Kisah kali ini diawali dengan datangnya sepucuk surat di SPR (Shibuya Psychic Research),surat itu tak mencantumkan alamat,hanya nomor telephone lama surat itu datang,Naru (Kazuya Shibuya)
langsung membuangnya.
"Naru..! kenapa dibuang?!" mai (Taniyama Mai,16 tahun,Part-time lady) langsung naik pitam melihat ulah boss nya yang seenaknya itu.
"Surat ini tak begitu jelas,kita tak bisa menerima surat tak jelas begini" sambil dengan gaya nya yang membuat mai makin marah.
"setidaknya baca dulu isinya! atau..hm... kamu takut dengan isi surat itu?" Naru langsung membatu ditempat mendengar kata-kata mai.
"kenapa kau tiddak membacanya nona taniyama?bukankah itu tugas mu juga" dengan wajah yang dipaksakan,menambah image seram naru.
"UGH! baik! baik! aku yang baca! tapi gak usah melotot seperti itu juga" teriak mai dari dalam hati.
Mai membuka surat itu perlahan dan mencoba menelusuri surat misterius dikirim dari seseorang bernama Makoto Shibata
"Yang Terhormat Pimpinan SPR
Kazuya Shibuya
Saya mendapatkan kabar bahwa SPR bisa menangani segala sesuatu berbau mistik,saya ingin meminta tolong untuk mencari beberapa staff saya yang hilang ketika mereka melakukan riset di Himuro Mansion
Shibata Makoto "
Mai menutup surat itu dan meneguk teh hangat yang dibuatnya,mata mai menerawang jauh,mengingat tentang legenda Himuro Mansion yang dimana puluhan orang menghela nafas dengan memasang muka bodoh "aku beruntung naru tidak menerima tawaran ini" itu yang begitu,tiba-tiba pintu ruangan Rin (Ling Koujo) mencoba menyapanya tapi tak digubris seperti biasa,rin masuk kekantor lama mereka keluar ruangan dan menuju kearah mai.
"Mai..ayo berkemas,kita akan berangkat" naru menyambar mantel hitamnya.
"wah pasti job besar nih" bisik mai dalam hati.
Sudah berjam-jam mereka dijalanan,mai masih tak tahu apa yang akan mereka kerjakan,pikirannya masih tertuju pada surat yang diterimanya tadi pagi.
"mai,ayo turun,kita sudah sampai" sebuah rumah menanti didepan mata mereka.
Mereka disambut oleh seorang wanita cantik berambut pendek dengan baju berwarna biru,wanita itu tampak keheranan tapi segera mempersilahkan tamunya memasuki pintu depan,mai melihat sekelebat bayangan mai tak berhenti mencari tahu,dia juga melihat gambar aneh didinding rumah tersebut.
"maaf..kalian ingin bertemu miku?" tanya wanita itu
"maaf mengganggu,kami ada sedikit perlu dengan nona hinasaki" naru mencoba tidak membuat hawa menjadi suram,sementara mai menahan tawa dibelakangnya.
"sebentar,dia sedang dikamarnya" wanita itu bergegas menaiki tangga dan mengetuk pintu disebelah kanan lorong kecil,lalu muncul seorang gadis yang tampak umurnya tak jauh beda dengan itu perlahan menuruni tangga sambil tangannya meraih kucing hitam yang tiduran didekat jendela.
"maaf,kalian siapa? ada perlu apa dengan ku?" gadis bernama miku itu tampak tegang (salah satu pengaruh naru,yaitu membuat orang tak nyaman).
"kami ingin menanyakan sesuatu tentang Himuro Mansion pada anda,saya dengar anda pernah pergi kesana" seperti biasa,naru langsung ketopik.
"apa kalian dari surat kabar atau majalah? atau publisher game?" miku tampak takut untuk menjawab.
"kami dari Shibuya Psychic Research,kami mendapat job untuk mencari orang hilang di mansion tersebut" jawab naru.
"uapaaa?! jadi kamu menerima tawaran itu?! padahal tadi kamu buang suratnya!" mai baru paham kondisinya.
"diam mai! jangan bicara yang tidak perlu!" naru memarahi mai.
"jadiiii kamu membawa seorang gadis tidak berdaya dalam ekspedisi maut dan tanpa memberitahukan apapun?! dasar naru bego!"
"cukup mai! topiknya tidak maju nih" sementara mereka berkelahi,sipemilik rumah tertawa kecil,membuat suasana sedikit mencair.
Naru mencoba mengorek info apapun dari miku,walaupun beberapa dari informasi itu tak ingin miku ceritakan,karena trauma tak lupa menceritakan perihal kakaknya yang hilang di himuro mansion beserta seorang novelis dan dua orang staffnya.
"jadi anda memiliki kemampuan psychic?" naru langsung menyerang.
"benar...saya bisa melihat makhluk halus dan menggunakan jimat,begitu pula dengan rei" air mata menumpuk diujung mata mku.
"tapi saya hanya bisa ketika membawa Camera Obscura, tanpa kamera itu,saya hanya orang biasa" ujar gadis dengan baju biru yang bernama Rei Kurosawa.
"boleh saya lihat kameranya" tiba-tiba rin menyambar,membuat mai penuh tanda tanya.
"boleh..saya ambilkan" rei segera bergegas naik dan turun lagi membawa kamera kuno dengan ukiran bingkai lensanya.
"rin..." naru melirik rin
"tidak salah lagi...ini replika..."
(bersambung...)
