HunKai

Sehun milik Nini, dan Nini milik Sehun.

GS/rated-T, aman/

Salam biji kopi pilihan

X

X

X

Makan siang di kantin perusahaan Siemens ini menjadi hal yang wajar dengan penuhnya para pekerja kantoran yang hendak mengisi perut mereka setelah bekerja selama kurang lebih 4 jam lamanya. Tak terkecuali 2 orang sahabat perempuan yang tengah mengunyah bibimbap Lee ahjumma yang terkenal di kantin berukuran 25x25 meter. Jika dilihat dari sebelah mata maka bisa dilihat jika keduanya itu berpenampilan berbeda. Salah satu yang membedakan mereka adalah pakaian dan mode yang mereka kenakan. Salah satu dari mereka berpakaian serba tertutup dengan rambut berkepang 2, berkacamata tebal serta berponi depan. Sementara gadis dihadapannya ini berpakaian modis, berpipi gembul, berambut gelombang yang dicat cokelat madu ini. Mereka berdua bekerja di divisi yang sama dan sudah bekerja selama 2 dan 5 tahun. Jongin dan Minseok dengan Minseok yang lebih tua 3 tahun diatas Jongin. Jam istirahat selama 1 jam menurut mereka sudah cukup mengistirahatkan tubuh terutama mata mereka di layar komputer.

Jongin menaikkan sebelah alisnya ketika melihat yeoja gembul dihadapannya ini terlalu fokus dengan benda persegi panjang dan tipis dengan disertai kikik an khas miliknya. Sudah seminggu lamanya Minseok bertingkah seperti itu mengabaikan Jongin yang harus mempoutkan bibir bawahnya imut.

" unnie berhentilah, kau mengabaikanku "

Ujarnya dengan menyendokkan bibimbab ke dalam mulut. Minseok mendongak lalu tersenyum menunjukkan gigi kelinci

" maaf jonginnie, aku terlalu larut "

" memang apa mengasyikkannya bermain ponsel? "

Minseok meletakkan ponsel dan beralih kepada sendok yang sedari tadi diabaikannya

" tidak ada, aku hanya sedang chatting di dunia maya. Dan aku mendapatkan teman cerita yang menyenangkan "

" lalu obrolan apa saja yang sudah kalian bicarakan ?"

" banyak, mulai dari hobi, kegemaran dan apa yang kita suka. Dan sedari kemarin malam kita membahas topik yang sama dimana aku dan dia menyukainya "

" apa ?"

Jongin meminum jus jeruk dan kembali fokus kepada sahabatnya ini

" kau tahu bukan jika aku terlalu obsesi dengan negara inggris terlebih aku menggilai dunia harry potter "

" hmmb "

" dan ternyata dia juga menyukai inggris dan dia pernah pergi kesana jonginnie "

" lalu ?"

Ucapan antusias dari Minseok hanya dibalas dengan tatapan malas Jongin

" dan dia banyaaaak sekali bercerita mengenai inggris dan kau tahu, dia pernah ke kastil dimana daniel radcliffe, emma watson dan rupert grint pernah syuting.. uuuh aku ingin kesana "

" jika unnie, ingin kesana pergi saja. Tinggal memesan tiket, siapkan uang, pasport dan kamus bahasa inggris. Simpel bukan ?"

" aiissh kau ini "

Jongin terkekeh melihat sunbaenya ini cemberut, persis seperti tupai aah atau hamster.

" tapi ngomong-ngomong teman unnie itu siapa?"

" kami hanya saling mengenal mengenai inisial dan jenis kelamin. Kita hanya teman di dunia maya jadi tidak perlu sedetail itu untuk menjelaskan siapa kami sebenarnya "

Jongin mengangguk mengerti

" kau harus mencobanya jonginnie, ini menyenangkan. Kau akan mempunyai teman cerita "

" tapi aku tidak tertarik unnie "

" tapi jika kau mau mencobanya kau tidak akan merasa kesepian. Aku juga tidak harus selalu disampingmu jika kau ingin bercerita "

"..."

