Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto

Author : Hani Yuya

Judul : Yume no mirai

Rate : M for lime & lemon

Pairing : Sasusaku, Gaasaku.

Gendere : Au,Ooc,Romance,Drama

Nb :Cerita ini mengandung unsur lemon, peringatan untuk anak dibawah umur. Re-publish- Re-edit. DLDR

.
Sakura mahasiswi Kedokteran semester 4 di universitas Suna, kelebihannya adalah otaknya yang encer dalam menghapal dan mendapat nilai sempurna di setiap mata pelajaran. Namanya sangat tenar di kalangan para dosen, banyak dosen yang kagum akan kepintarannya.

Meski dia siswa no 1 di kampus, tapi itu semua tidak membuat gadis musim semi ini senang. Karna hal yang paling diinginkan adalah menjadi gadis yang cantik dan sexi. Sejak kecil Sakura mempunyai tubuh yang gemuk dan membuatnya tidak percaya diri dan sedikit minder. Dia semakin frustasi di usianya yang ke 21 tubuhnya semakin bertambah gemuk.

Dia hanya bisa mengkhayal menjadi wanita yang cantik dan mempunyai pacar yang tampan, keren dan kaya. Seorang pria sempurna yang menyayanginya sepenuh hatinya tanpa melihat fisiknya.

Sebenarnya dia tipe wanita cantik bila lemak di perutnya sedikit berkurang. Banyak orang yang beranggapan demikian.

Hari ini dia melakukan aktifitas rutinnya untuk pergi kuliah. Matahari pagi menyeruak masuk ke dalam celah jendela, Sakura membuka kaca jendelanya dan sedikit mendongak melihat cahaya matahari yang bersinar terang.

"Pagi ini adalah pagi yang cerah, semoga hari ini hari keberuntunganku ... fufufu."

Hari ini adalah hari ulang tahunnya, ia sangat bersemangat karena berharap sesuatu yang baik terjadi hari ini. Siapa tau saja ia bertemu dengan sang pangeran tampan dan menikah dengannya, itulah impiannya sejak kecil. Makanya sejak tadi ia tak berhenti memohon kepada Kami-sama semoga kali ini doanya dikabulkan.

Sakura mengambil handuk di lemarinya dan bergegas menuju kamar mandi. Namun sebuah suara menginterupsi kegiatannya, sontak ia langsung menuju arah Sumber suara.

"Sakura kesini sebentar."

"hai, ...Kaa-san." Sakura segera menghampiri Tsunade yang sedang menyiapkan makanan di dapur.

"Ada apa kaa-san?"

"Hmmm ... ini untukmu."

"Apa ini?"

Tiba-tiba Tsunade memberikan sebuah kotak berlian berbentuk hati padanya.

"Hari ini hari ulang tahunmu bukan?ambillah ini warisan turun temurun keluarga kita."

"Heeee, ternyata kaa-san ingat hari ulang tahunku. Hehe, arigatou kaa-san." Sakura sontak memeluk ibunya.

"Hn, cepat siap-siap kalau tidak kau akan terlambat kuliah nanti!"

"Huwaaa,aku lupa!"

"Cup." Sakura mengecup pipi ibunya sebelum bergegas pergi ke kamar mandi, senyum sumringah tercetak jelas di wajahnya. Karena Tsunade ingat akan hari ulang tahunnya. Kotak berliannya pun dibawa sampai ke kamar mandi.

"Huwaa-cantiknya." Sesampainya di kamar mandi Sakura membuka kotak perhiasan itu, matanya berbinar melihat betapa cantiknya kalung perak liontin berbentuk hati warisan keluarganya itu. "Aku akan minta Sasori -nii untuk membelikanku gelang dengan bentuk yang sama seperti ini, fufufu." ucapnya seraya memakai kalung itu di lehernya. Tak lama kemudian kalungnya pun mengeluarkan ~

Ia sedikit terkejut kalung yang ia pakai mengeluarkan cahaya putih yang sangat terang barusan. Ia mengerjapkan matanya berulang kali, berusaha tak mengenyahkan pikiran aneh yang terlintas di benaknya. Ia sedikit merinding akan hal ini, bagaimana mungkin sebuah kalung bisa bersinar?

