Love Game

Pairing : Haehyuk, Sihyuk

Warn : Abal, OOC, Typo(s), non-EYD, alur membosankan, dll~

Disclaimer : this fic is mine!

Author : ParkNeulRin

Jangan paksakan diri anda untuk membaca, jangan buang energi anda untuk membaca jika anda tidak suka dan akhirnya hanya meninggalkan flame. Dan bagi yang tertarik, tolong tinggalkan jejak, ne?

.

.

.

"Umma, aku pergi dulu!" pamit namja manis dengan rambut cokelat sambil berlari secepat kilat keluar dari rumahnya. Sepatunya belum diikat dengan benar, ia masih terlihat mengunyah toast yang merupakan sarapannya. Kaki-kakinya berusaha bergerak secepat mungkin menuju mobil sport berwarna merah yang terparkir di depan rumahnya.

Brak!

Ia membanting pintu mobil itu dan segera membetulkan tali sepatunya. Ia memakai sabuk pengaman dan menyandarkan punggungnya di jok mobil. Tak lama kemudian, mobil itu melaju menuju sekolah mereka—sang penumpang dan supir.

"Mianhae Siwon hyung, aku bangun kesiangan…" ucap namja manis itu dengan nada bersalah. Namja di sampingnya tertawa kecil dan mengelus rambut namja manis itu sekilas.

"Gwenchana Hyukjae, kita masih belum terlambat kok." jawab namja itu. Namja manis itu a.k.a Hyukjae tersenyum kecil dan menatap keluar jendela. Sepasang burung yang tengah berkicau di sebuah pohon menarik perhatiannya. Meski hanya sekilas, ia bisa melihat betapa indahnya hubungan yang dimiliki kedua burung itu. Mungkin hampir sama dengan hubungannya dengan namja tampan di sebelahnya.

"Kau sudah dengar? Hari ini ada siswa baru, anak kelas 1." ucap Siwon.

"Hmm? Jeongmal?" jawab Hyukjae, terdengar se-ekspresif mungkin walau sebenarnya ia tak tertarik.

Jeongmal baboya. Padahal semester 1 sudah hampir berakhir, tapi dia baru masuk, komentar Hyukjae pedas dalam pikirannya.

.

.

.

Hyukjae berlari ke gedung barat, gedung dimana ruang kelasnya berada. Banyak orang yang menyapanya di tengah perjalan jauhnya (berterima kasihlah pada orang bodoh yang membuat parkiran mobil berada di ujung paling timur sekolah, yang memakan waktu sekitar 20 menit menuju gedung barat jika kau berjalan dan 10 menit jika kau berlari dengan kekuatan full).

"Eh—Awas!"

Brugh!

Terlambat. Hyukjae menabrak seseorang. Hyukjae mengelus pantatnya yang mendarat dengan mulus di lantai dan segera bangun. Ia mengulurkan tangannya pada namja—terlihat dari celana yang dipakainya—yang ditabraknya dengan setengah kesal.

"Arigatou…"

Alis Hyukjae terangkat sebelah. Bahasa Jepang?, pikir Hyukjae. Namja itu menyambut uluran tangan Hyukjae dan Hyukjae segera membantunya berdiri.

"Gwenchanayo?"

Namja itu mengangguk dan merapikan rambutnya. Hyukjae menatap namja di hadapannya dari atas ke bawah. Rambut cokelat yang begitu rapi, kacamata ber-frame tebal berwarna hitam yang membuatnya terlihat culun dan seragam yang rapi. Tipe anak culun, pasti akan banyak yang mem-bully nya.

Teng

Teng

Teng

"Ah! Mianhae, aku harus segera ke kelasku. Permisi," pamit Hyukjae, lalu berlari terburu-buru meninggalkan namja itu. Namja culun itu menatap punggung Hyukjae yang menjauh, dan sebuah benda yang terjatuh dari saku Hyukjae—ia tau, tapi tak sempat memberitahu—menarik perhatiannya. Diambilnya benda itu.

Hm? Kartu pelajar?, pikir namja culun itu. Ia membaca data yang ada di kartu pelajar itu dan senyum evil terukir di bibirnya.

Found you!

.

.

.

