Just For You
- ooOOoo-
Kim Seok Jin x Kim Tae Hyung
- ooOOoo-
Jeon Jung Kook
Jung Hoseok
Park Jimin
Kim Namjoon
- ooOOoo -
Angst, Hurt/Comfort, YAOI
- ooOOoo -
2nd BTS Fanfic, Fanfic is MINE, DO NOT COPY
- ooOOoo-
Happy Reading
ooOOoo
All Author Pov
Taehyung menghela nafas untuk yang kesekian kalinya. Ia melirik jam tangan berwarna putih yang melingkar ditangan kirinya. Sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi.
Namja manis itu menatap kearah pintu kantin kampusnya. Berharap seseorang yang sedari tadi sudah ditunggu akan datang. Tak lama, senyum manis berkembang diwajah manisnya. Ia mengangkat tangan kanannya untuk memanggil orang itu –seorang namja- . Tapi sebelum ia melambaikan tangannya, senyumnya luntur dan perlahan ia menurunkan tangannya.
Senyum manis itu kini berganti senyum miris. Ia hanya bisa menatap sendu namja itu dari tempatnya duduk saat ini. Bagaimana tidak? Namja yang telah menjadi tunangannya selama dua tahun ini sekarang sedang tertawa bersama dengan orang lain, salah satu hoobae mereka.
Sret.
" Ayo tebak. Siapa aku? " pertanyaan itu terlontar setelah sepasang telapak tangan menutupi kedua matanya.
" Hoseok hyung. " jawab Taehyung dengan suaranya yang lirih.
Hoseok –sang pelaku penutup kedua matanya- tersenyum tipis. Ia menatap sejenak dua orang namja yang sedang berjalan mendekati salah satu meja makan dikantin itu.
Taehyung mem'poutkan bibirnya lucu saat Hoseok tak kunjung melepaskan tangannya itu. Akhirnya dengan kesal ia menepuk tangan Hoseok yang masih menutupi kedua matanya.
" Tanganmu hyung! " katanya.
Hoseok terkekeh pelan dan segera menarik kembali kedua tangannya. Ia mengambil tempat tepat disamping Taehyung. Menaruh ranselnya diatas meja dan mengambil sesuatu dari dalam sana. Taehyung hanya memperhatikan apa yang dilakukan oleh sunbae yang satunya itu.
Hoseok mengeluarkan sebuah kotak berwarna putih dengan pita biru yang melilit indah pada kotak itu. Ia menyerahkan kotak tersebut pada Taehyung sambil tersenyum.
" Apa ini hyung? " tanya Taehyung bingung.
Namja dengan hobi dance'nya itu meraih kedua tangan Taehyung dan meletakkan kotak itu pada kedua telapak tangannya. Kedua matanya beralih menatap Taehyung dengan lembut, masih dengan senyumnya.
" Hadiah untukmu. " jawab Hoseok.
Taehyung mengernyit. " Hyung, hari ini bukan hari ulang tahunku. Kau lupa? "
Hoseok menggeleng menjawab pertanyaan dari namja manis itu.
" Mana mungkin aku lupa ulang tahunmu. Hadiah itu hanya sebagai ucapan terima kasihku saja. Karena kemarin kau sudah datang dan menyemangatiku saat perlombaan dance. " jelas Hoseok.
" Ah begitu. " gumam Taehyung lalu menatap hadiah tersebut yang kini sudah berada ditangannya.
Taehyung kembali melihat Hoseok yang kini sedang membuka bukunya. " Hm.. tapi hyung, sebenarnya kau tak perlu repot-repot seperti ini. Lagipula, hyung memenangkan perlombaan itu kan memang karena bakat yang hyung punya. Bukan karena aku. "
Namja itu tersenyum dan mengacak rambut Taehyung gemas.
" Tidak. Kau juga ikut ambil bagian dalam kemenanganku kemarin. Dan aku tidak merasa repot. Jadi, terima saja hadiah itu. Arratchi? "
Taehyung meletakkan hadiah miliknya itu diatas meja dan merapikan kembali rambutnya yang tadi diacak oleh Hoseok.
" Kau merusak rambutku hyung. " gerutunya sebal. Sementara Hoseok hanya tertawa mendengarnya.
