Disclaimer : semua karakter milik J.K. Rowling. I don't own here.
Pairing : Draco Malfoy / Hermione Granger
Rated : T
Timeline : Tahun ketujuh setelah perang Hogwarts.
Summary : Hermione Granger menyatakan cintanya pada Draco Malfoy. Namun sesuatu telah terjadi. Apakah perasaan Hermione akan di terima oleh Draco atau tidak ? langsung baca aja deh . ga bisa bikin summary T.T
A/N : halo saya author baru disini. Saya Emang lagi pengen bikin cerita yang hurt gitu deh. Tapi gatau feelnya kerasa apa engga u,u semoga kerasa yaa. Kalo ga ya di kasih garem aja (?)
Warning! OOC, GaJe, Typo, dan kekurangan lainnya. Boleh dikritik kok, selama kritik itu membangun..:)
Happy Read and Review, please^^.
Hermione's POV
"Aku menyukaimu!" Sebuah kata terucap keluar dari bibir kecilku ini.
Disini, di Menara Astronomi aku berdiri berhadapan dengan seorang lelaki. Aku menutup kedua mataku menunggu jawaban dari sang pemuda. ' Akhirnya aku beranikan diri juga mengucapkan satu kalimat itu' Batinku.
'Padahal hanya dua kosa kata, tetapi kenapa susah sekali di ucapkan sih ?' Batinku kesal. Namun pada hari ini, jam ini, menit ini, dan detik ini, aku , Hermione Jean Granger memberanikan diri mengucapkan kata yang sulit itu kepada laki laki yang ada di hadapanku ini.
Lelaki yang semua orang bilang sangat tampan se Hogwarts dan digilai semua wanita. Dan aku pun mengakuinya bahwa dia agak –err sedikit tampan. Benarkah ? oh well –lumayan tampan… umm –oke oke, sangat tampan. Dan aku menyukainya.
Walaupun dia digilai wanita seisi Hogwarts, namun semua orang juga tau bahwa dia sangat egois, selalu mementingkan urusannya sendiri, selalu merendahkan orang (terutama Mudblood, -aku termasuk).
Ya, dia adalah Draco Malfoy! Cowok berdarah murni yang sangat mengagung agungkan darah murninya itu. Demi jenggot Merlin, apa yang dia banggakan sih ? semua darah kan sama, berwarna merah. Kadang aku menganggapnya tolol luar biasa.
Namun setelah jatuhnya resi Voldemort, suasana berubah kembali damai. Semua warga sudah tak ada yang khawatir. Semua kembali aman. Sisa sisa bawahan Voldemort banyak yang di penjara di Azkaban.
Sebenarnya keluarga Malfoy juga harus ikut di penjara di Azkaban, namun Harry memberikan kesaksian bahwa yang menyelamatkan dirinya pada saat saat genting waktu perang melawan voldemort adalah keluarga Malfoy (Lebih tepatnya Narcissa Malfoy). Akhirnya keluarga Malfoy di bebaskan namun masih dalam pengawasan ketat dari kementrian sihir.
Dan murid yang tahun ketujuhnya mengalami hambatan karena adanya perang dengan voldemort, bisa melanjutkan kembali tahun ke tujuhnya setelah Hogwarts resmi di buka setelah di perbaiki sana sini.
Semua berubah. Draco Malfoy yang sebelumnya Pelahap Maut mulai menjalin hubungan baik dengan Harry Potter, Ron Weasley, dan Hermione Granger. Mengingat hubungan antara keempat orang itu tidak bisa di katakan baik. Saling mengejek bahkan hampir saling mengutuk.
Dan perubahan drastis itulah yang mulai membuat Hermione melirik pemuda Slytherin itu. Dengan usaha yang sungguh sungguh Malfoy mulai mencoba untuk membaur dengan yang lainnya. Walau kadang suka –err balik ke asalnya. Suka menghina. Dan mereka juga masih terkadang suka bertengkar walau sudah berbaikan, namun sepertinya sudah rutinitas untuk bertengkar setiap hari.
Oke balik ke cerita.
'Namun aku menyukainya.' Batinku.
Oh demi kaus kaki Merlin, kau pasti menganggapku bodoh. Well –aku juga tahu, namun aku tetap tak akan menyerah. Aku akan tetap berjuang untuk menyatakan perasaanku ini ke dia.
Lama aku menunggu jawaban darinya. Namun tak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Akupun masih memejamkan mataku. Takut, itulah yang aku rasakan sekarang. Aku tak mampu untuk menatap mata kelabunya yang sangat indah. Seolah olah menarikku untuk masuk ke dalamnya.
