Pairing : Kihyun

Warning : No Bash!

Happy Reading!

.

.

.

Mahasiswa di Universitas mahal tidak selalu identik dengan kemewahan. Orang tua yang kaya juga tidak menjamin anaknya mendapat fasilitas lengkap. Contohnya seperti saat ini. Seorang pemuda manis hanya mampu menggigit jari. Melihat mahasiswa lain pulang dengan mobil mewahnya, ia hanya bisa menghela nafas pasrah.

"Kyu, sampai kapan kau akan jongkok seperti orang idiot, hah?" Kalimat itu di ucapkan cukup keras. Namun tidak mengubah keadaan. Pemuda manis itu masih belum mau bergerak. "Ya sudah kalau kau mau di situ saja. Aku mau pulang."

"Hongki-ya, kau tega sekali." Hongki membalikkan badannya. Memandang jengah ke arah Kyuhyun yang tidak mau berdiri.

"Kau ingat usia, Kyu. Kita bukan siswa lagi."

"Ini salahmu. Kenapa kau tidak membawa mobil?" Manja dan keras kepala. Itu lah yang ada di fikiran Hongki saat ini.

"Bukankah sudah ku katakan, aku tidak boleh membawa mobil karena kemarin aku menabrak orang. Sudah lah jangan banyak protes. Kau tidak akan mati karena berjalan kaki hari ini saja."

'Hari ini saja,' itu lah kalimat yang sudah dua hari ini Hongki ucapkan.

Walau merasa berat, tapi Kyuhyun tetap beranjak. Ia mengikuti langkah Hongki dengan malas.

"Eomma, kau tega sekali membiarkanku berjalan. Anakmu yang tampan ini kepanasan," keluhan Kyuhyun yang pelan itu tetap di dengar Hongki.

"Kau itu selain nakal juga manja." Kyuhyun tidak menanggapi komentar Hongki.

"Eomma lebih menyayangi guci mahalnya dari pada aku." Hongki hanya menggelangkan kepalanya. Ia tahu Kyuhyun di hukum tidak boleh mambawa mobil karena memecahkan guci kesayangan eommanya. Selain mobil, sahabatnya itu juga tidak mendapat uang saku. Dan yang membuat sahabatnya hampir gila, semua gadget di sita oleh eommanya. Padahal jarak dari kampus ke rumah Kyuhyun hanya dua puluh menit.

"Diamlah Kyu! Hari ini sangat panas. Jangan tambah dengan keluhan tidak berguna itu." Kyuhyun memanyunkan bibirnya. Hongki sama sepertinya, tidak bisa berkata-kata manis.

Kyuhyun dan Hongki menghentikan langkahnya di persimpangan jalan. Arah rumah Kyuhyun dan Hongki berbeda. Jadi mereka harus berpisah. "Kyu, kau hati-hatilah. Besok jangan sampai telat."

"Kau tidak mau meminjamkanku uang, Eoh?" lagi-lagi Hongki menghela nafas panjang. Menghadapi kelakuan nakal sahabatnya membuatnya merasa tua sebelum waktunya.

"Kau lupa, uang sakuku sudah kau pergunakan untuk bermain game?" Kyuhyun tertawa garing. Ia tidak mungkin lupa. "Dan kau juga harus ingat, aku juga sama sepertimu. Semua fasilitasku di cabut appa karena aku ketahuan balapan liar."

"Kau seperti membeberkan kenakalanmu saja. Tanpa kau ingatkan aku juga tahu. Tapi siapa tahu saja kau berbaik hati memberiku uang untuk naik taksi."

"Dalam mimpimu. Kalau aku bisa naik taksi, sudah ku pergunakan dari kemarin." Kyuhyun hanya terkikik geli. Entah meraka sahabat sejati, atau terlalu nakal hingga sering seperti ini.

"Ya sudahlah. Kau pulanglah! Sampai bertemu besok." Hongki berjalan sembari mengangkat tangannya. "Jangan merindukanku Hongki-ya?"

"Tidak akan." Jawaban yang cukup sarkatis.

Kyuhyun melanjutkan perjalanannya. Kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celananya. Mengingat kekejaman eommanya, membuat perasaan Kyuhyun kembali memburuk. "Eomma, menyebalkan."

Duk…

Kyuhyun berjalan sembari menendang barang yang ia lewati. Entah itu batu kecil atau kayu.

"Appa dan eomma sama saja. Mereka tega membiarkan anak tampan satu-satunya tersiksa." Karena kesal, Kyuhyun menendang kaleng bekas dengan sangat keras.

Prak…

"Aaawww…" mendengar suara kesakitan, Kyuhyun menghentikan langkahnya. Ia menatap lurus ke depan. Matanya membola saat kaleng yang ia tendang mengenai salah satu preman. Kakinya mundur saat beberapa preman berjalan ke arahnya.

