Judul : Kungfu Basket [prolog]

Genre : Drama(?) Friendship(?) Humor(?)

Cast : All member EXO

Pair : Official Pair

Rate : T

Warning : TYPO, bahasa aneh nan geje dan tidak baku, it's Yaoi! Ini hanya sebuah FANFICTION!

Summary : bagaimana jika Kris sang kapten basket club Wolf XoXo bertemu dengan Tao si namja lugu yang pintar kungfu, apa jadinya jika Tao di ajak kris untuk bermain basket? Inilah Ceritanya!

.

.

.

Anyong! Zelus datang lagi bawa FF dengan main cast TaoRis, kalau Main cast baekyeol udah dengan FF Love Recipe, Kalo HunHan udah dengan my cinderella, nah sekarang gilirannya TaoRis XD

Zelus terinspirasi dari film Kungfu Dunk~ hehehe tapi kebanyakan dari imajinasinya Zelus :p

Nah!

Happy Reading Guys!

.

.

.

Seorang namja bersurai black-red dengan rambut cepak dengan tinggi di atas rata-rata dengan garis wajah yang tegas mendribble bola basket ke arah keranjang –atau lebih tepatnya sebuah ring. Saat namja itu sudah dekat dengan ring yang ada di atasnya, dia melompat ke atas dan memasukkan bola basket itu ke ring.

"Yeah! Masuk!", kata namja itu.

Puk!

"Woy! Kris! Ini sudah tengah malam, kau tidak di marahi oleh Xiumin ajhumma pulang jam segini hah?", kata namja yang tingginya kurang lebih sama dengannya, dengan model rambut yang sama, hanya saja wajahnya lebih manis dan lucu dari namja yang mendribble tadi –atau bisa di panggil kris itu.

"Aku akan mengendap-endap seperti biasanya chanyeol," kata kris dengan menyeka keringat yang menetes di dahinya, oh~ so sexy.

"Sudahlah kris, jangan terlalu banyak latihan, Sehun, Kai saja sudah pulang 2 jam yang lalu, Pulanglah", kata namja itu –atau bisa kita panggil chanyeol itu.

"Huh, aku malas pulang Chanyeol, bisa-bisa aku di amuk masa oleh bakpau itu", kata kris dengan malas.

"Meskipun bakpau-bakpau begitu, dia eommamu", kris memandang chanyeol dengan wajah yang di buat-buat. Sedangkan chanyeol hanya melipatkan tangannya di dadanya.

"Aniya! Kau tidak boleh menginap di sini, di rumahku! kau tak tahu betapa menderitanya aku saat appa dan eommamu yang menjemputmu dengan mengoceh di depan rumahku! Aku tidak akan pernah mau mendengarnya lagi Kris! Apa lagi melihat jurus taekwondonya, aduh! Merinding aku", kata Chanyeol yang berusaha menyeret kris dari lapangan rumahnya yang terbilang mewah.

"Kau tidak mau membantu sepupumu ini chanyeol?", kata Kris dengan penekanan nada yang di buat-buat agar tampak terdengar sedih.

"Tidak untuk kali ini! lagi pula kalau Luhan eomma tidak mengangkatku anak, kita tidak akan berhubungan sebagai sepupu tahu!", kata Chanyeol yang sekarang mendorong tubuh kris dari belakang punggungnya.

"Yeollie~", kris dan Chanyeol menoleh ke arah sudut lapangan yang langsung tembus ke arah halaman yang hanya di batasi oleh pintu dan pagar kawat itu. di sana terdapat namja mungil dan imut sedang berdiri di pintu tsb. Kris yang melihat namja mungil itu hanya memasang emoticon di wajahnya seperti ini -_-.

"Bilang saja kau sedang mau melakukan sesuatu kepada baekhyun", kata kris malas dengan menatap chanyeol dengan pandangan dalam tapi tidak tajam.

"Kau sudah tahu, makanya hus hus hus", chanyeol mengibas-ngibaskan tangannya mengisyaratkan agar kris cepat pulang –untuk bahasa kasarnya di usir.