Manik emeraldnya terpendar mencari lubang cahaya di kamar mandinya, ah~ ternyata ada cahaya yang menyelinap masuk melalui ventilasi udara dikamar mandi. Dia lalu memegang dagunya,"Hmmm ... mungkin karena pantulan cahaya matahari yang masuk lewat ventilasi udara di kamar mandi mengenai kalungku! iya-ya, pasti begitu, tak mungkin kalung ini mengeluarkan cahaya sendiri-kan? ahahahaha." Sakura menganggukan kepalanya keatas kebawah sambil sedikit tertawa ringan.

Dia mulai membuka pakaiannya satu persatu, hingga tak ada satupun kain yang melekat di tubuhnya. Ia tak mau ambil pusing tentang masalah kalungnya. Sakura membasuh tubuhnya dengan sabun dan memakai shampoo di rambutnya. Busa yang keluar dari shampoo yang dipakainya lumayan banyak sehingga menutupi penglihatannya, namun tiba-tiba...

"DDDuuuuuuaaaarrrrrrrrr"

Entah apa yang terjadi, suara ledakan yang memekakkan telinga terdengar begitu kencang. Sakura tersentak kaget ia refleks menutup telinganya dan berjongkok, sedetik kemudian tiba-tiba ada cahaya yang sangat menyilaukan menyeruak masuk ke dalam iris matanya.

"A-ada apa ini?" Sakura refleks menghalangi cahaya itu dengan kedua tangannya. Ia pun tak terlalu jelas melihat karena busa samphoo membuat matanya sedikit pedih.

Sakura tak tau apa yang terjadi saat ini, ia tak sanggup membuka matanya karena busa shamphoo membuat matanya semakin perih. Ia butuh air untuk membilas rambutnya yang penuh busa itu.

Ia beranjak diri, tangannya meraba-raba dalam kegelapan. Puk... ia merasa aneh ketika tangannya menyentuh sesuatu yang empuk. Sakura terus meraba benda yang ia sentuh itu. Ia mengernyit ketika kedua tangannya menyentuh sebuah tonjolan kecil yang terasa kenyal di tangan. Ia lalu menekan-nekan benda itu dengan pelan.

'Apa ini?' pikirnya dalam hati.

"Hentai!"

Glek! Sakura menelan ludahnya sendiri ketika terdengar suara seorang pria tak jauh dari tempatnya berdiri. BYUURR... tak lama kemudian air mengucur dari atas kepalanya. Tak mau membuang kesempatan ia membersihkan sisa samphoo di kepalanya dan membasuh matanya.

Berulang kali ia mengusap matanya, di depan matanya terpapar dada bidang seorang laki-laki. Nafasnya seakan tercekat ditenggorokan, ia mendongak keatas.

Deg, jantungnya berdetak melebihi batas normal. Emerald dan Onyx saling bertemu, Sakura bagai terhipnotis ketampanan pemuda keren yang berdiri beberapa centi di depannya, pemuda itu pu. tidak memakai busana apapun.

Ia mengalihkan pandangannya ke samping, menyembunyikan wajahnya yang merona merah seperti kepiting rebus. Matanya terbelalak tak percaya ketika melihat suasana di sana. Ia tak kenal tempat ini!?

'Ini bukan kamar mandi yang berada dirumahku? Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku bisa ada disini?' pekiknya dalam hati.

"Croottt!" darah segar keluar dari hidung Sakura ketika tak sengaja melihat sesuatu yang seharusnya tidak ia lihat. Ia menutup hidungnya dengan kedua tangannya, ia masih melihat sesuatu yang masih asing dalam pandangannya itu melalui sudut matanya.

'Be-besar sekali! Glek! bagaimana kalau 'itu' masuk ke dalam lubangku? Oh~tidakkk! apa yang kupikirkan di saat seperti ini!' perang batin terjadi pada diri Sakura. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya mengenyahkan pikiran kotor nya. Pemuda yang sejak tadi menjadi perhatian Sakura mulai merasa terganggu akan sikap Sakura. Ia menarik lengan Sakura dan membawanya ke dalam pelukannya.

Mata Sakura membulat ketika merasakan tubuhnya bergesekan dengan pemuda tampan di depannya. Jantungnya hampir saja melompat keluar dan berhenti berdetak ketika merasakan sesuatu yang kenyal menempel di selangkangannya. "Tiiiiii ... daaaaa ... huft"

Ketika Sakura ingin berteriak, pemuda itu sontak menutup mulutnya dengan sebelah tangannya yang besar. Oh my god! mungkin Sakura akan terkena serangan jantung mendadak sekarang. Gadis musim semi itu benar-benar tidak tahu harus bagaimana. Ia tak dapat mengontrol detak jantungnya yang berdetak kencang itu, ditambah lagi wajahnya sangat dekat dengan pemuda itu.

