Memilih Kashuu Kiyomitsu sebagai starter sword-nya, seorang saniwa bernama Yuzuru memulai kehidupan barunya dalam game Touken Ranbu.
– Daily Life Of A Saniwa –
Mesin Cuci
·
·
Yuzuru mulai membawa benda-benda 'aneh' dari masanya.
Seperti yang baru-baru ini dibawa Yuzuru adalah mesin cuci. Sebuah mesin yang selalu membuat Imanotsurugi ingin masuk ke dalamnya.
(Dan sebagai tempat bersembunyi paling strategis bagi Imanotsurugi saat bermain petak umpet.
Beruntung sekali waktu itu Kasen cepat sadar kalau ada Imanotsurugi di dalamnya. Kalau tidak, pasti waktu dikeluarkan Imanotsurugi sudah patah jadi dua.)
Dan pihak yang paling merasa senang dengan datangnya mesin cuci ini adalah Kasen Kanesada. Mengaku jika ini adalah mesin yang sangat elegan, karena dapat membuat pakaian bersih hanya dengan menunggu beberapa menit saja.
Sekalinya Kasen melihat ada pedang yang pakaiannya kotor :
"Pakaianmu kotor ya, Yagen? Sini, biar kucucikan."
"Aduh, aduh, kalian ini. Lihat, pakaian kalian penuh dengan noda. Sini, biar kucucikan, biar lebih elegan."
"Yamanbagiri, sini, kainnya kucucikan. Biar lebih elegan." Penawaran yang langsung ditolak tegas oleh Yamanbagiri Kunihiro.
·
·
"Yuzuru."
Kashuu datang menghampiri Yuzuru dengan wajah merengut.
"Ada apa?"
"Bau." Jawab Kashuu singkat. Kemudian memberikan pakaian miliknya pada Yuzuru. Oh, bukan, tapi dijejalkan ke hidung Yuzuru, biar Yuzuru tahu baunya seperti apa. Rasakan.
Yuzuru megap-megap. "Ini–bau."
"Aku juga tahu kalau baju ini bau, bodoh!" Jengkel, pakaian yang baunya amis itu dijejalkan sekali lagi ke hidung Yuzuru. "Padahal baju ini baru dicuci Kasen. Katanya, setiap baju yang selesai dicuci baunya jadi harum."
"Selain aku, Yagen, Yamanbagiri, Yasusada, dan Horikawa juga melaporkan hal yang sama."
"Ini penipuan, dan aku tidak bisa diperlalukan seperti ini." Kashuu menuntut kebenaran.
Yuzuru berpikir sejenak.
"Ayo ikut aku."
·
·
"Ini."
Ada dua botol. Ukurannya sedang. Warnanya merah muda. Dengan gambar bunga sakura. Ada tulisannya pula, 'Seelegan aroma parfum Prancis, kini hadir dalam kemasan yang lebih ekonomis'.
Kasen termangu. "Apa ini?"
Tiba-tiba, background berubah. Langit biru, rerumputan hijau, dan berlembar-lembar kain putih yang dijemur melambai-lambai diterpa angin.
Bahkan pakaian Yuzuru berubah menjadi serba putih. Dan entah darimana, tumpukan kain berwarna putih pula sudah berada di tangan kanan Yuzuru.
"Ini adalah solusi yang dapat memecahkan masalah pakaian bau yang meresahkan satu citadel." Jawab Yuzuru. "Cobalah hirup aromanya."
Yuzuru memberikan tumpukan kain tersebut pada Kasen. Kasen segera menghirup aromanya sesuai yang diperintahkan.
Sedetik kemudian, mata Kasen berkaca-kaca.
"I-ini..."
"Harum sekali..." Ucap Kasen. Suasana seketika menjadi penuh drama, Kasen-pun menitikkan air mata. "Untuk kedua kalinya dalam hidup Kasen Kanesada, menemukan benda yang begitu elegan seperti ini setelah mesin cuci."
"Begitulah. Mulai sekarang pakai benda itu setiap kali kau mencuci. Mengerti?"
