DISCLAIMER : RO bukan punya saya


Chapter 1 : the garden of fireflies

.

.

Sebuah sore dipadang songrat area field22,tepatnya celah dimensi,tempat yang kini berselimut aura kegelapan,seorang soul linker tampak terkulai ditanah ,memejamkan matanya,mencoba menghalangi dirinya yang tidak tega untuk melihat teman-temannya berlumuran darah karena pertarungan mereka dengan satan morroc,iblis legendaris yang bangkit kembali setelah lepasnya segel suci pengunci dirinya,makhluk yang menyapu bersih kota morroc dalam satu malam dan hanya meninggalkan puing-puing.

"HA HA HA.. HA HA HA.. HA HA HA..",tawa sang iblis membahana kepenjuru field,di lihatnya lawan-lawannya yang mencoba bangkit untuk membalas dengan segenap kekuatan yang tersisa,"KALIAN SUNGGUH MANUSIA YANG MENYEDIHKAN,JANGAN KIRA KARENA LUKA LAMA KU YANG BELUM PULIH AKU TAK MAMPU MEMBINASAKAN KALIAN?".

Seorang assassin cross diantara mereka mencoba bangkit,perlahan ia mulai merayap menopang tubuhnya yang tengkurap dengan sebelah pasang liberation jamadhar di tangan kanan dan mulai berdiri menyeimbangkan tubuh yang penuh luka,hingga mampu menatap mata kuning sang iblis,"OH.. MASIH INGIN MELANJUTKAN PERTARUNGAN MENJADI DUEL?".

"Noir! Larilah dari sini!",cegah seorang high priestess berambut pink terurai yang terkulai tak jauh darinya,"Kita semua terkena sihir hell power,jika kau mati,aku takkan bisa menghidupkanmu kembali,bahkan orang lain pun takkan sanggup melakukannya",lanjutnya begitu melihat aksi nekat pria dengan rambut hitam bergaya harajuku itu. Tubuhnya masih terasa sakit untuk digerakkan setelah terhempas oleh pulse strike beberapa saat yang lalu ditambah efek dari hell power yang terasa memberatkan udara disekitarnya untuk masuk keparu-paru. Ia hanya bisa mendongakkan kepalanya untuk berteriak mencegah Noir,itupun dengan susah payah.

"Aku tak peduli,Anggie!",bentak Assassin cross bernama Noir itu dengan nafas yang kini tersenggal senggal kelelahan,walau begitu,ia tetap memasang kuda-kudanya,"Akan kubunuh iblis yang menghancurkan kampung halamanku,membunuh penduduk kota.. dan membunuh teman-temanku dari guild assassin termasuk kedua orang tua ku!",ungkapnya dengan penuh emosi yang membara di matanya yang sayup sayup.

Sang iblis tertawa terbahak-bahak,kali ini lebih keras dari sebelumnya,"HUA HA HA HA HA... HUA HA HA HA... OWH,KAU MENGINGATKANKU PADA DUA CACING YANG MASIH MENGGELIAT KETIKA MENERIMA SERANGANKU",sementara ini Noir tak memperdulikan ocehan makhluk berukuran berkali-kali lebih besar dari badannya itu,"YA YA YA,AKU INGAT,AKU SEMPAT MEMPERHATIKAN MEREKA DI ANTARA MAYAT-MAYAT,SEORANG PRIA DENGAN WAJAH HAMPIR MIRIP SEPERTIMU DAN YANG LAINNYA SEORANG PEREMPUAN BERAMBUT BIRU GELAP SEBAHU,SALING MENGGELIAT MENCOBA MERAIH SATU SAMA LAIN",lanjutnya sedikit bercerita tentang pertempurannya dikota beberapa hari yang lalu setelah tawa mereda,"AKU SANGAT MENIKMATI PEMANDANGAN WAKTU ITU,DAN SETELAH PUAS KUBERI MEREKA KESEMPATAN UNTUK MENGUCAPKAN SATU KATA TERAKHIR SEBELUM AKU MENGINJAK MEREKA SAMPAI MATI TANPA TERSISA SECUIL DAGING ATAU TULANG PUN",mendengar sang iblis menjelaskan caranya membunuh,assassin cross yang kini berada dihadapannya tampak tertegun,matanya terbelalak,ingatannya tentang keberadaan kedua orang tuanya yang mayatnya tak pernah ditemukan dalam pertempuran di kota morroc,sesuatu yang selama ini ia pungkiri rupanya benar adanya.