"Mati aku," batin Kyuhyun. Karena takut di hajar preman-preman berbadan kekar itu, Kyuhyun berbalik arah. Dengan cepat, ia mengambil langkah seribu.

"Hei tunggu. Jangan lari bocah sialan."

Kyuhyun semakin berlari kencang saat preman-preman itu berteriak. Ia benar-benar takut saat ini. Ia sama sekali tidak bisa bela diri. Jika berhadapan dengan mereka, bisa di pastikan Kyuhyun hanya tinggal nama. Tidak ada namja tampan di Korea, menurutnya.

Nafas Kyuhyun tersengal-sengal. Sering menghabiskan waktu dengan game mambuatnya kesulitan berlari. Ia melangkahkan kakinya kembali ke kampus. Berharap preman itu tidak mengikutinya sampai ke dalam. Namun keberuntungan tidak berpihak padanya. Preman yang memang tidak terlihat seperti preman itu mengejarnya sampai ke dalam.

Kyuhyun berbelok setiap koridor. Ia melemparkan tasnya dengan asal. Setelah memastikan para preman masih jauh di belakangnya. Ia membuka sweater yang ia kenakan. Lagi-lagi ia melemparkan dengan asal.

Nafas Kyuhyun sudah hampir habis. Tapi preman itu belum juga berhenti mengejarnya. Sebuah ide gila terlintas di otak geniusnya. Melihat topi tergelatak di salah satu bangku, ia langsung mengambilnya.

Bruk…

Kyuhyun mengentikan langkah seorang mahasiswa. Ia merapatkan tubuh mahasiswa itu ke dinding. "Sunbae, maafkan aku. Untuk yang akan ku lakukan maafkan aku." Mahasiswa itu hanya mengernyit heran. Setelah melihat preman itu semakin mendekat, Kyuhyun memakai topi yang ia pegang.

Cuupp….

Entah karena terlalu nakal, atau karena otaknya tidak berfungsi, Kyuhyun mencium mahasiswa yang tidak di kenalinya itu. Ia memejamkan mata. Seolah sedang menikmati ciuman mereka. Bibir mereka tetap menempel sampai preman-preman itu tidak terlihat lagi.

Setelah tautan itu terlepas. Kyuhyun mengatur nafasnya yang masih tersengal-sengal. "Sunbae, sekali lagi maafkan aku." Kyuhyun langsung berlari begitu saja tanpa melihat ekspresi korban. Melemparkan topi yang ia dapat, dan mencari barang miliknya yang ia lemparkan.

Kyuhyun bisa bernafas lega saat preman-preman itu tidak di lihatnya lagi. "Kemana satpam di sini? Kenapa kampus seperti kuburan?" Kyuhyun merutuki satpam yang sama sekali tidak terlihat. Padahal tadi ia berharap bisa meminta pertolongan.

Kyuhyun berjalan sambil memegangi bibirnya. Ia menghela nafas panjang. "Haah…ciuman pertamaku." Kyuhyun menunduk lesu karena ciuman pertamanya hilang dengan seseorang yang tidak ia kenali. "Tapi aku tidak yakin itu ciuman pertama. Appa dan eomma terlalu sering menciumku. Bahkan di bibir. Ck, hidupku benar-benar menyedihkan."

.

Aila Nesya

.

Tidak ada semangat di dalam diri Kyuhyun. Sesampainya di rumah, ia hanya berjalan dengan lesu.

"Yuhuuuu, anak eomma pulaaaaang." Kyuhyun mendengus sebal mendengar suara eommanya. Seolah tidak mendengar, ia mengabaikan begitu saja.

"Oi…oi...oi… ada apa dengan wajah anak eomma yang manis ini, eoh?" Heechul, dengan kipas lipat di tangannya mendekati Kyuhyun yang menghentikan langkahnya di tangga.

"Eomma, sudah Kyu katakan, Kyu itu tampan."

Tidak…tidak…tidak…anak eomma itu manis dan cantik seperti eomma. Terkecuali Kyu menuruni wajah China oleng itu." Hanggeng, yang merasa dirinya di sebut sedemikian buruknya hanya mengelus dada. Kelakuan ajaib anak dan istrinya tidak jauh berbeda.

"Terserah Eomma saja." Kyuhyun kembali melangkahkan kakiknya dengan malas. Namun ia harus berhenti ketika Heechul memegang lengannya. "Ada apa lagi Eomma?"

"Mana kecupan untuk eommamu ini, eoh?"

"Kyu tidak mau!."

"Kyu ingin gadget itu musnah semua?" tanya Heechul penuh ancaman.

"Terserah eomma saja." Mendengar Kyuhyun yang tidak memperdulikan kekasih dan selingkuhannya, membuat Hanggeng dan Heechul mengerutkan dahinya. Walau Heechul terkenal galak, namun Kyuhyun tetaplah anak satu-satunya. Ia khawatir dengan respon Kyuhyun yang sangat langka itu.

