"Come Back"
Cerita Naruto milik Masashi Kishimoto
Cerita ini murni karangan saya .
Saya hanya meminjam karakter dan tidak mendapatkan keuntungan berupa materi dari hal ini.
...
Enjoy
.
.
Tangan Sakura mengepal dan berkeringat, dadanya berdetak keras dan nafasnya tiba-tiba menjadi sulit untuk digapai. Dia bisa mendengar semua teriakan marah di depan pintu kamarnya, hatinya teriris saat mendengar setiap kalimatnya, dan matanya tidak bisa berhenti untuk menangis.
Semua sudah berkahir, kebahagiaannya hanya sampai disini. Mulai sekarang dia akan berjalan sendiri dan menjauh bila memang begitu jalan hidupnya. Sakura merasa bodoh sudah bersifat munafik selama selama ini. Dan kini dia tidak mau kagi bersifat seperti itu, dia akan melepaskan semuanya, merelakan semuanya, dan pergi menjauh.
...
"Kau harus Sasuke! Jika kau benar-benar seorang Uchiha!"
Sasuke memandang geram pada ayahnya. Dia muak dan hampir tega untuk menghajar ayahnya, tapi kata-kata ayahnya seakan menamparnya. Mengembalikannya pada kenyataan yang sesungguhnya, dan Sasuke benci harus berkata 'iya' tapi itulah yang dilakukannya sekarang.
"Bagus. Selesaikan masalahmu dan aku ingin melihatmu besok di rumah utama."
Lemas. Lelaki itu jatuh tertunduk ketika ayahnya sudah pergi. Dadanya sakit dan fikirannya kacau, dia ingin berteriak dan menangis, tapi tidak satupun raungan yang keluar dari bibirnya, tidak ada setetespun air mata dari matanya. Lelaki itu hanya terdiam dan mencengkram erat kemejanya lalu memukul keras dadanya, berusaha menyiapkan diri untuk menghadapi masalah yang lebih besar dari ayahnya.
...
Tidak ada air mata lagi di mata Sakura, tidak ada kesedihan di matanya. Mata emerald itu hanya memandang kosong dan menunduk ke bawah. Sasuke menatapnya dengan getir, semua kalimat yang keluar dari mulutnya bagaikan racun mematikan.
"Maafkan aku Sakura.."
Sakura tidak mengatakan apapun, tapi dia mendongak menatap wajah suaminya.
"Pergilah Sasuke-kun." Katanya pelan, bersamaan dengan itu sebuah suara tangis terdengar kencang di kamar sebelah mereka. Si kecil Sarada terbangun dan terus menangis meski Sakura sudah menggendongnya dan memberinya susu. Gadis itu tetap tidak bisa berhenti menangis, seakan paham dengan keadaan yang sedang terjadi di keluarganya. Sasuke meraih Sarada yang ada digendongan Sakura dan mendekapnya erat. Balita itu terisak kecil dan mengalungkan tangan di leher ayahnya.
"Maafkan ayah Sarada.."
.
.
AN
Senang rasanya bisa mendapat ide ditengah masalah yang sedang membanjiri saya. Ch ini hanya pengantar masalah untuk masuk ke chapter selanjutnya.
Terimakasih yang sudah bersedia membaca. Maaf kalo masih banyak kesalahan. Saya akan berusaha memperbaikinya. Tapi meskipun begitu semoga kalian tetap bisa menikmatinya.
Saya benar-benar berharap mendapat kritik dan saran agar bisa belajar dan lebih baik.
Terimakasih.