"Sssssssstttttttttt ! aku tidak tau kau berasal dari mana,tapi kalau kau tidak ingin yang lain tau keberadaanmu yang seperti ini aku harap kau diam! Kau tau dimana ini? di sini kamar mandi khusus pria!" bisiknya pelan. Suaranya terdengar sexi di telinga Sakura dan mampu membuatnya meleleh.

"AAAAPPPAAA!" teriaknya kaget.

Tanpa sadar Sakura berteriak sangat kencang mendengar penuturan pemuda itu. Bagaimana mungkin dia yang baru saja berada di kamar mandi bisa berada di kamar mandi khusus pria! Bagaimanapun ini mustahil! 'kenapa ini bisa terjadi? 'inner sakuramenjerit.

"CcK aku sudah bilangkan jangan BE-RII-SIIKK!"

Pemuda itu menyuguhkan tatapan mematikan pada Sakura dan membuatnya ketakutan, dia hanya bisa pasrah menganggukkan kepala dan menuruti kata-katanya.

Tatapan pemuda itu terpaku pada kalung perak berbentuk hati yang dipakai Sakura. Dia menyentuh kalungnya

"Hei,kau dapat darimana kalung ini?" mata Onyx nya manatap sakura intens

"Memangnya kenapa?"tanda tanya dibenak Sakura

"Ck, jawab saja bodoh!"

"Bisa tidak jangan memanggilku bodoh,ini warisan keluargaku!" timpal Sakura dengan nada sedikit kesal. Bagaimana mungkin pemuda yang tidak di kenalnya mengatainya bodoh. Ia tak tau kalau gadis itu adalah sisa terpintar di kampusnya. Sakura tak terima dirinya di katai bodoh, meski dia tampan sekalipun.

"Hn."

Pemuda itu tersenyum setelah mendengar jawaban Sakura, tersenyum sangat tipis sehingga Sakura pun tidak menyadarinya.

"Sasuke,apa kau dengar suara barusan,seperti suara wanita!" suara cempreng berasal dari balik tembok tempat mereka berada.

Sepertinya teman-teman pemuda itu mulai merasa curiga 'aduhh ... bagaimana kalau aku ketahuan?' Sakura terus berdoa dalam hati,'semoga tidak ketahuan!' doanya berkali-kali. Keringat mengucur deras dari pelipisnya dan terhapus oleh kucuran air dari shower yang masih menyala menyirami tubuhnya, wajahnya pun semakin pucat karna gugup.

"Tidak mungkin Dobe, jangan membuatku tertawa 'TIDAK MUNGKIN ADA WANITA DI TEMPAT MANDI KHUSUS PRIA kan?" ujarnya dengan penuh tekanan untuk meyakinkan temannya. Dilain sisi Sakura tau kata-kata penuh tekanan diakhir kalimat itu tertuju padanya.

"Hwaa,berarti itu suara hantu wanita,hiiiii-aku duluan teme!"

"Aku juga"

"Woy,tunggu aku Naruto!... Sasuke jangan lupa kunci pintunya setelah kau , aku duluan."

"Hn."

Brak-bruk-brak-bruk!suara langkah kaki saling bersahutan di luar sana.

Semua temannya tergesa-gesa keluar karena takut, Sakura yang dari tadi diam terus memandang wajah pemuda yang sekarang ada di hadapannya tanpa mengedipkan matanya 'Tampan' ah bukan tapi 'Sangat tampan' itulah anggapan sakura tentang pemuda dihadapannya, Sakura jadi tau kalau namanya adalah Sasuke seperti temannya memanggilnya tadi. Sasuke melepaskan pelukannya dan, sreett...melemparkan handuk ke arah Sakura.

"Ehhhh"

"Pakailah meskipun aku tidak tau kau manusia atau bukan yang penting kita keluar dari tempat ini dulu,sebelum semua tau kalau ada seorang wanita di sini."

"Apa ... aku ini manusia tau!" Tak terima dibilang dirinya hantu oleh Sasuke, Sakura memanyunkan bibirnya sambil memakai handuk pemberiannya.

mereka berdua keluar dari kamar mandi,sampai sekarang Sakura tidak tau di mana dia berada sekarang. Sakura memberanikan diri untuk bertanya kepada Sasuke.

"Hmm, boleh tau di mana ini?"

"Ini di ruang ganti klub basket putra ... srek ... srek" Sasuke bicara sambil membuka lockernya dan mencari baju tanpa memalingkan wajahnya sama sekali.

