Blood And Destiny
Langit malam tampak begitu kelam tak ada bulan maupun bintang yang menghiasinya, sekelebat cahaya melesat sepat menghasilkan bunyi membahana di angkasa membuat berbagai jenis mahluk hidup lebih memilih menyamankan diri di tempat tinggal masing-masing.
CTARRR
Bunyi kilat kembali menggelegar di langit luas namun kali ini di selingi pekikan sakit sesosok manis yang tengah berjuang mengeluarkan sesuatu di dalam perutnya yang terlihat besar.
"Akhh!" teriaknya kesakitan.
"Sedikit lagi, berjuanglah Chagie."
Sosok tampan yang kini menggenggam tangannya kini tengah menyemangati dirinya, mengusap surai coklatnya agar sosok itu merasa tenang dan nyaman.
Sosok manis itu menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan di sertai dorongan kuat di dada hingga perut,dengan sekali sentakan dan juga dorongan yang lebih kuat akhirnya keluarlah sosok mungil ang di tunggu-tunggu kehadirannya sejak lama, sosok mungil yang kini menjadi pelengkap kebahagiaan keluarga mereka.
Disclameir : Kyu sama Wook bukan punya kimi^^v.
Pair : Kyuwook, slight... , Haehyuk, Kangteuk, Sichul dll.
Warning : Vamfic, wolf:kyu, vamf:wook, GS, aneh,gaje, typo (pasti ada), alur gaje, berantakan dll.
Rated : M
Genre : Romance / hurt / fantasy/ supranatural.
Terinfirasi dari mv opera –super junior.
Tidak suka jangan di paksakan membaca KLIK BACK aja, warning berlaku jadi NO BASH.
Chapter 1 : prolog!
Langit malam mulai menampakan kilau cerahnya, cahaya bulan purnama mulai menerobos celah pepohonan, sungguh keadaan alam kini tampak tak seperti beberapa saat yang lalu, bahkan berpuluh-puluh klip bintang kini sudah menghiasi indahnya langit malam.
Di sebuah kastil hitam milik seorang vampire bernama Kim Youngwoon, puluhan Vampire dan penyihir datang berbondong-bondong untuk memberi ucapan selamat atas kelahiran putri pertamanya, sang Istri Kim Jungsoo atau akrab di sapa Leeteuk terlihat sedang duduk dengan nyaman di sebuah kursi sambil menggendog bayi mungil yang baru saja di lahirkannya beberapa saat yang lalu.
Senyum manis bak malaikat terukir di wajah cantiknya tak akan ada yang menyangka jika dirinya adalah seorang vampire jika dirinya berbaur di antara manusia.
Kangin sapaan akrab Youngwoon, bukanlah sosok vampire yang suka dengan kemewahan dirinya lebih senang hidup sederhana di kastil kecilnya (bayangin latar mv opera), tak ada barang antik yang terlihat mahal dan menarik di sana, tidak, bukan dirinya tidak mampu untuk membeli semua itu hanya saja dirinya tidak terlalu suka menghambur-hamburkan penghasilannya di tambah lagi sang istri Leeteuk adalah sosok yang sangat irit.
Para tamu yang hadir tampak asik berbincang-bincang dengan rekan mereka masing-masing di temani segelas wine di tangan mereka, ya seperti pesta pada umumnya, wine adalah minuman yang tak luput untuk di sediakan dalam pesta sekalipun yang meminumnya adalah vampire.
"Teukie, chukkae atas kelahiran bayi-mu, aigoo dia sangat cantik sepertimu." Puji salah seorang vamfire bergender yeoja pada Leeteuk, yeoja cantik itu tidak berhenti menatap bayi mungil di tangan sang Umma.
Leeteuk melepaskan tawanya, "Tentu saja dia kan putriku."
"Di rumah kami memiliki seorang putra, kurasa mereka berdua akan menjadi pasangan yang cocok saat sudah dewasa nanti." Ungkap yeoja cantik bernama Jung Jaejoong itu.
"Jangan dulu terlalu percaya diri nyonya Jung, tak akan ada yang tau takdir masa depan bayi cantik ini." Ucap seorang yeoja berpakaian ala para gipsi, entah bagaimana yeoja itu bisa muncul di antara para tamu.
