Bunga Mawar
Disclaimer: Boruto/Naruto belongs to Masashi Kishimoto.
Warning: Puisi.
Sumarry: [#HappyBoltSaladDay2019/#OneLoveOneHeart] Kau adalah bunga mawarku, indah seperti kelopakmu, dan berduri seperti ketidakâsempurnaanmu. Kelopakmu adalah yang terindah, yang membuat mataku tak bisa lepas memandang dirimu.
Sekuntum mawar adalah dirimu
Harum tercium seperti aromamu
Indah seperti hatimu
Berduri seperti ketidak-sempurnaanmu
.
Sekuntum cinta oh, mawarku
Hanya ada pada dirimu
Dengan sekuntum keindahanmu
Di balik tulusnya rupa menawanmu
Di sana terlihat seorang pria berambut kuning tengah berdiri di balik pohon sambil mengenggam kamera miliknya. Pria itu bernama Boruto Uzumaki, seorang fotografer sekaligus mahasiswa jurusan fotografi dari Universitas Konoha. Boruto tengah mengenggam kameranya sambil mengarahkannya ke salah satu objek yang menarik perhatiannya.
Objeknya adalah seorang gadis berambut hitam panjang dan berkacamata yang tengah keluar dari ruang kelas. Gadis itu adalah Uchiha Sarada, seorang mahasiswi junior dari jurusan fashion business. Baru pertama kali melihatnya, Boruto langsung terpesona terlebih karena rambut panjang Sarada yang begitu indah. Ditekan tombol kamera itu dan objek pun terambil karenanya, menjadikan hal itu sebagai kenangan indah di dalam memori Boruto.
Rambut panjangmu begitu indah
Bagaikan sekelopak bunga mawar
Aku bisa mengatakannya indah
Karena untukmu, hatiku tak pernah tawar
.
Kelopak mawar adalah rambutmu
Indahnya mawar adalah cantikmu
Kau begitu indah dimataku
Tak ada yang bisa mengelak itu
Saat ini Boruto tengah berada di taman dan menatap Sarada yang tengah duduk di kursi taman sendirian. Gadis itu tetap cantik meskipun wajahnya terlihat menyiratkan kesedihan, wajah ayunya tampak terus menunduk dengan air mata yang masih mengalir membasahi pipinya. Disorotnya lah kamera Boruto ke arah Sarada, ditekannya tombol potret hingga tercetak jelas gambar Sarada di dalam kameranya.
"Inginku menghapus air matamu, namun apa daya ku tak berani," gumam Boruto sambil kembali memotret Sarada.
Wajahmu terlihat sedih
Aku pun merasa sedih
Air matamu ingin kuhapus
Namun, apa daya keberanianku pupus
.
Kau seperti bunga mawar rapuh
Dengan kelopak yang layu
Duri tak bisa membuatmu tak rapuh
Namun, membuatku ingin meraihmu
Di sudut perpustakaan, terlihat Boruto tengah menatap Sarada sambil mengenggam kameranya. Kamera miliknya ia sorot ke arah Sarada yang tengah membaca buku di sana. Matanya menyipit seiring dengan senyuman yang terpampang di wajah tampannya. Ia melihat kalau Sarada sangat begitu cantik dan menawan saat serius membaca buku.
Ia tekan tombol kameranya hingga objek Sarada tertangkap di dalam kameranya. Kembali lagi ia mendapatkan memori tentang bunga mawarnya yang indah.
Bunga mawar terlihat cerdas
Berduri dengan keteguhan sejati
Perlambang tangkai yang cerdas
Di tengah kelopaknya yang rapuh dan mati
.
Sama seperti dirimu
Terlihat cerdas dengan wajahmu
Kaulah pesona hidupku
Kaulah bunga mawar untukku
Di dalam kelas terlihat Sarada yang tengah melangkah menuju meja belajarnya. Setelah berada di depan meja belajarnya, gadis itu mengernyitkan keningnya saat ia menemukan ada sebuket bunga dan sebatang cokelat di atas meja itu. Ia meraih sebuket bunga tersebut dan wajahnya terlihat seperti tengah bertanya-tanya. Gadis itu sungguh bingung dengan siapa pemberi bunga dan cokelat tersebut.
Sarada pun meraih secarik kertas yang berada di dalam bunga tersebut. Dibukanya lah kertas tersebut dan ia semakin bingung saat melihat isinya yang ternyata adalah sebuah puisi.
Sarada cinta terindahku
Kau bagaikan bunga mawar di hatiku
Pesonamu indah di mataku
Membuatku ingin selalu denganmu
.
Kelopak yang layu
Tangkai yang berduri
Sama seperti ketidaksempurnaanmu
Yang tidaklah sejati
.
Warnah merah merona
Bentuk menawan nan indah
Sama seperti engkau Sarada
Sang manis yang kukasih
.
Terima kasih oh, bunga
Kau mengajariku bagaimana itu indah
Terima kasih, oh Sarada
Kau menyadariku apa itu cinta yang indah
Usai membaca puisi tersebut, wajah Sarada langsung merona setelahnya. Gadis itu mengakui bahwa puisi yang tertulis di sana, sangatlah indah. Namun, siapa yang mengirim puisi beserta bunga-bunganya? Sarada masih bertanya-tanya dalam hati.
"Siapa ya yang mengirim ini?" tanya Sarada dengan bersuara.
"Aku yang mengirim."
Suara bariton yang terdengar, membuat Sarada menoleh seketika dan ia tersenyum saat melihat Boruto ada di sana. Sarada tersenyum menatap Boruto dan begitu juga dengan Boruto yang membalas senyuman tipis dari Sarada. Ia pun menjulurkan tangannya di hadapan Sarada sambil berkata,
"Namaku Uzumaki Boruto. Siapa namamu?"
Dengan senyum malu-malu, Sarada pun mengenggam tangan Boruto seraya menjawab,
"Salam kenal, namaku Uchiha Sarada."
Oh, bunga mawar kucinta
Oh, bunga mawar kukasih
Senyummu adalah yang kusuka
Suaramu adalah yang terindah
.
Sarada oh, kasihku
Kau adalah bunga mawarku
Kau adalah milikku
Harummu adalah harumku
.
Oh, nona Uchiha
Senyummu adalah yang terindah
Kau mawar terbaik di Kota
Di hatiku, kau adalah mawar terindah
-TAMAT-
A/N: Maaf, kalau puisinya jelek.