" terkadang menjadi teman dekat seperti kita ini begitu menyenangkan, saling berbagi cerita, keluh kesah dan lainnya. Tetapi kau tahu, akan lebih menyenangkan jika kau berbagi cerita dengan orang yang tidak kau kenal sebelumnya karena apa. karena dia akan melupakan apa yang menjadi bahan omongan kita karena kita akan menganggap jika kita tidak akan pernah bertemu terlebih jika teman ceritamu dari negara lain atau dari negara yang sama tapi kita saling berjauhan "

Minseok berucap begitu lancar dengan menatap keluar kantin. Posisi mereka di meja paling pojok dan itu langsung mengarah ke arah belakang kantin dimana disana ada sebuah pemandangan indah yakni lapangan sepak bola yang letaknya tak jauh dari tempat mereka berada. Jongin hanya memandangnya dan tersenyum.

X

X

X

Di lain tempat, Lelaki bertubuh kurus dengan rambut berwarna hitam pekat itu menatap jengah kepada kakak laki-laki satu-satunya. Selama 2 jam mereka berada dalam satu ruangan, mereka hanya saling diam dengan kakak absurdnya ini tertawa seperti orang gila. Lelaki kurus itu entah sudah beratus bahkan beribu umpatan ditujukan kepada kakaknya tapi dalam hati. Tidak mungkin jika dia mengumpat sang kakak, bisa-bisa dia akan pulang berjalan kaki dengan baju compang camping. 2 jam yang lalu dia masih santai di apartemen karena dia mengambil cuti libur selama seharian penuh karena hari kemarin dia harus bekerja ekstra hingga kantung mata itu menempel erat dimatanya dan dipagi hari dia mendapat ancaman dari kakak satu-satunya jika tidak datang ke rumah maka jabatan dan fasilitas semua akan dicabut. Kejam? Aku rasa iya.

Entah alasan apa yang membuat saudara satu-satunya itu menelefon dengan nada panik dan sebagai adik yang baik dirinya datang ke apartemen kakaknya dan disinilah dia duduk dengan kepala panas dimana ingin rasanya dia menenggalamkan rusa berkaki 2 itu di kolam ikan piranha peliharaan ayah mereka.

" kau menelefonku hanya untuk melihatmu tertawa seperti orang gila ?"

Nada dingin nan datar itu terucap dari bibir tipis berwarna peach sambil melipat tangan di dada. Saudara laki-laki yang ada di depannya ini mendongak dan tersenyum menakutkan

" kau ada tugas hari ini "

Sang adik memutar matanya malas lalu merubah posisi duduk dengan setengah membungkuk dan kedua kaki membuka lebar

" aku sedang mengambil libur hari ini hyung, aku lelah semua tu... "

" aku tidak membicarakan urusan kantor albino "

" lalu ?"

Sang adik menaikkan salah satu alis dan merubah posisi duduknya dengan bersandar di sofa single

" temani aku di apartemen, aku sendirian "

Dengan tidak berdosanya, kakak serahim itu berucap dengan senyum horror bagi dirinya. Jadi dia harus menemani kakak rusanya selama seharian penuh, What The Hell?

" dan aku harus melihat, tingkah konyolmu yang tertawa seperti orang gila sambil menatap benda persegi panjang itu? "

" ah ha "

" damn, kau mulai gila hyung "

Namja albino itu bangkit dari duduk sambil mengumpat tidak jelas membuat kakaknya itu menarik ujung bibir

" jika kau pergi dari ruangan ini, aku pastikan kau akan menetap di china selamanya adikku tersayang "

Lelaki itu menghentikan langkah dan mengepalkan tangannya erat. Ancaman yang membuatnya kesal dan jangan lupa jika sedari tadi dia ingin memberikan 'ciuman kasih sayang' kepada kakaknya

" bagaimana my brother?"

