Fullmetal Alchemist © Hiromu Arakawa

Prosais (Satu) © fa vanadium

...::::::::::::::::::::::::::::...

Edward tak tau apa yang salah dengan tubuhnya. Ia merasa ada seekor landak raksasa yang memeluknya setiap kali ia mencoba menggerakkan anggota tubuhnya. Begitu nyeri dan kaku. Sudah seharian ia terbaring di ranjang tak berdaya. Edward sempat berpikir mungkin ini akibat dari dirinya yang sering kena lempar kunci inggris oleh teman masa kecilnya yang maniak automail itu. Yare...yare...setelah ini ia akan meminta pertanggung jawaban, meminta gadis itu untuk merawatnya dan memanjakannya karena sudah membuat tubuhnya sakit begini. Kalau perlu untuk seumur hidupnya. Equivalent exchange. Begitulah peraturannya.

Tunggu, Ed, apa-apaan yang kau pikirkan itu? Belum tentu itu salah Winry. Walau memang melempari orang dengan benda seberat kunci inggris itu tidak bisa dibenarkan. Lalu, kalau kau ingin menjadikan maniak automail itu istrimu, lakukanlah dengan benar, bukannya mencari-cari alasan dan memanfaatkan keadaan seperti itu!

"Nii-san, cobalah bubur ini, mungkin tak akan terlalu nyeri saat kau mengunyahnya." Edward tak menyadari Al sudah berada di dalam kamar dengan membawa mangkuk kecil kesayangan Winry. "Maaf, Al. Aku benar-benar tidak lapar saat ini. Letakkan saja di meja." Al hanya menghela napas dan mendudukan dirinya di kursi samping ranjang.

"Ayolah, aku akan menyuapimu," tawar Al dengan senyumnya. "Winry akan ngamuk kalau ia pulang nanti kau belum menyentuh bubur buatannya." Mendadak Edward merasa ngeri membayangkan bagaimana Winry ngamuk nanti.

"Sedang pergi kemana dia?" tanya Ed pura-pura tak peduli. Adiknya hanya tersenyum seperti biasa. "Winry berpikir mungkin kau bisa lebih baik bila makan pie apel, jadi ia pergi belanja apel ke kota."

Ed merengut, pura-pura sebal mendengar perkataan adiknya. "Aku bukan dirimu, Al," ujar Ed. "Pie apel tak akan membuatku merasa bahagia seperti di surga seperti yang selalu terjadi padamu." Tawa Al lepas mendengarnya.

"Jadi... kau lebih memilih menunggu Winry kembali dan memintanya menyuapimu?" goda Al, "daripada aku yang melakukannya?" lanjutnya, tangannya sedikit mengangkat mangkuk berisi bubur yang sejak tadi dipangkunya.

Reaksi Ed terlihat lucu setelahnya. Ia kembali merengut, membuang muka, lalu meringis sakit karena gerakannya yang terlalu mendadak itu membuat nyeri di lehernya. Namun akhirnya ia nurut dan menghabiskan buburnya dengan disuapi Al. Biar nanti bagian Winry yang menyuapinya pie apel, pikir Ed.

Tangerang Selatan, 110516