"A... Astaga... jadi darah dalam kubangan itu...",gumam champion diantara mereka yang tidak pernah membayangkan betapa sadis sang iblis.

Memang,di tempat dimana anggota guild assassin melawan morroc ditemukan jejak kaki besar berkubang darah dan mayat kedua orang tua Noir tak pernah di temukan,selama ini Noir menyangkal pikirannya yang mengatakan bahwa kubangan itulah yang tersisa dari kedua orang tuanya,hingga morroc membuka mulutnya dan membenarkan apa yang selama ini di sangkal oleh pikiran sang assassin cross.

"UH... BAU AMIS DARAH MEREKA MASIH BELUM HILANG... INGIN MENCIUMNYA?",di tatapnya assassin cross itu dengan senyum menyeringai yang merekah.

"Kau.. kau.. kau..",tubuh Noir mulai gemetar,bukan karena takut,tapi karena rasa dendam dan emosi yang bergemuruh didalam dadanya,tangan yang beberapa saat lalu sempat terkulai dari kuda kuda,perlahan mencengkeram kedua pasang senjata yang di genggamnya dengan erat dan kembali pada posisinya. Teman-temannya hanya bisa terdiam,mereka mampu melihat betapa terpukulnya Noir mendengar berita itu,"Bajingan! Akan kubunuh kau!",Noir pun tanpa pikir panjang langsung menenggak poison bottle terakhirnya dan melakukan dash,efek racun dalam botol merah berbentuk tengkorak itupun mulai bekerja seiring laju geraknya menerjang Morroc,terlihat dari kecepatan,kekuatan dan ketangkasan Noir yang meningkat drastis seiring laju geraknya menerjang Morroc didepannya. Lusinan shadow morroc angel yang membentuk barikade di depan sang iblis mencoba mengahadangnya,namun tak satupun mampu,hanya menemui ajal di ujung katarnya,sang taring beracun padang pasir.

Morroc hanya melihat pertunjukkan didepannya dengan tenang,hingga Noir berada di depannya,menjejakkan kakinya sekeras mungkin ditanah untuk memberikan dorongan sekuat-kuatnya untuk melompat menebas krongkongan sang iblis,"Mati kau!",jamadhar ditangan sang assassin cross pun berayun,namun dengan secepat kilat,tangan Morroc yang cukup besar untuk menggengam tubuh manusia biasa berhasil menangkap Noir yang tengah melayang di udara ketika melepaskan sebuah serangan,"Hah?",sang assassin cross terkejut begitu cengkeraman sang iblis melingkari seluruh tubuhnya,makhluk itu kemudian menatap baik-baik lawan yang sudah ada dalam genggamannya itu.

"KAU MEMANG CACING KECIL BERMULUT BESAR,NAMUN TETAP SAJA,SEBESAR APAPUN MULUTMU,CACING TETAP CACING",ucapnya seiring terdengar bunyi krak berkali-kali dari tubuh assassin cross ditangannya,darah segarpun membuncah dari mulut pria berambut hitam itu dan membasahi wajah Morroc,ia tak mampu menjerit karena rasa sakit yang sangat,tulang rusuk,lengan,dan kakinya patah,mungkin juga beberapa organ dalamnya terluka,efek samping poison bottle yang diminumnya pun memperparah kondisinya,"Noir!",teriakan itu kali ini menggema bagai bersahut-sahutan di telinga sang assassin cross yang tak lagi berdaya.

"TIDAAA~~~AAAK!",jerit sang soul linker yang sejak tadi tergolek lemah,diiringi sosok berbaju khas class taekwon master yang bangkit mengikuti alunan gema jeritannya,bayangan sosok itupun perlahan menutupi wajah soul linker yang ia belakangi dengan punggungnya.

Merasa sinar mentari tak lagi menusuk matanya,gadis berambut hitam panjang terurai itu perlahan membuka mata yang tengah basah,di lihatnya sosok yang menaungi wajahnya itu. Seorang pria berambut panjang dengan warna perak dengan ikatan blinker yang terlihat di balik kepala,serta balutan putih pakaian taekwon master yang kini lusuh dengan debu padang pasir,tengah berdiri di depannya,angin gurun yang berhembus melambaikan ikat pinggang dan rambut peraknya yang berkilat kilat di bawah cahaya matahari.