" fuck you deer "

" i love you too "

Braaakk

Lelaki yang diumpati itu terkekeh kecil dan mengendikkan bahu kala Sehun, nama adiknya, menutup kasar pintu kamarnya. Luhan, kakak lelaki dari Sehun sudah tahu jika adiknya ini pasti akan tidur seperti beruang yang hibernasi. Tapi setidaknya hari ini dia tidak sendiri di apartemen mewah ini karena dia juga tengah mengambil libur.

Sore hari, lebih tepatnya pukul 4 sore, Sehun bangun dari tidur karena mendadak perutnya berbunyi karena sejak tadi pagi belum terisi setetes air pun. Dia melirik ke arah ruang tamu dan masih melihat kakak rusanya yang sedang autis menatap benda persegi itu. Luhan melirik dari ekor mata dan kembali menatap layar ponsel.

" ada ayam goreng dan capcay di meja makan, aku tahu jika perutmu butuh asupan. Jika kau mau, panaskan di microwave "

Sehun berhenti berjalan dan membiarkan Luhan berucap setelahnya dia kembali melangkah ke arah dapur dan membuka lemari pendingin lalu meneguk segelas air putih.

Tanpa banyak bicara Sehun mengambil makanan di meja makan dan mulai menghangatkan di micorwave. Hanya butuh waktu 40 detik makanan itu kembali menghangat dan dia mengambil semangkuk nasi putih dan mulai mengisi perut. Setelahnya Sehun menaruh piring kotor di wastafel dan membuka pintu lemari tempat penyimpanan makanan ringan dan membawanya ke sofa lalu menyalakan televisi dan duduk di samping Luhan. Layar datar berukuran 40 inchi yang menampilkan acara olahraga sepakbola dan kebetulan tim unggulannya sedang bermain. Manchester United VS Chelsea, dan klub sepakbola itu adalah klub kesukaan Sehun dan Luhan. Sehun melirik Luhan, biasanya jika MU bermain Luhan akan melupakan apapun meskipun itu adalah rapat penting seperti kejadian bulan lalu dia rela meninggalkan rapat dengan investor demi menonton acara 'mari merebut bola' tapi sekarang kakaknya itu tidak menggubris sama sekali klub kesukaannya bermain. Sehun menghela nafas jengah dan meletakkan kripik kentang yang tadi berada di pangkuan.

" hyung, berhentilah. Kau tidak lelah apa terus-terusan menatap ponselmu. Kau seperti orang gila "

" hnnngg, kau sudah 2x mengatakan aku gila hun "

" itu kau tahu, mengapa masih diteruskan ?"

Luhan mengetikkan sesuatu di layar ponsel dan setelah itu dia mengunci ponselnya dan meletakkan di meja dan menatap adiknya.

" aku sedang chatting dengan seseorang hun. Dia menyenangkan, kami berbagi cerita dan kebetulan kami menyukai hal yang sama "

Sehun mengernyitkan dahi menatap kakaknya. Sejak kapan kakaknya suka sekali bergosip?

" kau seperti yeoja saja "

Balasnya dengan mengalihkan pandangan ke layar kaca

" kenapa kau iri?"

" in your dream "

" hahaha. Biar saja aku seperti yeoja, ini adalah hiburanku ketika aku menghadapi masalah pekerjaan. Dengan berbagi cerita seolah-olah 80% beban pekerjaanku akan menguap "

" jika kau butuh teman cerita mengapa tidak cerita kepadaku atau kepada 'koleksimu' ?"

Mata rusa itu membola kala adiknya berucap 'koleksi'

" heeey, kau pikir aku mau bercerita kepada mereka? Heeeyy mereka hanya mainan dan aku tidak mau berbagi cerita kepada koleksi murahanku "

" jadi ini juga termasuk koleksimu ?"

" entah, aku tidak bisa memposisikannya sebagai koleksiku karena dia berbeda "

" berbeda karena kau tidak pernah 'menyentuhnya' "

Buug

Luhan meninju lengan Sehun sedikit keras membuat adiknya itu kesakitan

" kau kira aku namja seperti main sentuh-sentuh "

" oooppss, bukannya kau seorang kolektor?"