Namanya Kim Heechul seorang penyihir keturunan gipsi, berpakaian serba hitam ala penyihir dengan penutup kepala berupa kain panjang (kayak peramal) juga sebuah cadar yang menutup area mulut dan hidungnya tak ada yang tau sosok aslinya yang selalu tertutup cadar itu.
"Aku memang selalu percaya diri, apa ada masalah?" Jaejoong menatap tajam Heechul yang kini tengah menyeringai di balik cadarnya.
"Begitukah, kau tau kemampuan meramalku sangat tidak di ragukan, bayi cantik itu tidak akan berjodoh dengan putramu, aku hanya mengingatkanmu saja."
"Kau."
Leeteuk yang merasakan aura tak bersahabat dari keduanya buru-buru mengalihkan perhatian keduanya, "senang sekali anda mau datang ke pesta kami, Chullie."
Heechul tersenyum di balik cadarnya, "Ne, kamsahamnida sudah menerima kedatangan saya nyonya Leeteuk, saya kemari hanya ingin mengucapkan selamat kepada keluarga anda." Ujarnya.
"Ini adalah suatu kehormatan bagi kami, kamsahamnida." Leeteuk sedikit merendahkan tubuhnya.
Jaejoong mendengus sebal dan memandang tak suka pada Heechul, dari dulu keduanya memang tak pernah akur bukan karena mereka berbeda ras baik penyihir maupun vampire keduanya hidup berdampingan, namun yang menyebabkan keduanya bermusuhan adalah masalah cinta, ya dulu Jung Yunho-suami Jaejoong- pernah tergila-gila pada penyihir itu.
Heechul mendekat pada Leeteuk atau lebih tepatnya bayinya, penyihir cantik itu membungkukan punggungnya di arahkan bibirnya ketelinga sang bayi, "Kelak kau akan tumbuh menjadi sosok yang begitu di idolakan, cantik, pintar dan juga hebat, dan kau juga bertemu seorang pangeran yang akan menjadi takdirmu." Bisiknya pelan bahkan Leeteuk yang sangat dekat pun tidak mampu mendengarnya.
Setelah mengucapkan perkataan yang di iringi beberapa mantra yang tentunya tak ada yang tahu Heechul menegakan kembali tubuhnya lalu berjalan mundur perlahan.
"Apa yang kau katakan padanya?" tanya Jaejoong dengan nada sinis.
"Itu, r-a-h-a-s-i-a." Heechul mengeja jawabannya.
"Dasar." Ketusnya.
"Yeobo, bersiaplah sebentar lagi para wolf akan kemari." Kangin menghampiri istrinya, ucapan Kangin membuat beberapa vampire terkejut begitu juga dengan istrinya dan juga Heechul yang tubuhnya tiba-tiba saja menegang.
Wush
Angin dingin berhembus menerpa seluruh tamu undangan diringi auman serigala yang menandakan para wolf sudah mendekat.
"Itu mereka." Kangin menunjuk kearah pintu masuk.
"Ah. S-sepertinya saya harus pergi dulu permisi." Kata Heechul.
"Eh, tapi.."
Wush
Belum sempat Leeteuk meneruskan ucapannya Heechul langsung menghilang bagaikan asap yang tertiup.
"Se-selamat datang di kastil kami, pangeran." Kata Kangin ramah dan agak grogi.
"Terima kasih sudah mengundang kami." Kata seorang namja bertubuh kekar di belakang seorang anak yang kira-kira berusia 13 tahun, dia adalah pengasuh bocah itu sekaligus orang kepercayaannya, Choi Siwon.
"Pangeran saya sangat ingin melihat bayi anda, apakah di ijinkan?" tanyanya halus.
Kangin sempat terdiam karena terkejut, "Ah tentu saja, silahkan pangeran.."
"Kyuhyun, nama pangeran saya Cho Kyuhyun." Ujar Siwon memperkenalkan bocah di depannya.
"Ah ne, pangeran Kyuhyun mari, itu istri saya dan bayi kami."