"SUDAH CUKUP!",bentak sosok itu,semua pun mengalihkan perhatiannya kepadanya.

"Necro…",gumam gadis dibelakngnya itu menyebut namanya.

"Aku takkan membiarkan siapapun menyakiti orang orang yang berharga dalam hidup ku",sembari melangkah perlahan kearah Morroc,"Mereka semua adalah orang yang menerimaku dengan segala kekuranganku",aura hangat mulai terpancar dari tubuhnya.

"Necro! Apakah kau akan menggunakan heat dengan tubuh seperti itu?",teriak sang champion berambut pendek coklat kuning keemasan yang tersungkur tak jauh darinya.

Necro tetap berjalan,dengan aura yang semakin lama semakin memanas,"Tak apa,Grei,aku masih sanggup",jawabnya.

"Bodoh! Apa kau akan bunuh diri? Dengan fisik seperti itu,mustahil kau bisa bertahan!",lanjut champ yang juga memiliki bekas luka yang membujur di mata kirinya itu.

"Setidaknya,aku tak membiarkan temanku terbunuh di tangan makhluk keji sepertinya"

"OWH,KITA LIHAT SIAPA LAGI PENANTANG BERIKUTNYA",iblis keji itu kini menatap taekwon master bernama Necro dan melepas genggamannya,tubuh Noir yang terkulai ditangannya jatuh tersungkur ke tanah dengan tatapan kosong.

Anggie yang sedikit pulih kembali dari luka karena kemampuan healnya segera bangkit dan menteleport dirinya ke Noir dan segera membawanya ketempat Ayumi dan Grei dengan cara yang sama. Satan Morroc tak menghiraukannya,karena perhatiannya kini hanya ia tuju pada seorang manusia yang ingin mencoba kekuatannya,high priestess itu lalu mulai merawat luka Noir dengan Heal dan memberinya white slim potion yang tersisa,"bertahanlah Noir".

"AYUMI! Resonance!",teriak taekwon master itu memecah ketegangan yang terjadi.

"Necro! Apakah kamu akan melakukan jurus terlarang itu!"bentak soul linker.

"Hanya ini satu satunya jalan",balas Necro dengan nada merendah.

"Tapi...",Ayumi mencoba mengurungkan niat taekwon master,namun teakwon master itu menyelanya.

"Kita semua tak kan selamat,ia akan membunuh kita dengan mudah",ujarnya,"Aku tak bisa diam saja,aku takkan bisa memaafkan diriku sendiri jika itu terjadi… selamanya",lalu langkahnya yang perlahan itu terhenti,"Dan kamu.. kamu juga tak ingin kehilangan Noir kan? Ayumi?",sembari menoleh kearah si soul linker dengan tersenyum,"Jika kau bahagia… begitu juga aku… akan aku lakukan segalanya… agar kau bahagia… jadi,lakukanlah",ada intonasi yang terasa berbeda dalam ucapan taekwon master itu kali ini,sesuatu yang lain yang selama ini ia pendam pada gadis yang ia panggil Ayumi.

Seketika saat itu juga gadis berambut hitam panjang itu menyadari,bahwa selama ini Necro memendam rasa padanya,ia pun terbelalak mendengar kata-kata itu,memang selama ini Necro tidak pernah menunjukkan gelagat aneh di depan Ayumi semenjak mereka berpetualang bersama hingga saat ini,dan sebaliknya gadis ini juga memiliki rasa yang sebaliknya. Cukup lama ia impikan hal dimana pria berambut perak ini menyatakan perasaannya padanya hingga akhirnya ia menyerah untuk menanti dan menganggapnya mustahil karena kedekatan mereka selama ini lebih tampak seperti kakak dan adik. Seiring waktu,Noir yang muncul diantara mereka pun mulai menarik simpatinya,menyingkirkan harapannya untuk memiliki Necro,untuk sementara,hingga saat ini tiba.

"Mengapa... kamu mengatakan itu di saat seperti ini! Mengapa baru sekarang!",Wajah Ayumi kembali berlinang air mata,rasa marah,kecewa,senang dan sedih bercampur hingga ia tak mampu menunjukkannya dengan wajahnya yang kini tertunduk.

