Harvest Moon – Rune Factory : Perjusa

Chap 1

Disclaimer: Dua-duanya? Punya Natsume

Halo! Tin-tin balik lagi. Fic ini dibuat berdasarkan Perjusa (Perkemahan Jum'at Sabtu) yang diselenggarakan kemaren-kemaren, yang pasti hari Jum'at sama Sabtu. Kalo dihitung, Tin-tin perjusa mulai dari jam 2 siang sampai jam 9 pagi besoknya, cuma 20 jam doang. Charas: aslinya banyak, semuanya? Tapi dikit aja deh, soalnya yang lain cuma dapet peran kecil alias minor. Guru-guru aja. Saya cuma sebutin yang dapet peran major alias besar, kayak tokoh utama gitu. Baik, major characters: Boys: Vaughn, Trent, Barrett, Will, Raguna, Kai, Jack, Mark, Denny, Gray (saya cuma ceritain 1 regu cowok dan 1 regu cewek aja, males soalnya) Girls: Lynette, Ann, Claire, Yue, Alicia, Lanna, Freya, Chelsea, Lily, Toona (INFO: Wajar bila readers nggak tau siapa itu Toona dan Freya, karena Toona itu dari game Rune Factory 3 dan Freya itu dari game Harvest Moon Grand Bazaar yang katanya released at NA atau North America tanggal 27 Juli nanti. Kalau RF3 sih masih nggak tau, tapi katanya released at NA tahun ini.) Plus mysterious character yang nanti disebutin. OK, here goes!


Hari Jum'at.

Pada sekitar jam 2 siang, semua regu sudah bersiap-siap untuk upacara pembukaan. Upacara dilaksanakan dengan khidmat, soalnya kalo ngomong sedikiiiit aja bakalan dihukum suruh push-up sambil ngupil 100 kali (jorok!). Lalu, setelah upacara, ada pembagian kelas (di sekolah, tidurnya di kelas), sesudahnya, anak-anak berhamburan semua, amburadul. Saking amburadulnya, Lanna sampai terpisah dari regunya, dan tongkat pramukanya Vaughn putus, maksudnya terbelah menjadi 2, pecah gitu maksudnya (nggak ngerti ngomongnya kayak gimana).

"Yaaah, putus tongkat gue!" kata Vaughn.

"gimana tuh? Mau kamu apain?" kata Raguna.

"biarin aja. Ntar kalo ditanya tongkatnya mana gue bilang putus pas pembagian kelas, anak-anak amburadul entah kemana."

"tongkatnya nggak kamu ambil, Vaughn?"

"nggak, biar ada bukti. Bentar lagi kan pasti ada panggilan buat pinru (pemimpin regu), nah, nanti gue tunjukin aja. Eh, Ragu, Raguna, tolong tas gue taruhin di kelas ya? Taruh aja di sebelahnya Trent, terserah mau kiri mau kanan pokoknya sebelahnya. Oke?"

"Terus kamu ngapain?"

"jagain ini tempatlaaah, biar nggak tambah putus lagi ini tongkat."

"dasar, bilang aja males."

"emang nggak kok."

"haaaaah..." keluh Ragu di guna guna, eh, maksudnya Raguna.

Raguna mah, mau mau aja suruh angkatin tasnya Vaughn. Heran, kok mau-maunya dia ya?

Vaughn benar, emang ada panggilan pinru, lalu..

"eh, tongkatmu mana?" tanya Pak Gannon.

"di sana pak, putus, gara-gara tadi pembagian kelas amburadul semua." jawab Vaughn.

"beneran tuh itu tongkatmu yang putus?"

"lihat aja pak, kalo nggak percaya. Ada nama saya ditongkat itu."

Lalu, Pak Gannon melihat tongkat yang putus itu, emang bener, ada namanya Vaughn di tongkat itu.

"Ehm, karena ini kejadian yang disengaja..." belum selesai Pak Gannon ngomong, langsung dipotong sama Vaughn.