" sialan "

Mereka kembali diam dan Luhan merebut toples keripik kentangnya dan memakan banyak-banyak isinya

" dia orang korea sama seperti kita. Dia teman ceritaku kami berkenalan seminggu yang lalu dan dia easy going "

"..."

" awalnya dia orang yang cuek tapi setelahnya kita menjadi cyber friend dengan saling berbagi cerita mengenai pekerjaan bahkan dia pernah membantuku dalam pekerjaan."

" lalu? Aku harus mengikuti jejakmu seperti itu ? heool, aku sudah berusia 23 tahun dan harus bermain permainan ala anak SMA yang sedang kasmaran dengan cara berteman lalu berpacaran dengan orang yang bahkan tidak kita temui sama sekali lalu setelahnya kami bertemu dan one night stand? "

" wo wo wo, lebih dari 30 kata kau mengucapkannya dalam sekali bicara. Akhirnya ada kemajuan "

Luhan terkekeh kembali dan Sehun lagi-lagi memutar matanya malas

" ada benarnya jika tingkahku seperti anak SMA, tapi kau juga salah jika aku membicarakan tentang roman picisan. Kami lebih sering berbagi cerita mengenai pekerjaan karena kebetulan dia seorang akuntan dan membantuku dalam membaca laporan keuangan yang kau tahu sering disalahgunakan oleh bawahan kita. Ada untungnya juga bukan kita menendang tikus-tikus berengsek yang memakan uang kita "

"..."

" kau tak ingat aku memecat 5 orang sekaligus karena kedapatan korupsi dan mereka berakhir di penjara? Itu karena bantuannya, jadi tidak harus membahas tentang picisan "

" terserah "

Balasnya dingin dan kembali merebut toples itu dan memeluknya di antara kedua paha

" cobalah, mungkin hmmmb itu bisa membantumu dan sekaligus kau bisa menemukan pacar. Uuuh kau bahkan sudah setua ini hanya mempunyai 1 mantan kekasih"

" itu karena aku bukan kau rusa, dan berhentilah mengoceh kau mirip sekali dengan ahjumma depan komplex "

Dan akhirnya Luhan tertawa karena sudah menggoda adiknya dan membuat lelaki datar itu kembali menjadi sedatar tembok bahkan sedatar jalan tol yang beraspal.

X

X

X

Jongin sudah segar setelah hampir seharian dia membuat desain dan beruntung tinggal finising dan walla dia bisa bersantai untuk beberapa hari kedepan. Yaa dia bekerja sebagai seorang staff desainer dibawah pengawasan Jung Seohyun yang berperan sebagai senior sekaligus sebagai tutornya. Memang masih terbilang junior karena dia baru saja bekerja selama 2 tahun, tapi karena kepintarannya dia diangkat menjadi seorang staff dan ditunjuk langsung oleh supervisornya Jung Jaejoong, yeoja berumur 35 tahun yang sudah mengabdi di perusahaan selama kurang lebih 15 tahun. Piyama berlengan panjang serta sepasang kaos kaki melekat di tubuhnya. Meski ini masih musim panas tapi dirinya tidak bisa jauh-jauh dari benda tipis yang setia melekat di tubuh bagian bawahnya ini. Tubuh kurusnya ini membawa ke dapur mini dan mengambil makanan yang tadi sempat dia beli di kedai langganan. Hanya seporsi tteokpokki dengan jjajangmyeon pedas. Gadis berkulit eksotis ini membawanya ke ruang tamu dan dia mulai menyantap dengan menonton TV. Acara TV menampilkan acara kesukaannya yakni Running Man, dia tidak pernah ketinggalan di setiap episode. Baginya ini merupakan hiburan tersendiri setelah lelah bekerja. Ketika iklan komersial itu muncul, Jongin yang sudah menghabiskan makan malamnya mulai mengotak atik ponsel. Ponsel canggih itu begitu sepi, lagipula siapa yang akan bertukar pesan kepadanya selain sang ibu dan Minseok yang terkadang mengirim pesan karena gadis bulat itu ingin ditemani tidur.

