Dia...

Ya, dia adalah Pak Chanyeol

Seorang laki-laki popular dengan segudang prestasi dan banyak penggemar di sana sini tentunya. Entahlah harus dengan apa aku menjelaskan, mungkin beberapa paragaraf deskripsi yang kujelaskan tak seberapa untuk menggambarkan sosok seorang Park Chanyeol.

Tubuhnya yang tinggi dengan bahu tegap yang terlihat proporsional. Jangan lupakan juga wajahnya yang tampan. Rambut hitamnya yang terlihat tertata rapi ke atas sehingga memperlihatkan jidatnya. Salah satu dari gaya rambut yang dimiliki oleh seorang Park Chanyeol yang aku paling sukai. Dan matanya yang bulat dengan iris hazel jernih bagaikan bulan purnama. Hidungnya yang bangir, rahangnya yang tegas, dan jangan lupakan juga bibir kissablenya yang selalu menyunggingkan senyuman berseri-seri pada wajah tampannya.

Senyumannya...

Senyuman yang terasa hangat bagaikan matahari musim panas. Senyuman itu... Senyuman yang terlihat alami...

Manis...

Hangat...

Dan..

Candu.

Sungguh, perpaduan yang sempurna yang terlihat hanya pada wajah tampannya. Mata, hidung, rahang, dan bibir. Satu kata_sempurna. Ya, meski aku juga tidak pernah ada yang sempurna untuk seseorang. Semua yang kulihat dari Park Chanyeol selalu mengalihkanku. Seolah atensi yang dimilikinya benar-benar mempengaruhi duniaku.

Park Chanyeol...

Satu hal lagi yang kusukai darinya untuk mengambarkan bagaimana seorang Park Chanyeol kala tubuh jangkungnya yang proporsional terbalut dengan kemeja putih lengan kemeja yang entah dengan sengaja atau tidak digulung sebatas lengan. Tak lupa kedua kaki jangkungnya yang terlihat pas dan terbalut sempurna dengan potongan celana jeans hitam.

Seorang komposer musik, kesekian halnya lagi yang ku ketahui dari sosoknya. Saat telapak tangan besar dengan jemari-jemari panjangnya terlihat asik menari-nari di atas barisan tuts-tuts piano dengan warna hitam putih itu. Menghayati setiap alunan melodi yang ia mainkan. Dan kala suara bass itu keluar dari mulutnya beriringan dengan nada-nada yang dihasilkan dari pianonya. Suaranya yang entah mengapa hanya dengan mendengarkannya selalu mengirimkan impuls-impuls berarti ke saraf tepi yang terkadang mengundang gelenyar-gelenyar aneh di perutku seolah di dalam sana hadir ribuan kupu-kupu cantik yang bertebangan.

Aneh? Ya, aku tahu. Aku cukup mengetahuinya. Aku tahu. Kita yang sekalipun tak pernah bertemu, bertatap muka, dia yang tak pernah mengenalku. Hanya aku yang mengenalnya. Karena aku hanyalah seorang penggemar. Fans yang mengaguminya meski aku tahu dia tak mengenalku kecuali sebagai penggemarnya. Salah satu penggemarnya dari sekian banyak ratusan juta penggemar di luar sana.

Park Chanyeol...

Seseorang yang telah dengan mudahnya membuatku menyukainya. Membuatku untuk mengidolakannya bahkan sampai saat ini. Atensinya yang seolah begitu besar membuat senyuman di wajah tampannya terlihat bersinar di mataku. Dia adalah Park Chanyeol..

Dan akan selalu menjadi Park Chanyeol dengan sejuta atensi di mataku.