sugar & baby (i'm not your baby)
rated M for language and sexual content in the future
pairing Chanyeol/Kai and background pairings
summary : Chanyeol tidak butuh seks. Jongin butuh uang. Dan Yixing? He's a freaking genius.
"Kau tahu," Jongin menyiram wajah keka-um, mantan kekasihnya dengan ice tea. Taemin serta Sehun yang daritadi mengintainya dari kejauhan, melongo tidak tahu harus beruat apa. Ia tahu kalau kekasih Jongin nomor kesekian itu memang brengsek. Namun, mereka tidak menyangka kalau Jongin akan secepat itu menyadarinya. Mengingat, pria itu memiliki something dengan pria bajingan. Atau bad boy type, koreksi Jongin setiap kali mereka membahas hal ini. "fuck you! Aku benar-benar muak denganmu."
Jongin melangkah keluar kafe tersebut dengan dagu terangkat serta wajah bangga akan dirinya sendiri. Hingga, akhirnya ia menyadari apa yang baru saja diperbuatnya. Fuck, fuck, fuck, Jongin baru ingat! Bajingan yang sekarang resmi menjadi mantan kekasihnya itu berjanji akan membayar uang kuliahnya karena Jongin baru saja dipecat dari kerja part-timenya. Sialan, kalau sudah begini.. apa yang harus ia lakukan sekarang?
Sehun menggantungkan lengannya pada leher Jongin. Sementara, Taemin berdiri di samping Jongin yang terlihat seperti akan pingsan. "Aku tahu kalau ini berat," Sehun bicara seolah ia adalah orang paling bijak dari antara mereka bertiga. Padahal, nyatanya dialah yang paling bajingan. "tapi, kau harus let it go, dude. LET IT GOOO."
Taemin refleks memukul kepala Sehun dari belakang. "Fuck you, Taemin!" seru Sehun sambil meringis kesakitan. Taemin memberikannya jari tengah lalu beralih pada Jongin. Ia semakin mencemaskan sahabatnya itu karena sudah lima menit berlalu dan Jongin belum juga bicara. "Nini, are you okay?" tanyanya dengan lembut.
Jongin berbalik menatapnya dengan wajah serius. Lalu, pria itu menjawabnya dengan suara rendah, "Bro, sepertinya aku membutuhkan Sugar Daddy."
.
.
Park Chanyeol adalah seorang dokter bedah dengan gelar PhD di tangannya dalam waktu kurang dari 6 tahun, lulusan Harvard Medical School dengan summa cumloude, terlahir dari keluarga konglomerat, hot as fuck, dan masuk ke dalam daftar most wanted man dari Asia di majalah Vogue.
Bisa dibilang Chanyeol.. it's kind of perfect.
So, apa yang menjadi masalahnya sampai-sampai pria itu single selama 6 tahun lebih? Tidak, Chanyeol single bukan karena ia tidak bisa berkomitmen. Park Chanyeol adalah tipe pria yang berkomitmen dalam pekerjaan serta hubungannya. Lalu, apa yang menjadi masalah? Semua orang yang bekerja di rumah sakitnya (ya, fucking park chanyeol punya rumah sakit dengan namanya sendiri) menginginkan dia dan, fuck, mungkin semua orang waras di Korea menginginkannya. Jadi, kembali ke pertanyaan yang menggangu Jongdae sampai sekarang-kenapa Park Chanyeol masih single dan cenderung forever alone?
"Kapan terakhir kali kau melakukan one night stand?" tanya Jongdae pada akhir pekan. Berkumpul di penthouse Kris dan menguras kulkas pria malang itu semacam ritual yang dirinya, Chanyeol dan Yixing lakukan setiap akhir pekan. Kris sedang berjalan ke dapur untuk mengecek kulkasnya. Yixing menanti jawaban Chanyeol dengan sangat serius. Sementara, Chanyeol tersedak.
"Bukan urusanmu, man," tukas Chanyeol. Jongdae nyaris memekik saat melihat semburat merah di pipi sahabatnya itu.
"Bro, Yixing saja minggu kemarin-" Jongdae memenggal kalimatnya. Delikan tajam dari Yixing membuat pria itu tidak bisa menggerakkan mulutnya. Sehingga, Jongdae menggunakan tangannya untuk menunjukkan pada Chanyeol bahwa Yixing terlibat orgy dengan empat orang model cantik.