"Sudah kubilang,aku ingin melihatmu bahagia,bukankah dengan orang yang memiliki apa yang dimiliki orang pada umumnya lebih menyenangkan daripada dengan aku yang buta ini?",Necro buta karena melepaskan teknik tingkat tinggi taekwon master class yang mampu meningkatkan kecepatan gerakannya,dengan mengorbankan kedua mata saat melawan bayangan satan morroc beberapa waktu lalu,semua itu ia lakukan,karena ingin melindungi Ayumi dan semua teman-temannya.

"Tapi..."

"Jangan ragu,aku terlalu pengecut untuk manyatakan perasaanku padamu,aku tidak itu,sepertinya sudah saatnya aku membalas semua kebaikan mereka",ia pun kembali berbalik ke arah morroc,"Lakukan,permintaanku... sekali ini saja... Ayumi".

"TERLALU LAMA BASA BASI! AKAN KUREMUK KAU SAPERTI DIA!",iblis yang mulai bosan dengan adegan dramatis mereka mulai berlari dengan senyum meyeringai,kecepatannya menakjubkan walau tubuhnya besar tapi ia sanggup berlari kencang seolah seringan bulu dan mulai mendekati Necro,mengguncang-guncang tanah yang ia pijak.

"Apa kau akan membiarkan iblis itu membunuhku,Ayumi?",situasi yang mulai mendesak akhirnya memaksa soul linker itu memberikan fist master spirit pada Necro,tepat dimana wajahnya hampir bertemu dengan tinju Morroc yang telah dilayangkan. Begitu aura biru yang memancarkan kehangatan menyelimuti Necro,dengan sekejap,api dengan warna senada berkobar seolah membakar taekwon master itu,menjilat tinju sang iblis dan mulai melahap seluruh lengan kanannya.

"APA!",di tariknya lengan yang terbakar,tampak beberapa luka di sana walau tidak serius. "Bagaimana rasanya?",iblis itu kembali memalingkan wajahnya ke Necro setelah sesaat memperhatikan lengan kanannya,taekwon master itu kini melayang beberapa kaki di atas udara,dengan duduk bersila,ikatan blinkernya terlepas,tampak bola mata safirnya menatap tajam iblis itu dan sesekali jilatan api biru tampak melingkari tubuhnya,pengelihatannya juga kembali.

Semua teman-temannya terkejut melihat hal itu,"Union?".

Ayumi mulai menjelaskan pada mereka dengan sesenggukan,"Itu.. bukan sekedar 'union' state".

"Maksudmu?"Tanya si champion yang kini berdiri bertopang pada lututnya.

"Itu... godly mode,hanya beberapa dari class taekwon master yang mampu menguasainya,dengan menyatukan kekuatan dari energi semesta ia membuat barrier massif dan meningkatkan kekuatan fisik dengan drastis",lanjut sang soul linker yang kini melakukan 'resonance' dengannya sehingga ia mampu merasakan besarnya energi dalam tubuh Necro,"Tapi... harga yang harus ia bayar untuk itu semua... adalah... nyawanya sendiri",tetes air mata pun mengucur semakin deras hingga membasahi bumi,Anggie dan Grei terbelalak setelah mendengar penjelasan itu.

"Mengorbankan dirinya sendiri demi kita semua",gumam Anggie.

Begitu pula dengan Grei,"Ia melakukanya,sampai sejauh ini?".

"KAU PIKIR DENGAN MELAYANG SEPERTI ITU AKU AKAN TAKUT?",geram sang iblis.

"Menakutimu?aku hanya menunjukkan betapa jauhnya perbedaan kekuatan kita sekarang,dan betapa besar kesalahan yang kau buat dengan menyakiti mereka",ujarnya dingin dengan tatapan merendahkan pada Morroc.

Morroc pun benar-benar marah dengan ucapannya,"AKAN KUCABUT LIDAH YANG BERANI MERENDAHKANKU!",tangan kirinya mulai menyala dan muncul sebuah bola listrik seukuran genggaman tangannya,lalu dilemparnya ke arah Necro,"JUPITEL THUNDER!",bola listrik itu dengan cepat melesat kearah taekwon master itu,"MATI KAU!",Necro hanya diam menerima serangan itu,begitu bola berada beberapa kaki darinya,sebuah jilatan lidah api menangkisnya dan mementalkannya ke langit. Semua pun terkejut melihatnya,tak terkecuali morroc.

"Su.. sulit dipercaya",Grei melihat kajadian itu dengan takjub.

"Inikah dewa?"gumam juga terpaku melihat itu,air matanya mereda.