"Hn, sreet... Sasuke memberikan pakaiannya kepada Sakura."Pakailah ... apa kau mau keluar tanpa busana?" ujarnya sedikit menggoda.

"Tentu saja tidak!"

.

.

.

*Sakura POV ON*

Sasuke memberikan kaos putih dan celana pendek yang besar untukku 'hee! tunggu dulu, sepertinya ada yang aneh pada tubuhku. Padahal Sasuke tidak gemuk,tapi kenapa bajunya sepertinya terlalu besar untukku? aku mencoba pakaian pemberiannya, kemudian kuperhatikan dengan seksama tubuhku WHAT! betapa kagetnya aku saat tau tubuhku menjadi kurus,lemak yang menemper di bagian perut,paha,betis,lengan, pipi hilang entah kemana. Kenapa ini bisa terjadi? Mustahil! Aku tak dapat mempercayainya!

"Hei bodoh, bisa cepat sedikit!" ujarnya dingin.

"Ba-baik."

Baju pemberian Sasuke sangat tipis dan celananya sangat kendur ketik aku memakainya. Alhasil tubuh polos ku masih sedikit terlihat. Aku yang sibuk menutup tubuh bagian atasku yang terekspos karena tak memakai pakaian dalam tidak menyadari kalau Sasuke sejak tadi menatapku.

"Hn,sreet ... pakailah!" Sasuke melemparkan jaketnya kepadaku.

"Hee … benar tidak apa-apa?"

"Sudah jangan banyak Tanya."

Wahh dia pemuda yang baik, meskipun tampangnya sangat dingin dan perkataannya pun sedikit kasar, tapi ia memberikan jaketnya padaku. Dia tau aku tak nyaman dengan kaos nya yang terlalu tipis untukku. Ingin rasanya melompat-lompat saking senangnya. Ini pertama kalinya aku sedekat ini dengan seorang pria, terlebih lagi dia sangat tampan bak seorang pangeran. Ah~ aku sangat beruntung hari ini, salah satu impianku terpenuhi, aku akhirnya bertemu dengan seorang pangeran tampan. Hehehe.

"Hei … siapa namamu ?" aku kembali sadar dari khayalan ku ketika ia mulai bertanya padaku.

"Sa-Sakura - Haruno Sakura" jawabku terbata-bata,akkhhh~ aku benar-benar tak tahan jika ia memandangku dengan Onyxnya yang hitam pekat namun Indah itu lebih lama lagi. Aku terpaksa menundukkan kepala karena malu menatapnya.

"Namaku Uchiha Sasuke." aku mendongak menatapnya ketika ia memperkenalkan dirinya, sreet... tanpa basa basi Sasuke langsung menarik tanganku," aku dengan pasrah berjalan mengikuti langkahnya, karena aku tak mau mengambil resiko di tempat yang terasa asing bagiku.

Ini adalah pertama kalinya aku berpegangan tangan dengan seorang pria, sekarang jantungnya berdetak sangat kencang, wajahku pun merah padam seperti kepiting rebus. Sejak tadi mataku tak berhenti menyelidik melihat sekeliling jalan yang kami lalui, sekarang di depan mataku berdiri gedung yang sangat besar dan tinggi menjulang dan kami pun berjalan menyelusuri lapangan basket, aku hanya bisa diam dengan mulut yang terbuka karna syok. Kami-sama dimana ini! Ini benar-benar membuatku frustasi.

"Uchiha-san... dimana ini?" tanyaku, tiba-tiba Sasuke berhenti dan membalikkan badannya .

"Sasuke!" ucapnya absurd.

"He?" aku menaikkan alis heran, kenapa dia memanggil namanya sendiri? Aku tak mengerti apa maksudnya.

"Panggil aku SASUKE!Aku akan memberitaumu tapi setelah kuberitahu,aku harap kau diam dan ikuti saja aku." dia menyuruhku memanggil nama kecil nya! Aku melongo tak percaya. Bagaimana mungkin pemuda yang baru saja kutemui langsung menyuruhku memanggil nama kecilnya. Ini sungguh mencurigakan! ditambah lagi dia bicara dengan nada penuh penekanan dengan raut wajah yang sangat dingin. Membuatku bergidik ngeri, dia benar-benar menakutkan!

"Baiklah,Sasuke pertama-tama aku ingin tau ada dimana kita sekarang?"

