Disclaimer by : Yu Wo (Half Prince)
Author Note : ada beberapa karakter buatan gue sendiri soalnya settingnya gue bikin sendiri juga.
Setting waktu : 20 tahun setelah game Second Life ditarik dari peredaran.
"Apa koordinat lokasi mereka sudah ditemukan?" Tanya seorang pria kepada sekelompok orang yang sedang berkutat dengan layar di hadapan mereka.
"Belum Pak. Kami sudah berusaha sejak beberapa hari yang lalu untuk melacak keberadaan orang-orang ini, namun hasilnya tetap nihil."
"Bagaimana bisa mereka menyembunyikan keberadaan lokasinya sampai sejauh ini? Seharusnya dengan system yang yang kita miliki kita bisa melacak jejak keberadaan mereka."
"Lapor Pak, ada seseorang dari bagian pengawasan ingin bertemu dengan anda."
"Untuk apa orang dari bagian pengawasan ingin bertemu denganku pimpinan bagian inteligen?" Tanya Julian, pimpinan bagian inteligen IOF.
"Beliau berkata bahwa dia mengetahui seseorang yang mungkin bisa menemukan lokasi yang kita cari Pak." Jawab anak buahnya itu.
"Cih, yang benar saja. Apa maksudmu dia mengenal seorang hacker yang bahkan bisa menembus system kita? Hanya orang macam itu saja yang mampu menemukan lokasi orang-orang ini. Suruh saja dia masuk sekarang."
Julian berbalik dan kembali menghadap layar monitor.
"Pak, ini orangnya."
Julian menengok kebelakang dan melihat seorang yang tidak ia kenal berdiri disamping anak buahnya. Pria itu mengenakan lambang divisi pengawasan.
"Jadi, apa kau menganal hacker yang memiliki kemampuan untuk menembus jaringan informasi kita?
"Aku tidak mengenal hacker dengan kemampuan itu." Jawab pria dari divisi pengawasan itu.
"Ck, kalau begitu informasi darimu tidak ada gunanya. Pergilah!" Hardik Julian.
"Jika kita berhasil memperoleh akses kepada orang ini, informasi macam apapun bisa diperoleh dengan cukup mudah. Informasi yang tidak dapat ditemukan oleh semua Negara di dunia dapat ditemukan olehnya dengan mudah."
Mendengar ini Julian menurunkan standar toleransinya atas sesuatu yang ia anggap sebagai gangguan tidak penting menjadi informasi yang mungkin berharga.
"Baiklah, sepertinya kau mendapat perhatianku. Siapa orang ini?"
"Infinite City Overlord, Bloody Elf Prince."
"Hampir semua aktifitas mendadak berhenti. Julian yang melihat reaksi anak buahnya yang seakan mengenal nama yang disebutkan oleh orang itu menyadari bahwa nama yang sangat janggal ini adalah sesuatu yang dikenal pula oleh sebagian besar anak buahnya, dengan sangat baik."
"Dan bagaimana cara memperoleh akses kepada orang ini?"
"Ada 2 cara untuk mengontak Prince!"
"Sebutkan!"
"Pertama, temukan akses ke dunia game forbidden Second Life dan temui Prince di Infinite City. Kedua, temukan identitas anggota Odd Squad di dunia nyata dan minta dihubungkan dengan Prince."
"Dan kemungkinan kita dapat memperoleh akses kepada orang ini?"
"Kemungkinan orang-orang kita dapat memperoleh akses untuk bertemu Prince hanya 50%."
"Apa dia orang penting? Atau seseorang yang sulit ditemui?"
"Game Second Life telah dilarang dan helm akses untuk game itu sudah ditarik dari peredaran saat Anda bahkan belum genap 10 tahun. Dan itu sudah 20 tahun yang lalu. Ditambah lagi medan yang harus ditempuh untuk tiba di Infinite City sangat tidak mudah ditaklukkan kecuali ada sepasukan player lvl 30+ bekerjasama untuk menembus medan yang ada."