"nggak disengaja kali Pak! Oh, maaf pak, saya potong omongannya." Potong Vaughn, sambil minta maaf, soalnya dia potong pembicaraan guru.

"semoga nggak dimasukin ke buku saku, aku nggak bawa, mati aku, mampus.." pikir Vaughn.

"ehm, baik. Jadi kamu nggak apa-apa soalnya tongkatmu putus."

"Hm, makasih pak." Kata Vaughn.

Semua pinru kecuali Vaughn langsung pukul jidat mereka masing-masing. Kompak lagi. Mikir kalo tadi itu pembicaraan yang nggak penting.


Jum'at sore, sekitar pukul 5 sore sampai jam 7.30 malam. Jadwalnya istirahat, ini yang paling dinanti anak-anak, selain pensi (pentas seni) dan waktu tidur yang pasti bakal larut malam. Soalnya ngobrol semua atau kalo nggak ya mainan. Kai, kali ini membawa sekitar 5 kertas yang dilipat kecil-kecil. Ia mengajak Denny, Vaughn, Trent, dan Gray untuk bermain.

"Oi, main yuk!" Kata Kai.

"main apaan?" tanya Trent.

"Algojo." Jawab Kai.

"aturannya gimana tuh?" tanya Vaughn.

""gampang, pilih satu diantara kertas-kertas ini, ada yang tulisannya 'kehilangan', 'polisi', 'pencuri', 'hakim', dan 'algojo'. Aslinya ada 6, ada 'saksi', tapi gue nggak bisa dan nggak ngerti kalo saksi ngomong apaan. Kalo kamu dapet 'polisi', kamu tanya kayak gini "siapa yang merasa kehilangan?" nah yang dapet 'kehilangan' tuh bilang "saya", atau "aku" pokoknya kayak gitu. Terus polisi nanya lagi "kehilangan apa?" yang kehilangan jawab "kehilangan dompet" misalnya gitu. Boleh diganti kehilangan sepatu, topi, atau apalah. Terus polisi nanya lagi "siapa yang Anda tuduh?" yang kehilangan nebak siapa yang dapet 'pencuri'. Inget, yang jadi 'polisi' itu bukan pencuri. Kalo betul, hakim nentuin hukumannya, ngomongnya kayak gini "Hakim memutuskan bahwa Kai akan dihukum selama/sebanyak 5 ringan." Itu tadi contoh lo ya. Terserah mau hukum dia berapa kali. Terus yang dapet 'algojo' ngehukum tuh pencuri. Nah, bagi si pencuri, siapin tangan, 1 tangan aja. Terserah mau kiri atau kanan, buat dipukul. Algojo bakal pukul tuh tangan si pencuri. Kalo ringan ya kayak ditampar gitu, tapi di tangan, bukan di pipi. Kalo berat ya si algojo harus kepalkan tangan terus pukul tuh tangannya si pencuri. Tapi kalo si kehilangan nebaknya salah, ya yang dihukum ya yang kehilangan. Udah." jawab Kai, panjang lebar.

"Ooooh.." kata Denny.

"ya udah, ayo mulai. cepetan gih." kata Gray.

Lalu mainannya dimulai. Kai mengocok-ngocok kertas-kertas itu, lalu, disebarkan, eh, dijatuhkan, eh mbohlah.

"ayo ambil!" kata Kai.

Trent dapat 'hakim', Vaughn dapat 'algojo', Kai dapat 'pencuri', Gray dapat 'polisi', dan Denny dapat 'kehilangan'.

"siapa yang merasa kehilangan?" tanya Gray.

"saya" jawab Denny singkat.

"kehilangan apa?"

"kehilangan burung"

Mendengar omongannya Denny yang "kehilangan burung" tersebut, lalu Vaughn langsung pukul jidatnya sendiri. Lalu, dilanjutkan lagi.

