Capter: 1. Here I Am (PROLOG)

Say to Love

By: Kittyheow

Jeon Jungkook x Kim Taehyung

Genre: Yaoi, Romance, School life.

Rated: T

.

.

.

Aku menyukaimu, bagaimana dengan dirimu?

.

.

.


Say to Love


.

.

'Kring! Kring! Kring!'

Suara bising dari jam weker terdengar memenuhi sebuah kamar. Dan seseorang tampak masih tertidur pulas, suara bising dari jam wekernya bahkan tidak sedikitpun mengganggu tidurnya.

Hari semangkin terang sinar mata hari mulai masuk dari sela-sela jendela, namun entah apa yang membuat sosok itu sampai sekarang belum terbangun. Padahal biasanya ia kan bangun pagi sebelum jam wekernya berbunyi, siapapun itu tolong bangunkan dia, ingatkan bahwa hari ini dia harus pergi kesekolah.

'Tokk! Tokk! Tokk!'

"Taehyungie.. Taehyung! Apa kau belum bangun? Apa kau mau terlambat kesekolah!"

'Sekolah!'

'Terlambat'

Bagaikan tersambar petir, Taehyung yang awalnya terlelap dalam tidurnya kini langsung terbangun saat suara ibunya berteriak membangunkannya. Kedua mata coklat gelap itu melirik jam yang berada dimeja nakas, dan begitu terkejutnya-

"Aku terlambattt!" Taehyung melompat dari tempat tidurnya saat mengetahui sekarang sudah pukul Tujuh lewat sepuluh menit. Dengan cepat ia berlari kekamar mandi, namun tidak berapa lama Taehyung kembali keluar dengan sikat gigi berada dimulutnya, ternyata ia lupa memabawa handuknya. Kesibukan dan kepanikan menjadi awal pagi Taehyung hari ini.

.

.

.

"Taehyung tidak sarapan?" Tanya Eomma Taehyung saat melihat putranya baru saja turun dari kamarnya. Bukannya menjawab, Taehyung hanya diam dan tampak sibuk mencari sesuatu. "Apa yang sedang kau cari Taehyung?"

"Sepatuku! Eomma tau dimana sepatuku"

"Ck! Lain kali letakkan dengan benar Tae! Sepatumu eomma letakkan dibawa tangga"

Oh iya, Taehyung baru ingat, kemarin sepulang sekolah ia menangis dan mencampakkan sepatunya begitu saja. Ah pabo! Bagaiman bisa ia melupakannya, dan eomma maafkan aku. "Eomma aku pergi dulu!"

"Taehyung tidak sarapan?"

"Tidak, aku sudah terlambat"

"Tae tunggu!" Taehyung terpaksa harus menghentikan langkah kakinya saat eommanya memanggil. "Eomma ada apa? Cepat, aku sudah terlambat!" Taehyung menghentak-hentakan kakinya lucu.

"Eomma membuatkanmu bekal. Kalau tidak sarapan nanti makan disekolah, eomma tidak mau putra kesayangan eomma sakit" Taehyung tersenyum manis mendengar perkataan eommanya, kata-kata yang penuh kasih sayang.

"Terima kasih Eomma, Aku pergi dulu" Sebelum pergi Taehyung memberi kecupan di pipi eommanya. "Hati-hati Taehyung" Kedua mata wanita cantik itu tak henti-hentinya menatap sang anak yang semangkin menjauh. Sesekali lambaian tangan mengiringi kepergian Taehyung.

.

.

.

Kedua kaki Taehyung terus berlari kencang, harus cepat! Ya, ia harus cepat menuju stasiun kereta. Pukul Tujuh lewat empat puluh menit, dan dua menit lagi kereta itu akan berangkat.

Sebenarnya Taehyung tidak mempermasalahkan kereta yang akan berangkat. Ia bisa saja menaiki transportasi lain, namun seseorang yang selalu ia tunggu berada disana, dan jika dirinya terlambat maka orang itu akan pergi meninggalkannya, itu tidak boleh terjadi.

Taehyung terus berlari dengan mulutnya terus mengomel. Hari ini dia bangun terlambat dan itu karena kemarin malam Jimin sahabatnya datang kerumah, seperti biasa jika sahabanya itu datang maka ia akan tidur larut malam. Demi bokxer pororo milik Jimin, saat ini Taehyung benar-benar kesal!

