A/N:
Hey! Di sini Mystic! Dan ini sebuah kolaborasi antara Pii, Fai, dan aku. Ya, kita dapat ide bikin cerita ini dari "THE EPIC JOHTO JOURNEY" yang jelas gaje banget. Don't worry, di sini juga, ceritanya gaje banget, gak mirip ama cerita-cerita author yang ini yang benar-benar jelas masuk akal. xD *ditakol*
Hope you enjoy reading! *shot sok inggris*
Chapter 1
Hari itu hari yang cerah, tidak ada awan di langit. Orang-orang berhilir mudik di kota-kota besar. Dan-
"Udah ah! Langsung saja ke ceritanya!"
Iya iya! Di sebuah taman, tiga serangkai kita (eh, cewek aja ah) sedang duduk bersama, bermain main. Nama mereka Felita, Candy, dan Fai. Mereka memang akrab tidak keharuan. Tau-taunya, Felita tiba-tiba menatap ke langit.
"…Kadang kadang penasaran, bener gak sih ada dunia lain?" Felita tiba-tiba berkata. "Ai, Can… Mau gak, kita berpetualangan? Kita keluar yuk! Liat dunia! …tapi, mana ada pantai deket sini."
"Bukannya kita dah sering keluar?" Fai menampilkan muka wthnya.
"LIAT DUNIA LAIN BOLOT! KAMU MENGACAUKAN IMAGINASIKU YANG INDAH!" Felita berteriak dengan sedih.
"Tapi…" Candy tiba-tiba interupsi, "gimana kita pergi?"
"Gak tau" *Felita digeplak* "Kita muter-muter tigaan dulu aja yuk!"
"Kurang kerjaan, males." Fai bilang. "Kalo dah ketemu kasih tau saya aja!"
"JIAAHHH!" Felita tiba-tiba ngangkat Candy (kuat sekali ya o_0) dan melemparnya ke arah sembarang.
"WAH! WAH! FEL!" Candy teriak histeris. Tau-taunya Candy nabrak sebuah pintu.
"Apaan tuh?" Felita menampakkan ekspresi kagetnya.
"Darimana pintunya?" kata Fai dengan wajahnya yang… mirip mirip (=w=) *author digeplak *
"Pintu apa tuh?" kata Felita. "Nongol sendiri, kayak setan."
"SETAN!" teriak Fai. "PINTU SETAN!" Felita ikutan teriak.
"Gak menakutkan ah." Candy tenang meliat pintu setannya sambil mengusap-usap kepalanya akibat benturan. *author dishot*
"Siapa yang takut." Fai mulai memberanikan diri. "Orang cuma bilang setan doang."
"Keren!" Felita tiba-tiba menyahut. " Ayo kita berburu setan!" "AYO!" Candy malah ikut Felita.
Felita mendekati pintunya. "Aduh, pintunya gak bisa dibuka! Bantu aku tarik."
"Coba di dorong." Usul Fai. "Baru mau bilang..." Keluh Candy.
Felita memcoba mendorong. "Eh, kebuka. Eh, apa ini? WAAAAAAAAAAAH!"
Mendadak tiga-tiganya pingsan... Mempunyai mimpi aneh... tentang apalah itu awalnya KH. Ada suara dan senjata pilih blah blah blah. (maklumin, semua pemain rp ini tidak ingat contentnya xD) Soon, they woke up... (kok jadi bahasa inggris?)
"...Uh... What hit me?" Felita yang bangun pertama, langsung memegang kepalanya yang terasa sakit. "Kepalaku pusing..."
."Uh... What happened?" Candy membuka matanya dan bangun dari tempat pingsannya.
Fai membuka matanya, "...apaan ya, tadi?"
"Ada yang manggil-manggil aku." Felita tiba-tiba berkata, "Trus... apa ya? Lupa. Mimpinya tadi gimana ya?" "Sama." Kata Candy.
Felita berusaha untuk mengingat. "O ya, ada 3 benda." "Aku juga" Ujar Fai.
Felita melanjutkan pembicaraannya, "Yang satu perisai, satu pedang, satunya lagi... apaan ya? Lupa" "Staff?" Tanya Fai.
"Iya, kalo tidak salah..." Kata Candy, yang... ingetannya lumayan kuat. *author digeplak karena pede*
"Emang ada staff orang kerja?" Tanya Felita. "Staff kan itu, orang yang kerja di toko."