"siapa yang Anda tuduh?"

"ummm... Kai!" jawab Denny mantap.

"aduuuh, betul ini anak." keluh Kai.

"Hakim memutuskan bahwa Kai dihukum sebanyak ... 100 berat!" kata Trent.

"buset, banyak amat?" tanya Kai.

"lho, katanya terserah mau berapa? Ya udah, 100 aja."

Lalu, Vaughn mengepalkan tangannya, dan pukul tangannya Kai.

"100. Selesai. Susah amat hitung dari 1 sampai 100. Langsung 100 aja boleh?" tanya Vaughn.

"nggak apa, tambah keenakan saya. Biasanya gue main di kota juga kebanyakan kayak gitu." jawab Kai.

Lalu, Gray, Trent, dan Denny pukul jidat mereka masing-masing. GJ alias gaje amat. Gak penting!

Lalu, maiiiiin terus, sampai akhirnya...

Trent dapat 'algojo', Gray dapat 'pencuri', Denny dapat 'polisi', Kai dapat 'hakim', dan Vaughn dapat 'kehilangan'.

"siapa yang merasa kehilangan?" tanya Denny.

"gue" jawab Vaughn singkat.

"kehilangan apa?"

"kehilangan topi"

Mulai nggak konsen, nggak nyambung.

"lho, topimu bener-bener hilang?" tanya Denny.

"nggak, di buat mainan sama Ragu di guna guna alias Raguna." Jawab Vaughn.

Oke, back to the game!

"siapa yang Anda tuduh?"

"Trent?"

"salah besar, gue dapet 'algojo'" kata Trent.

"gue pencurinya." kata Gray.

"Hakim memutuskan bahwa Vaughn dihukum sebanyak 1 juta ringan." kata Kai.

"1 juta? Buset dah. Untung ringan." kata Vaughn, sedikit lega (sedikit lho ya)

"1 juta." kata Trent. "kasih hukuman kok banyak banget? Kalo hukumannya 12 tahun banyak tuh wajar, tapi ini kan cuma game, hukumannya 1 juta kalo gue bener-bener mulai dari 1 sampai 1 juta kan capek."

Akhirnya, permainan berakhir. Pada males lanjutin soalnya.


Jum'at malam. Sekitar jam 10 malam.

Pensi sudah dimulai. Regunya Vaughn sudah siap menampilkan band, dan Regunya Lynette juga siap bernyanyi.

Tiba saatnya giliran regunya Vaughn. Regunya Vaughn nyanyiin lagunya..Andra and the Backbone, yang Jalanmu Bukan Jalanku. Reffnya kayak gini kalo gak salah:

Kini ku tak mampu lagi tuk ikuti caramu

hanya membuatku sakit hati

kini ku tak mau lagi

jalanmu bukan jalanku

dan kau tlah memilih, kau tlah memilih

Habis gilirannya Regu Kuda (Regunya Vaughn), tampillah Regu Melati, regunya Lynette (kayaknya pinru-nya regu ini gak pantes.) Mereka menyanyi, pake lagunya Shakira yang Waka Waka, yang mana? Piala Dunia... reff-nya (kalo gak salah):

Tsamina mina, eh eh

Waka waka, eh eh

Tsamina mina zangalewa

Anawa a a

Tsamina mina, eh eh

Waka waka, eh eh

Tsamina mina zangalewa

This time for Africa

Ancur nyanyinya, bandnya apalagi.

Lalu, habis pensi, sekitar jam setengah 12 malam, di suruh baris dulu padahal anak-anak udah pada ngantuk semua, malah diceramahi dulu.

"Hoaaaaam, cuapeeek" kata Lanna, sambil menguap.

"Nggak cuma kamu doang kok yang capek. Semuanya juga capek." kata Yue.

"udah, diem! Kalo nggak diem makin panjang ceramahnya!" kata Alicia.