Mereka terus saja asyik bercengkrama sambil sesekali tertawa, tanpa melihat tatapan tajam dari seorang namja yang terus saja menatap kearah mereka seraya mengepalkan kedua tangannya erat.
ooOOoo
Kedua kakinya melangkah menyusuri jalan dikota Seoul tersebut. Kedua tangannya ia masukkan kedalam saku mantelnya. Setidaknya hanya itu yang bisa ia lakukan untuk menjaga kehangatan tubuhnya, mengingat cuaca sangat dingin dengan salju yang turun dari langit.
Sesekali ia menghembuskan nafas pelan. Membuat uap putih keluar dari dalam mulutnya. Kedua matanya sesekali melirik sepasang kekasih yang berjalan melewatinya. Ada yang bergandengan tangan dan sesekali tertawa bersama, ada juga sang namja yang merangkul yeojanya agar tidak merasa kedinginan, ataupun bersama-sama meminum cokelat panas yang dibeli disalah satu cafe terdekat.
Taehyung ingin itu semua. Ingin sekali. Sangat menginginkan seorang Kim Seok Jin –tunangannya- melakukan itu semua untuknya. Menggenggam tangannya dengan tangan hangat dari Seok Jin, memeluknya saat dia merasa kedinginan seperti ini, tertawa bersama, meminum cokelat panas bersama, atau apapun itu yang dilakukan sepasang kekasih pada umumnya.
Tapi sepertinya itu semua hanya keinginan yang harus Taehyung kubur sedalam mungkin. Mereka bertunangan juga karena perjodohan bisnis. Tidak ada yang namanya cinta. Ah! Ada. Tapi itu hanya Taehyung yang merasakannya. Mencintai seorang Kim Seok Jin yang bahkan sikapnya sangat dingin padanya, dan juga sudah memilikki orang yang.. dia sukai.
Selama satu tahun, mereka terus menjalani kehidupan seperti itu. Seok Jin yang dingin dan tak peduli pada namja manis itu, juga Taehyung yang selalu memperhatikan Seok Jin bahkan memberikan seluruh cintanya pada namja tampan itu. Apapun akan dilakukan oleh Taehyung, asalkan Seok Jin dapat bahagia. Meskipun itu membuat hatinya terasa sakit.
ooOOoo
" Na wasseo.. " Taehyung memberi salam setelah memasukki apartemennya. Atau mungkin lebih tepatnya apartemennya dengan Seok Jin.
Ya, mereka sudah tinggal bersama sejak satu hari setelah melangsungkan pertunangan. Itu semua karena keinginan kedua orang tua mereka. Karena bisa dibilang, selain mereka bertunangan karena perjodohan bisnis, kedua orang tua mereka adalah sahabat sejak SMA.
" Darimana saja kau? " pertanyaan yang terlontar dengan suara dingin itu menghentikan langkahnya untuk menuju kamar.
Ia membalikkan tubuhnya dan mendapati Seok Jin sedang berdiri didepannya, dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celana jeans'nya. Namja tampan itu melirik kearah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore, dan kembali menatap Taehyung yang sedang menunduk.
" Sudah jam lima sore dan kau baru pulang? Bagus sekali Kim Taehyung. Dan katakan, darimana saja kau? " Seok Jin bertanya dengan intonasi yang sama.
" A-aku.. tadi dari toko buku hyung. " jawab Taehyung pelan sambil meremas bagian bawah mantelnya.
" Toko buku? Tumben sekali kau kesana. Sendirian? " tanya Seok Jin –lagi- .
Taehyung menggigit bibir bawahnya. Apa ia harus menjawab dengan jujur?
" Kim Taehyung. " panggil Seok Jin.
Taehyung menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Seok Jin. Seok Jin berdecih pelan.
" Kau berbohong. Jawab yang jujur kalau tidak mau membuatku marah. "
Kedua bola mata Taehyung bergerak dengan gelisah. " Hm.. d-dengan Hoseok h-hyung. " jawabnya ragu.
Seok Jin menyilangkan kedua tangannya di dada.
" Hoseok? Dengannya lagi? Kalian berkencan? Cih! Bagus sekali kau. " tuduhnya.