"Bukan staff itu maksudnya bego!" Sahut Fai sambil memukul Felita.
"Staff itu maksudnya bego?" Tanya Felita. " Jadi satu benda lagi bego dong?"
Candy dan Fai cuma bisa menatap wajah Felita yang immature.
"Bukan staff itu maksudnya, bego!" Ujar Fai lagi. "Maksudnya... tongkat. Panjang. ARGH! Gitu lah"
"Oh... ngerti."
"Susah ngomong sama kamu." Fai berkata dengan keluh kesah.
"Oooh iya ingat!" Felita tiba-tiba nyahut lagi. "Iya kayak gitu! Terus aku ditanya mau yang mana."
"Ingetananmu kacau, Fel" Kata Candy. "Banget." Kata Fai.
"Kan namanya mimpi." Felita membela. "Mimpi ya, sering lupa-lupa."
"Aku masih ingat mimpi waktu aku kelas 2." Kata Candy sambil mengingat-ingat mimpinya yang buruk. "...Gak usah dibliang ah."
"Aku masih ingat mimpi macan kelas 5 (Mimpi apaan itu?)." Ujar Fai.
"Ada akunya gak?" *Felita dishot * "Aku kalau ingat mimpi gak pernah komplit. Trus kamu berdua juga mimpi sama? Kamu ambil apa? Aku sih, bingung. Abisnya... Aku mau melindungi temanku. Tapi aku butuh kekuatan juga buat melindungi mereka. Jadinya kan bingung. kamu berdua ambil apa?"
Candy dan Fai mencoba untuk mengingat-ingat.
"Aku pilih apa ya tadi?" Felita tiba-tiba menghentikan suasana tenangnya. "Eh, aku pilih apa ya? Lupa... Kalau gak salah yang panjang itu. Eh, tunggu, apa yang bulet itu? Eh, tunggu, apa yang- LUPAAAAAAAAAAAAAAAAAA!"
"Kalau gak salah... aku milih sheild." Kata Candy. "Sheild paling gampang diingat. Satu-satunya yang bunder."
"Coba saya ingat-ingat." Kata Fai.
"Seingat aku sih," Felita coba untuk mengigat, "aku pilih yang panjang juga. Eh, tunggu, yang panjang itu, ada 2. Pedang apa staff ya? Kalau gak salah aku juga nunjuk tamengnya... LUPA!"
"Aku staff, kalau gak salah." Kata Fai.
"Hmm..." Pikir Felita, "Pedangnya panjang, staff juga panjang. Aku apa ya? Staff kali? Tapi aku juga nunjuk sheild... Terus you berdua give up apa?"
"Aku ambil yang gak ada bladenya." Fai berkata off topic. *author dishot* "Itu... staff?"
"Aku give up..." Pikir Felita lagi (pelupa =.="), "staff apa sheild ya? Eh, apa pedangnya ya? Pokoknya aku ambil yang melindungin sama yang kekuatan."
"Aku dah bilang milih sheild..." Ujar Candy.
"Aku dah bilang aku ambil staff." Kata Fai. "Sisanya... apa? Coba."
"Pedang kekuatan ya?" Kata Felita.
"Iya lah." Fai berkata dengan keluh kesah.
"Eh, tunggu apa tadi staff?" Kata Felita lagi. (MAKE UP YOUR MIND) "Ah, bodoh amet. Cuma mimpi aneh ini."
Pas mereka lagi asyik mengobrol , tiba tiba ada teriakan dari kota. "Ada apa itu?" Felita kaget mendengarnya. "Ada kecoak? AAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHH!" Felita langsung lari berputar-putar.
"Kamu mah, takutnya ama kecoak." Ujar Candy.
"Iya. Trus kenapa?" Kata Felita dengan muka memerah.
"Aneh. Diinjek sedikit juga, udah sekarat." Kata Fai.
"Tapi aku tetap takut." Kata Felita. "Udah ah, diam soal urusan kecoak."
Mendadak ada suara teriakan lebih kencang dari kota. "Kenapa sih, itu?" Tanya Felita. "Tabrakan bukan?"
"Jangan jangan lagi nonton film horror." Kata Fai. "Film horror, teriak sampe kencang." Kata Candy.