"Dia belum pergi" Taehyung telah sampai di stasiun, dan untungnya dewa keberuntungannya hari ini masih berpihak padanya. Di ujung sana lelaki berwajah tampan masih berdiri di peron dengan banyak orang yang juga menunggu kereta. Dengan lega Taehyung mengelus dadanya dan kini mulai melangkah menuju tempat dimana lelaki itu berada.

'Tiingggg!'

Belum lagi Taehyung sampai dan kereta sudah datang. Dengan terpaksa ia sedikit berlari dan masuk kedalam kereta mengikuti lelaki tampan tadi.

"Sial! kenapa selalu seperti ini" Taehyung bergidik didalam hatinya, lelaki tampan itu kini duduk tepat di hadapannya. Dan seperti biasa Taehyung tidak bisa menyembunyikan perasaannya. Jatungnya terus saja berdetak dengan kencang, menatapnya saja membuat Taehyung lemas. Astaga! Bukankah tujuannya setiap hari bagun pagi untuk ini? Bisa pergi bersama dengannya? Ingin rasanya Taehyung berteriak kesenangan saat bisa melihat senyum lelaki dihadapannya ini, walaupun bukan untuk dirinya itu tidak masalah, karna melihatnya saja sudah membuat Taehyung sesak napas.

Memiliki rambut hitam pekat, hidung mancung, bibir tipis, berkulit putih dan Oh, jangan lupakan tubuhnya yang tinggi dan atletis. Membuat Taehyung gigit jari saat membayangkannya.

"Jeon Jungkook" Bisik Taehyung dengan senyum-senyum tidak jelas dan kedua matanya menatap lelaki yang ada didepannya. Lelaki tampan dengan seragam sekolah yang sama dengannya, bernama –Jeon Jungkook. Taehyung terus saja menatap Jungkook yang sedang memainkan ponselnya.

Sudah Empat semester Taehyung satu kelas dengan Jungkook. –ya, walaupun satu kelas ia tidak perna dekat dengan lelaki tampan itu, jangankan dekat berbicara dengannya saja Taehyung jarang bahkan bisa dihitung dengan jari.

Sejak awal masuk sekolah Taehyung sudah menyukai Jungkook. Masih teringat jelas bagaimana saat awal pertemuan mereka, waktu itu awal masuk sekolah dan Taehyung tidak tau dimana letak kelasnya, ia terus berputar-putar mengelilingi sekolah, dan pada putaran ketiga saat akan berbelok tanpa sengaja Taehyung menabrak seseorang dan ternyata orang itu adalah Jungkook, dengan baik hati lelaki tampan bernama Jungkook itu mengantarkan kekelas barunya. Sepeti sebuah takdir indah ternyata ia satu kelas dengan Jungkook, dan Taehhyung sangat bahagia.

Taehyung yang begitu mudahnya jatuh hati dengan pesona Jeon Jungkook, yang ia tau Jungkook adalah lelaki baik hati dan juga menawan.

Mendapatkan perhatian Jungkook mungkin sangat sulit, bahkan Taehyung terlalu takut untuk bermimpi bisa menjadi seseorang yang istimewa bagi Jungkook. Begitu banyak saingan diluar sana dan Taehyung hanya orang kesekian yang mengagumi Jungkook. Tapi itu bukan masalah, dari dulu dan sampai sekarang Taehyung terus berjuang sampai titik darah penghabisan. Baginya tidak ada yang tidak mungkin!

Begitu banyak perjuangan Taehyung, bisa dilihat salah satunya adalah saat ini. Rela bangun pagi hanya untuk bisa satu kereta dengan Jungkook, padahal kenyataannya ia sangat sulit untuk bangun pagi. Namun soal perasaan apapun akan dilakukan, bukankah begitu?

Saat ini Taehyung terlihat seperti orang bodoh. Ketika Jungkook menatap kearahnya maka dengan cepat Taehyung mengalihkan wajahnya berpura-pura menatap yang lain. Dan saat Jungkook kembali memainkan ponselnya maka Taehyung kembali menatapnya –begitu seterusnya.

.

.

~TBC~

A/N: Lagi pengen buat cerita baru.. dan jadilah cerita gaje ini yang ada sedikit bumbuh Baper, sedikit isi curahan hati saya, hikss saya lagi baper..

kira-kira kalian perna gak ngerasain hal yang kayak gitu? Atau lebih menyakitkan lagi?
hiks.. sakitt.. rasanya pasti sakit banget kan?

duh kok malah jadi curhat, yaudah deh yang uda baca jangan lupa tinggalin jejak ya...
Sampai jumpa di Capter selanjutnya... paiii paiiii :*