" Sepi "

Ucapnya dengan mengunci kembali layar ponselnya dengan diiringi senyum tipis.

Jongin menyandarkan tubuh kurusnya di bantalan sofa dan ditatapnya langit-langit apartemen. Dia merindukan kampung halamannya, Daegu. Dia merindukan ibunya yang harus hidup sendirian di rumah asri sedang dirinya harus mencari rezeki. ibunya memang masih bisa memenuhi kebutuhannya yaah meski di sana Ny. Kim masih mempunyai kebun sayur yang terbilang cukup untuk diurus oleh wanita berumur hampir mendekati 50 tahun itu.

Setelah mematikan lampu utama di ruang tamu, Jongin pergi melangkah menuju kamarnya dan mulai untuk tidur malam. diliriknya jam dinding berwarna cokelat kayu yang menunjukkan pukul 9 malam. tidak terlalu malam tapi ini jadwalnya untuk tidur karena esok dia harus bangun pagi seperti biasa. Lampu kamar sudah dimatikan dan setelahnya dia harus tidur tapi entah lah setelah menidurkan tubuhnya selama 25 menit, dia tidak bisa tidur meski sudah mencari posisi enak untuk tidur.

" aiiisssh ayolah, aku harus tidur besok aku bangun pagi "

Ucapnya dengan berdecak malas. Jongin terbangun dari tidur dengan posisi duduk dan menyalakan lampu tidur di meja. Gadis itu masih belum bisa tidur. Dipoutkan bibirnya imut dan di menoleh ke sisi kanan dan diraihnya ponsel pintar. Mungkin dengan melihat foto di album galery bisa membuatnya tertidur.

Gagal, dia malah semakin membulatkan matanya kala melihat foto-foto dirinya bersama sang ibu, foto dirinya dengan Minseok dan beberapa foto pemandangan yang ada di sekitar rumahnya. Jongin jengah dan dia menutup aplikasi galery dan beralih untuk mengotak atik ponsel. Ibu jarinya berhenti tepat diatas aplikasi yang sejak siang tadi berada di pikirannya. Sebuah aplikasi yang bisa membuatmu mengerti tentang dunia maya dimana dirimu akan menemukan teman baru dan bisa menjadi tempat untuk berbagi cerita. Jongin ragu untuk mengetuk aplikasi itu tapi setelah memantapkan diri, dia mencobanya. Aplikasi pembantu dimana kau bisa menemukan aplikasi cyber yang kau inginkan. Jongin mengetuk aplikasi PlayStore dan mulai dengan mencari aplikasi CyberChat dan setelah menemukan dia mulai mengunduh aplikasi itu dan membukanya. Jongin memainkan jemarinya di layar ponsel dan sebuah akun pun sudah dibuat. Jongin tersenyum ketika dia selesai membuat akun dan mengunggah sebuah foto boneka beruang cokelat.

Name : Olive Kim

Status : ' tidak bisa tidur dan aku membuat akun ini. Selamat malam '

Jongin tersenyum setelah menuliskan sebuah status di CyberChatnya. Pertemanannya masih kosong, dan digesernya menuju pointer Friend. Jongin bisa saja mengetikkan sebuah nama akun atau nama negara jika dia ingin mempunyai teman, namun baginya mungkin besok dia bisa mencobanya.

" sudah pukul 10, hoooaaahhmm aku harus tidur "

Kling

Baru saja dirinya hendak menggulungkan tubuhnya di bawah selimut tebal, ternyata ponselnya berbunyi. Jongin mengernyit dan meraih ponsel berwarna putih itu dan melihat siapa yang mengirim pesan

" uh?"

Ternyata bukan pesan singkat melainkan pesan dari CyberChat. Dengan cepat dibukanya pesan itu dan mulai membaca

White oh

' Kau tidak bisa tidur? '

Jongin mengernyitkan dahi. Dia mendapatkan sebuah pesan percakapan dari seseorang berinisial White Oh.

