Summary: Kehidupan anak-anak sekolah yang harus mengakhiri hidupnya disekolah ini.
Disclaimere : Tetep punya akang Kishi...soalnya akang Kishi tuh pelit buat ngasih chara Narutonya –ditimpuk-.
-The Legend Of Ghost School-
Masashi Kishimoto
--
"Prolog"
--
Dihari cerah dengan angin yang sejuk, tepat pada satu bangunan yg mengundang ketertarikan orang untuk mebeban otak dan itulah bangunan sekolah yang sangat terkenal di New York City. Sekolah yang cukup besar dan terkenal. High School yang terdapat ditengah antara tiga bangunan. Glitery International High School, itulah namanya. Selain lengkap dengan fasilitas sekolahnya, Glitery juga membuat dua gedung asrama untuk laki-laki dan perempuan. Kebutuhan komsumsi, sandang, hingga segala lainya ditanggung oleh pihak sekolah maupun murid. Satu gedung lagi adalah temapat diamana biasanya diselenggarakan acara sekolah maupun festifal-festifal. Dan gedung terakhir adalah gedung sekolah bertingkat empat dan cukup besar. Dimana ada taman, kantin, dan tidak lupa berbagai hiasan seperti air mancur dan burung-burung bertebangan.
Tapi sayang, dibalik keindahan itu ada sebuah kenangan pahit yang tak bisa dilupakan karena bekas dari kenangan pahit itu masih tersimpan di sekolah itu. Kenangan yang tak bisa dihilangkan. Kenangan yang dulu hampir merengut nyawa, bukan, tapi sudah merengut nyawa. Kenangan yang membawa nama sekolah Glitery High School menjadi……Sekolah Hantu.
--
"Menyambut Pendatang Baru"
--
"OOSSHH. . .OSHHH. . .HAAHHH"
Tok tok tok… tok tok tok…
"TEMME!!..." panggil Naruto sekencang mungkin dengan harapan agar orang yang berada didalam kamar ini cepat keluar.
tok tok tok
"WAITT"
"TEMME!!" panggil Naruto kembali.
"IYAA!!" seseorangpun membuka pintu "yes, who?"
"Hehhh… teme! aku tuh sudah relain datang kesini pagi-pagi biar kamu bisa bangin pagi! tapi kenapa kamu malah tidur-tiduran!?"
"Siapa yang meminta kau jemput aku? sepertinya tidak ada" jawab Sasuke datar sambil sedikit menguap. Sasuke hanya memakai boxer pendek dan kaus putih yang semakin membuat pria bermabut landak ini semakin tampan.
"Ngantuk.. ngantuk.. NGANTUG DIRI sekalian!! Liat sekarang jam berapa!! Sebentar lagi masuk!" seru Naruto sambil menunjuka arlojinya pada Sasuke dengan wajah kesal. Sasuke menatap jam itu lekat-lekat sebelum akhirnya mendegus pelan.
Hari pagi yang cerah tapi sudah dihujani oleh ocehan masal teman kita, tepatnya sih berada di asrama Laki-laki GIHS. asrama ini bertingkat 3 agar sesusai dengan kelas mereka masing-masing. kini telah berdiri seornag pria berambut pirang dengan seragam lengkapnya. kemeja hitam, ceena baggy dan pin-name. Tidak lupa membawa tas selempang berwarna orange yang sangat cocok dengan raut wajah manis dari keluarga Uzumaki ini. sepertinya kalian sudah tahu bukan tempat apartemen seperti apa? nah, asrama ini samalah persis dengan apartemen.
"Lalu?"
"Dogol!! harusnya kamu tuh sadar, beberapa menit lagi sekolah akan masuk, bukanya malah tidur-tiduran seperti itu!"
"Heh! Duren! kau kira sekarang jam berapa!? sekarang masih sangat pagi, sekolah masuk jam 8! bukan jam 6!! dimana sih sebenarnya otakmu itu!?" seru Sasuke sambil menguap kembali. Naruto melotot.
"What?.. realy!? I already see the hours in my room!" kata Naruto tetap mempertahankan kebenaranya. Sesekali Naruto melirik jam dinding dibelakang Sasuke. namun tak terlihat jelas karena terlalu jauh.