'Oh demi celana Merlin, kenapa dia lama sekali sih ? apakah dia tak tahu betapa gugupnya diriku menunggu jawaban dari dirinya.' Rutukku dalam hati.
Aku mulai tidak sabar. Akhirnya kuputuskan untuk membuka mataku dan menatap mata kelabunya langsung. Namun baru hendak ingin ku buka mataku, aku mendengar suara tertawa seseorang yang tertahan.
Aku heran, siapa yang menahan tawa? Apakah ada orang disini ? apakah ada orang yang melihat pernyataan cintaku kepada Malfoy ? Namun sebelum ke menara ini, aku sudah pastikan bahwa tidak ada yang mengikuti ataupun berada di menara ini.
Lalu siapa yang tertawa?
Akhirnya ku buka mataku dan aku melihat lelaki di depanku tubuhnya agak tergetar. Curiga, aku menatapnya.
Astaga! Ternyata dia yang sedari tadi menahan tawa. Kenapa dia tertawa ? memang ada yang lucu ?
"Hei, kenapa kau tertawa ? Jawab pernyataanku!" Kataku.
Akhirnya dia tidak bisa menahan tawanya lebih lama lagi. Dia tertawa sekeras kerasnya yang ia bisa.
Aku tersinggung kenapa dia menertawakan pernyataan cintaku?
Normal's POV
"Hahaha! Kau menyukaiku ? Kau, eh Granger menyukaiku ?" Kata Malfoy sambil tertawa.
"Seorang darah-lumpur menyukai aku yang darah-murni ini ? Oh tidak mungkin!" Ejek Draco sambil memegangi perutnya yang mungkin mulai terasa sakit akibat tawanya yang berlebihan itu.
Hermione tersentak mendengar kata kata Draco. Bukankah kata darah-lumpur dan darah-murni sudah di hapus ? mengapa Draco masih mengungkit ungkitnya. Apalagi untuk masalah pernyataan cintanya.
Hermione kecewa. Sangat kecewa atas jawaban dan perlakuan Draco terhadapnya. Hati Hermione sakit mendengar ejekan yang menurutnya sangat kasar itu. Ya dia tidak suka di sebut darah-lumpur. Bahkan yang menyebutnya sekarang adalah lelaki yang baru saja tadi dia nyatakan cintanya. Lelaki yang dia cintai.
Air mata sudah menggenang di pelupuk matanya. Namun ia tidak ingin air mata itu jatuh dan membasahi pipinya. Wajahnya merah menahan marah dan malu tentunya! Tangannya terkepal kuat kuat untuk meredam amarahnya. Namun gagal.
"Draco Malfoy, kau berengsek!" Katanya keras sambil menampar pipi Draco. Tangannya pas sekali mengenai pipi Draco yang langsung terdapat cap 5 jari Hermione.
Draco kaget dan langsung berhenti tertawa. Ia segera melawan.
"Apa apaan kau Granger ? Kenapa kau menamparku hah!" Jawab Draco kasar karena tidak terima di perlakukan begitu –bahakan di tampar oleh seorang Mudblood.
"Dasar tidak sopan!" Jawabnya lagi.
Kuping Hermione mulai panas mendengar semua celotehan bodoh seorang Draco Malfoy.
Dengan geram dia menjawab "Kau masih bertanya kenapa aku menamparmu hah ferret sialan?" Kata Hermione kasar.
"Oh seharusnya aku bunuh saja kau sekalian kubuatkan makam untuk mayatmu!" Lanjutnya. "Dasar ferret sialan, tolol. Lelaki berengsek!" Jerit herminone.
Hermione berbalik dan meninggalkan Draco Malfoy seorang diri. Terdengar bunyi pintu bedebam keras yang di banting herminone saat keluar tadi.
-oOo—
Draco's POV
Draco masih terdiam di tempatnya. Entah dia bingung dengan keadaan saat ini. Dia sadar bahwa tadi dia sangatlah keterlaluan. Tidak seharusnya dia mengejek Hermione Granger dengan kata yang seharusnya tidak boleh di ucapkan lagi.
Draco menyesal. Namun ia terlalu gengsi untuk minta maaf.
'Sebenarnya apa salah Granger ?' Batinnya bertanya pada dirinya sendiri.
Ya, apa salah Granger? Dia tidak melakukan hal apapun. Dia hanya menyatakan perasaannya terhadapku.
