Disclaimer : Semua char HighSchool DxD milik Ichiei Ishibumi

Cerita original milik Embun Senja

Rated : T semi M (buat jaga" xD)

Pair :
Issei H x Akeno H
slight
Issei H x Rias G

Genre : Romance, Drama, dll(?)

Warning (!) : Typo(s), OOC, tak sesuai alur di anime, gaje, semua char adalah manusia biasa,,

Summary:

Cinta sejati akan mempertemukan kita lagi disuatu masa, dimana kita adalah makhluk yang sama bukan sebagai iblis, malaikat jatuh ataupun malaikat, tetapi sebagai manusia biasa. Tak akan ada lagi seseorang diantara kita. Dan aku akan memilikimu seutuhnya. Hanya untukku.

"Aku menyukaimu senpai."

Sayangnya alur kembali terulang . . .

Chapter 1

Seolah waktu terhenti sesaat. Semuanya terdiam, kaku tak dapat bergerak. Bukan karena sebuah sihir yang memaksa mereka tak dapat bergerak, tetapi sebuah kejadian di depan mata mereka yang membuat mereka bahkan lupa bagaimana caranya bernafas.

Sebuah tubuh ambruk dengan darah kental yang mengalir deras dari bagian dadanya. Rambut yang biasa terikat tinggi itu, kini tergerai ke segala arah. Wajah yang biasa memberikan kedipan genit nan jahil, kini hanya dapat tersenyum menahan sakit luar biasa.

'Ba-bagaimana mungkin?'

Masih dalam keadaan shok luar biasa, tak ada satu pun orang yang dapat mengambil alih kesadaran mereka. Bagaimana mungkin? Ya bagaimana mungkin queen mereka bisa sampai seperti ini? Ini pasti hanya sebuah sihir ilusi. Pendapat beberapa orang menampik kejadian di depan mata.

Bruk!

"A-Akeno chan."
Suara itu, akhirnya menarik kesadaran mereka kembali. Kini mereka melihat, seorang remaja laki-laki tengah merengkuh gadi bernama Akeno. Wajahnya pucat pasi, tubuhnya bergetar hebat, nafasnya tersengal, bahkan untuk bersuara pun ia harus berjuang keras.

Gadis itu hanya tersenyum. Walau terasa begitu berat, ia paksakan tangannya menggapai pipi lelaki tersebut. Tanpa peduli seperti apa keadaannya, ia masih berusaha memberikan senyuman genitnya.

"He-hey, kenapa dengan wajahmu?" suaranya lemah, dan itu berhasil membuat tangan si lelaki mengepal kuat.

"Ke-kenapa kau melakukan itu? Bukankah bouchu memberikan strategi baru? Kenapa kau tetap melakukannya?"

"Sudahlah Issei-kun." Mata itu tertutup dengan helaan nafas lelah. Dapat jelas di dengar oleh gadis tersebut, derap langkah yang mendekati mereka.

"Bodoh! Bukankah sudah kukatan jangan melakukan itu?"

Itu suara rajanya. Ia malah terkekeh, namun kemudia batuk kuat melandanya. Ia membuka mata kembali dan mendapati seluruh anggota peragge Rias mengelilinginya. Senyuman tulus seketika terbit.

"Tak usah." Cegah Akeno saat Rias akan memberikannya salah satu obat mujarab, dan itu berhasil membuat semuanya bingung.

"Apa maksudmu? Kau mau mati begitu saja? Kau lupa dengan tujuan kita ha? Jangan keras kepala A-"

"Aku lelah." Kembali Akeno memuntahkan darah setelah memotong kalimat Rias.
"Aku ingin berhenti dari kehidupan ini, Rias."
Pandangannya beralih ke Issei yang terus menggenggam tangannya erat. Ia melihat air mata pria itu.

"Suatu saat, kita akan bertemu lagi." Ia tarik nafas dalam yang terasa sesak. Walau nyeri mendera, tetap ia paksakan.
"Sebagai manusia biasa. Uhuk, dan aku. A-aku akan mendapatkannya, Rias." Sebuah senyum mengejek terbit, walau begitu lemah.

"Bodoh!"

"Akeno-chan, ku mohon."

Suara lelaki itu bergetar, yang hanya ditanggapi senyuman perih.

"Sam-pai jum-pa." Tarikan nafasnya begitu panjang.
"-Minna."

"Akeno, akeno."

"TTIIIDDAAAAAAKKKKKK!"

Bersama sang grimis, tubuh itu telah kehilangan eksistensinya. Meninggalkan luka bersama tangisan semua orang. Perasaan menyesal, perasaan kehilangan, perasaan kesal, kesedihan, marah, semua mendera dada. Membuat gumpalan menyesakan yang tak dapat ditahan. Menangis, ya hanya itu yang dapat mereka lakukan.

Cinta sejati

Akan mempertemukan kita lagi disuatu masa

Dimana kita adalah makhluk yang sama

Bukan sebagai iblis

Malaikat jatuh

Ataupun malaikat

Tetapi sebagai manusia biasa

Tak akan ada lagi seseorang diantara kita

Dan aku akan memilikimu seutuhnya

Hanya untukku seorang

~*~100 Tahun Kemudian~*~

Seorang anak remaja laki-laki menrobos masuk ke sebuah kelas. Berbekal keberanian, dan tekad, ia mendatangi seorang gadis cantik bersurai merah. Wajahnya yang terlihat begitu serius namun merona disaat yang bersamaan, membuat fokus salah seorang gadis cantik berambut dark blue teralih. Ia melihat lelaki bertubuh kecil itu mendatangi sahabatnya. Ada apa gerangan? Bukankah dia itu adalah adik kelasnya?

"Ri-Rias senpai." Suaranya tergagap, entah mengapa itu ingin membuat gadis itu terkekeh geli. Namun juga tak suka disaat yang bersamaan. Entah, ia tak suka lelaki itu tergagap di depan gadi slain. Hey?

Gadis bernama Rias, hanya memberikan tatapan bingung dan tak mengerti. Sedangkan gadis satunya mencoba memperhatikan dengan menopang dagunya dengan tangan kanan.

"Ya?" Jawab Rias ditengah kebingungannya.

Tanpa mengindahkan tatapan tajam dari senior-senior laki-laki di kelas tersebut, lelaki bersurai coklat itu mengumpulkan tekadnya.
Ia tarik nafas panjanganya, dan menutup matanya dengan kuat.
"Aku menyukaimu, senpai!"

-sayangnya alur sejarah kembali terulang.

TBC

prolog aja yah '-')a

Mungkin ada beberapa penggemar dxd yang tak suka saya memasangkan akeno sebagai pair utama buat issei-kun dan rias sebagai sampingan,, atau cerita ini bukan cerita dimana issei diperebutkan oleh banyak wanita,, aku hanya ingin memberikan sebuah kisah cinta sederhana. aku suka charakter Akeno, dan memakainya di sebuah grup RP, dan memiliki mantan kekasih yang memakai char Issei. Jadi anggaplah ini kisah kami,,,