TITLE : WINTER SNOWFLAKE
CAST : YESUNG, KYUHYUN AND OTHER
GENRE : ROMANCE, DRAMA
RATE : T
PAIRING : KYUSUNG
DISCLAIMER : SEMUA CAST DALAM FIC INI MILIK TUHAN. SAYA HANYA MEMINJAM NAMA
WARNING : TYPO. OOC. AU. SHOUNEN-AI. ALUR EXPRESS. BAHASA TIDAK SESUAI EYD. GAJE. ANEH, ETC
.
.
.
HAPPY READING
.
.
.
Salju pertama di musim dingin mulai berguguran sore itu. Langit menjadi kelabu. Jalanan nampak mulai memutih. Namun aktivitas manusia seolah tidak terganggu, ya memang karena salju turun tidak terlalu lebat dan masih bisa membuat mereka bergerak bebas berjalan menyusuri taman maupun pergi keluar rumah menggunakan mobil.
Termasuk sebuah mobil sedan hitam yang terlihat melintas pelan melalui jembatan Banpo. Dua lelaki di dalam mobil tersebut nampak bercanda-gurau, sesekali pria yang duduk di jok penumpang memukul lengan ataupun paha lelaki yang mengemudi. Kebahagiaan terpancar melalui wajah keduanya, sekali melihatpun orang sudah yakin kalau mereka habis melangsungkan pernikahan karena keduanya masih memakai tuxedo serta cincin pasangan bertahtakan berlian di jadi manis mereka.
"Apakah rumah kita besar Wonnie?!" Mata lelaki di jok penumpang hanya terlihat seperti garis lurus ketika ia tersenyum lebar. Ia menolehkan kepalanya pada lelaki tampan di sebelahnya yang beberapa jam lalu sudah sah menjadi suaminya. "Hmm.. Rahasia." Balas lelaki disapa Wonnie oleh si manis sambil tersenyum. "Ah! Akukan sangat penasaran, berikan ciri-ciri rumah kita sedikit. Sedikiiit saja," Melas pria manis itu, tangannya membuat tanda sedikit yang lucu.
"Nanti kau juga akan lihat, sayang." Panggil saja lelaki ini dengan Siwon. Siwon kembali memfokuskan tatapannya pada menyetir, walau jembatan Banpo sangat lengang namun ia tetap harus waspada jika hal-hal tidak terduga terjadi. "Kau tidak seru!" Pria manis bernama Kim Yesung itu melipat kedua tangan kedepan dada sambil mengerucutkan bibir merahnya. "Okay, sayang. Rumah kita berwarna biru, berlantai dua dengan taman di atas atap, apa kau bisa membayangkan?" Siwon berkata tanpa menatap Yesung. Jika ia tidak menuruti perkataan istrinya kemungkinan ia tak akan dapat jatah malam pertama lagi.
"Wah?! Benarkah? Kau menuruti keinginanku untuk membuat taman di atas sana?" Yesung menatap Siwon antusias, melihat istrinya sebahagia itu membuat Siwon tak tahan untuk mencubit pipinya. "Iya, sayang. Sudah aku bilang apapun keinginanmu, selama aku mampu aku akan melakukannya." Jelas Siwon. Nada suaranya terdengar gemas. Ia menoleh sebentar untuk melihat Yesung. Pria itu masih saja menatapnya kagum.
"Aku jadi tidak sabar." Yesung membenarkan posisi duduknya, ia kembali memandang kedepan. Jembatan Banpo terlihat indah karena lampu berwarna-warni yang dipasang di sana sudah menyala mengingat hari sudah sore bahkan menjelang malam. Yesung terus tersenyum melihat pemandangan itu. Apalagi saat mengingat mereka akan segera sampai ke rumah baru setelah melewati jembatan ini. Kebahagiaannya terasa berlipat ganda.
Beberapa jam lalu mereka baru saja selesai melangsungkan pernikahan. Sekarang Kim Yesung resmi menjadi milik Choi Siwon. Dan ia sungguh bahagia dengan kenyataan itu. Ia bahagia bisa menjadi istri Siwon. Siwon itu tampan, kaya raya, baik, alim pula. Yesung sungguh merasa beruntung karena bertemu bahkan dipilih Siwon untuk menjadi pendamping hidup di antara banyaknya manusia di dunia ini.
Dalam hati Yesung terus mengatakan "Gomawo." Kepada Tuhan. Sekaligus pada Siwon.
Suasana semakin hening, mereka belum juga sampai kesebrang jembatan namun Yesung hanya diam sambil sibuk berpikir apa yang akan ia lakukan setibanya mereka disana.
XXX
"Kita putus!" PLAK Lelaki bertubuh kecil tersebut menampar keras pipi seorang namja. Pria tampan itu menatap garang pada lelaki pendek di depannya. Matanya terus mengisyaratkan agar si kecil menjawab setiap pertanyaan yang bahkan tak bisa ia lontarkan lewat mulut. Ia begitu shock karena tiba-tiba pacarnya mengajaknya bertemu tapi tiba-tiba malah mengatakan putus tanpa alasan apapun. "Ada apa denganmu Ryeowook-ah? Aku salah apa?" Kim Ryeowook merasakan kedua bahunya diremas kuat.
