Sasu POV :
Sudah lebih dari tiga bulan sejak putusnya hubungan kami. Bisa dibilang aku ' agak ' sedikit merasa berbeda dengan kembalinya kehidupanku yang semula. Tanpa Naruto. Bertahun-tahun kuhabiskan bersamanya. Namun tuhan berkata lain dan Dia membuktikanNya dengan hal ini.
Dan hari ini, aku menjalaninya lagi.
Hari ini salju turun. Sebenarnya aku keberatan dalam menjalani semua ini. Berhubung aku masih sangat mencintainya dan aku mengakui kebenaran akan hal tersebut. Terlalu banyak kenangan bersamanya yang terkadang muncul di benakku.
Normal POV :
Sasuke melangkah ragu ke Dojo-nya. Ia merasa tidak begitu siap untuk menjalani latihan hari ini. Ia merasa begitu hampa. Namun, ia tahu bahwa kejuaraan sebentar lagi dan ia tidak ingin mengecewakan sensei nya.
" Sensei, maafkan atas keterlambatan saya " ujar Sasuke sambil membungkuk hormat pada sensei nya, Kakashi Hatake.
" Daijobu, Sasuke. Sekarang kamu lakukan pemanasan terlebih dahulu. Sebelum itu, aku akan memperkenalkan murid baru. Namanya Akasuna Sasori. Sasori, kemari! "
Sasuke memperhatikan Sasori yang berjalan kearahnya. Dengan rambut merah tua serta kulit yang berwarna putih serta tinggi yang setara dengannya. Gagah sekali, batinnya.
" Sasori, ini Uchiha Sasuke. Murid yang paling senior di dojo kami. Sasuke, ini Akasuna Sasori. Murid pindahan dari Dojo Sunagakure " papar Kakashi. Mereka saling membungkuk hormat. Namun, Sasuke merasa ada sesuatu yang ganjil dalam hatinya. Sesuatu yang tidak ia ketahui secara pasti.
" Aku ingin mengakhiri hubungan kita. Aku sudah lelah dengan semua ini. Hanya itu saja yang ingin kukatakan. Selamat tinggal " ucap Naruto sambil meninggalkan Sasuke yang masih mematung.
" Sasuke... SASUKE! " panggil Sasori sambil mengibaskan tangannya di depan muka Sasuke. Sasuke segera menggelengkan, mencoba untuk fokus. Dilahatnya Sasori yang sedang memandangnya kesal " kau melamun lagi! "
" Maafkan aku. Baiklah. Kita lanjutkan latihan " kata Sasuke sambil memasang kuda-kudanya. Sasori segera menarik tangan tangan Sasuke dan membawanya keluar dari Dojo tak menghiraukan protes-protes yang dilontarkan Sasuke kepadanya.
Mereka akhirnya berhenti di taman yang dekat dari Dojo " mengapa kau menarikku kemari? Kita harus segera latihan! " protes Sasuke sementara Sasori memutar bola matanya " yah dan bla...bla...bla.. kau kira aku bisa berlatih dengan seseorang yang dari tadi melamun terus? Sudahlah. Aku tidak ingin bertengkar di hari pertama aku masuk. Oh ya, dimana dia ya? Padahal aku sudah mengatakan padanya untuk menunggu disini "
Sasuke mengernyit heran " siapa ' dia ' yang kau maksud? "
" tunanganku " jawab Sasori singkat
" kalau begitu, selamat atas pertunanganmu " kata Sasuke datar. Sasori tersenyum mendengarnya. Siapa yang bisa menyangka bahwa baru beberapa jam saja ia dan Sasuke bisa seakrab ini
" Terima kasih. Nah, itu dia! Ayo Sasuke, kukenalkan kau padanya " Sasori kembali menarik tangan Sasuke dan membawanya mendekati seorang gadis yang sedang membawa sebuah box lunch besar. Gadis itu berambut pirang panjang yang dikuncir dua, kulitnya yang berwarna tan, warna matanya yang berwarna biru sebiru langit saat ini, juga tiga goresan di pipi kiri dan kanan yang semakin menambah kecantikannya.
" Sasuke kenalkan ini... " sebelum Sasori menyebutkan nama gadis itu, Sasuke telah menyebutkannya dengan kilatan kaget dimatanya " Naruto... "
