~Drabel HoMin Day~
Kumpulan drabel HoMin
Genre: forever Fluf
Rate: T
Pairing: Yunho X Changmin
Fanfic ini untuk teman Saya author Ela-ela Changminie.
Babe I love u let's be strong together. And loving TVXQ Yunho and Changmin.
Drable 1
-Gara- Gara jung Yunho-
Apartemen itu lenggang hanya temaram lampu neon yang menerangi ruang tamu, TV flat besar itu menyala tanpa ada yang melihat.
"Hyung, sudah ku bilang, kalau kau merasa tidak enak dengan tubuhmu, kau harus segera meminta break" suara sang penghuni mulai terdengar dari arah dapur. iPhone miliknya menempel di telinga ditahan oleh tanagn kirinya yang letik, tangan kanannya memegang secangkir coklat panas. Ah… mungkin itulah alasanya mengapa TV nya menyala sendiri tanpa ada yang menonton, ternyata sang peghuni sedang ke dapur sejenak untuk membuat penghangat tubuhnya. Melihat ini masih dalam musim dingin yang mencekam.
Bruk
Pantanya terjun menyentuh sofa berwarna hijau itu, sebenarnya dia tidak suka, tapi… mau bagaimana lagi, sofa warna hijau itu kesukaan seseorang yang penting baginya. Dan orang itu, adalah orang yang sedang di teleponnya saat ini.
"Ya ya ya… Hyung dan kau tetap tidak mendengarkan ucapanku" serunya sambil menyesap hangat coklat panas di cangkir indahnya. Cangkir itu berwarna ungu dan hijau dengan motif bunga matahari di kedua sisinya. Dan itu adalah cangkir couple yang di belinya di Spanyol dengan orang terkasihnya itu.
"Hahh.. yasudahlah , kau nanti mau pulang kemana?" Tanyanya. Sepertinya ia sudah jengah berdebat dengan lawan bicaranya itu. Dia terlalu professional. Professional dalam segala hal. Bahkan , dia heran apa sekarang ia seding berbicara dengan Jung Yunho atau dengan Baek Do Hoon.
"…" Ia tersenyum manis saat mendengar ucapan dari lawan bicaranya. Senyumannya manis sekali. Senyum yang selalu di rindukan oleh sang belahan jiwa.
"Ya hyung… aku tahu. Aku akan menunggumu" balasnya sebelum akhirnya menutup saluran telephone. Senyum bahagia itu tak kunjung hilang dari bibir manisnya. Ia melanjutkan acara menyesap Coklatnya. Senyumnya masih tetap bertengger disana. Dan dia mengingat lagi, ucapan sang kekasih beberapa detik yang lalu.
"Changdolah.. memang dimana lagi rumahku? Kenapa masih bertanya mau pulang kemana? Bukankah aku sedang bicara dengan rumah ku? Tujuanku? Hmm?... ketahuilah.. aku mencintaimu.. sangat sangat mencintaimu"
Changmin makin melebarkan senyum indahnya, hanya mengingat saja membuat hatinya makin tak karuan. Dan dia heran dengan dirinya sendiri, bagaimana mungkin dia bisa tersenyum indah begini, sedangkan acara di TV sedang menampilkan adegan Pembunuhan.
.
Gara-Gara Jung Yunho sekarang dia terlihat seperti Psikopat. Tersenyum saat melihat pembunuhan.
.
"Sialan kau jung yunho.." Gumamnya pelan, namun …
senyum itu tak kunjung hilang…
"Aku juga mencintaimu" lirih ucapanya.
Drabel 1 End
~Drabel HoMin Day~
Drabel 2
-Diary –
Mereka duduk bersebelahan di Sofa ungu milik Jung Yunho. Yah.. kini Yunho dan Changmin Sedang ada di apatemen sang leader U-Know yunho.
"Changdolah~"
Sang leader memanggil member Satu-satunya itu, yang kini sedang bermain dengan PSPnya. Pemuda yang di panggil tidak menjawab, bergumam pun tidak. Ah.. mungkin dia sedang tidak dalam mood di panggil Changdolah. Marahkah? Pikira yunho.
"Changmin-ah…" Yunho mengganti panggilan sang kekasih.
"Hmm" hanya gumaman kecil, Yunho tersenyum akhirnya mendapat respon. Walau hanya gumaman merdu itu.
"Kemarin… aku melihat sesuatu" Yunho berucap lagi, berharap bisa membuat sang kekasih penasaran, namun.. Nihil. Pemuda dengan tinggi 185 cm itu malah makin tenggelam dengan permainanya.