"Ne…ne…. jangan melakukannya dengan keras. Itu membuat baekhyun terlihat aneh seperti bebek saat berjalan", kris melangkah dari lapangan itu dan berjalan keluar ke arah depan pintu rumah chanyeol itu. dengan perlahan, kris menghela nafas panjang dan menaiki mobilnya yang entah kenapa sudah di depan rumah chanyeol.

"Ternyata chanyeol ingin mengusirku lebih cepat. Cih!", kris masuk ke dalam mobil ferarinya. Menyalakan mesinnya dan melajunya dengan cepat.

.

.

Tap…Tap…Tap…

Kris berjalan dengan gaya seperti maling, menjijitkan kakinya agar suara kakinya tidak terdengar.

Cklek.

Tiba-tiba lampu menyala.

Menampakkan sebuah bakpau dan kotak tivi yang sedang menyala.

Oh bukan.

Itu Xiumin dan Chen yang merupakan orang tua dari Kris.

Dan itu merupakan tanda tidak baik bagi kris. Dan alarm danger di otak kris menyala.

"Dari mana krisku chagi~?", kata Xiumin dengan nada yang lemah dan lembut. Itu berarti sangat buruk bagi kris. Terakhir kali kris mendengar suara seperti itu, adalah saat dia ketahuan sedang bolos 1 jam pelajaran kelas dan itu mengakibatkan dia babak belur dengan jurus taekwondo Xiumin. dan itu berarti suara Xiumin tadi adalah tanda mode on jurus taekwondo Xiumin yang siap menghajar Kris kapan saja. Ekstrim.

"Ah.. e..eomma, hehehe", meskipun kris adalah seorang namja berukuran jumbo size(?) dengan tinggi 188 cm, tetap saja dua orang namja yang ada di depannya adalah orang tuanya yang terbilang mungil. dan itu yang membuat kris heran, walau DNA-nya dan ke-2 orang tuanya 100% persen cocok, lagi pula kenapa dia bisa tinggi padahal orang tuanya emh bisa di bilang pendek. Mungkin benar ya rumus matematika tentang Min X min = plus. Dan itu berlaku pada keluarga Kris dan terbukti benar.

"Katakan dari MANA!", oh. Nada Xiumin tadi dari suara terendah ke suara tertinggi. Kris hanya takut, dan dia berancang-ancang membuat pertahanan diri. Bisa saja Xiumin langsung menendangnya.

"Chagi, ini sudah malam, lebih baik biarkan kris beristirahat, dia sedang dalam masalah chagi. Ini tentang…"

"Basket, yeah! I know", Xiumin memotong perkataan Chen. Xiumin menghela nafas pelan. Menatap wajah kris yang sudah di banjiri keringat. Xiumin mendekati kris.

Dan….

Xiumin mencentil hidung kris. Itu berarti Xiumin sedang memanjakan kris. Kenapa memanjakan kris? Lalu kenapa perlakuan Xiumin ke Kris itu aneh-aneh ya?

"Eomma tahu kau sedang banyak masalah tentang basket. Huh~ karena hari ini hari sabtu, ah bukan, minggu pagi. aku tidak melarangmu ke manapun hari ini saja. Kau butuh refresing, lagi pula aku bangga kau masih menjadi kapten tim-mu, kau bertanggung jawab kris, dan aku bangga itu. masuklah kamar, kau pasti capek", kata Xiumin dengan wajah ^^. Oh tentu saja kesempatan itu tidak di sia-siakan oleh Kris. Kris langsung melesat ke kamarnya yang berada di tingkat 2, setelah melewati ruang tengah, ruang keluarga, dan ruang santai yang semuanya berukuran besar. Wow, benar-benar rumah yang besar.

"Chagi~ apa aku terlalu bangga, atau aku terlalu kasihan kepada kris?", kata Xiumin yang masih bisa melihat punggung Kris yang masih berusaha berlari dengan cepat.

"Ke-dua-duanya chagi, sudah, kita kembali ke kamar", chen langsung menggenggam tangan Xiumin [ecieee~] dan menyeretnya [loh?] ke kamar mereka yang jaraknya juga lumayan jauh.

.

.

"Argh~ kenapa semuanya pada begini sih~ menyebalkan, sebentar lagi mau ada perlombaan lagi", kata kris sambil menghembaskan dirinya di kasur big size-nya itu.