"Sedangkan untuk identitas asli Prince di dunia nyata, selain anggota Odd Squad dan mungkin anggota Execution Team, mungkin tidak ada orang lain yang tahu identitas Prince yang sebenarnya."
"Dan kita memiliki informasi identitas anggota Odd Squad?"
"20 tahun lalu, Infinite City Band pernah mendulang kesuksesan. Salah satu personel mereka adalah anggota Odd Squad, dan sisanya tergabung dalam Execution Team yang ikut serta dalam penyerangan ke Kontingen Utara, tempat Prince memusnahkan Dictator of Life."
"Pihak media berhasil menemukan identitas Wicked dan Gui, 2 personel Infinite City Band, dan salah satunya adalah anggota Odd Squad."
"Dan apakah orang ini akan bersedia membantu kita?"
"Seperti yang sudah kukatakan sebelumnya, kemungkinannya hanya 50%".
"Orang itu tidak bersedia membantu untuk menangkap teroris-teroris ini?! Apa dia ingin ditangkap?!"
"Aku dan aliansiku yang berjumlah lebih dari 600 player dan memiliki koordinasi kelas yang sudah tertata dengan baik pernah menyerang Infinite City yang hanya didukung kurang lebih 150 player. Kami bahkan berhasil memasukkan mata-mata yang menyabotase proses pembuatan dinding kota sehingga Aliansi kami dapat membobol dinding dengan mudah. Aliansiku hampir berhasil merebut kota, hanya saja…."
"Lanjutkan!"
"Hanya saja, saat itu aku tidak menyadari bahwa Prince sedang tidak berada di dalam kota. Itulah sebabnya, Aliansiku berhasil masuk dengan mudah."
Dengan wajah yang diliputi perasaan bangga dan malu, pria yang lebih tua usianya dari Julian itu melanjutkan ceritanya.
"Mendadak Prince turun dari langit diikuti oleh suara teriakannya yang menyuruh orang-orang yang berada di bawahnya untuk menyingkir. Dia datang bersama 4 orang player bernama Kenshin dan Sunshine yang kemudian diperkenalkan sebagai pengawal pribadinya serta 2 orang player lain bernama Jing dan Yun. Dan kami kalah telak. Untuk menghindari saudara-saudaraku yang lain dari penalty penurunan level, aku terpaksa menyerah. Satu hal yang bisa kukatakan, saat Prince muncul aku menyadari bahwa kami sudah kalah, namun aku tidak menerima pemikiran itu begitu saja dan hasilnya tepat seperti yang terlintas dibenakku saat melihat kedatangannya".
"Tunggu, kau sedang bercerita tentang dunia game yang sama sekali tidak kukenal. Yang kita butuhkan adalah seseorang yang memiliki kemampuan sungguhan di dunia nyata, bukan seorang player misterius dari sebuah game!" tukas Julian menyelanya cerita seniornya itu.
"Long Dian, teroris yang mengendalikan Dictator of Life, yang mampu menghacking semua system di dunia. Apa kau pernah membaca arsip tentang orang ini?" Tanya pria itu dengan nada satir.
"Ah, teroris yang tidak berhasil dilacak oleh Pemerintah Negara manapun 20 tahun yang lalu kan? Ada apa dengan dia? Aku membaca arsipnya ditutup karena Long Dian mati saat sekelompok orang menyerbu tempatnya dan membebaskan para ilmuwan yang dia sandera." Jawab Julian sambil mengingat kembali arsip-arsip lama yang kasusnya ditutup tanpa pernah diselesaikan oleh IOF.
"Mereka adalah anggota Execution Team dan yang berhasil membunuh Long Dian adalah Prince."
Mendadak ekspresi wajah Julian berubah menjadi terkejut.
"Lakukan semua yang diperlukan untuk mengontak orang itu. Segera!" Perintah Julian.
"Ya!"