Kyuhyun mengangguk lalu mengikuti kangin, sesampainya di depan Leeteuk dan bayinya Kyuhyun hanya diam dengan wajah datarnya, matanya tak berkedip sedetikpun memandang bayi mungil yang cantik di matanya.
"Dia cantik." Ujarnya datar dan tanpa ekspresi.
"Gomawo pangeran, dia adalah putri pertama kami." Ungkap Kangin.
"Aku ingin menggendongnya, bolehkah?" pintanya, Leeteuk terkejut begitu juga dengan Kangin.
"Anda masih anak-anak pangeran, bayi kami juga masih terlalu kecil."
"Tapi aku menyukainya, dan aku ingin menggendongnya." Ucapnya polos.
"Pangeran, anda tidak boleh seperti itu, putri keluarga Kim masih sangat muda dia baru saja di lahirkan." Kata Siwon memberi pengertian pada Kyuhyun.
"Huh," dengus pangeran muda itu, Siwon tersenyum geli melihat tingkah pangerannya.
"Maafkan pangeran saya tuan Kim." Siwon merendahkan sedikit tubuhnya.
"Ah, tak apa, namanya juga anak-anak." Kata Kangin memaklumi.
Siwon terdiam sesaat saat dirinya mengendus sesuatu, 'Bau ini..'.
"Uhm, apakah sebelumnya pernah ada seseorang kesini? Uhmm penyihir misalnya?" tanya Siwon ragu.
"Oh tadi ada teman kami yang seorang penyihir, namanya Kim Heechul. Wae?"
Siwon tersentak begitu mendengar nama penyihir itu di sebut, 'Jadi benar.'batinnya, Siwon mengalihkan perhatiannya pada sang pangeran.
"Pangeran, bagaimana kalau kita pulang saja sekarang, ini sudah hampir jam 3 pagi."
"Ne." Anggukanya.
"Tuan Kim, sepertinya kami harus segera kembali, kami mohon undur diri." Pamit Siwon.
"Ne, terima kaih sudah menyempatkan diri untuk datang, lain kali bermainlah lagi kemari."
Siwon dan para wolf yang lain juga sang pangeran akhirnya pergi dari kastil Kangin menuju istana wolf.
Ketika robongan wolf sudah berada di luar kastil tanpa di sadari mereka sepasang mata mirip mata kucing tengah menatap tajam kepergian mereka.
.
.
Tiba di istana wolf tempat Kyuhyun tinggal, para rombongan wolf kembali ke tempat masing-masing.
Kyuhyun berjalan menuju kamar miliknya di dampingi Siwon yang masih setia berjalan di sampingnya.
Cklek
Pintu kamar di buka, Kyuhyun masuk kedalam di ikuti Siwon.
"Pangeran apakah anda akan langsung beristirahat?" tanya Siwon.
"Ne." Jawab Kyuhyun singkat.
"Kalau begitu saya akan permisi dulu pangeran." Pamit namja tampan berlesung pipi itu sambil berjalan keluar kamar sang pangeran.
Choi Siwon berjalan sambil termenung di lorong istana, ada perasaan janggal saat dirinya berada di kastil milik Kangin.
'Aku yakin bau yang ku cium saat berada di kastil itu adalah milik Heechul' ucapnya dalam hati.
Siwon kini tiba di kamarnya, saat sudah masuk kedalam kamarnya seekor burung gagak tengah bertengger di jendela tanpa kaca yang berada di kamarnya.
"Apa kau sudah menemukannya?" tanya Siwon tanpa basa-basi pada sang gagak.
"Belum, dia selalu menutup dirinya dengan sihir, makanya sulit untuk melacak keberadaannya."
Raut wajah Siwon mengeras, tangannya mengepal kuat hingga buku jarinya memutih.
"Cari terus dimanapun dia berada." Perintahnya.
"Ne, saya permisi dulu." Sang gagak mulai merentangkan sayapnya dan terbang di langit luas.
'Suatu saat kau akan kembali padaku, sayang.'
Tbc
Annyeooonggg
Adakah yang merasa pernah baca ff ini.. ff ini pernah di post sebelumnya tapi entah kenapa malah kehapus :'( makanya di post lagi dengan beberapa tambahan.. moga masih suka...
Review pleaseee