Chanyeol kembali tersedak. Ia melirik ke arah sahabatnya yang ia kira tidak sebejat Jongdae atau seaneh Kris. Yixing menganggukkan kepalanya berulang kali mengakui tuduhan Jongdae itu dengan wajah bangga. Shit, kalau sudah begini, Chanyeol merasa seperti terjebak. Ia yakin kalau Kris-
Seolah, tahu apa yang Chanyeol pikiran. Jongdae mengangguk lalu berkata, "Ya, Kris kemarin membawa pulang seorang gadis ke sini. Mungkin, klien atau sekertaris barunya."
-fuck, bahkan, Wu Yifan yang selalu menyibukkan dirinya dengan pekerjaan memiliki waktu untuk berhubungan seks?! Chanyeol mulai terlihat panik. Ia yakin kalau dirinya tidak impoten atau asexsual. Ia hanya merasa.. seks bukanlah suatu hal yang penting atau dirinya butuhkan.
Jika, ia merasa kesepian di rumahnya. Ia akan menelpon ibunya atau membawa kakak perempuannya ke restoran mewah untuk mengobrol. Ia tidak pernah sekalipun merasa kalau ia membutuhkan kehadiran orang lain untuk menemani malamnya atau memberikannya kepuasaan yang sudah lama tidak dirasakannya. Well, pada dasarnya Chanyeol memang bukan tipe pria one night stand. Diusianya yang nyaris menginjaki kepala tiga. Chanyeol pikir kalau one night stand bukanlah sesuatu yang harus dicarinya lagi.
Seharusnya, ia sudah mulai mencari orang yang tepat untuk diajaknya berkomitmen. Menikah, membangun keluarga, melihat anaknya tumbuh dewasa, dan menghabiskan masa tua bersama pasangannya. Itu adalah rencana jangka panjang yang selama Chanyeol inginkan.
Jadi, apa masalahnya kalau ia tidak berhubungan seks? It's not a big deal...right?
"Dude, I think you need to get laid," celetuk Kris sambil menawarkan sebotol bir padanya.
Chanyeol mengambil bir itu dari tangan Kris. "Kalian tidak perlu mencemaskan kehidupan seks-ku,"
"Oke, sepertinya aku mengerti," Yixing menatap ke arahnya dengan serius. "kau bukan tipe pria one night stand. Kau merasa kau sudah terlalu tua untuk itu,"
Jongdae mendengus keras. Chanyeol mendelik ke arahnya lalu mengangguk pada Yixing.
"Tapi, kau belum menemukan orang yang tepat untuk kau ajak berkomitmen dan kau juga tidak memiliki banyak waktu," Yixing melanjutkan. Chanyeol kembali mengangguk dan menatap sahabatnya itu dengan binaran di dalam matanya. Akhirnya, salah satu dari bajingan ini dapat mengerti apa yang diinginkannya.
Jongdae mengambil botol bir keduanya. Ia yakin ada yang berusaha Yixing sampaikan kepada mereka. "So, your point, please?" tanyanya tidak sabar.
Kris yang baru saja menandaskan botol pertamanya juga terlihat menunggu jawaban Yixing. Chanyeol menatap ketiga sahabatnya bergantian tampak tidak mengerti dengan situasi yang di hadapinya. Yixing menyeringai lebar. Pria itu tersenyum miring menunjukkan sisi evil-nya yang entah mengapa membuat Jongdae bangga. "Jadi, Chanyeol, kau pernah mendengar yang namanya Sugar Daddy?"
Kris nyaris menelan tutup botol bir keduanya. Jongdae terbahak keras sampai pria itu berguling di lantai. Sementara itu, Chanyeol sama sekali tidak tahu apa maksud dari pertanyaan Yixing. "Sugar itu gula. Daddy itu appa. Jadi? Aku tidak mengerti," ucap Chanyeol bingung.
Yixing menahan kedutan di bibirnya untuk tertawa. Ia menjaga wajahnya agar terlihat datar serta serius. "Berikan aku ponselmu. Biar kutunjukkan apa itu Sugar Daddy," Chanyeol sama sekali tidak curiga padanya. Pria itu memberikan ponsel Iphone terbarunya pada Yixing. Lalu, ia menunggu beberapa menit dan saling berpandangan pada Kris yang mengangkat bahu. Jongdae masih tertawa seperti kerasukan di lantai.
"Kau tidak pernah selfie?" Chanyeol menggeleng. Menurutnya, selfie adalah hal narsistik.
"Oke," Yixing kemudian mengambil foto Chanyeol secara diam-diam untuk dijadikannya profile pitcure. Ia pikir foto itu sempurna. Chanyeol sedang menundukkan kepala dengan bir di tangannya. Yixing pikir orang-orang di aplikasi ini tidak perlu mengetahui siapa itu Chanyeol sebelumnya dan mendekati pria itu hanya karena dia sempurna dalam hal fisik serta financial.