"APA? DI TANGKIS DENGAN MUDAH?"

"Sudah kubilang,perbedaan kita jauh",lalu sekejab mata menghilang dan tiba-tiba muncul tepat di wajah Morroc,"Dan kau,telah membuat kesalahan yang besar",seketika sebuah jilatan api menyambar wajahnya,ia pun mengerang dan mundur beberapa langkah kebelakang sembari menutupi wajahnya,namun segera mengambil ancang-ancang untuk membalas .

"KEPARAT! EARTHQUAKE!",dikepalnya tangan kanan lalu di ayunkannya ke arah Necro untuk membalasnya,namun sama saja seperti sebelumnya,tinjunya hanya beradu dengan lidah api begitu berada beberapa kaki dari lawannya,menghempaskan udara di sekitar dengan keras,"BWOOO~~~SSSH! ! !"

"JILATAN API ITU,TIDAK SEPERTI API BIASA,BENDA ITU BISA MENAHAN SERANGAN FISIK SEOLAH BENDA KERAS",pikir Morroc,"BREAK SHIELD!",ia masih mencoba menembus barrier itu,tapi nihil.

"Merasa seperti cacing?Morroc?",di tatapnya tajam makhluk itu.

"WUAAA~~~RGH!",raung sang iblis yang dihina seperti itu,Morroc pun menghajar barrier tanpa ampun,pukulan demi pukulan,sihir demi sihir,tapi tetap saja semua tak dapat menembus barrier yang melindungi lawannya dengan sempurna.

"Sudah cukup?",senyum sinis tampak di wajah pria yang kini setengah dewa.

"Setingkat lebih tinggi dari Morroc,ia benar benar seperti dewa",champion itu kembali menggumam.

"itu... tidak akan lama...",ucap soul linker di sampingnya,di lihatnya Ayumi dengan wajah tertunduk,"Perhatikan tubuhnya...",lanjut gadis itu dengan nada sedih.

Kali ini Grei mengalihkan mata coklatnya ke medan tempur,"Berpendar? Tubuh Necro... berpendar?"

"Ia telah melewati batas kemampuan tubuhnya",mulai terdengar isakan dari wajah Ayumi yang tertutup poni rata di keningnya.

"A... a... astaga!",sahut Anggie,"Necro cepat selesaikan pertempuranmu!",lanjutnya sembari memberikan heal pada taekwon master itu,namun terlihat tak berpengaruh sama sekali,pendaran itu tak meredup.

"Terlambat! Sudah terlambat! Godly mode bukanlah sebuah luka yang bisa disembuhkan,kau tetap bisa memberikan heal padanya,tapi itu hanya menyembuhkan luka padanya,bukan mengehentikan atau memperlambat proses godly mode yang telah melewati batas",Ayumi terduduk,tangannya meremas pasir,mencoba melepas kekesalan dan kesedihannya. "Dan pendaran itu... adalah tanda bahwa masa hidupnya sudah tak lama lagi".

Morroc terengah-engah sambil menopang tubuhnya dengan tangan kiri meninju tanah,"Ada kata-kata terakhir sebelum aku akhiri permainan ini?",Morroc hanya tersenyum,lalu perlahan menoleh kearah teman teman Necro yang berada dibelakangnya.

"MUNGKIN KAU LEBIH KUAT DARI KU,TAPI TIDAK DENGAN MEREKA! EVIL LAND!",iblis itu melepas sihirnya,seluruh tanah field pun tiba tiba berubah menjadi hitam.

"Apa yang terjadi?",Anggie yang terkejut memperhatikan tanah di sekitar mereka menghitam dengan sigap mengaktifkan sanctuary,"SANCTUARY!", sihir itupun berhasil menetralkan efek sihir Morroc.

"SUMMON SLAVE!",lanjut sang iblis,kali ini dari tanah yang menghitam muncul ratusan shadow morroc.

"BASILICA!",sang high priestess mencoba melindungi rekan-rekannya dengan sihirnya,Sebuah barrier cahaya muncul dan mengurung mereka dalam keadaan yang semakin genting.

"Sungguh menyedihkan,kau tak mampu melawanku,sekarang beralih keteman-temanku? Perhatikanlah... cara licikmu itu sia-sia",ucap Necro dengan datar dan dingin pada iblis di depannya. Taekwon master itu lalu menunjukkan kemampuannya,ia hadapkan kedua telapak tangan satu dengan lainnya,lalu diantaranya muncul sebuah bola berwarna keemasan,"SPIRIT...",gumamnya,perlahan bola itu kian membesar,"...BOMB!",lalu pecah menjadi serpihan-serpihan cahaya yang melesat ke seluruh penjuru,menghujani seluruh field dan memusnahkan seluruh shadow morroc.

