Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia..(lho? Kok jd lagu laskar pelangi?)

Tapi memang itulah yang dialaminya, the person who has brown eyes and hair, our one and only Sena(sok inggris deh,mending bener).

Dia terbangun dari tidurnya dengan muka pucat, keringat bercucuran diwajahnya, air mata membasahi pipinya, matanya membelalak kaget sekaligus sedih.

Namun, beberapa menit kemudian, ia menyadari kalau itu hanya mimpi. MIMPI. Ia mengambil nafas panjang, lalu dihembuskannya. Serasa, ia lega merasakan wanginya fajar di pagi hari-ralat, sekarang baru jam 2 malam. Iapun mencoba tidur lagi..

_____-bf-_____

Eyeshield 21

By: Yusuka Murata & Inagaki Riichiro

Nightmare

By: Fami-chan

_____-bf-____

"Pagi Sena!", sapa Monta dijalan.

"Ah, pagi juga", Sena balik sapa dengan wajah yang masih pucat.

"Lho, wajahmu pucat Sena! Sakit ya?"

"Ah, tidak, cuma kurang tidur kok"

"Hati-hati Sena, jangan sampai kamu ketiduran saat latihan pagi ini!", Monta mengingatkan,"bisa-bisa dibunuh kak Hiruma lho"

"Iya, terima kasih"

Lalu mereka berangkat bersama ke SMU Deimon untuk latihan pagi. Dan seperti biasa, Hiruma menyuruh mereka lari keliling lapangan ratusan kali.

"Hosh...hosh...", Sena kelelahan sekaligus mengantuk. Saat ia singgah sebentar di bench, tempat Mamori duduk, tiba-tiba Sena roboh.

"KYAA! Sena! Bangun Sena!", Mamori panik bukan kepalang, berusaha membangunkan Sena yang tak sadarkan diri.

"Sena, dia kenapa?!", Suzuna yang baru datang (untuk menyemangati mereka latihan) segera ke tempat kejadian.

"Dia pingsan! Cepat bawa ke UKS!", Mamori berusaha menggotong Sena dibantu yang lain.

"Haaa? Pingsan? Coba kau lihat baik-baik manajer sialan!", kata Hiruma.

"Apaan sih Hiruma! Jelas-jelas dia pingsan!", bela Mamori.

Tiba-tiba terdengar suara dengkuran, yang ternyata dari Sena.

"Astaga, ternyata cuma tidur! Hahaha", Suzuna malah ketawa.

"Cih, bikin kaget saja. Ayo, latihan lagi", kata Jumonji, lalu diikuti dengan Kuroki dan Togano.

"Ahh, kukira Sena kenapa-kenapa", Kurita juga kembali latihan.

"Fugo!", ini sih, Komusubi.

"Sudah, geletakin saja dia dibench! Nanti juga dimakan burung kondor! Kekeke" , Hiruma tertawa. Itu membuat Sena terbangun.

"Se,sena? Kau kurang tidur ya?", tanya Mamori.

"I,iya. Aku mimpi buruk terus, jadi sering bangun larut malam", Senapun berterus terang.

"Mimpi buruk? Tentang apa?",tanya Monta.

"Iya Sena, sebaiknya mimpi buruk diceritakan, biar lega", kata Yukimitsu.

"Aku..nggak mau menceritakannya", kata Sena.

"Omong-omong mimpi buruk, aku belum beri tahu ya? Besok kan liburan musim panas mulai, kita akan trip neraka 5 hari untuk latihan yang lebih serius! Jadi siapkan diri teri-teri sialan!", kata Hiruma tiba-tiba. Hal itu membuat seluruh anggota devil bats tercengang kaget. "Jangan bilang 'tidak bisa' dan 'tidak mau'!, kalian tau kan akibatnya! Kekekeke!", Hiruma mengeluarkan shotgunnya.

"TIDAAAAK!", terdengar erangan anggota devil bats di SMU Deimon.

_____-bf-_____

Sena POV

Hari itu tiba, teman-teman langsung berhamburan. Tempat kita akan latihan selama 5 hari tersebut, tak seburuk yang kubayangkan. Seperti pedesaan, namun hutan lebih banyak, ada lapangan luas didepan penginapan kami menginap, sampingnya adalah rel kereta api yang tak jauh dengan terowongannya dan itu semua terletak dipegunungan dan jauh dari kota. Dan tak jauh dari situ ada tempat latihan militer yang tak terpakai lagi.

"Tak kebayang kalau ini adalah trip neraka!", seru Suzuna.

"Iya ya, seperti study tour saja", kak Mamori ikutan.

"Eh, eh Sena! Ke rel kereta itu yuk, aku mau dengar deruan kereta api", ajak Suzuna sambil menarik jaketku.

"Ah, nggak deh Suzuna, berbahaya. Lagipula kak Hiruma cuma kasih waktu bebas 10 menit", kataku. Dikarenakan rel itu tak jauh dari terowongannya, siapa yang tahu kalau tiba-tiba ada kereta muncul?

"Tenang saja! Kita main di rel yang agak jauh", Suzuna berhasil menyeretku ke tempat berbahaya itu.