Taehyung dengan cepat menggelengkan kepalanya dan menatap Seok Jin.
" Aniya hyung. A-aku hanya menemani Hoseok hyung untuk mencari buku. Mana mungkin aku.. berani kencan dengan.. namja lain. " ucap Taehyung dengan nada pelan diakhir kalimat.
" Kencan pun tak apa. " Seok Jin membungkukkan sedikit tubuhnya. Wajahnya mendekati wajah Taehyung. Membuat namja manis itu memundurkan sedikit tubuhnya.
" Karena dengan begitu aku akan mudah untuk membatalkan tali pertunangan kita dan memilikki Jung Kook. " lanjutnya. Namja dengan tatapan tajamnya itupun melangkah memasukki kamarnya. Meninggalkan Taehyung yang masih berdiri mematung disana.
ooOOoo
Taehyung terbangun dari tidurnya. Ia melihat jam weker kecil yang berada diatas meja disamping tempat tidurnya. Menghela nafas pelan saat mendapati jam itu sudah menunjukkan pukul enam pagi.
Ia mulai mendudukkan tubuhnya diatas kasur dan merenggangkan kedua tangannya. Setelahnya, beranjak dari sana dan merapikan sebentar kasurnya. Lalu berjalan menuju jendela, dan membuka jendela itu agar udara pagi yang segar masuk ke dalam kamarnya.
Tersenyum kecil saat melihat sepasang kekasih sedang lari pagi bersama melewati rumahnya. Ia jadi berpikir. Kapan Seok Jin akan mengajaknya lari pagi bersama?
Ponselnya yang diletakkan disamping bantalnya berbunyi. Dengan cepat Taehyung mendekati kasurnya kembali dan mengambil ponsel touch screen miliknya itu.
^Hoseok Hyung^ - Calling...
Taehyung tersenyum saat mendapati nama itu yang tertera dilayar ponselnya. Segera ia menerima panggilan itu dan mendekatka ponselnya ke telinga.
' Selamat Pagi TaeTae.. ' Hoseok menyapa diseberang sana.
Taehyung terkekeh geli mendengar panggilan itu.
" Ne hyung. Selamat pagi. " balasnya. Ia mendudukkan dirinya ditepi kasur.
' Hm.. apa hari ini kau ada acara Tae? '
" Hm.. " Taehyung berpikir sebentar lalu menggeleng. " Eopso hyung. Wae? "
' Mau pergi jalan-jalan? Kebetulan hyung punya dua tiket masuk gratis ke Lotte World. Kau mau? '
Seketika itu juga kedua mata Taehyung berbinar. Dengan semangat ia mengangguk. Hari Sabtu ini dia tidak akan merasa bosan.
" Ne hyung. Aku mau. Sangat mau. " jawabnya. Dapat ia dengar Hoseok tertawa pelan.
' Geureom. Kalau begitu, hyung akan menunggumu didepan pintu masuk jam sepuluh nanti. Ah! Atau kau mau hyung jemput? '
" Ani hyung. Tidak usah. Kita bertemu disana saja. Kalau begitu aku ingin bersiap-siap dulu hyung. Sampai jumpa disana. Annyeong. "
' Ne, annyeong. '
Dan percakapanpun berakhir. Taehyung langsung berdiri dari tempatnya untuk segera bersiap-siap. Pasti hari ini akan terasa menyenangkan.
ooOOoo
Seok Jin melangkah menuju dapur dan menuangkan kopi ke dalam cangkir kecil miliknya. Ia sedikit melirik Taehyung yang keluar dari kamarnya dengan mengenakan pakaian rapi.
" Mau kemana kau? " namja tampan itu membalikkan tubuhnya. Memperhatikan Taehyung dari atas sampai bawah.
" Hm.. hanya pergi sebentar hyung. Dan mungkin.. aku akan pulang telat hari ini. Kalau begitu- "
" Pergi dengan siapa? Dengan Hoseok? " Seok Jin bertanya, memotong perkataan Taehyung.
Taehyung terdiam. Bagaimana Seok Jin bisa tahu?