"Apa Kyu tidak mau kunci mobil ini?" Heechul mengayunkan kunci mobil milik Kyuhyun.

"Tidak butuh. Walau semua itu kembali, kesucian bibir Kyu tidak akan kembali." Berlebihan. Tapi itu lah yang Kyuhyun ucapkan. Tepat di depan Heechul. Bahkan di dengar jelas oleh Hanggeng.

"M-mwo? kesucian bibir? Maksudmu apa, Kyu?" Heechul mulai berteriak heboh.

"Eng… bibir Kyu sudah tidak suci karena Eomma. Karena Eomma menyuruh Kyu berjalan kaki, bibir Kyu tidak suci lagi."

"Ommo…Hanie bagaimana ini?" melihat wajah Kyuhyun yang murung, di tambah anaknya seperti gadis di perkosa membuat Heechul heboh sendiri. "Hanie, cepat ambil semua gadget Kyunie. Aku tidak mau anakku mengalami pelecehan lagi."

"Mulai besok Kyu tidak boleh berjalan lagi." Heechul langsung menyerahkan kunci mobil ke tangan Kyuhyun.

"Kyu tidak mau. Nanti eomma akan mengambilnya lagi."

"Tidak akan sayang. Ini demi kebaikan, Kyu."

"Percuma saja kalau eomma tidak memberi Kyu uang."

"Eomma akan mengembalikan credit card milik Kyu." Walau sudah mendengar janji Heechul, namun Kyuhyun masih enggan menerima kunci mobilnya. Karena Heechul sudah sangat merasa khawatir, Heechul langsung memaksa Kyuhyun menerima kunci dari tangannya.

"Bersihkan badan Kyu. Setelah itu kita makan malam."

"Eng…," jawab Kyu tidak semangat.

Setelah membalikkan tubuhnya, Kyuhyun mengeluarkan smirknya. Ia menatap puas kunci mobil di tangannya. "Ternyata tidak buruk juga memiliki eomma yang terlalu overprotektif. Walau masih di perlakukan seperti bayi," batin Kyuhyun.

Maid yang mendengar percakapan Heechul dan Kyuhyun hanya menggelang heran. "Ternyata evil senior kalah," batin salah satu maid.

Di kediaman Hanggeng, bukan rahasia kalau Kyuhyun begitu di manja. Bahkan di usianya yang bukan kanak-kanak, ia masih sering di perlakukan seperti bayi. Karena itu para maid dan buttler tidak heran dengan tingkah manja dan nakal Kyuhyun. Para buttler yang menjadi korban kenakalan Kyuhyun hanya bisa mengelus dada.

.

Aila Nesya

.

"Ini Universitas kan? kenapa seperti pasar saja?" Hongki, yang sedang membaca buku langsung menoleh. Ia menatap tak percaya ke arah Kyuhyun.

"Kau tidak tahu siapa dia, Kyu?"

"Memangnya siapa? Apa aku perlu mengenalinya?" Kyuhyun bertanya balik. Melihat mahasiswi yang meneriaki seorang pemuda yang lewat saja sudah membuatnya risih. Ia sama sekali tidak berniat mengenali pemuda yang di teriaki gadis-gadis itu. "Ck, bahkan namja juga ikut berteriak heboh."

"Ya ampun. Kemana saja kau, Kyu? Dia itu Kim Kibum. Mahasiswa kedokteran yang sangat populer." Kyuhyun kembali memperhatikan pemuda yang di ikuti gadis-gadis itu. "Biasa saja. Tidak tampan."

"Sepertinya otakmu bermasalah. Kau harus benar-benar banyak membaca berita, Kyu. Kim Kibum itu selain kaya juga terkenal pintar. Bahkan selain mahasiswa kedokteran, dia juga pangusaha muda yang sangat sukses." Hongki menjelaskan perihal Kibum begitu antusias. Bahkan saat ini ia tidak ubahnya dengan fangirl yang menceritakan idolanya.

"Sehebat itu?" tanya Kyuhyun.

"Bahkan lebih dari itu," jawab Hongki. Mendengar jawaban yang begitu mantap, Kyuhyun langsung menoleh ke arah Hongki.

"Kau seperti tahu banyak hal tentang Kim Kibum itu." Hongki menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Senyum aneh Hongki membuat mata Kyuhyun menyipit.

"Sepupuku sangat menyukai Kim Kibum itu. Jadi aku tahu tentang Kibum dari dia. Setiap hari dia akan menemuiku menceritakan tentang Kibum."

"Bukankah sepupumu berbeda Universitas dengan kita?"