"Tentu, aku akan sangat senang memakainya."
·
·
"Yuzuru."
Kashuu menghampiri Yuzuru lagi. Bedanya, kali ini Kashuu menghampiri Yuzuru hanya dengan mengenakan kaos dan celana pendek.
"Pakaianmu–kemana?"
Kashuu menarik nafas dalam-dalam.
"Ini karena benda yang kau berikan, bodoh. Obsesi Kasen soal cuci-mencuci bertambah parah. Masa bajuku yang tidak kenapa-kenapa dicuci olehnya?"
"Tidak hanya aku. Bahkan Yamanbagiri hampir ditelanjangi oleh Kasen karena Yamanbagiri tidak mau pakaiannya dicuci."
Yuzuru berpikir lagi.
"Ayo ikut aku."
·
·
'KASEN LAUNDRY'.
"Nah, bagaimana, Kashuu? Kalau begini bagus 'kan? Penghasilan kita bisa bertambah dengan dibukanya laundry ini. Kita bisa kaya lho!" Ucap Yuzuru semangat setelah memasang plakat kayu bertuliskan, 'KASEN LAUNDRY'.
"Kalau kita kaya, kita bisa memperbesar citadel, memperbaiki taman, dan memperbanyak ruang reparasi. Jadi kita tidak perlu susah-susah ekspedisi!"
·
·
Setelah itu Yuzuru dimasukkan ke dalam mesin cuci oleh Kashuu.
Pedang Baru (1)
·
·
"Kira-kira seperti apa pedang baru itu ya?"
Yuzuru senyum-senyun sendiri.
Merelakan 950 bahan-bahannya untuk dijadikan pedang baru. Sengaja tidak melihat timer, katanya biar jadi kejutan. Akibatnya sekarang Yuzuru jadi penasaran sendiri.
"Memangnya pedang apa yang kau inginkan taisho?" Yagen Toushirou bertanya.
"Uchigatana? Mungkin Izuminokami Kanesada?" Yuzuru terkekeh. "Kasihan Horikawa, ia masih sabar menunggu Izuminokami Kanesada."
Langsung terbayang kejadian dua hari yang lalu, saat Yuzuru akan menempa pedang baru. Horikawa langsung berlari menghampiri sambil menangis. Memohon dengan sangat pada Yuzuru agar mendatangkan Izuminokami Kanesada.
Dan ternyata yang datang malah Horikawa Kunihiro lagi.
"Memangnya taisho tidak ingin tachi?" Tanya Yagen lagi. Bukannya minta yang rarity 4 atau 5 malah minta uchigatana rarity 3? Memangnya kepala Yuzuru habis terbentur apa?
"Kalau tachi, aku ingin Shokudaikiri Mitsutada." Yuzuru meminum tehnya santai. "Kalau ada Mitsutada, Kasen ada teman untuk memasak."
"..."
"Taisho ini bodoh ya?"
·
·
Yuzuru–bersama Yagen–berdiri di depan ruang penempaan pedang. Setelah Yamatonokami Yasusada melaporkan apabila penempaan pedang telah selesai, Yuzuru bergegas menuju ruang penempaan pedang untuk melihat seperti apa pedang barunya itu.
Apakah Izuminokami Kanesada seperti yang diidam-idamkan Horikawa? Atau Shokudaikiri Mitsutada yang bisa jadi teman masak Kasen Kanesada?
Saat pintu dibuka, kelopak-kelopak sakura bertebaran secara liar. Menghalangi pandangan Yuzuru untuk melihat pedang barunya (juga takut kalau-kalau nanti ia kelilipan kelopak sakura).
Yang dapat Yuzuru lihat dan dengar adalah : pedang barunya itu berpakaian serba putih dan ada suara rantai yang lumayan berisik.
"Apakah kau..."
·
·
"WAA!"
Yuzuru berlari seraya menjerit.
·
·
"Aku tidak menyangka akan kedatangan Tsurumaru Kuninaga."
Ucap Yuzuru dengan nafas ngos-ngosan. Hasil dari lari dan menjerit setelah dikejutkan Tsurumaru.