Seok Jin menyeringai kecil melihat keterdiaman Taehyung. Ia menghabiskan secangkir kopi miliknya. Dan meletakkan mug itu lalu berjalan melewati Taehyung.
" Nikmatilah kencan kalian. Dan selamat bersenang-senang. " ucapnya sebelum memasukki kamar.
Taehyung hanya menghela nafas sambil memejamkan kedua matanya. Sakit sekali dituduh seperti itu. Kemudian ia memilih pergi.
ooOOoo
" Haengbokheseo? " Hoseok bertanya seraya menyerahkan satu cup capuccino hangat pada Taehyung.
Taehyung mengangguk semangat dan mengambil minuman itu.
" Ne hyung. Neomu haengbokheseo. " ucapnya senang.
Hoseok tersenyum melihatnya. Ia duduk disamping Taehyung. Dalam hati ia merasa sangat bersyukur dapat melihat Taehyung yang tertawa lepas saat mereka sedang mencoba beberapa wahana tadi. Semenjak bertunangan dengan Seok Jin, Taehyung jadi jarang tertawa dengan lepas. Yang ia temukan hanya senyum paksaan atau wajah murung dan sedih.
" Hyung juga senang jika kau merasa senang. " ucapnya. Ia mulai meminum mocachino miliknya.
" Gomawo hyung. "
Hoseok menoleh kearah namja manis itu. Ia melihat Taehyung yang sedang tersenyum padanya.
" Jeongmal gomawo. " katanya.
Hoseok membalas senyum manis itu dan mengangguk. " Cheonma. "
" Ah ya Tae! "
" Ne? " Taehyung menyahut setelah meminum capuccino miliknya.
" Beberapa hari lagi kau berulang tahun. Hm.. apa harapanmu dihari ulang tahunmu nanti, eoh? " Hoseok bertanya penasaran.
Taehyung terdiam. Ia berpikir sejenak. Namun tak lama setelahnya ia tersenyum dan menatap langit yang tampak cerah saat itu.
"Hm.. Aku hanya ingin, sekali saja dia menganggapku dan mencintaiku. Lalu, aku juga berdoa agar Seok Jin hyung mendapatkan yang terbaik dihidupnya. Meskipun yang terbaik itu bukanlah aku. " jawabnya.
Hoseok menatapnya dengan sendu. Cinta Taehyung pada Seok Jin sangat besar sekali. Sampai dihari ulang tahunnya nanti saja, dia berdoa untuk tunangannya itu. Andai Seok Jin juga mempunyai perasaan yang sama pada namja manis itu. Pasti Taehyung akan merasa bahagia.
" Aish! Kenapa malah jadi seperti ini? Hyung, hari ini aku kan ingin bersenang-senang. Jadi, ayo kita bermain lagi. " Taehyung kembali berucap dengan senang.
Namja yang satu tahun lebih muda itu tak lama juga ikut tersenyum dan mengangguk. Ia mengacak rambut Taehyung dengan gemas.
" Aih hyung! Kau senang sekali mengacak rambutku! " sungutnya kesal sambil merapikan kembali rambutnya.
Hoseok tertawa kecil melihatnya. Lucu sekali Taehyung jika sudah seperti itu.
" Geurae! Kajja! Kita bermain sampai puas hari ini. " seru Hoseok.
Dari kejauhan, tampak seorang namja tengah memandang tajam pada Taehyung dan Hoseok. Ia mengepalkan kedua tangannya menahan amarah.
" Hyungie, waeyo? " namja mungil yang berdiri tepat disampingnya menatap bingung pada namja tampan itu.
" Hyungie.. " panggilnya lagi dengan sedikit menggoyangkan lengan namja yang berdiri disampingnya.
Namja itu tersadar dari lamunannya. Ia beralih menatap namja mungil disampingnya yang sedang menatapnya bingung. Tak lama ia tersenyum.
" Aniya, gwaenchana. Cha! Kita bermain lagi Jung Kook-ah. "
Namja mungil yang dipanggil Jung Kook itu mengangguk senang. " Ne Jin hyung. " ucapnya dan mulai melangkah bersama dengan Seok Jin –namja yang sedari tadi memperhatikan Taehyung dan Hoseok- .
ooOOoo
To Be Continued
RnR Juseyo :)
See You