Mereka mencari Sugar Baby di sini dan bukannya, gold digger-atau orang yang akan menguras habis bank account Chanyeol.
Yixing ingin Chanyeol menemukan seseorang yang mengerti akan apa yang pria itu inginkan di sini-di aplikasi yang ditemukannya sebulan yang lalu di App Store dan menjadi perbincangan di beberapa majalah dewasa.
Welcome, Daddy. We are ready to find you a Baby!
Untungnya, Jongdae sedang pergi ke toilet karena tertawa membuatnya sensitif di bawah sana. Kris terbelalak, tidak memercayai tulisan yang kini memenuhi layar Iphone Chanyeol. Yixing menekan start yang berada di bawah tulisan itu. Chanyeol memasang ekspresi yang sama seperti Kris. Pria itu merengek pada sahabatnya. Ya, Mr. Aku-Terlalu-Tua-Untuk-One-Night-Stand sedang merengek padanya sekarang.
"Yixing! Aku tidak ingin mengadopsi bayi, you fucking asshole!"
.
.
"Bro, aku bisa menjadi Sugar Daddy-mu kalau kau mau," Sehun menaik-turunkan alisnya sambil menjilat bibir bawahnya.
Taemin mendengus keras. "Bagaimana bisa kau jadi Sugar Daddy-nya Jongin, bro?"
"Memangnya kenapa?!" seru Sehun tampak tersinggung.
Jongin yang duduk di tengah mereka, menghela nafas. Ia sedang mengirimkan spam pada Luhan, seniornya di universitas yang isunya memiliki Sugar Daddy sampai sekarang, di kakaotalk dengan penuh tanda seru serta stiker memelas. Taemin melipat tangan di depan lalu tersenyum mencibir Sehun. "Ingin kubongkar jumlah utang-utangmu selama ini?!" ancam Taemin.
Dan, thank God, itu berhasil membuat Sehun bungkam. Bajingan yang bahkan masih berutang 1000 won pada Jongin itu langsung menyibukkan diri dengan ponselnya. Jongin meng-scroll kontak kakaotalk-nya dan berhenti pada kontak 'Jongdae' serta 'Joonmyun'. Dua pria yang sukses dengan kehidupan mereka masing-masing itu adalah kakaknya. Well, sejujurnya keluarga Jongin sangat kaya. Ayahnya seorang CEO dari perusahaan manufaktur terbesar di Asia. Ibunya seorang designer ternama yang namanya menghiasi setiap acara fashion week di Eropa. Joonmyun, kakak pertamanya, adalah pewaris utama perusahaan dan sekarang menjadi CFO. Jongdae, kakak keduanya, adalah pelukis yang disebut-sebut sebagai Picasso dari Korea.
Sementara, dirinya? Ia hanyalah mahasiswa jurusan seni tari yang bermimpi dapat melanjutkan studinya di Julliard dan tampil di panggung Broadway dengan usaha serta uangnya sendiri.
Jongin memiliki hubungan yang sangat baik dengan keluarganya. Sebulan sekali mereka pasti berkumpul di akhir pekan untuk liburan singkat atau untuk saling bercengkrama saja. Namun, Jongin memiliki satu sifat yang sering Jongdae sebut sebagai sok mandiri. Di awal semester kuliah, orangtua Jongin masih membiayainya. Hingga, di pertangahan semester Jongin memilih untuk bekerja part-time dan membiayai kuliahnya sendiri. Orangtuanya masih mengirimkannya uang saku dan Jongin hanya menggunakannya untuk membayar sewa apartemen serta menabung sebagiannya untuk persiapan studinya di Julliard.
"Kau tahu, mungkin, kau bisa meminjam uang pada kakakmu yang super kaya," ujar Taemin memberikan usul yang sangat menggoda sebenarnya.
Ya, tentu saja, ia bisa meminjam uang dari Jongdae atau Joonmyun. Mereka pasti akan memberikannya tanpa banyak bertanya. Karena, well, Jongdae dan Joonmyun cenderung suka memanjakannya. Sebagai anak bungsu di keluarganya, Jongin terpaksa menjadi baby di dalam keluarganya. Saat, dirinya kecil kedua kakak serta orangtuanya sangat protektif. Mereka tidak memperbolehkan Jongin bermain dengan anak lainnya karena mereka takut Jongin terluka, ditindas, diculik, dimakan kanibal, dan masih banyak alasan tidak masuk akal lainnya. Sialnya, sampai detik ini mereka masih terbilang cukup protektif pada dirinya.