"TIDAK MUNGKIN! HANYA DENGAN SEKALI SERANG?",gumam iblis setinggi rumah bertingkat tiga itu sambil melindungi wajahnya di balik lengan terbelalak melihat semua slave yang ia panggil lenyap hanya dengan sekejab mata.

"Kau sudah cukup keterlaluan,terimalah hukumanku!",bentak taekwon master dengan tubuh bermandi cahaya itu,kaki kirinya kini berselimut api putih,dan pendaran tubuhnya semakin terang,"Kuberi kau sedikit waktu untuk permintaan maaf".

"PERSETAN! MATI SAJA KAU!",mengkombinasikan break shield,earthquake,dan bola jupitel thunder di tangan,iblis yang mengamuk itu langsung melompat untuk memberikan serangan terbaiknya. "SEISMIC-BREAK THUNDER!",sebuah bola hitam raksasa dengan inti merah menyala dengan kilatan-kilatan listrik didalamnya muncul ditangannya.

"Kau yang mati",gumam Necro yang melayang semakin tinggi untuk membalas sekaligus mengakhirinya dengan sebuah pukulan terakhir,dan begitu mencapai ketinggian yang diinginkan,taekwon master berambut perak itu mulai memainkan kaki kirinya,diayunkan tumitnya ke kiri untuk memperoleh momentum,lalu melesat menyambut serangan morroc dengan gerakan memutar vertical sehingga tampak bagai roda gergaji api,"CORONA BLAZE KICK!".

Setelah sekian detik kedua serangan pun bertemu,namun tak ada dentuman dari keduanya saling beradu,Necro telah membelah serangan satan morroc dengan mudahnya,memberikan tolakan pada lengan sang iblis lalu menghunjam tubuhnya dan mendorongnya melesat jatuh. "TIDAK MUNGKIN! TIDAK MUNGKIN AKU BISA DIKALAHKAN OLEH MANUSIA!",ledakan pun terjadi begitu tubuh berukuran besar itu menghantam bumi.

Kilatan cahaya putih tampak melesat keangkasa,membelah aura kegelapan sang iblis yang menyelimuti tempat itu,menyisakan debu yang berterbangan dan sebuah kawah,tampak di dasarnya tubuh morroc yang hilang separuh,hanya menyisakan lengan kanan dan bagian bawah tubuh yang lain. "Sudah berakhir,iblis",jeratan sihir hell power pun akhirnya terlepas seiring debu yang menipis.

"Necro!",Ayumi berlari menuju Necro yang berdiri di samping kawah,pendaran tubuhnya semakin terang melebihi sebelumnya,Ayumi pun langsung melompat memeluknya erat.

"Ayumi?...",gumam Necro pada soul linker yang membenamkan wajahnya didadanya dan membasahinya dengan air mata,taekwon master berambut perak tersebut tersenyum dan melingkarkan tangannya pada gadis itu dan membelai rambutnya yang hitam panjang,"Tak perlu bersedih",ujarnya.

"Mengapa kau diam selama ini… membiarkanku yang tersiksa dengan impian yang tak pasti datangnya…",ucap Ayumi dengan suara yang serak dengan sesekali sesenggukan.

"Maafkan aku yang begitu pengecut didepanmu… yang selalu meragukan dan tak pernah mempercayai apa yang disebut dengan… cinta",bisik Necro ditelinga Ayumi,"Tapi setidaknya… aku bisa menyampaikan semua yang kupungkiri selama ini padamu… untuk yang terakhir kalinya… bahwa aku mencintaimu",sebuah senyum tersungging di wajahnya yang terhalang oleh rambut perak sebelum dilepasnya lengan yang mendekap gadis itu,gadis yang semakin mempererat pelukannya untuk memuaskan semua penantian selama ini,walau hanya sekejab saja,"Relakan aku… ada orang lain yang lebih pantas bagimu tengah menanti disana",lanjut sang taekwon master sambil mengusap kepala Ayumi.