Akhirnya, ceramah selesai, tapi yang cewek doang yang boleh tidur duluan. Cowoknya? Lanjutin dah ceramahnya!

"aduuuh! Aku nggak pernah tidur selarut ini.." kata Trent.

"Udah diem. Aku juga ngantuk!" kata Vaughn.

Akhirnya, ceramah benar-benar selesai. Tapi, sekitar jam 12 malam, di kamar Regu Melati, ada beberapa anggotanya yang teriak-teriak.

"AAAAAHHH!" teriak Lanna, Lily, Yue, Chelsea, dan Claire teriak ketakutan.

"ada apaan tuh?" tanya Trent.

"kayaknya si Claire sama Chelsea teriak tuh." Kata Kai, maksudnya nggoda Gray dan Vaughn.

Trent, Will, Raguna, pokoknya semua anak dalam regu kuda kecuali Gray dan Vaughn tertawa.

Lalu, anak-anak dari regu kuda tadi masuk ke kelas di mana regu melati tidur. Ternyata, di dekatnya Toona yang lagi tidur, ada hantu, bukan, ada domba lucu muncul tiba-tiba.

"apaan tuh?" tanya Vaughn

"NG-NGG-NGGAK TA-TA-TA-TAUUUUU! TAKUUUT!" teriak Chelsea dan Claire sambil terbata-bata, terus yah, kayak cewek takut hantu di wahana hantu terus pegang cowoknya, ih, najis.

"HEI! LEPAS OI!" teriak Vaughn dan Gray bersamaan. Anak-anak yang lain kecuali Graire dan CheVau (kalo gak salah singakatannya gitu, Graire = GrayClaire dan CheVau = ChelseaVaughn) malah "ihi..ihi.. ciyee! Woo!" disorakin kata-kata semacam gituan ke CheVau dan Graire.

Karena teriakan dan sorakan tadi, Toona terbangun.

"Apaan sih? Lho, kok ada regu kuda nyengir di sini?" tanya Toona, heran, habis bangun tidur.

Anak-anak di kelas tersebut kecuali monster domba itu dan Toona semua tertawa, bahkan termasuk anak-anak dari regu kuda yang nama regunya diejek Toona malah ketawa nyengir kayak kuda.

Lalu, monster domba tersebut berubah.

"Monster itu mau jadi apaan?" tanya Will.

"kayaknya manusia." jawab Barrett.

"monster? Monster apaan?" tanya Toona.

"di sebelahmu." Jawab Lynette. Sambil menunjuk monster domba tersebut.

Toona langsung noleh. Lalu menjawab.

"ini monsternya? Please, dia bukan moster." Jawab Toona.

Lalu, transformasi monster dombapun selesai, Barrett benar, emang jadi manusia.

"halo.. aku Micah." kata Micah, si monster domba yang bikin Graire dan CheVau disorakin anak-anak.

"APA? MICAH? ANEH BANGET NAMAMU! BWAHAHAHA!" teriak Lanna, Yue, Barrett, Alicia, Jack, Mark, Freya, Lily, dan Ann sambil tertawa. Yang paling keras tuh si Barrett dan Alicia.

"Jangan ngomong seenak jidat!" balas Micah.

"udah, namanya orang jangan diketawain dong." kata Will, membela Micah dan menenangkan anak-anak yang teriak tadi.

"Kenapa?" tanya Jack.

"Namanya panjang kayak kereta." jawab Mark.

"Nama panjangku? William Terry Louis Andrew Carrick Jonathan Dredge Hams Reading Roger Southwark Alwick Plymouth Junior Regison III"

"WHAAAAT? BUSET! PANJANG AMAT! EMANG PANJANG KAYAK KERETA!" teriak anak-anak yang bukan dari Sunny Island. Micah juga teriak-teriak. Ketawa-ketawa juga. Terbahak-bahak malah.

"Kamu bikin kita sukses." kata Vaughn dan Gray bersamaan.