Well –err sebenarnya aku sangat senang mendengarnya. Namun lagi lagi sifat Malfoy ku keluar saat aku ingin menjawab pernyatannya.
Sebenarnya aku tadi ingin menjawab aku juga mulai menyukainya. Namun bagi seorang Malfoy itu adalah kata kata yang sangat tabu untuk di ucapkan –apalagi untuk seorang Mudblood. Mau di taruh di mana mukaku terhadap leluhur leluhur Malfoy bahwa keturunannya menyukai seorang Mudblood. Keluarga Malfoy yang terkenal sangat anti dengan Mudblood. Oh tidak mungkin! Tidak mungkin aku melakukannya.
Namun dia sadar bahwa dia sudah menyakiti hati Hermione Granger, gadis yang mulai menarik perhatiannya itu.
Ia mulai sering memperhatikan Granger sejak mulai berbaikan dengan musuhnya dulu yaitu Potter,Weasley dan Granger. Well –sebenarnya semua anak asrama lain adalah musuh baginya dulu. Namun trio Gryffindor itulah yang paling dominan.
Ia kadang suka heran apakah seorang Hermione Granger tidak mempunyai aktivitas lain selain belajar dan membaca buku ? ouch, itu sangat membosankan. Namun untuk sekali sekali bolehlah. Namun tidak setiap waktu dan setiap saat seperti Granger itu.
Draco mulai memperhatikan gerak gerik Hermione dimanapun saat mereka bertemu. Walau kadang harus dimulai dengan saling ejek ringan bahkan sampai merapalkan kutukan tak termaafkan. Semua murid sudah memandang hal itu adalah sebuah rutinitas sehari hari. Makanya mereka tidak begitu perduli.
Dia bahkan memperhatikan hal hal kecil yang ada di Hermione seperti rambut Hermione yang agak mulai pendek di banding sebelumnya dan lain masih banyak lagi.
Oh kadang dia berfikir bahwa jangan jangan Hermione sudah mencuci otaknya sehingga hanya dia, seorang Hermione Granger yang ada di dalam otaknya.
Dan sekarang ia menyesali perbuatannya. Rasa sukanya pada gadis itu dapat dengan mudah di kalahkan oleh ego Malfoynya itu.
"Dasar berengsek!" Itulah kata yang terus terngiang ngiang saat ini di otak Draco. Kata kata yang di ucapkan oleh Hermione. Apakah sekarang Hermione membenci Draco Malfoy ? oh tidak! Aku tidak ingin Granger membenciku. Tapi kaulah yang menyebabkan sakit hati Granger Draco Lucius Malfoy! Sangat pintar.
"Aaarrrggghhhhh!" Ia menjerit frustasi. Sambil mengacak ngacak rambutnya, dia bertekad untuk menjelaskan semua tadi dan meminta maaf pada Granger.
Lalu dia pun berlalu meninggalkan Menara Astronomi. Dan mencari Granger. Langkanya sangat cepat. Saat menutup pintu, terdengar bunyi bedebam pintu yang sangat keras. Bahkan terdengar dua kali lipat lebih keras saat Hermione membantingnya tadi. Andai pintu bisa berbicara, pasti sudah teriak ngomel ngomel karena dia sudah di perlakukan seenaknya.
Dasar anak muda jaman sekarang.
-oOo—
Hermione Granger terlihat berjalan tergesa gesa. Bahkan hampir setengah berlari. Semua anak murid di koridor menatapnya bingung.
Namun ia tidak memperdulikan tatapan yang memandangnya dengan sejuta makna. Sekarang yang ada di dalam fikirannya hanya satu. Cepat menuju ke tempat sepi yang tidak ada siapapun. Karena air mata yang sudah menggenang sejak tadi sudah berontak ingin keluar dari sarangnya.
Ia harus menemukan tempat yang tak ada siapapun yang dapat melihatnya menangis. Ia tidak mau reputasinya hancur hanya karena murid murid lain melihatnya menangis sesengukkan. Mau di taruh dimana harga dirinya.
Akhirnya setelah beberapa kali belok kiri belok kanan dan melewati beberapa koridor, ia menemukan tempat yang pas untuk mencurahkan segala perasaannya.
Ia sudah tidak sanggup untuk menahannya lebih lama.
Ia duduk meringkuk di tangga batu dan menyenderkan kepalanya di dinding batu yang dingin.
Tidak di perdulikan dinGinnya batu tersebut, yang ada sekarang hanya menangis menangis dan menangis.