Lee Hyukjae. Usia 15, siswa kelas 1-A Asia Pasific International School—sekolah Internasional di kota Seoul (Berhasil masuk berkat otaknya yang encer), anak kedua dari pemilik salah satu perusahaan raksasa di Korea Selatan, namjachingu dari ketua OSIS super tampan—Choi Siwon, siswa kelas 2-B Asia Pasific International School. Benar-benar anak yang beruntung, ditambah fakta bahwa sebagian besar orang di sekolahnya bisa menerima hubungan mereka—bahkan mereka memiliki fansclub! Tambahan pula, Siwon yang begitu sabar menghadapi kemanjaan dan keegoisan Hyukjae. Ia selalu menuruti permintaan Hyukjae dan tak pernah memarahinya. Hidup benar-benar mudah bagi Hyukjae, ne? Namun…?

"Haah, hidup ini terlalu mudah. Sangat membosankan…." keluh Hyukjae. Saat ini ia berada di atap sekolahnya, menghabiskan waktu istirahat dengan merenung menatap lautan biru di atas. Angin musim gugur berembus, menerbangkan rambut cokelatnya yang menutupi wajahnya. Helaan napas lelah terdengar cukup keras dari bibir plump Hyukjae. Ia menjulurkan tangannya dan seekor burung hinggap di jemari lentiknya.

"Banyak orang yang iri denganku, tapi aku tak mengerti kenapa. Justru aku iri dengan mereka-mereka yang memiliki hambatan dalam menjalani hidup. Sekecil apapun, aku ingin merasakannya…"

Melihat kedua bola mata bulat sang burung menatapnya intens, Hyukjae mengerjapkan matanya dan tersenyum kecil.

"Kurasa aku terlalu menganggap enteng kehidupan ini. Yah, sebenarnya aku bukannya ingin merasakan hambatan dalam menjalani hidup. Aku ingin merasakan hambatan dalam menjalani hubungan, seperti yang sering kubaca dalam novel…" gumam Hyukjae sambil memandang jauh. Wajahnya sedikit memerah menyadari apa yang diucapkannya. Yang dibacanya dalam novel? Hyukjae itu NAMJA 'kan? Dan "hambatan dalam menjalin hubungan" yang ada dalam novel yang dibacanya itu, sudah jelas itu novel romance 'kan? Dan Hyukjae menyadari hal itu.

"…aku tau novel yang kubaca sangat tidak manly, tapi mau bagaimana lagi…" kesal Hyukjae entah pada siapa sambil mem-pout-kan bibir plump nya. Burung yang tadi hinggap di jemarinya sudah terbang entah kemana.

"Pfft, aku baru tau ada namja yang suka membaca novel dengan genre romance."

Hyukjae berbalik dan membulatkan matanya melihat siapa yang berbicara. Seorang namja dengan seragam yang sama dengannya membuka pintu menuju atap dan melangkah masuk. Tunggu, orang itu…?

"Kau…nuguseyo?" tanya Hyukjae dengan wajah bingung. Ini pertama kalinya ia melihat namja itu. Namja itu begitu tampan dengan rambut berantakannya yang berwarna cokelat yang sedikit lebih tua dari rambutnya dan iris mata hitam. Hidungnya mancung dan bibirnya tipis. Kulitnya tan dan tubuhnya kekar—meski tak sekekar namjachingu nya. Dan seragamnya sedikit berantakan.

"Oya? Ah, iya. Lee Donghae imnida, kelas 1-C. Aku baru masuk hari ini, tidak aneh jika kau tidak mengenalku," balas namja itu dengan senyum manis terukir di bibir tipisnya. Hyukjae mengangkat sebelah alisnya dan mengangguk.

Oh? Anak baru yang tadi pagi Siwon hyung ceritakan, pikir Hyukjae.

"Aku—"

"Lee Hyukjae, kelas 1-A," potong Donghae. Hyukjae membulatkan matanya mendengar ucapan Donghae. Kenapa namja ini bisa tau?

"Kau lupa ya? Yah, penampilanku memang sedikit berbeda sih…" ucap namja itu. Ia mengeluarkan sesuatu—sisir?—dan sebuah kacamata ber-frame tebal berwarna hitam. Ia merapikan rambutnya dan memakai kacamata tersebut, tak lupa merapikan seragamnya. Dalam beberapa menit, Hyukjae dengan mudahnya mengenali namja itu.

"Kau…namja culun tadi pagi…" ucap Hyukjae dengan wajah shock. Shock? Tentu, ia tak pernah membayangkan seorang namja culun yang pastinya menjadi target bully, ternyata adalah seorang namja super tampan yang bahkan bisa saja menyaingi namjachingu nya. Namja itu tertawa kecil dan melepas "aksesoris" yang membuatnya menjadi culun—dengan kata lain kembali menjadi keren.

"Ekspresi wajahmu benar-benar manis dan keluhanmu tadi... kau tidak salah pakai seragam?" goda Donghae. Hyukjae mendengus dan berbalik. Ia kesal, namja bernama Donghae itu menyebalkan. Baru bertemu tapi sudah menggodanya begitu saja.