"Sesuatu itu berwarna hijau dan ungu" ucap yunho lagi tidak menyerah, Yunho tersenyum ketika ,melihat sang maknae terkasih menggunakan sudut matanya untuk melirik dirinya. Namun tak lama, mata indah bak permata itu kembali teralih pada layar PSP yang lebih menarik baginya.
Yunho mendesah. Yah wajar, mana mungkin sang kekasih tertarik dengan topik ini. Mengingat begitu banyak benda berwarna Hijau dan ungu yang mereka miliki. Warna Hijau kesukaan Yunho dan Ungu kesukaan Changmin.
"aku menemukan secara tidak sengaja di… laci nomor 3 di kamar mu…" ucap yunho lirih di akhir kalimatnya. Dan sukses. Kini Changmin menatap yunho horor. Tatapan bambi itu menusuk permata yunho. Dan saat bibir sintal itu terbuka hendak meneriakan sesuatu. Yunho terlebih dahulu memeluknya erat. Dan berbisik di telinga sang kekasih.
"Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu…"
Wajah Changmin merah padam, perasaanya penuh, penuh dengan cinta yunho. Dia menjatuhkan PSPnya dan kedua tangan merambat ku pungung yunho. Mencengkeram switer sang kekasih erat dan meneggelamkan wajah bersemunya ke dalam bahu sang kekasih…
Sebenarnya dia ingin marah pada Yunho karena sudah berani membuka-buka Diarynya… Changmin makin penuh saat Yunho masih saja membisikan kata "Aku mencintaimu" di telinganya. Dan dia malu luar biasa ketika ia mengingat apa yang dia tulis diarynya.
XX, XX, 2013
Hei Jung Yunho. Sudah puas dapat adegan Ciuman mu huh? Habis dapat adegan Ciuman dengan So-ae –ssi kau tidak mau pulang ke apartemen ku? Apa segitu tidak inginya kau menciumku setelahnya? Huhh! jangan harap kau bisa menciumku lagi setelah ini. Jadwal kita yang berbenturan sudah membuat ku gila. Dan apa ? saat aku libur kau malah… kau Malah tidak datang! aku tidak mau di bilang possessive. Tapi kau tahu kan. Aku sangat merindukanmu. Aku tidak mau tahu jung Yunho bodoh! Saat bertemu kau harus mengucapkan cinta 1000 kali kepdaku!. Aku benci kau Baek Do Hoon!
"Changdolah… apa tadi sudah 1000 kali?" Tanya yunho sambil menempelkan dahinya pada sang kekasih. Yang kini mengigit bibir bawahnya. Menahan senyum.
"Baek Do Hoon bodoh" ucap Changmin. Dan senyumnya lolos. Dia tidak tahan. Terlalu bahagia.
"Aku bukan Baek Do Hoon" ucap yunho sambil menggesekan hidungnya pada milik changmin
"Mnnhh" desahan itu lolos saat Yunho melumat kecil bibir changmin. Melepasnya sebentar hanyak untuk melihat wajah Changmin yang kini makin merah padam. Yunho tersenyum dan melanjutkan aktivitasnya.
Diary changmin sangat bermanfaat ternyata.
Drabel 2 end
Drabel 3 (drabel sumbangan)
-Kopi Asin- (AU A.K.A not TVXQ seting)
Cast: Jung Yunho..Shim
Changmin. Taemin (shinne)
Pairing: Homin
Author: Shi Rya yangminie ( di remake dari buku humor )
Sedikit perubahan oleh HoMin'eL
genre: Romantis, alwaysfluff, bit humor
Taemin P.O.V
Ini adalah kisah cinta antara kakek Yunho dan Kakek Changmin. Mendengar kisah cinta mereka, aku menyadari ternyata cinta sejati itu memang ada. Dan ingin segera kulupakan sakit hatiku karena kisah cintaku sendiri yang buruk. Semoga cerita ini bisa menyembuhkan kekecewaan akan cintaku saat ini.