Dua hari setelah kepindahannya, Jongin harus menghadapi lima bodyguard di dalam apartemennya yang ayahnya tugaskan untuk menjaganya. Selain itu, selama seminggu Jongdae dan Joonmyun akan bergantian menginap di apartemennya dan memberikan berbagai macam peralatan aneh yang mereka bilang berguna untuknya. Jongin ingat kalau Joonmyun pernah membawa tombak dan menyembunyikannya di dalam lemari pakaian Jongin.
Jujur saja, tindakan overprotektif keluarganya adalah salah satu dari bebagai macam alasan mengapa ia ingin mandiri dan hidup dengan usahanya sendiri terlepas dari kekayaan, kekuasaan serta kemudahan yang didapatkannya. Ia ingin membuktikan kepada mereka semua kalau ia bukan hanya baby yang hanya bisa bergantung pada mereka.
Fuck, ini sangat ironis. Mengingat, sebentar lagi ia akan menjadi sugar baby seseorang.
Ponselnya bergetar. Jongin segera membuka notifikasi kakaotalk dari Luhan yang akhirnya menjawab pesannya.
Lulu : stop spamming me, asshole
Lulu : aku tidak peduli alasan mengapa kau membutuhkan sugar daddy
Lulu : but, you can try this.. cari aplikasi SugarMe di app store
Lulu : itu semacam online dating tapi yah yang kau dapatkan bukannya pasang melainkan
Lulu : hot daddy
Jongin langsung membuka App Store dan mencari aplikasi tersebut. Setelah men-download aplikasi yang mendapat rating 5 bintang itu, Jongin menarik nafas panjang dan membukanya.
"Hoammm," Jongin pura-pura menguap lalu bangkit berdiri. "aku ingin tidur sebentar. Bye, Idiots."
Sebelum, Sehun mengikutinya dan mereka berakhir cuddling karena Jongin tidak bisa menolak puppy eyes bajingan sekaligus sahabatnya itu. Ia segera berlari ke kamarnya dan mengunci pintu. Jongin menghela nafas untuk kesekian kalinya hari ini. Untungnya, ia tidak begitu menyukai mantan kekasihnya ini. Sehingga, ia tidak perlu merasa bersalah karena terlalu cepat move on dari bajingan itu.
Jongin melirik layar ponselnya. Oke, ia pasti bisa! Apa sulitnya membuat profil di Online Dat- tidak, ini bukan aplikasi semacam itu. Fuck, ia bahkan tidak tahu harus menyebut aplikasi ini apa. Online SugarBaby-Daddy dating? Jongin menggeram frustasi. Arghh, fokus, Kim Jongin! You can do it!
(dan, well, pada akhirnya Jongin membutuhkan waktu 3 jam untuk menyelesaikan profilnya serta ia kembali mengirimkan spam berupa pertanyaan pada Luhan.)
Name : Kim Jongin
Sugar Daddy/Baby : Baby
Gender : Male
Born : Seoul, 14th of January 1994
Age : 22
Education : College Student
Interest in : Male
Range of Your Patner's Age : 25-32
Summary About Yourself :
Hi, namaku Kim Jongin!
Umm, aku adalah mahasiswa jurusan seni tari di K-ART University. Ini adalah semester kelimaku. Jadi, yeay, satu semester lagi aku akan lulus! Selain itu, aku adalah dog person. Jadi, kalau kau tidak suka anjing. Go away! Aku tidak ingin bicara denganmu haha (aku serius). Umm, aku menghabiskan waktuku dengan menonton film Disney. Jadi, I hope you don't mind kalau aku akan merengek meminta maraton film Disney.
Anyways, tipe Daddy seperti apa yang aku inginkan?
Aku tidak menyukai patner yang mengekangku. Yeah, i love when you got a bit protective. It's kind of hot, really. Selain itu, aku ingin patner yang respect dengan segala macam keputusanku dan suportif. Sebenarnya, aku bukan tipe yang suka dimanjakan. But, well, I don't mind If you want to buy me things.
Oke, I guess this is a little things about me. If you were intrested, just messaged me ;)
Rin's note :
IM SORRY I MADE A NEW FIC I JUST CANT HELP IT OMFG
anyways, chanyeol is such a cutiepie.. he's too innocent like what the hell lol and ofc jongin bakal jadi sugar baby yang seduktif dan polos disaat yang bersamaan kekekek basically, he will be a tease to chanyeol
p.s if u want to ask something just go PM me or ask me on askfm (ferineee)