"Hiks hiks. Dasar berengsek! Sialaaaaannnn! Draco Malfoy kurang ajaaar!" Teriak Hermione. Untung tidak ada seorang pun di sana.
Dia tidak percaya. Ternyata Draco Malfoy sialan itu tidak pernah berubah. Tidak. Akan. Pernah. Berubah. Tetap saja selalu melihat perbedaan di antara mereka. Selalu membandingkan antara darah-murni dan darah-lumpur.
'Memang kenapa kalau aku darah-lumpur ? Apakah aku tidak pantas menyukai dirinya yang seorang darah-murni itu?' Batin Hermione memberontak.
Ya, memang ini salah. Seharusnya aku tak menyukainya. Aku harusnya tau bahwa aku tak pantas untuk dirinya. Aku tak seharusnya menyatakan cinta pada dirinya.
Aku menyesal. Sangat. Menyesal.
"Aku tidak akan menyukaimu lagi Malfoy sialaaaan!" Teriak Hermione menggema di seluruh koridor tempat dia berada.
Mungkin bisa saja ada orang yang mendengarnya, namun Hermione tidak perduli. Sangat tidak perduli.
Rasa kebenciannya pada Malfoy yang sebelumnya mulai berkurang kini seakan akan merembes keluar saking tidak dapat menampung rasa itu di hatinya.
Aku bersumpah demi jenggot Merlin, aku tidak akan pernah menyukai dirinya seumur hidupku. Cukup kenyataan ini dia terima dari Malfoy satu itu.
-oOo—
Draco yang segera keluar dari Menara Astronomi, segera melangkahkan kakinya dengan cepat. Berharap bahwa dia akan menemukan Granger dan dia akan menjelaskan semua perlakuannya kepada gadis itu.
Namun dia sudah mencari ke seluruh tempat dan dia tidak menemukannya. Dia sudah bertanya kepada teman teman gadis itu, namun mereka semua menjawab tidak ada yang melihat Granger.
Draco mulai frustasi dan mulai berfikir yang tidak tidak.
'Apakah dia bunuh diri?' Batinnya berkata.
Oh itu tidak mungkin. Dia adalah gadis yang cerdas, mana mungkin dia melakukan hal bodoh macam itu. Tapi kalu benar dia melakukan itu bagaimana ?
Wajah pucatnya semakin memucat memikirkan kemungkinan itu.
Segera saja dia kembali mencari gadis itu, namun tetap hasilnya nihil. Bahkan dia sampai mencari ke toilet anak perempuan.
'Gila!' Batinnya. Untung tidak ada seorang pun disana, kalau sampai seseorang memergokinya sedang berada di dalam toilet perempuan, mau di taruh dimana harga dirinya sebagai seorang Malfoy.
Akhirnya dia putus asa dan memutuskan kembali ke asramanya. Mengingat dia sudah hampir setengah jam mencari Granger.
Dan sedikit lagi makan malam akan di mulai, segera dia berjalan ke asramanya.
.
.
.
Hermione berjalan lunglai kembali ke asramanya.
Mengucapkan kata sandi asramanya dan segera masuk. Dilihatnya Ginny sedang duduk di kasurnya.
Ginny yang menyadari ada seseorang masuk kamarnya segera menoleh siapa yang masuk. Ternyata Hermione pikirnya. Namun dia kaget melihat penampilan sahabat kakaknya itu yang bisa dibilang sangat –err kacau.
Segera Ginny menghampiri Hermione. Dan bertanya padanya.
"Kau kenapa Hermione ? Ada apa denganmu ? Kau terlihat sangat –err kacau" Jelas Ginny pada Hermione.
Hermione yang sudah lelah karena menangis tidak bersemangat untuk menjawab pertanyaan adik sahabatnya itu. Dia lebih memilih diam dan segera masuk ke kamar mandi untuk berendam menghilangkan rasa lelah.
Ginny yang menyadari ada yang sedang terjadi dengan sahabatnya terlihat khawatir. Namun ia juga tak mau memaksa Hermione untuk bercerita padanya.
'Biarlah Hermione tenang dulu' Batinnya. Aku akan menunggu sampai Hermione cerita sendiri kepadaku.
-oOo—
Huaaaaaa! Akhirnya publish juga chapter 1… ga nyangka bisa bikin fic juga xD hehe
Semoga readers pada suka yaa. Makasih udah baca… tinggal review deh *plaaaaaakk!
Sampai ketemu di chapter selanjutnya :3
