Malamku Bersama Hyunjin
--
Hyunjin X Seungmin
LocalAU!
PUEBI acak-acakkan
--
Malam ini, Seungmin sedang belajar di ruang keluarga rumahnya sambil menonton tv. Sebelum tiba-tiba, Hwang Hyunjin menerobos masuk ke rumahnya. Untung saja pria itu sering ke rumahnya dan bertemu ibunya, sehingga ibunya tidak protes saat Hyunjin masuk ke rumahnya dengan tergesa-gesa.
Kekehan kecil dan tangan yang menyatu di depan perutnya serta ekspresi minta maaf yang jenaka menyambut Ibu Seungmin yang keluar dari kamar beliau. Ibu Seungmin hanya menggeleng-geleng memaklumi tabiat teman anaknya ini.
"Hehe, tante. Selamat malam," salam Hyunjin sopan. Ibu Seungmin hanya menghela napas lalu tersenyum simpul.
"Nyari Seungmin kan? Di dalem, tuh. Lagi belajar," kata Ibu Seungmin memberi informasi ke Hyunjin, lalu berlalu masuk ke kamarnya lagi.
Tanpa ba bi bu lagi, Hyunjin langsung datang menghampiri Seungmin yang sedang telentang di lantai lengkap dengan bantal yang menyangga kepalanya dan kipas angin di dekatnya. Buku-buku di sebelahnya masih terbuka, alat tulis berserakan di sebelahnya, sedangkan pemiliknya malah sibuk memainkan ponsel miliknya.
"Kim Seungmin! Kalau belajar yang serius dong!" Kata Hyunjin yang berdiri di depan Seungmin sambil berkacak pinggang. Seungmin lalu membalas dengan ekspresi jengah.
"Ngapain, sih, ke sini?" Tanya Seungmin yang akhirnya bangkit lalu duduk di samping Hyunjin yang sudah terlebih dahulu duduk di sofa.
"Mau ngajak makan," kata Hyunjin sambil memamerkan senyumnya. Seungmin lalu melirik jam dinding di ruangan itu. Jarum pendeknya menunjuk ruang kosong antara angka delapan dan sembilan.
"Nggak ah, udah kemaleman," kata Seungmin.
"Kamu diet, ya?! Nggak boleh!" Kata Hyunjin penuh penekanan.
"Kata siapa! Aku nggak diet!" Elak Seungmin. Kepalanya menoleh ke arah lain, menghindari Hyunjin.
"Ya udah, aku mau pesen Rikeju. Kamu ga boleh minta!" kata Hyunjin lagi.
Ya kenapa kamu ga pesen di rumahmu aja sendiri!
"Ih, yaudah!" Kata Seungmin, lalu lanjut memainkan ponselnya, berusaha acuh dengan Hyunjin yang kini sibuk kasak-kusuk sendiri dengan ponselnya.
Benar saja. Tak berapa lama, sebuah motor berhenti di depan rumah Seungmin. Setelah mengetuk pagar rumah Seungmin dan mengucap salam, bungkusan Rikeju akhirnya berpindah dari tangan bapak ojek online ke tangan Hyunjin.
"Wah, enak, nih!" gumam Hyunjin semangat. Ia lalu kembali duduk di samping Seungmin yang kini sedang sibuk mengubah saluran televisi.
Hyunjin kemudian dengan semangat 45 membuka bungkusan Rikeju miliknya lalu sesegera mungkin melahap ayam berlumur saus dan nasi dengan asap yang masih mengepul.
Seungmin yang duduk di samping Hyunjin—dibalik kedoknya menonton televisi dengan serius—diam-diam melirik Hyunjin yang kini makan dengan nikmat. Seungmin meringis saat perutnya tiba-tiba berteriak minta diisi ayam itu. Mungkin karena Hyunjin yang terlalu peka, ia sedaritadi sadar diperhatikan oleh Seungmin.
"Mau?" tanya Hyunjin kepada Seungmin.
Ugh! Mau! Tapi malu!
Seungmin hanya berpura-pura tidak mendengar, padahal sedaritadi tangannya sudah mulai menekan-nekan perutnya.
Namun, tanpa disangka, Hyunjin mengarahkan suapan nasi dan ayam ke arah Seungmin. Seungmin malu-malu membuka mulutnya menunggu suapan Hyunjin yang diiringi suara pesawat sumbing dari mulut Hyunjin.
Lalu suapan itu semakin mendekat.
Namun! Tiba-tiba Hyunjin menarik tangannya lalu memasukkan suapan itu ke mulutnya sendiri.
"Kan, gak boleh minta!" Kata Hyunjin bahagia karena berhasil menjahili Seungmin.
Seungmin yang tidak terima dijahili Hyunjin lalu menendang paha Hyunjin dengan kakinya.
"SUDAH SANA! PULANG SAJA!"
Lalu, Seungmin masuk ke kamarnya meninggalkan Hyunjin sendirian di ruang tengah.
end.
--
halo!
aku author baru di dunia kotak biru ini.
duh, baru belajar bikin, jadi maaf ya kalau aneh. hehe
tolong beri masukan ya!
