Jadi, mendadak saya kepengen banget bikin drabble bertema 221B—terdiri dari netto-221 kata-tanpa-menghitung-judulnya dan diakhiri dengan kata-kata berawalan huruf B. Well, di fandom English memang sudah banyak yang bikin. Tapi di Bahasa Indonesia? :D

Simpelnya, saya tergelitik dan voila... terciptalah ficlet gaje bin ajaib ini.

Tanpa banyak cuap-cuap lagi, silakan menikmati~ :3

Disclaimer :

Sherlock series by BBC oleh dua scriptwriter ter-awesome sejagad, Steven Moffat dan Mark Gatiss, dan novel Sherlock Holmes yang legendaris punya Sir Arthur Conan Doyle.

Summary :

John selalu merasa kehidupannya bak sebuah drama dari entah sekian juta atau milyar cerita yang disuratkan Sosok yang kini tengah mengamatinya di atas langit sana.

Warning :

PENDEK (iyalah, wong cuma 221 kata), gaje, LockJohn, sho-ai, dan... sedikit fluff-angst. :D

.

—221B—221B—221B—221B—221B—221B

.

Baker Street

.

John selalu merasa kehidupannya bak sebuah drama dari entah sekian juta atau milyar cerita yang disuratkan Sosok yang kini tengah mengamatinya di atas langit sana. Dia bukan orang yang religius. Bukan. Dia ke gereja hanya sebagai tradisi—hanya untuk Paskah dan Natal. Tapi dia percaya pada eksistensi Maha Kuasa yang menggerakkan nasib dan takdir.

Jika tidak, bagaimana mungkin dia bisa bertemu dengan dia—manusia paling nyentrik, jenius, idiot, kontradiktif yang pernah ia temui—dalam jalinan kisah yang paling...

"Afghanistan atau Irak?"

... tidak masuk akal?

Jika tidak, bagaimana mungkin seorang John Watson—"The Three Continent Watson" yang sudah menaklukkan wanita dari tiga benua—malah berakhir...

"Jika ada orang di luar sana yang masih peduli... I'm not actually gay."

"Well, I am. Lihatlah kita berdua."

... tertarik padanya?

Jika tidak, bagaimana mungkin dia pergi begitu saja meninggalkannya...

"Untukku. Jangan... mati."

... yang bahkan belum sempat, belum berani berucap cinta?

Jika tidak, bagaimana mungkin dia kini kembali setelah tiga tahun—TIGA-bloody-fucking-hell-TAHUN—…

"Keparat-brengsek-bajingan-kau idiot! Jangan pernah lakukan itu padaku lagi!"

"… aku tak bisa berjanji takkan melakukannya lagi jika dihadapkan pada kondisi serupa."

"Lakukan—atau kau takkan tahu apa yang menghantam tulang pipimu dalam sedetik ke depan."

"Apapun demimu, John."

… memeluknya dan berucap maaf?

Jika tidak, bagaimana mungkin tubuh mereka kini tak berjarak, di bawah selimut, dalam kamar Sherlock di Baker Street?

.

END

.

Saya akan usahakan untuk update secara teratur, kalaupun tidak bisa, ya... jadinya sekalinya apdet mungkin bakal langsung banyak. :3

Frekuensi apdet? =.= Saya gak yakin juga. #gampared

Well, saya cuma bisa mengharap ada yang sudi meninggalkan jejak di kotak keramat di bawah ini.

Luv,

sherry