"Seperti yang aku katakan tadi, Kim Kibum itu sangat terkenal." Membicarakan tentang Kibum, membuat Hongki lupa pada bukunya. "Yak kenapa kau sesantai itu?" Hongki memandang Kyuhyun dengan sebal. Siapa pun yang akan mendengar cerita Kibum akan antusias. Namun sahabatnya itu malah tidak menunjukan respon yang berarti.

"Lalu menurutmu aku harus bagaimana? Aku harus menyukainya juga?" tanya Kyuhyun malas.

"Memangnya kau tidak tertarik dengannya?" Hongki benar-benar tidak mengerti jalan fikiran Kyuhyun. Ia sangat tahu Kyuhyun itu tidak normal. Ia fikir Kyuhyun akan seperti yang lain jika tahu tentang Kibum.

"Kau sendiri yang bilang kalau Kim Kibum itu sangat popular. Kau fikir aku mau pacaran dengan namja seperti itu? Yang ada aku hanya sakit hati. Namja seperti itu biasanya playboy."

"Ya, ya, ya, terserah kau saja lah."

.

Aila Nesya

.

Kyuhyun duduk di perpustakaan dengan malas. Ia berencana mengerjakan tugas. Namun melihat tumpukan buku membuat semangatnya manguar. "Huuhh, aku malas mengerjakan tugas." Kyuhyun merebahkan kepalanya di meja. Perpustaan terlihat sepi. Hanya sedikit mahasiswa yang mau mengunjungi tempat yang sering di anggap keramat itu.

Kyuhyun mengangkat kepalanya saat ada suara sepatu yang mendekat. Ia tidak mengenali seorang pemuda yang saat ini berdiri di hadapannya. Namun satu kata untuk pemuda itu, 'Tampan.'

"Kau sibuk?" Kyuhyun hanya menggelang. Mencoba mengingat siapa pemuda di hadapannya. "Kau tidak mengingatku?" lagi-lagi Kyuhyun menggelang. Karena ia telah berusaha berfikir keras. Tapi tetap tidak mengenali pemuda itu.

"Aku Kim Kibum." Kyuhyun tidak bodoh untuk melupakan siapa Kim Kibum. Namun ia baru melihat wajahnya dengan jelas saat ini. Jadi wajar saja kalau Kyuhyun tidak mengenalinya.

Mengingat sepopuler apa Kim Kibum membuat Kyuhyun kembali berfikir keras. "Ada apa dia menemuiku?" batin Kyuhyun.

"Aku bukan salah satu penggemarmu," ucap Kyuhyun dengan asal.

"Aku tahu itu." Kibum masih mempertahankan posisinya. Berdiri dengan memasukkan ke dua tangannya ke dalam saku celananya. Jarak yang cukup dekat dengan Kyuhyun, membuat Kyuhyun bisa melihat dengan jelas rupa seorang mahasiswa sekaligus pengusaha muda yang sangat sukses. Kata sempurna tidak cukup untuk menggambarkan bagaimana seorang Kim Kibum.

"Lalu?" tanya Kyuhyun malas. Ia bukan bermaksud tidak menghormati Kibum. hanya saja ia sangat merasa lelah. Di besarkan dalam keluarga terpandang, membuatnya tahu sopan santun. Walau kata nakal masih melekat dalam dirinya.

"Aku mau kau tanggung jawab?" jawab Kibum santai.

"M-wmo? Tanggung jawab?"

"Sunbae, maafkan aku. Untuk yang akan ku lakukan. maafkan aku."

Seketika mata Kyuhyun membola. Ia baru ingat, pemuda di hadapanya adalah pemuda yang ia cium dengan paksa. Seketika wajah Kyuhyun memucat.

"Su-sunbae, maafkan aku. Aku tidak berniat melecehkanmu. Sungguh. Aku tahu kau orang yang normal. Sekali lagi maafkan aku." Kibum masih setia dengan sikap santainya. Namun sikap diam Kibum saat ini membuat Kyuhyun semakin takut.

"Waktu itu aku terpaksa. Maafkan aku."

"Aku tidak mau tahu. Kau harus tanggung jawab!"

"Ta-tapi…tapi berapa yang harus ku bayar?" tanya Kyuhyun takut-takut. Membayangkan credit cardnya membuat Kyuhyun meringis.

"Bukan uang." Kibum mencondongkan tubuhnya ke arah Kyuhyun. Tepatnya ke telinga Kyuhyun. Ia membisikkan sesuatu yang membuat tubuh Kyuhyun menegang seketika.

"MWO?"

.

.

TBC

.

.

Aha… Nay balik bawa ff Kihyun. Yang minta ff Kihyun chaptered unjuk jari.

Kalian boleh panggil Nay atau Aila. Itu sama aja. Hehehe

Yang minta sequel, sequel dan sequel tunggu ya.

Nay tunggu review kalian semua.

Terima Kibum^^