Olive Kim

' Iya, hari sudah malam dan aku belum bisa memejamkan mataku '

Diketiknya dengan cepat dan di layar itu tertulis jika lawan bicaramu sudah membaca pesanmu dan tengah menulis balasan

Kling

White Oh

' Kau orang Seoul? '

Jongin membenarkan posisi duduk dengan bersandar di bantalan ranjang dan menarik selimutnya untuk menutupi bagian perut hingga kaki

Olive Kim

' Tentu saja, kau bisa membacanya di profil '

White Oh

' Kau hanya menuliskan nama negaramu bukan nama ibukotamu '

Olive Kim

' Apa itu perlu?Disitu hanya tertera nama negaranya saja dan aku sudah mengisinya'

White Oh

' Maafkan aku '

Olive Kim

' Tidak apa-apa '

Setelah mendapatkan permintaan maaf dari White Oh. Mereka berdua sama-sama diam.

Kling

Olive Kim

' Apa kau juga orang korea? Mengingat nama akunmu seperti marga di Korea '

White Oh

' Bisa tidak jika kita membicarakan hal lain? aku sedikit sensitif mengenai hal itu '

Olive Kim

' Maafkan aku membuatmu tidak nyaman '

White Oh

' Tidak apa-apa. Tidurlah disana pasti sudah larut. Selamat malam '

Jongin berdecak kesal. Mengapa teman chatting pertamanya begitu mengesalkan. Dengan iseng Jongin membuka profilnya dan kosong. Hanya tertera id dan lawan bicaranya itu tidak mengisi apapun di profil. Mungkin itu privacy dan tidak harus diumbar bukan? Bahkan Jongin hanya mengisi gender dan negara asal, sedang kolom lainnya tidak diisi.

X

X

X

Sehun bosan karena harus menemani kakaknya yang menyebalkan itu. Lihat sejak tadi pagi dia datang kemari dan meninggalkannya untuk tidur seperti beruang, kakak absurdnya itu tidak lepas dari ponsel. Setelah percakapan yang tidak bermutunya, Sehun membuka ponsel dan mencoba mengecek email yang kemarin malam dikirimkan oleh sekretarisnya. Dibukanya email itu yang berisi laporan yang harus dipresentasikannya lusa dan beberapa email lainnya yang masih berkaitan dengan pekerjaan. Setelah membaca dan mensave file. Jemari kurus itu hanya menggeser bolak balik layar ponsel entah apa yang harus dilakukannya. Jemarinya berhenti di sebuah aplikasi yang baru saja menjadi bahan obrolan dirinya dengan sang kakak. Sehun melirik sekilas Luhan yang masih tersenyum-senyum dengan ponselnya dan dia mulai membuka aplikasi PlayStore lalu mengetik kata kunci CyberChat. Sehun mengunduh dan mulai menjalankan aplikasi barunya itu. Setelah mengisi id, dirinya mulai ke bagian pertemanan. Di bagian itu terlihat beberap nama id yang baru saja bergabung di layanan CyberChat. Lelaki albino itu menggeser turun layar ponsel melihat-lihat ID, foto profil dan juga status. Aplikasi ini memang bisa diunduh di seluruh dunia dan tak heran jika dirinya mendapati beberapa status dengan berbagai bahasa. Tetapi jari kurusnya berhenti di sebuah ID dengan status tulisan hangul. Sudah dipastikan jika pemilik ID ini adalah warga Korea. Dengan wajah stoiknya dia mulai membuka obrolan dengan sapaan yang tidak menunjukkan jika dirinya ingin berteman.

' not bad '

Monolgnya dalam hati ketika respon yang diberikan dari lawan bicaranya ini seperti sama dengan sifatnya yang cuek. White Oh itulah ID yang digunakannya untuk CyberChat.

X

X

X

Tbc...

FF ketiga yang debut, etdaah debut kek idol aja.. hihihi, semoga suka para viewers.. annyeong pay pay