"Hey! which is in the room! I still! now early in the morning! do not make a commotion or I'll throw you!" teriak seorang penghuni dikamar sebelah kanan Sasuke. Naruto sedikit terlonjak kaget dengan teriakan berusan.
"What I say ... people are still sleeping, may not wake up hours now, you better go home alone, I want to go back to sleep" kata Sasuke yang sudah siap untuk melangkah masuk kembali kedalam kamar, namun kembali dicegah oleh Naruto.
"He-heey! tu-tunggu!!"
"Nieh!! Lihat nieh jam berapa!" Sasuke melempar jam dinding berukuran sedang ke Naruto dengan kasar. Naruto menangkapnya dengan wajah kusut lalu memandangi jam itu baik-baik –matanya udah plus enam-.
5 detik
15 detik
20 detik
30 detik
35 detik
"OH! MIE GOT!! Awas au Kibaaaa, Kematian akan menjeputmu!!" dengan kesal Naruto melempar jam dinding yang tak berdosa itu kelantai dnegan kasar lalu berlari menuju lantai paling bawah. Sasuke? dia diam sambil melihat jamnya yang sudah tak terselamatkan dari lemparan maut Naruto.
"HOYY beruk! Shit! Gantiin jam aku!!" seru Sasuke kesal sampai Shino ambruk dari kasurnya ketika mendengan teriakan maut Sasuke.
Tapi alhasil Naruto sudah ngacir dengan kecepatan kilat litstrik tiga ribu wat –ckckck-, bujung buneng.
"Dasar dobe, bikin repot ajah! Liat aja nanti…" dumel Sasuke dengan wajah kaset kusut –ditendang-, sambil memberesakan jamnya yang udah broken.
TAP TAP TAP TAP
Belum sempat Sasuke berdiri dan memasuki kamarnya lagi, tiba-tiba terdengar suarang langkah kaki mendekati dirinya. Sasuke langsung berdiri dan menoleh ke kiri untuk menemukan sumber suara itu, namun….
Tidak orang.
Yang ada hanya segerombolan anak laki-laki sedang ngerumpi –terosebsi oleh perempuan- di ujung balkon. Tak ada satu orang pun yang berada disekitar kamar Sasuke. Setelah Sasuke mengamati baik baik, Sasuke berniat kembali ke kamarnya. "Huh? Tunggu, tadi……ah, jangan-jangan pendengaran gue jadi rusak gara-gara dobe itu. Hmh…" Sasuke memalingkan wajahnya kearah kanan dan…
"Hey"
"Ayam!" teriak Sasuke ketika melihat seornag pemuda yang hanya memakai boxer tersebut berada dekat denganya yang tanpa sadar dia mengeluarkan latahnya yang baru dikeluarkanya sesekali. karena itu juga, ada beberapa orang lewat sambil ketawa-ketiwi.
"Ow? Aku baru tahu kalau nih anak latah…berita baru" ujar Shino dnegan wajah penuh kekejaman batin -digampar-.
"Shino! Kau…" Sasuke langsung pergi masuk kedalam kamarnya tanpa mengubris Shino lagi.
"Huuhh…stress kali ya?" dengus Shino lalu memalingkan wajahnya kebalkon depan. Dan Shino menemukan pandangan aneh.
Tepat didepan balkon yang mengarah kekamar SasuShino terdapat sayat-sayat asap hitam. Shino tak ambil peduli dan langsung memasuki kamar dan menutupnya kembali. Sebenarnya gumpalan asap itu sedang menatap tajam kearah kamar Sasuke, ya…didalam gumpalan itu ada seseorang…yaah bisa disebut bukan manusia 'lagi' yang menatapnya tajam dengan senyuman kecil. Mencari korbankah? Apakah Shino? Atau Sasuke yang akan menjadi korban? Saia sendiri juga tidak tau karena belum memikirkanya…suer –dihajar masal-.
--
"To Be Continue"
--
Harap maklum kalau Fic pertama saia ini tabu dan membosankan…karena saia author baru di fanfic ini…
Please Review…!! Kritik, ide blablabla saia terima…!!