"Lihat yuk! Jadi penasaraan." Kata Felita sambil menarik-menarik Fai ama Candy. Tiba-tiba ada banyak makhluk hitam yang nongol. "WAAAA ITU APAAN?"
"Hitam... bulat... punya kaki ama tangan... dan antenna... dan matanya kuning..." Candy mencoba mendeskripsikan.
"Itu... makhluk hitam." Fai mengatakan sesuatu yang pasti dibilang orang lain. (dasar captain obvious)
"IMUUUUUUUUUT!" Felita tiba-tiba menyahut dengan matanya yang berbinar-binar.
"Mirip kecoak." Fai berkomentar.
"KECOAK BUSUK!" Felita menyahut. "IMUTAN INI! MAU SATU!"
Candy dan Fai cuma bisa sweatdrop sementara Felita mendekati salah satu makhluk hitam itu. Tau-taunya ada orang yang hilang dan ada bentuk hati yang mengambang darinya.
"APAAN ITU?" Felita kaget. "HIIY!" Felita langsung kabur dan ngumpet di belakang Fai dan Candy. Candy dan Fai cuma diam sejenak, lalu tiba-tiba Felita menyahut lagi.
"AAAAHHH! Itu, kenapa mereka malah nyerbu ke arah kita sih? LARIIIIIIII!" Tapi pas Felita mau lari, jalannya keblokir sama semua benda hitam itu. "GIMANA NIH? TOLONG!" Felita panik dan malah memanjat tubuh Fai dan Candy minta gendong.
"Duh kamu." Fai mengomel. "Jangan manjat-manjat." Candy ikutan mengomel. "Berat tau"
"Aduh ini gimana?" Felita menyahut. Tiba-tiba pasukan makhluk hitam menyerbu dan mulai menutupi tiga serangkai kita. "AAAAHHH! CANDY! AIIII!"
"Awas ya! I'm a green belt in taekwondo!" Candy dengan bangga bilang. (kok malah bangga-banggaan nih, authornya?)
Tetapi tiga serangkai kita (authornya harus berhenti pake ungkapan ini nih) malah terkubur oleh pasukan makhluk hitam. Tiba-tiba, sebuah cahaya muncul di tangan mereka. Sebuah sheild muncul di tangan Candy, sebuah staff di tangan Fai, dan sebuah benda berbentuk kunci aneh di tangan Felita.
"PERGI KALIAN!" Felita memukul para makhluk hitam dengan kunci anehnya, yang baru disadari Felita. "Apa ini? Kok ada kunci Indonesia disini?"
"Kunci Indonesia...?" Fai berkomentar , lalu melihat sesuatu di tangannya . "Eh.. staff?"
"Tau ah." Candy sweatdrop, terus lihat sheild yang ada di tangan.
"Ah, bodoh amet!" Ujar Felita. "Kok keliatannya para makhluk hitam itu malah jadi hilang ya? Coba lagi kalo gitu." Felita mulai memukul-mukul mahkluk hitam dengan kunci Indonesianya. "Dimana-mana kunci itu, buat ngunci ataou buka kunci. Ini kok kebalik ya?"
"Kunci ajaib...?" Lagi-lagi Fai berkomentar. "Kali?" Jawab Felita. "The world is full of mysteries." Kata Candy.
Pas lagi ketawa salah satu makhluk hitam nongol di kepalanya. "Ah sial!" Felita cursed (eh, kok jadi bahasa inggris?). "Pergi lo!" Felita mulai menyerang lagi. "Pada hilang lo. Cobain ai, kamu juga pake itu. Paling bisa. Bantu aku! Candy juga! HYAAAAAA!" Felita melanjutkan menyerang.
"Aku pengen nendang." Kata Candy yang sok jago taekwondo. (ah, dasar author)
"Aku pengen lempar." Kata Fai. "Saya gak bisa sihir... Tapi staff apaan ini?" Fai mulai mengayun-ayun staffnya. "Ayo... ayo... sihir...!"
"Sheild gimana pakenya nih..." Candy mengambil tali gak jelas dari mana asalnya, mengikat ke sheild, lalu melempar ke makhluk hitam.
Tiga serangkai kita terus menyerang, tetapi tetap diserbu lagi. "Ah itu!" Sahut Felita. "Di belakang! Serangga hitem itu! GAHHHHHHHHH-"
Mereka pun jatuh ke dalam kegelapan…