"Aku sudah bosan denganmu." Ryeowook melepaskan kedua tangan di bahunya. "Kau terlalu datar! Disaat yang lain merayakan hari jadian, seharusnya kita juga melakukan itu! Tapi kau! Kemana? Aku menunggu sementara kau tidak datang. Kau tahu? Aku sudah menyiapkan perayaan dua tahun kita!" Jelas Kim Ryeowook emosi. Matanya sudah berkaca-kaca. "Maafkan aku.. Aku sibuk bekerja Ryeowook-ah." Jelas lelaki itu penuh sesal. "Kerja?" Ejek Ryeowook sinis.
"Lebih penting mana aku dan pekerjaanmu itu hah? Setiap hari kau bekerja, hanya sedikit waktu yang kau luangkan untukku. Bahkan saat kita dinner kau masih memegang laptop. AKU KAU ANGGAP APA?" Teriaknya kesal. Bibir bawahnya ia gigit. Tidak kuat dengan dingin sekaligus rasa sakit dihatinya. "Aku, minta maaf Ryeowook-ah. Aku berjanji tak akan mengulanginya lagi. Aku mohon jangan putus, aku mencintaimu. Sangat!" Lelaki itu memeluk Kim Ryeowook paksa. Namun tidak berapa lama kemudian Ryeowook mendorong lelaki itu membuat pelukannya terlepas. "KITA PUTUS! Jangan katakan apapun lagi. Jangan menghubungiku! Berhenti mengirimiku email atau apapun." Kim Ryeowook berbalik untuk pergi kemudian lari tanpa ada yang menahan tangannya.
Sisalah lelaki itu seorang diri yang masih mematung. Raut wajahnya tak dapat dijelaskan. Dia sedih. Tentu saja. Ia tahu ini memang kesalahannya karena lebih mementingkan bekerja. "Aaaaaaarrrrrrgggghhhhh!" Teriak lelaki itu kesal sambil menjambak rambut dengan kedua tangannya. Tak tahu apa yang harus ia lakukan di tempat ini lagi. Ia memilih segera masuk kedalam mobilnya lalu menggendarainya dengan kecepatan maksimal. Sesekali terdengar umpatan.
Yang ada di pikirannya hanyalah sosok Kim Ryeowook. Ryeowook. Ryeowook. Dan Ryeowook. Tak ada yang lain. Pikirannya kalut dan ia mengendarai mobil sungguh sangat gila.
XXX
"Apa masih lama Wonnie? Aku tidak sabar." Kim Yesung menatap iba pada Siwon. "Sebentar lagi sayang, itu, kita sudah mau sampai." Yesung menangok kedepan, dari kejauhan ia dapat melihat sorot lampu mobil mengarah pada mereka. "Hei! Ada apa dengan pengendara di mobil itu!" Seru Yesung marah.
Mobil di depan mereka seakan mau menabrak saja. Dan pikiran Yesung benar. Matanya membelalak saat menemukan mobil putih itu tepat beberapa meter dari mobil mereka. "WONNIE~" Pekik Yesung kaget. Siwon tak dapat mengendalikan mobilnya dengan benar. Ia ingin menginjak rem, namun yang ada ia salah injak dan alhasil ia banting stir hingga.
BRAK Mobil mereka menabrak beton yang ada dipinggiran jembatan Banpo sementara mobil putih gila tadi sudah melesat seakan tidak terjadi apapun. Kedua orang di dalam mobil itu tak sadarkan diri. Tapi.. "Sayang.." Tangan besar Siwon mengusap kepala Yesung yang kini terjatuh di dasbor mobil. Perlahan Yesung mengangkat kepalanya untuk menatap Siwon. Suaminya penuh darah, Yesung yakin kalau kepala Siwon pecah.
"Wonnie~ ayo kita keluar.." Panik Yesung sambil melepaskan sabuk pengamannya. "Kau.. cepat keluar sayang.. mobilnya mau meledak." Tidak lama setelah Siwon mengatakan itu Yesung dapat mencium bau bensin. "Tidak! Kau juga harus keluar!" Siwon menggeleng lemah. Napasnya semakin berat. "Sabuk pengamanku, tak bisa dibuka. Keluarlah, sayang." Yesung melotot tidak percaya. Ia menarik-narik sabuk pengaman Siwon, mencoba membukanya namun selalu gagal.
"Sayang.. Percuma.. KELUAR!" Siwon menepis tangan Yesung lalu mendorong lelaki itu keras. Yesung terpental keluar mobil. BOOM! Mata Yesung membelalak. PRANG Airmata menetes dari kedua mata indahnya. Mobil yang masih berisikan Siwon di dalamnya terbakar kemudian meledak. Pecahan kaca jendela mengenai dirinya hingga salah satu pipi basah Yesung berdarah. "Si..Won.." Lirih Yesung tidak percaya.
TING Sebuah benda bulat kecil menggelinding kearah dirinya. Isak Yesung semakin keras saat mendapati cincin milik Siwon. "CHOI SIWON!" Pekik Yesung menangisi sosok manusia yang sudah terbakar dilalap api.
To Be Continue
Hai! .-. Fic ini terinspirasi dari novel 'The Girls Who Wait in the Bridge' Karangannya Jee. Ceritanya bagus loh! XD saking bagusnya makanya diriku juga mau buat yang sejenis *? Ini sama, tapi juga gak kok. Jika kalian baca novelnya mungkin kalian tahu bagian mana yang sama dan gak *ditampar
Ini baru prologe loh. Mau lanjut atau stop aja? .-.
Thanks You