Bagaimana tidak menyebalkan bagi kris? Kurang 3 minggu lagi mereka –tim basketnya akan menghadapi [emang UAS?] perlombaan. Semua anggotanya, tidak dapat di andalkan kecuali Chanyeol, Kai dan Sehun. Yah, sebagian ada yang mengundurkan diri, dan sebagian lagi tiba-tiba di serang berbagai macam penyakit. Ada yang flu sampai diare dan panu. Aneh sekali.

Tapi Kris tidak putus asa, walau mereka Cuma berempat, tapi Kris yakin akan menang. Tapi masalahnya anggotanya kurang satu. Itulah yang sedang di pikirkan oleh Kris. Walau peraturan tidak mengikat, boleh siapa saja. Tapi siapa yang bisa di ajak? Baekhyun? –pasti akan di bakar chanyeol langsung. Luhan? eomma angkat dari chanyeol? –pasti akan di bakar juga oleh Chanyeol langsung plus di terbangkan Sehun ke luar angkasa. Siapa? Eomma dan appanya? Tidak mungkinlah.

"ARGHHH!"

BRAKKK! BRAKKKK! BRAKKKK!

"KRIS! AKU MEMANG MEMBERIMU BER-REFRESING RIA! TAPI BUKAN BERARTI JUGA BERTERIAK-TERIAK PABOOO!"

"Ah…ne eomma", kata Kris yang kembali menciut. Benar-benar Xiumin yang ekstrim. Bahkan tadi dia mengetuk pintu kamar kris seperti menendang-nendangnya. Kris bersumpah, suara ketukan eommanya yang sedang marah seperti sedang membanting orang. Dan kris tidak mau dia di banting oleh eommanya sendiri.

Kris menghela nafas panjang lagi. mungkin lebih baik besok pagi dia akan mengajak anggota tim basketnya –yang tersisa untuk berlatih di lapangan umum. Tapi dia pasti akan susah di bangunkan. Ah Kris tahu caranya.

"Eomma! Kau masih disana menguping kan dengan appa?! Tolong bangunkan aku besok jam 7 pagi dong! Aku ingin berolahraga. Plis!", kata kris yang agak berteriak.

"OKE KRIS! SELAMAT TIDUR!", kata Xiumin yang berteriak. Kris menghela nafas panjang lagi [yang mungkin merupakan hobinya karena banyak menghela nafas panjang]. Eommanya pasti seperti ini. kalau eommanya belum bilang selamat tidur pasti bakpau kesayangan dan TV berjalan itu ada di depan kamarnya menguping [kurang ajar banget nih anak].

Kris mengeluarkan I-phonenya. Dan mengetik pesan ke anak buahnya –karena Kris adalah seorang kapten basket. Setelah itu I-phonenya dia lempar ke sembarang arah. [sini buat author aja!]

"Lebih baik tidur saja. Lebih cepat lebih baik!", kris memejamkan matanya. Dan hanya hitungan detik ke-3 dia sudah tidur. Ckckck. Cepet amat.

.

.

.

"Kris, katanya mau berolah raga, cepat bangun", kata Xiumin dengan amat sangat lembut. Mungkin jiwa keibuannya keluar.

"Nanti saja eomma~", rengek kris, sambil mengeratkan pelukannya pada guling bermotif naga kesayangannya itu.

"Kris.. jika dalam hitungan ke-5 kau tidak bangun, aku akan membantingmu", kata Xiumin dengan menatap tajam kris yang masih ngiler di guling kesayangannya.

"1"

"2"

"3"

"4"

"li…"

"Iya eomma! Kris sudah bangun", kata kris yang sudah berdiri di depan Xiumin. Xiumin tersenyum senang. Lalu memukul ringan kepala kris dengan spatula yang dia bawa.

"Bagus, sekarang jam 06.30, cepatlah kris, eomma sudah membuatkan sarapan", kata Xiumin yang langsung ngacir pergi ke ruang makan.

"Kenapa aku punya eomma yang aneh ya -_-", dan kris yang tidak mau di banting oleh Xiumin karena telat ke ruang makan, maka dia langsung mandi.

.

.