"Begini nih Sena, cuma taruh telinga di rel, lalu dengarkan deru-deru kereta api yang akan lewat. Gampang kan! Dari dulu aku ingin melakukan ini lho", Suzuna mengajarkanku sambil mempraktekkannya.

"Ah..nggak deh. Astaga, Hpku ketinggalan di kamar!", kataku melihat kantong yang biasa diisi Hpku kosong."A..aku ambil dulu ya Suzuna".

"Oke, aku tak akan kemana-mana", Suzuna terlihat menikmati hal yang dilakukannya.

"Cuma sebentar kok", aku pun segera pergi.

Baru beberapa langkah aku berjalan, ada angin yang melewati punggungku. Angin yang kencang dan cepat. Ditambah dengan deru-deru yang menusuk telinga. Lalu..diikuti dengan teriakan seorang gadis..teriakan yang singkat. Selanjutnya ada sesuatu seperti menyiprat ke punggungku. Aku ngeri untuk menengok kebelakang, namun aku harus tahu apa yang terjadi. Akupun menengok dengan dugaan paling menakutkan.

"Astaga! SUZUNA!!!", aku tak melihat jasadnya. Hanya darahnya yang ada dimana-mana, termasuk dijaketku itu. Seperti dugaanku, kereta lewat dari terowongan secara tiba-tiba dan biadab.

Aku tak tahu harus apa, meminta pertolongan atau mencari jasadnya dulu. Aku berdiri dengan wajah shock dan pucat. Tanganku bergetar. Akupun lebih memilih meminta tolong dulu.

Aku berlari kepenginapan secepat cahaya. Mancari teman-temanku. Namun, semuanya keburu berpencar kemana-mana. Akupun melihat kak Mamori dijembatan tali disungai yang lebar dan deras penuh bebatuan. Aku segera memanggilnya.

"Kak..kak Mamori!! Tolong aku!", kataku dengan tergopoh-gopoh.

Kak Mamori menengok, ia segera berjalan dijembatan itu. Namun..tali jembatan itu tiba-tiba putus dan membuat kak Mamori jatuh dan terseret arus. Tak ada siapa-siapa disana. Aku bingung harus melakukan apa! Aku terus mengikuti kak Mamori yang masih terseret arus dan meminta pertolongan.

"Se..Sena! Tolong aku!", kak Mamori terus meminta tolong. Aku ingin melompat ke sungai dan menolongnya, namun terlalu banyak batu.

Sampai akhirnya, kak Mamori benturan dengan batu besar. Kepalanya berdarah..ia pingsan..lalu tenggelam ke dalam air..darah mengalir bersama air sungai yang jernih..sungai itu kini dialiri dengan darah segar..aku tak lagi melihat kak Mamori muncul dipermukaan..aku roboh seketika.

Sudah cukup Suzuna, sekarang kak Mamori..apalagi sekarang?!

Kak Hiruma pasti tau harus melakukan apa!

Aku langsung ke penginapan lagi, memastikan kak Hiruma sudah kembali. Diperjalananku, aku mendengar suara tembakan beberapa kali dari penginapan. Tak salah lagi, itu pasti kak Hiruma yang sedang bermain dengan senjatanya !

Begitu sampai, aku melihat kak Hiruma duduk dikursi depan penginapan.

"Kak Hiruma! To..tolong aku! Suzuna dan kak Mamori.. mereka...!!", aku terlalu lelah untuk melanjutkan.

Tak ada respon.

Biasanya, ia pasti menjawab 'ngomong yang benar cebol sialan!!!'

Kalau dilihat baik-baik kak Hiruma duduk dengan wajah ke bawah dan tertutup poninya. Senjatanya mempersulitku melihat wajahnya.

Akupun mendekatinya dan menggoyangkan tubuhnya.

"Ti..tidur..??"

Penasaran, aku menggoyangkan lagi tubuhnya lebih kencang. Hanya mendapat hasil mengerikan, kak Hiruma jatuh dan yang kulihat wajahnya penuh darah dan didada dan perutnya ada bekas tembakan.

Ja..jadi..tembakan tadi bukan dari kak Hiruma..lalu siapa?

Terlalu mengerikan, namun aku menduga kak Hiruma kini tewas. Aku pun segera mencari teman-teman yang lain, dengan harapan mereka selamat.

Ditengah kebimbangan, ditengah ketakutan, ditengah kekhawatiran. Saat aku berjalan menuju hutan tempat teman-teman kebanyakan pergi, tiba-tiba aku mendengar teriakan Juumonji, Kuroki dan Togano dari dalam hutan. Aku menghentikan langkahku. Tak mau melihat yang lebih mengerikan lagi.

Dilanjutkan dengan suara robohnya 3 batang pohon dan jeritan Monta, Taki, dan Yukimitsu. Aku menutup kedua telingaku, tak mau mendengar apa-apa lagi.

Namun, malah melihat cerberus dan butaberus dimangsa 2 ular piton besar yang keluar dari semak-semak. Aku mengeluarkan air mata tetes demi tetes.