Sejenak kemudian,Ayumi pun melepas pelukannya pada Necro,lalu mereka saling bertatapan,bola mata biru sedalam lautan itu menatap bola matanya yang hitam mengkilat,tak ada 1 katapun terucap dari bibir keduanya,"Sebelum aku pergi... aku ingin kau memiliki ini",ucap Necro memecah kebisuan,di raihnya tangan kanan Ayumi,ia buka telapaknya lalu ia tutup dengan telapak tangan kanannya,sebuah cahaya biru bersinar diantaranya,begitu hangat dan menenangkan bagi gadis itu,setelah cahaya itu meredup Necro membuka stellar hairpin biru berada di sana.

Noir yang mulai sadar,berjalan ketempat mereka sembari ditopang kedua temannya,"Noir! Kau sudah sadar?",Ayumi terkejut begitu mereka bertiga muncul di sampingnya.

"Noir... maafkan aku yang lancang mengganggu urusan pribadimu dengan iblis itu,tapi aku tak bisa diam saja melihatmu seperti itu... melihat Grei,Anggie dan Ayumi yang terluka parah".

"Necro... karenaku kita...",sebelum Noir menyelesaikan kalimatnya,Necro berujar.

"Kita semua adalah temanmu,keluargamu,kau tak perlu menyalahkan diri sendiri,bebanmu adalah beban kami juga,bukankah keluarga seperti itu?",Noir terdiam sejenak,pandanganya tertunduk.

"Necro,maafkan aku yang bertindak sendiri dan membuat kalian khawatir",ujarnya lirih dengan wajah tertunduk,menyadari akan semua tindakannya yang begitu ceroboh.

Necro hanya tersenyum,dan menepuk pundak assassin cross seusianya itu,"Tak ada satupun kesalahanmu yang perlu untuk kumaafkan atau kusimpan",ucapnya. Sejenak kemudian,mengalihkan pandangannya pada Ayumi yang tak pernah melepaskan pandangan pada darinya sejak tadi. Dengan senyum tipis,diletakkannya jari telunjuk dan jari tengah di bibirnya diselipi kecupan kecil,lalu menyentuhkan kedua jari itu di bibir Ayumi,Ayumi tersentak begitu jari yang hangat itu menyentuh bibirnya yang dingin terkatup rapat karena rasa sedih mengeringkan tenggorokannya. Ia raba bibirnya begitu Necro melepas kedua jarinya,sebuah ciuman terakhir yang diberikan oleh orang yang mengorbankan segalanya demi kebahagiaannya,biarpun tidak seperti yang pernah ia impikan dulu,tapi semua itu lebih dari cukup untuk menghiburnya saat ini.

"Selamat tinggal,suatu saat kita semua pasti berjumpa lagi",Necro pun berbalik membelakangi mereka,perlahan serpihan cahaya terlihat berterbangan dari tubuhnya yang terkikis tertiup angin,"Noir,jaga Ayumi baik-baik..."itulah kata-kata terakhir sang taekwon master sebelum seluruh tubuhnya menghilang menjadi jutaan serpihan cahaya,seiring memudarnya mega di langit songrat dan bayangan malam yang mulai menyelimuti,membuat tempat itu sejenak berubah seolah taman dengan jutaan kunang-kunang yang perlahan mendaki langit.

Grei mencoba menangkap satu diantaranya,"Begitu hangat...",gumamnya memandangi cahaya yang kini kembali melanjutkan perjalanannya ke angkasa setelah singgah sesaat ditelapak tangannya. Anggie yang juga tampak sedih disampingnya pun dapat merasakan hal yang sama begitu beberapa dari jutaan cahaya itu bermain-main mengelilinginya. Lelehan air mata tampak diwajahnya yang kini kehilangan seorang rekan satu guild.

"Necro...",gumam Noir,mata hitamnya yang menatap jutaan cahaya bagai kunang kunang di langit itu penuh dengan kekosongan dan penyesalan,Ayumi menyandarkan diri padanya dan kembali menangis. Sejenak semua terdiam dalam kesedihan dalam indah serpihan cahaya yang menari dalam hembusan angin gurun.

Setelah sekian menit berlalu kini semua serpihan itu telah hilang melayang,Anggie merogoh saku bajunya,diambilnya sebuah blue gemstone dan mulai merapal mantra,lalu melemparkannya ke tanah,membuka portal menuju prontera,"Mari kita semua kembali",ajak sang champion,dan mereka berempat secara beriringan masuk kedalam portal.

.

.

To be continued...