Kakek Changmin popular sebagai Namja termanis di kotanya saat itu. Banyak pemuda dan wanita yang menaruh hati pada Kakek Changmin dan bersedia memberikan cintanya. Mulai dari yang tampan,cantik hingga yang kaya. Mereka semua berusaha menarik perhatian Kakek Changmin, tetapi Kakek Changmin tak pernah tertarik pada semua pemuda dan wanita itu. Hingga suatu saat Kakek Changmin bertemu Kakek Yunho di sebuah pesta. Kakek Yunho adalah pemuda yang biasa-biasa saja. Cukup tampan, dan tidak kaya. Hari itu ia mengumpulkan semua keberanian dirinya untuk menyapa Kakek Changmin. Mengajaknya sekedar menikmati secangkir kopi di sebuah coffee shop di ujung kota. Entah mengapa Kakek Changmin mengiyakan ajakannya. Berharap segera keluar dari hiruk pikuk pesta. Di sana mereka duduk berhadapan, dengan wajah cemas kakek Yunho berharap bisa berbincang banyak dengan Kakek Changmin, yang saat itu cuek dan tak terlihat tertarik sama sekali. Kata Kakek Changmin sih, ia menerima ajakan kakek Yunho karena telah merasa bosan dengan pesta tersebut. Kakek Changmin menggunakan alasan kakek Yunho agar ia bisa pergi dan segera pulang.
Di tengah perbincangan yang membisu, kakek Yunho memanggil pelayan coffee shop tersebut.
"Pak, bolehkah aku meminta sedikit garam untuk dimasukkan pada kopi ini?" Semua orang yang ada di sekitar kakek Yunho dan Kakek Changmin keheranan. Untuk apa garam dimasukkan ke dalam secangkir kopi? Hal tersebut berhasil menarik perhatian Kakek Changmin.
"Untuk apa kau menaruh garam di dalam kopimu?" tanya Kakek Changmin
"Oh... ini hanya sebuah kebiasaan lama ayahku. Dulu aku tinggal di sebuah desa dekat pesisir pantai. Di sana kami biasa menambah garam pada kopi agar tetap ingat padalaut, tempattinggal kami. Dan,hari ini aku rindukampung halamanku. Aku juga rindu pada orang tuaku yang sudah meninggal. Agar aku tak lupa akan mereka, aku terbiasa menaruh garam di dalam kopiku," tutur kakek Yunho.
Kakek Changmin pun merasatersentuh. Tak pernah ditemui pemuda semanis kakek Yunho. Sejak saat itu, mereka selalu pergi berkencan dan bercerita panjang lebar. akhirnya menikah. Hidup bahagia, hingga punya banyak anak dan cucu.
Suatu hari, di ulang tahun pernikahan mereka yang ke-50, kakek Yunho akhirnya menghembuskan
nafas terakhirnya.
Di sebuah kotak berisi perhiasan kado ulang tahun pernikahan, ditinggalkannya secarik surat untuk Kakek Changmin. Mata Kakek Changmin sudah kurang awas untuk membaca, maka ia memintaku untuk membacanya. Kira- kira beginilah isi surat itu...
¤¤¤
Changmin yang terkasih, Aku meminta maaf akan sebuah kesalahan yang sangat besar, yang pernah kulakukan sepanjang hidupku.
Aku menyimpan sebuah kebohongan besar selama ini.
Ingatkah saat aku mengajakmu ke coffee shop hari itu? Saat itu aku sangat gugup sekali.
Saking gugupnya aku ingin meminta tambahan gula untuk kopiku.
Namun, entah kenapa yang terucap adalah aku meminta garam.
Aku tak ingin terlihat konyol di depanmu.
Dan akhirnya aku mengarang cerita itu.
Aku tak tahu lagi harus bagaimana.
Kau terlihat begitu cantik dan sempurna, hingga aku tak ingin melepaskanmu.
Tetapi, percayalah sayang... bahwa sepanjang hidupku aku sangat mencintaimu.
Aku tak ingin kehilangan dirimu.
Sehingga sekalipun setiap pagi kau buatkan kopi asin itu, semua selalu terasa manis karenamu.
Jujur saja, kau mungkin tak akan suka rasanya, karena sebenarnya rasanya sungguh tidak enak.
Changmin, aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sangat mencintaimu.
Sangat sangat mencintaimu…
Yunho
¤¤¤
Air mata Kakek Changmin pun turun membasahi pipinya. Ia sadar betapa besarnya cinta kakek Yunho padanya. Sejak saat itupun ia selalu menambahkangaram di dalam kopinya. Setiap kali ada orang yang bertanya bagaimanakah rasa kopi bila ditambah garam, ia akan menjawabnya
"Rasanya manis
sekali "...
END...
Semoga ini bisa menghibar reader sekalian terutama teman saya. ELa Ela Changminie.
Ayo cintai HoMin Sama-sama! Tanpa peduli yang lain. Aku mencintai kalian semua!