Dan Yuzuru baru menyadari kalau lari dan menjerit itu menghabiskan banyak energi.
"Aku juga tidak menyangka kau bisa terkejut seperti itu!" Tsurumaru tertawa. "Untuk pertama kalinya aku melihat ada seseorang yang begitu terkejut dengan kejutanku!"
Yuzuru menatap Tsurumaru dengan tatapan, 'Ini tidak lucu tahu. Sama sekali. Kau hampir membuatku loncat ke kolam tadi'.
Tapi ternyata Tsurumaru tidak mempan dengan tatapan Yuzuru. Mungkin karena Tsurumaru tidak peka, atau tatapan Yuzuru kurang mematikan.
"Tenang saja! Aku akan menyiapkan banyak kejutan untukmu nanti!" Ucap Tsurumaru semangat. "Aku akan membuatmu jantungan dengan kejutanku! Lihat saja! Hahahaha!"
·
·
Kalau bukan karena dicegah Yagen, pasti Yuzuru sudah menceburkan Tsurumaru ke dalam kolam.
Berbelanja (1)
·
·
Yuzuru selalu mengajak pedang yang berbeda-beda setiap kali pergi berbelanja.
Seperti Yamatonokami Yasusada dan Kashuu Kiyomitsu dua minggu lalu. Kemudian Yamanbagiri Kunihiro dan Horikawa Kunihiro minggu lalu.
Dan minggu ini, adalah giliran Yagen Toushirou dan Atsushi Toushirou yang diajak Yuzuru berbelanja.
·
·
Semuanya terasa begitu indah sebelum akhirnya teriakan Atsu membelah langit.
·
·
"YUZURU BELIKAN ITU!"
Hakama Yuzuru ditarik secara brutal oleh Atsu. Ditariknya saniwa itu ke sebuah toko yang menjual makanan kecil. Ada banyak macamnya, dan sepertinya Atsu ingin membeli semuanya.
"Tidak boleh, jatahmu hanya 500 yen saja 'kan?" Tolak Yuzuru. "Kau baru saja membeli takoyaki lima porsi, masa masih kurang?"
"Lihat Yagen, ia memakai uangnya untuk membeli buku. Yagen memanfaatkan uangnya dengan baik."
Yagen Toushirou, berdiri santai di dekat Yuzuru. Masih berpakaian ala dokter seperti biasa, dan memegang sebuah buku yang masih dibungkus plastik.
Judulnya, 'Diriku Yang Patah Jadi Dua'. Sebuah buku yang sangat horor bagi para pedang dilihat dari judulnya. Belum lagi isinya.
Atsu mengerinyit ngeri.
"Tidak, tidak, tidak mau! Aku 'kan bukan kutu buku seperti Yagen!" Atsu semakin menjadi-jadi. "Aku ingin dango sekarang. Ayolah Yuzuru, belikan!"
'Ini pedang. Bukannya semangat waktu perang, malah semangat kalau minta apa-apa.' Batin Yuzuru.
"Kalau tidak ya tidak boleh, Atsu. Sekarang ini kita seharusnya menghemat uang, karena uang saku bulananku belum keluar." Yuzuru berusaha menjelaskan. "Memangnya kau mau akhir bulan nanti kita makan ikan sanma dan kecap? Kau tidak mau 'kan?"
"Oh ya? Kalau kita harus menghemat uang, kenapa Yuzuru malah membuat pedang baru sampai 15 kali kemarin?" Atsu tidak mau kalah.
JDER.
Skakmat. Yuzuru tidak bersuara. Diam seribu bahasa. Diingatkan soal betapa ganasnya ia menempa pedang kemarin gara-gara ngidam Mikazuki Munechika.
(Pada akhirnya Heshikiri Hasebe yang membuatkan jadwal kapan saja Yuzuru boleh menempa pedang.
Selama belum waktunya ruang penempaan pedang akan dikunci dan kuncinya dipegang Hasebe sendiri.)
"Ng... Atsu ingin dango berapa?"
·
·
– To Be Continued –