"sukses apaan?" tanya Micah.

"sukses disorakin, pas lu masih jadi domba gadungan." jawab Chelsea dan Claire bersamaan juga.

"domba gadungan? Monster, kali." ralat Micah.

"whatever" kata Graire dan CheVau bersamaan.

Lalu, karena dari tadi anak-anak dari regu kuda dan melati teriak-teriak melulu, maka Pak Chen dan Bu Manna datang ke tempat di mana anak-anak tadi teriak. Langsung dimarahin deh.

"HEH! KATANYA NGANTUK KOK MALAH TEREAK MELULU!" tanya Bu Manna sambil teriak-teriak.

"Ini lho bu, tadi ada domba gadungan, eh, monster domba. Ini orangnya. Namanya Micah." jawab Raguna.

"Pe-permisi bu." kata Micah.

"Oh, jadi ini? Monster domba gadungan ya, nak?" tanya Pak Chen.

"Iya pak!" kata anak-anak kompak.

Akhirnya, anak-anak disuruh tidur lagi, dan Micah mendapatkan hukuman yaitu: Disuruh melayani guru-guru, ambilin minum, traktirin makan, bla, bla, bla... Kasihan Micah, ah, biarin aja, siapa suruh jadi monster domba (gadungan) terus takutin anak-anak, bikin Graire dan CheVau disorakin anak-anak, dan bikin anak-anak dimarahin sama Pak Chen dan Bu Manna? Kapok, rasain tuh Micah!

Aaaah! Bikin sebelum pensi, selesai sesudahnya. Enaaaaak…

Trent, Vaughn, Barrett: HOI TIN-TIN! KEMAREN PENSINYA SUKSES NGGAK?

Tin-tin: Iya dooooong! Hahahaha (evil laugh)

TVB(Trent, Vaughn, Barrett): pasti perannya tin-tin jadi Anastasia kemaren nular ke dia… ketawanya jahat banget…

Tin-tin: yah, tapi sanggar lo! Nyanyi ancur, ketawa jahat ya aneh, pokoknya penonton ketawa habis ketawa jahat. Terus pas giliranku dorong pemeran Cinderella dibilang sangar kalo gak salah, yang WOW itu ya yang Cinderella sama Prince Charming-nya itu lo.. Hahaha (evil laugh) Oh ya, kalo Vaughn jadi Prince Charming, siapa yang jadi Cinderella?

Trent: ya Chelsea, lah!

Barrett: Betul! Dijamin habis dramanya selesai langsung pada gossip semua, gossip CheVau…

Vaughn: DASAR KALIAN INI! (ngejitak Tin-tin, Trent, dan Barrett)

Komentar dari beberapa chara di fic ini. Plus tin-tin.

Vaughn: dasar, sukanya bikin gue sial aja!

Trent: Wha-wha-whaaat? Soal mainan algojo-nya seru tuh.

Barrett: Pas monster domba gadungan Micah masih jadi domba dia nggak nakutin tuh.

Kai: Buset, ini fic yang aneh, masa sih inspirasi bikin fic ini perjusa-nya tin-tin di sekolahnya? Gak mungkin deh.

Jack: Wah, baru tahu kalo namanya Will panjangnya kayak kereta api.

Micah: jahat amat sih, masa gue dibilang domba gadungan?

Graire: Sukses bikin kita malu!

Chelsea: fic yang aneh. GJ lagi, kayak authornya.

Tin-tin: Fic ini berdasarkan pengalaman dibumbui humor dan jerit malam yang aslinya nggak ada, memang main algojo, Micah emang setengah moster setengah manusia (beneran aslinya begitu! Kalo gak percaya cari aja Rune Factory 3, karena sering update ya gitu deh. Harvest Moon and Rune Factory geek mode : on.), emang ada pensi tapi nggak kayak gitu, aaaah capek ah. Tunggu chapter 2 ya!)

Oh ya readers, review yaaa! Review please!