Nothing
Kuroko no Basuke (c) Fujimaki Tadatoshi
I do not gain any profit from this fic
.
.
.
.
[Midorima-kun, Jadi, kenapa kau memberiku catatanmu di saat catatanku hilang? Padahal Akashi-kun sudah memberi catatan miliknya terlebih dahulu untuk kusalin, tapi kau bersikeras meminjamkan catatanmu.
Katamu, kita tidak cocok untuk berteman.
Midorima-kun,
Katamu, kau tidak menyukaiku―tapi tidak juga membenciku.
Tapi kenapa kau memberikan jaket serta payungmu di saat aku kehujanan? Kenapa wajahmu cemas, bahkan sifat ketsunderean mu hilang, bibirmu terus mengeluarkan pertanyaan seperti 'apa kau kedinginan?', 'kenapa tidak membawa payung di musim hujan?', dan―entah aku tidak dapat mendengarnya lagi, hanya terfokus pada kehangatan yang diberikan dalam pelukanmu.
Midorima-kun,
Kudengar, kau akan bertunangan dengan Takao-san, gadis di sekolahmu kini―yang katanya amat dekat denganmu. Aku pernah lihat ia sekali―dari foto yang Akashi-kun berikan. Manis, ia cantik, dan sangat cocok untuk Midorima-kun. Kuharap kalian bahagia, kutunggu undangan pernikahanmu di masa mendatang.
Midorima-kun,
Sebenarnya apa yang kau rasakan selama ini terhadapku? Terkadang kau perhatian padaku―padahal biasanya kau tidak menyuarakan kepedulianmu―lalu kau bersikap seolah aku orang yang istimewa.
Apa hubungan kita sebenarnya? Teman? Sahabat? Atau hanya rekan tim?
Atau malah, aku hanya bayangan yang pernah singgah di kehidupanmu sementara saja? Tak berarti apapun?
Ya walau begitu, kupikir tidak mungkin bukan, lelaki memiliki perasaan cinta pada lelaki lain?
Lalu, apa yang sebenarnya kurasakan saat ini, Midorima-kun? Perasaan ingin memelukmu, ingin memilikimu, dan menjauhkan dirimu dari Takao-san?]
Kuroko menghela nafas, lalu melipat kertas itu. Membuka laci meja, dan menaruh lipatan kertas di atas lipatan-lipatan kertas lain yang menumpuk.
Sudah ada seratus enambelas lipatan kertas berisikan tulisan tangannya―yang seolah bercerita pada sosok 'Midorima-kun'. Tapi tak ada satu pun yang tersampaikan pada si surai hijau.
.
.
.
End