Disclaimer: Shingeki no Kyojin punya Hajime Isayama. Zee ngga dapet keuntungan apa-apa.
.
.
.
Mata tajam yang selalu memandang malas, menampung berjuta luka dibalik tatapannya yang dingin.
Ia memejamkan mata, tidak membiarkan setitik air jatuh melintasi pipi pucatnya.
Tidak perlu ditangisi, mereka tidak akan kembali. Lebih baik menjaga, apa yang saat ini ada disisinya.
Tapi apa yang harus ia jaga? Siapa yang ia anggap berharga? Jika mereka semua sudah tiada, siapa alasannya untuk bertahan?
Akan lebih mudah jika ia mati.
Toh, dunia seakan sudah ditakdirkan untuk hancur.
Kejayaan umat manusia? Jangan bercanda. Yang membuatnya bertahan di neraka yang nyata ini hanyalah karena orang-orang mengandalkannya.
Jika...
Jika saja julukan 'Humanity's Strongest Soldier' itu tidak di tancapkan padanya. Jika saja tanggung jawab sebesar itu tidak diberikan kepadanya.
Mungkin ia tidak akan merasa malu untuk mati.
Mungkin ia tidak akan mengitari neraka dengan mayat orang-orang dibawah kakinya.
Ia muak mencium bau orang mati, muak harus mengotori tangannya dengan darah lagi dan lagi.
Ia muak untuk bertahan hidup sementara orang-orang mati didepan matanya.
Tetapi, meskipun ia benci bau-bau itu, benci cairan-cairan merah itu, benci pemandangan mengerikan itu.
Ia tetap bernapas. Harus.
Karena setiap helaan napas yang terhenti, memberikan napas yang baru, bagi seorang Levi.
