinta itu tercipta jika pada akhirnya begini? Kenapa cinta ada jika Hanya sakit yang ada? Mengapa cinta tercipta jika hanya sebuah kegelapan pada akhirnya.
Akankah... Akankah semuanya akan baik-baik saja? Tanpamu bisakah aku berdiri? Dengan rasa sakit yang kurasakan? Dengan sebuah penderitaan yang ada? Yang hanya bisa kulakukan menatap tanah. Dan andai saja aku tahu, Rahasia dibalik dunia ini.
Yah, akan kucoba, Inori. Kan kucoba untuk bangkit. Walau tanpa mu, aku hanya bisa meratap. Tapi apa gunanya menatap kebelakang? Aku pasti akan maju, seperti nasehat mu. Walau senyum manismu menghilang, walau aku hanya bisa menemui di balik lagumu. Walau sekarang aku tidak bisa melihat dunia. Tapi setidaknya ada kau dibalik kegelapan ini. Tapi bukan berarti aku melupakanmu. Yah walau kau sudah... Ah, tidak kau ada dan selalu hidup, Di Hatiku.
Aishiteru, Hime.
Fin
Hn aku nulis apa ya? Saya hanya ingin mewarnai FFN fandom Guilty Crown. Yah tidak banyak. Tapi saya hanya ingin menjadikan sebuah karya.
See in Next time