"Hei kris jangan hanya bengong dong. Kau kan yang mengajak kita berlatih di tempat umum begini. Kau memikirkan apa sih," kata Chanyeol yang sedang mendribble bola. Sedangkan Kai dan Sehun seperti sedang berlomba memasukkan bola paling banyak.

"Hah~, baiklah ayo kita latihan, mumpung Taman ini sepi", kata Kris melempar bola basket ke arah Chanyeol. tapi meleset.

Dug…Dug…Dug..

Bola itu memantul dan akhirnya menggelinding ke arah kaki seseorang. Seseorang itu mengambil bola basket. Kris melihat bola itu, perlahan dia menaikkan penglihatannya ke arah orang itu. dan saat melihat wajah dari sang pemegang bola itu, kris hanya diam dan melihat namja berwajah sangar tapi lucu. Dan pada saat itu kris merasa dilema.

"Eng, chogiyo, bi…bisakah kau melempar bola itu?," tanya Kris. Entah kenapa kris bisa tergagap dengan seorang namja bersurai cokelat, bermata panda, dan berbibir kucing itu. sedangkan 3 chingunya hanya tertawa, lebih tepatnya terkikik, mereka tidak ingin kris marah. Karena jika kris marah, kurang lebih 11-12 dengan eommanya Xiumin.

"Aku?" kata namja itu sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Yah! Kalau bisa lemparlah ke arah keranjang itu", kata Chanyeol tertawa, bisa di pastikan dia bercanda. Hei! Namja itu berada di luar lapangan, dan disuruh untuk melempar bola yang ada di ujung lapangan itu? itu sepertinya itu masalah. karena perkataan itulah Chanyeol mendapat death-glare manis dari kris.

"Chogiyo, dia memang sedang ber…."

Blung! [zelus gak tahu efek suara basket masuk ke ring]

Perkataan Kris terpotong karena suara bola yang masuk ke ring. Sontak saja dia melihat ke ring tsb. Terdapat bola yang sepertinya baru di masukkan ke ring, karena masih saja memantul kecil. Kris, oh bukan maksudnya mereka cengo di tempat. Bagaimana dia bisa melempar dari kejauhan, yang berjarak lebih dari 1 lapangan itu?

Kris mendapat ide. Mungkin saja dia bisa bermain basket. Dan itu artinya dia bisa di rekrut oleh kris. Kris mengalihkan pandangannya ke arah namja itu. dan namja itu.

HILANG!

Sontak Kris mencari-cari dimana si namja panda imut yang sangat menggemaskan itu yang bisa bermain basket. Dan kris sontak kaget untuk yang ke dua kalinya. Saat namja bermata panda yang unyu itu sedang membeli ice cream di kerumunan anak – anak kecil.

Kris bermaksud mengajaknya secara langsung, berjalan ke arah Tao yang sudah menjilat ice creamnya.

"permisi" namja bermata panda itu menoleh, dan melihat Kris dengan pandangan polis milik namja itu.

"ya?"

Aah~ namja bermata panda itu sangat indaaaah~ pikir Kris.

"Maukah kau untuk bergabung dengan tim basketku?" namja panda itu tampak berpikir dengan tawaran milik Kris. Lalu menjilat lagi ice creamnya.

"Baiklah~ lagi pula sepertinya menyenangkan sekali" Kris ingin melonjak senang dengan tawaran namja panda itu.

"Namaku Wu Yi Fan, kau bisa memanggil ku Kris, kalau kau?" namja panda itu mengedipkan matanya sangat lucu saat Kris mengulurkan tangannya sebagai jabat tangan.

"Tao, namaku Huang Zi Tao. em~ bolehkah aku meminta bantuanmu?" tanya namja panda itu atau bisa kita panggil Tao itu.

"ada apa?"

"bisakah kau untuk mengantarku ke alamat ini?" Kris membaca selembar kertas kecil yang berisi alamat.

Seperti nya dia pernah mengenal alamat ini. tapi di mana ya?

"MWO? INI KAN ALAMAT RUMAHKU?"

.

.

.

TBC!

.

.

.

Review ne?

Kalau gak ada yang review~ yah saya gak akan lanjutkan~ :p

Byeee~~!