A CEO With His Kiddy

Park Chan Yeol - Byun Baek Hyun

Warning: TYPO, SINETRON, MAINSTREAM


"Chanyeol?"

Chanyeol segera mengalihkan fokusnya ketika sapaan itu terdengar. Pena di tangan segera ia lepas, senyum terkembang dan pria berusia 30 tahun itu bangkit dari kursi besarnya.

"Baby…" Ia menyambut anak remaja 16 tahun berseragam sekolah itu masuk ke dalam pelukannya.

Baekhyun memeluknya erat sekali kemudian berjinjit guna meraih sebuah kecupan singkat pada bibir si pria tinggi.

"Bukankah seharusnya kau berada di sekolah saat ini?" Chanyeol melirik jam pada pergelangan tangannya. Masih terlalu siang dan tak seharusnya Baekhyun berada di kantornya saat ini, melainkan berada di kelas dan belajar dengan baik disana.

Baekhyun memberikan gelengan dan memeluk kembali tubuh Chanyeol. "Hari ini adalah pembukaan pergelaran festival hari pertama, Kepala sekolah berpidato panjang sekali, guru-guru yang lain juga. Aku hanya sedikit bosan memutuskan untuk kesini." Mata sipitnya terlihat cantik dengan senyum lebar menawan.

Chanyeol berdecak sekali dengan nada main-main. "Sudah mulai nakal, ya?" Ujung hidung Baekhyun ia tarik pelan.

Baekhyun terkikik kemudian memisahkan diri. "Aku rindu Chanyeol." Matanya terpejam ketika ia rasakan telapak lebar itu membelai surainya dengan lembut.

"Baru tadi pagi kita berpisah." Chanyeol sedikit takjub. Well, sebenarnya dia pun merasa rindu dengan makhluk mungil di depannya ini. "Omong-omong, sudah makan siang?"

Baekhyun menggeleng, bibirnya sedikit ia majukan. "Ingin makan siang bersama Chanyeol."

Chanyeol terkekeh dan tak dapat menahan diri untuk tak mengecup bibir mungil itu lagi. "Aku akan menyelesaikan pekerjaanku sedikit lagi dan setelah itu kita makan siang, setuju?"

"Setuju!"

Baekhyun berlari kecil menuju sofa dan menempatkan dirinya duduk disana—duduk tenang, menunggui Chanyeol seperti yang sudah-sudah. Sedang Chanyeol kembali ke belakang meja dan menyeselaikan sisa pekerjaannya.

"Hm, Chanyeol." Baekhyun memanggilnya lagi saat ia baru saja menempatkan dirinya duduk.

"Ya?"

"Besok tidak lupa harus ke sekolahku bukan?"

Di antara goresan tinta penanya kembali, Chanyeol menarik senyum kemudian menggeleng. "Tentu saja tidak. Anakku yang cantik ini akan bernyanyi besok, bagaimana mungkin aku tidak datang?"


Cotot: Hahaha makasih yang udah nyempetin baca ini shortfic :v