Chapter 0 : Sudden change

Namaku Namine Fortis,17 tahun. Berkulit pucat,dengan rambut pirang keperakan panjang melewati bahu,bola mataku berwarna biru keunguan sama seperti milik ibuku. Aku tinggal di kota Oblivion,kota paling Selatan Kingdom Hearts . Ayahku,Ansem Fortis atau Ansem The Wise adalah orang paling terpandang di kota Oblivion. Keluargaku sangat bercukupan dan memiliki mansion indah di pinggir kota.

Aku bahagia dengan hidupku,tidak sekalipun aku pernah mengeluhkan hidupku ,tidak sekalipun…

Aku masih ingat dengan jelas semua detail mengenai hari itu. Musim gugur tanggal 10 Oktober,pukul 16.23 tepat. Hari itu tidak seperti biasanya Ayahku pulang lebih cepat dari hari-hari biasanya. Wajahnya tampak sangat bahagia ketika menyapaku,senyum tak pernah lepas dari bibirnya yang tersembunyi diantara jenggotnya yang berwarna pirang keperakan. Mungkin suasana hatinya sedang baik,sebab ia bahkan menyempatkan diri membeli cupcake lemon Aku sudah bias menyadari ada yang aneh pada sikap Ayahku saat itu,sayangnya tidak. Aku masih terlalu naïf.

Ayahku mengajakku untuk duduk di ruang keluarga Mansion kami, Aku jelas senang. Semenjak kematian ibuku tiga tahun yang lalu,ruang keluarga kami nyaris tidak pernah terpakai. Aku selalu merindukan wangi kayu oak ruangan itu,sofa-sofa putihnya yang panjang,perapian marmernya yang mengkilap,terutama tentu saja lukisan keluarga kami. Ayah jelas sangat tahu bagaimana cara tepat untuk mengajakku berbicara. Biasanya Ayahku hanya berbicara seperlunya,selalu tegas dan tak pernah selepas ini. Namun kali ini,ia bercerita mengenai apa saja, agak terlalu aneh menurutku.

"Kau tahu Twilight Town kan,Namine? Aku pernah ke sana beberapa kali. Kota yang sangat indah menurutku. Udaranya lebih hangat dari sini. Di sana juga ada sekolah Seni yang bagus,sangat cocok untuk bakatmu",ujar Ayahku disela-sela seruputan tehnya.

Saat itu aku hanya terdiam memandang kea rah cangkir porselainku,cairan teh di dalamnya sudah mulai dingin. Sepertinya Ayah mulai sadar bahwa aku sudah mengenali basa-basinya. Ayah tidak menggubrisnya tentu saja,ia masih dengan tenang menyeruput teh miliknya. Baru setelah aku menatap langsung ke dalam matanya yang berwarna amber,ia menyerah.

Ayah meletakkan cangkir tehnya yang telah kosong di atas meja kayu berukir didepan kami,meletakkannya dengan hati-hati di samping piring cupcake lemon yang telah kosong sebelum membalas tatapan mataku. Tatapannya tidak nyaman dan mengandung keraguan,ia pasti menyembunyikan sesuatu

"Kau pasti mengenal keluarga Cavaler"ujar Ayah,nadanya tidak bertanya melainkan memastikan. Aku mengangguk dengan saja aku tahu mengenai keluarga Cavaler,maksudku siapa yang tidak?berita mengenai keluarga Cavaler ada dimana-mana . Bagaimana tidak?keluarga itu adalah pemilik perusahaan terbesar di Kingdom Hearts! Keluarga kami juga adalah relasi cukup lama terjalin kerja sama antara keluarga Fortis dan keluarga Cavaler.

Setelah hening cukup lama Ayahku memulai kembali pembicaraannya. "Mereka butuh bantuan kita,Namine"bisik Ayahku,dia menyentuh dengan lembut bahuku seaakan berusaha menenangkanku.

"Mereka memintamu untuk menikah dengan putra kedua keluarga Cavaler"

Saat itu aku tidak bisa berkata apapun, cangkir milikku yang sedari tadi kupegang jatuh dengan keras ke arah lantai marmer menjadi ribuan pecahan.

A/N :

PENDEK GILE?

YEP ,SORI GUYS TAPI INI BARU PROLOG TENTU SAJAH!

SO READ AND REVIEW FANFIC PETAMA ANE

CIAO

RANIZA