"Oya, kau ngambek eoh? Hmm, manis…"

Deg

Aneh, mendengar komentar namja itu, entah kenapa jantung Hyukjae berdetak sedikit lebih kencang dari biasanya. Hanya sedikit.

Tap

Tap

Tap

Hug

"! Apa-apaan ka—?!"

Hyukjae berbalik dan…tebak apa?

Chu

Dicuri. First Kiss Hyukjae dicuri oleh namja asing yang entah kenapa mengetahui namanya.

"Emph!"

Hyukjae mendorong namja itu sekuat tenaga hingga ia mundur beberapa langkah. Hyukjae menatap namja itu dengan…kesal? Malu? Hyukjae tak mengerti. Bibir tipis Donghae entah kenapa terasa begitu lembut dan…bagaikan bagian dari diri Hyukjae yang menghilang…? Oke, ini membingungkan.

Donghae menyentuh bibirnya dan tersenyum licik. Ia menatap Hyukjae dengan mata evil nya dan melempar kartu pelajar Hyukjae. Spontan, Hyukjae menerima kartu pelajarnya yang hilang sejak pagi.

"Dari reaksimu, tampaknya itu first kiss mu ya? Tapi, kurasa itu bukan benar-benar first kiss mu…" ucap Donghae diakhiri tawa mengejek. Hyukjae menatap Donghae kesal. Ia ingin memukul namja pervert kurang ajar yang berani merebut first kiss nya, namun ia takut dekat-dekat dengan namja itu. Ia takut detak jantungnya yang tadinya hanya sedikit lebih cepat dan kini menjadi jauh lebih cepat terdengar oleh Donghae. Ia tak mau dianggap menikmati ciuman dari namja asing di hadapannya.

"…hei, kau bosan dengan hubunganmu yang begitu mulus 'kan?"

Hyukjae menatap Donghae dan mengangguk pelan. Donghae tersenyum—Hyukjae tak bisa memprediksi senyum apa yang dibuat Donghae—dan melangkah mendekati Hyukjae. Hyukjae segera mundur, namun dengan cepat Donghae menahannya.

"Aku bisa menghapus rasa bosanmu…"

Wajah Donghae mendekati telinga Hyukjae yang mulai memerah karena Donghae berada begitu dekat dengannya. Oke, reaksi yang aneh, karena Hyukjae hanya merasakan reaksi seperti ini dengan Siwon. Bahkan, saat dengan Siwon, hanya wajahnya yang memerah, tidak sampai ke telinga seperti jika bersama Donghae. Aneh! Hyukjae baru bertemu namja ini tadi pagi—itupun dengan wujud culun—dan baru tau bahwa ia begitu keren beberapa menit yang lalu.

"Jadikan aku namjachingu gelapmu…" bisik Donghae. Ia menjauh melihat telinga Hyukjae yang entah sejak kapan menjadi tak begitu merah dan menatap Hyukjae. Bingung, Donghae bisa menyimpulkan bahwa Hyukjae bingung dari raut wajahnya.

"Ck, babo. Tapi, yah…itulah yang membuatmu manis." komentar Donghae. Hyukjae tak peduli dengan Donghae yang menyebutnya manis atau apa, saat ini ia hanya sedang kebingungan dengan maksud dari ucapan Donghae. Namjachingu gelap? Apa maksudnya? Maksudnya, Hyukjae menjadikan Donghae namjachingu jika ia berada di tempat gelap? Atau Donghae menjadi namjachingu Hyukjae jika malam hari?

"Jadikan aku selingkuhanmu, dan kau tak akan merasa bosan." ucap Donghae dengan senyum manis.

"Selingkuhan…?"

1 detik

2 detik

3 detik

"M-mwo?! Selingkuhan?!"

To be continue

Long time no see~

Oke, pendek ya? Mianhae~

Lama ga buat ff Haehyuk (lama ga baca juga sih), belakangan lagi sibuk, ohohoho~

Hmm, di ffn jarang ff Haehyuk ya?

(Gatau pastinya sih, menurut status HHS aja)

Ayo author-author ff Haehyuk, ramaikan ffn dong~

Kalo saya sih cuma orang numpang lewat dengan ff Haehyuk abal-abal, kkk

Umm, adakah yang bersedia meninggalkan review?

Semakin jarang silent readers, semakin cepat update (mungkin, kkk)

Tapi kalau soal panjangnya sih…yaaaa, berharaplah saya ada niat buat yang panjang.