Dibuat secara dadakan dalam setengah jam khusus untuk menghibur adikku tercinta, reinwaltz. Terimakasih untuk segalanya, dear. This is my turn to make you smile (I hope I could).
Disclaimer: Naruto is Masashi Kishimoto's.
Warning: Fluff, drabble, SasuSaku, AT, OOC.
Fungsi Sepasang Bibir
Oleh LuthRhythm
Angin sepoi bertiup dengan perlahan, menuntun rerumputan untuk menari, seirama dengan hembusannya. Matahari pagi ini pun cukup menyenangkan, sinarnya tak terlalu terik karena bantuan sang awan. Terdapat dua anak manusia di sana, gadis dan pemuda. Sang pemuda menutup mata, terlentang di atas rumput berbantalkan lipatan tangan, sedangkan sang gadis duduk cemberut seraya menarik-narik rumput.
Seandainya sang rumput memiliki mulut, ia pasti akan mengumpat pada sang gadis yang memperlakukannya kasar layaknya narapidana.
Sang pemuda, Uchiha Sasuke, membuka mata karena terganggu oleh gumaman sang gadis yang tanpa henti mengatakan 'Uh!' atau 'Argh!' kadang juga 'Iiih!'.
Oke, menunggu Kakashi yang saat ini sedang tersesat di jalan hidupnya hingga tak kunjung sampai di tempat janjian sudah cukup menyebalkan (belum lagi fakta bahwa Naruto sedang sakit karena kekenyangan, yang pasti akan membuatnya dipaksa untuk menjenguk seusai latihan), ia tak butuh gumaman tak jelas sang gadis untuk membuatnya lebih kesal.
"Sakura, hentikan," perintahnya tanpa enggan, tak takut dibenci ataupun melukai.
"Apanya yang hentikan?" Haruno Sakura menolehkan kepalanya pada Sasuke, menatapnya dengan alis terangkat.
"Semua gumamanmu, hentikan itu," perintahnya untuk kali kedua pada pagi ini.
Sakura cemberut, lebih cemberut daripada sebelumnya. "Aku sedang kesal. Tidak bisa lagi ditahan."
"Ck. Paling masalah dengan gadis pirang itu—"
"—namanya Ino!" potong Sakura cepat namun diabaikan Sasuke begitu saja.
"—untuk apa memikirkan hal yang menyebalkan? Abaikan saja (Ini tidak bisa diabaikan, Sasuke-kun!—Sakura). Memangnya kau pikir apa fungsi sepasang bibir?" ucap Sasuke dengan kalimat terpanjangnya pagi ini.
Sakura terdiam, memutar otak. "Err… makan?"
"Bukan. Fungsi bibirmu itu untuk tersenyum," ralat Sasuke.
Sakura cemberut memandang Sasuke, tidak puas akan jawaban yang diberikan.
"Kalau fungsi bibir untuk tersenyum, kenapa kau selalu cemberut?" Sakura menaikkan sebelah alis, menatap sang pemuda yang sudah kembali memejamkan mata.
"Kubilang bibir-mu untuk tersenyum, bukan bibir-ku." Angin sepoi bertiup, Sakura menunduk, menatap rumput dengan tatapan bingung. "…kau tidak cocok cemberut," lanjut Sasuke pelan seperti bisikan.
Seekor burung bercicit.
Sasuke membuka sebelah matanya untuk mengetahui apakah gadis di sebelahnya mendengar ucapannya.
Sialnya (untuk Sasuke) dan beruntungnya (untuk Sakura), ternyata Sakura mendengar dengan jelas.
Beberapa detik kemudian, Uchiha Sasuke memunggungi Haruno Sakura (malu akan ucapannya barusan), meninggalkan Sakura dengan rona merah muda.
.
Ah, bahagianya masa muda.
.
—karena fungsi sepasang bibirmu adalah untuk senyuman
.
Maaf kalau fiksinya terlalu sederhana.
Caca-ku sayang, tersenyumlah! Semangat! :)
(Wordcount story only: 368)
Review?