Lalu tiba-tiba, kak Kurita keluar dari hutan dengan tergopoh-gopoh. Aku lega dan bersyukur dia tidak apa-apa.

"Se..Sena! Syukurlah kamu selamat! Komusubi tiba-tiba hilang bersama Mushashi dan Ishimaru! Sena semuanya yang di hutan.."

"Aku tahu kak Kurita! Aku tahu! Kau beruntung tak melihatnya! Tapi aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri! Mereka semua..mereka semua....!", Aku yang emosional memotong kata-kata kak Kurita.

"......mereka semua?", kak Kurita terlihat khawatir.

"Terbunuh...", lanjutku. Tepat setelah aku mengatakan itu, DOR! kak Kurita tiba-tiba jatuh didepanku. Di pungungnya ada bekas tembakan tepat mengenai jantungnya(peluru apa yang bisa menembus lemak setebal itu ye?). Lagi-lagi aku miris, tak lagi sanggup melihat darah untuk lain kali.

Siapa yang tega melakukan ini?! Siapa yang menembaki kak Hiruma dan kak Kurita?!

Tiba-tiba saja, ada suara pistol tepat di telinga kananku. Bersiap untuk menembak kepalaku.

Aku cuma pasrah pada keadaan dan mengejamkan mata menunggu detik-detik kematian dan bertemu teman-teman dialam sana..

DOR

End of Sena POV

_____-bf-_____

Dor!dor!dor!dor!dor!

Suara itu membuat Sena seketika terbangun dari alam mimpinya, lagi-lagi keringat dingin membasahi piamanya, air mata juga membuat sembab matanya, wajahnya lagi-lagi pucat.

"I,ini..sudah yang keempat kalinya aku bermimpi ini..", kata Sena penuh cemas,"dan makin lama makin jelas..". Ia mencerna kembali mimpinya itu, mencoba mengingat apa latarnya.

Mukanya langsung horor, ia sadar bahwa mimpinya kali ini jauh lebih mengerikan karena mimpinya menceritakan tentang trip neraka 5 hari yang dibilang Hiruma.(Di mimpi-mimpi yang sebelumnya, cuma menceritakan terbunuhnya mereka secara langsung,).

"CEBOOOOL SIALANN!!!! KAU ITU PUTRI SALJU YA?!", terdengar suara Hiruma dari depan rumah Sena. Sena yang kaget, langsung membuka jendela kamarnya.

"Eh? Kak Hiruma ngapain disitu?", tanya Sena melihat Hiruma berdiri disamping bus yang berisi anggota devil bats lain. Rupanya, suara tembakan sebelumnya itu dari Hiruma yang membangunkan Sena.

"Pakai tanya, jemput anggota untuk trip neraka!!", jawab Hiruma.

"Hah?! Bukannya besok?!"

" Kekeke, lihat jam cebol sialan! 'sekarang' adalah 'besok'!"

Sena melihat jam, pukul 1 malam.

"Cepat kemas-kemas lalu berangkat cebol sialan!!!"

"Eh, ta,tapi", Sena kebingungan.

"60 detik dari sekarang!", Hiruma menyalakan stopwatch.

"HIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII!!!!!!!!!!!!!!",Sena buru-buru membongkar lemarinya dan menyiapkan yang bisa ia dapat dalam waktu sesingkat itu. Lalu hanya dengan memakai piama dan jaket ia keluar dari rumah setelah minta izin dari orang tuanya secara buru-buru tentunya.

"Sisa 2 detik? Harusnya kau lebih cepat lagi cebol sialan!!", Hiruma menembaki Sena.

"HIIIIII!!!!!"

"Ayo cepat naik!"

"Anu, kak Hiruma..?"

"Apa?!"

"Apakah...tempat latihan kita ada dipegunungan dekat markas militer yang tak terpakai lagi?", tanya Sena, teringat dengan mimpinya.

"Jangan bilang-bilang yang lain, cebol sialan!", kata Hiruma lalu naik bus.

Ber..berarti..itu benar?!, batin Sena. Keringat dingin mengucur lagi. Ia naik ke bus dengan langkah kaki gontai, belum siap menghadapinya jika memang benar.

Bus itupun berangkat menuju tempat yang benar-benar NERAKA.

To-Be-Continued

_____-bf-_____

Fami-chan: *digebukin seluruh anggota devil bats*

Monta: Apaan maksudnya kita mati semua hah?!

Fami-chan: Namanya juga mimpi! Kan mana kita tahu bener apa ga!!

Juumonji: Tapi bikin kita naik darah tau!

Mushashi: Aku, Komusubi sama Ishimaru hilang kenapa?

Fami-chan: Ditelan lumpur hisap idup-idup..#

Fami-chan: *ditendang Mushashi sampe ke kutub selatan*

Yah, ni fic emang gaje abis. Aku ga berani lanjutin, kesereman sendiri..Hiii

Btw, mohon maklum aku lagi belajar cara bikin fic horor..Dan ini adalah hasilnya..(ni horor ga sih?)

Review..

Saya akan sangat terbantu dengan review-review yang para author berikan..

Dimohon..