"Universitas Konoha"

"Tunggu! Universitas KONOHA! Katamu!" aku teriak tak percaya. Keringat mengujur dari pelipisku, cuaca yang sejuk pun tidak mendukung suhu panasku sekarang,

"KK … aau ... tidak bohongkan, bagaimana mungkin aku berada di Konoha sedangkan beberapa menit yang lalu aku berada di kamar mandiku, yang berada di Suna? Wuaahhh!ini sungguh tak masuk akal!"

Aku tidak percaya, kakiku seketika melemas seperti tak bertulang aku jatuh duduk di atas lantai. Aku bahkan tak sanggup berucap, dengan nada pelan aku melanjutkan pertanyaanku karena semakin penasaran apa yang sebenarnya terjadi padaku.

"Sekarang tahun berapa?"

"2014."

"Benar? Kau tidak berkata bohongkan?"

"Hn."

"Syukurlah... Arigatou kami-sama, setidaknya aku tidak sedang menjajah waktu." aku sedikit bernafas lega.

"Ck kau gadis aneh,ayo cepat berdiri!" perintahnya.

"Baiklah ... eeh?"

Kyaaaa, kakiku tak bisa digerakkan!bagaimana ini!kakiku masih lemas, rintihku pelan dan mungkin tidak sengaja terdengar olehnya.

"Ck,gadis yang merepotkan ... sreeett"

"Wuuuaaahhh,tunggu!"

Tiba-tiba Sasuke mengangkat tubuhku, dia menggendong tubuhku ala bridestyle di depan dadanya 'huuuuaaaaaaaaaa' teriak innerku menjerit. Kami-sama ini tak baik untuk jantungku!

Aku bisa mendengarnya mengataiku 'gadis aneh' lalu mendengus panjang. Aku tak dapat membalasnya, aku akui memang saat ini mungkin aku jadi aneh, itu karena perlakuannya padaku terlalu manis!

Meskipun masih banyak hal yang masih membuatku bingung, sepertinya aku tak bisa melanjutkan pertanyaanku padanya, meski sikapnya manis tapi raut wajahnya tetap terlihat dingin, dan sangat sangar seperti serigala yang siap memangsa mangsanya, hhhuuuuuaaaaaaaa! palaku ingin pecah rasanya.

"Tak-Tok-Tak-Tok"

Suara langkah Sasuke terdengar nyaring, ia masih menggendongku sejak tadi dan berjalan tanpa bicara sedikitpun. Aku melirik wajahnya dari sudut mataku, keringatnya yang menetes jatuh dari pelipisnya dan Onyxnya yang tajam menatap lurus ke depan. Dag.-Dug.-Dag … suara jantungku semakin lama semakin kencang, jangan sampai ia mendengarnya!aku yakin wajahku pun sangat merah saat ini. Ada perasaan aneh yang kurasakan di dalam diriku. Apakah ini perasaan suka? tidak mungkinkan! aku baru pertama kali bertemu dengannya. Antara ya dan tidak kini benakku dipenuhi oleh pertanyaan itu.

"Hei,apa yang akan kau lakukan setelah ini?"tiba-tiba Sasuke menghentikan langkahnya.

"Haaa,eeto..." tiba-tiba ia bertanya hal itu padaku, membuatku tak tau harus menjawab apa. Aku bahkan tak punya uang untuk pulang ke Suna.

"Hn?" mata Onyx Sasuke menatap penuh tanya seakan menembus iris emeraldku..

"Aku tidak tau." aku diam membisu, habislah riwayatku! Pasti dia menganggap aku orang aneh. Aku menghela nafas panjang, karna tak tau bagaimana nasibku setelah ini.

"Hn." lagi-lagi ia mengucapkan perkataan absurdnya. Aku tak mengerti apa arti ucapannya itu.

Sasuke hanya diam dan dia mulai berjalan lagi, aku hanya bisa pasrah digendongannya. Aku pun tidak tau mau dibawa kemana olenya, lari pun aku enggan,karna saat ini hanya Sasuke lah orang yang bisa kuandalkan saat ini. Karena hanya dia yang ku kenal.

"Tak-tok-tak-tok"

Hening, hanya suara langkah kakinya yang terdengar sejak tadi,sekarang dia berhenti di depan mobil sport berwarna merah, dia menurunkanku dari gendongannya,lalu tanpa basa basi Sasuke membukakan pintu mobilnya untukku.

"Masuklah!" lagi-lagi dia langsung menyuruhku sesuai dengan kemauannya tanpa bertanya dan menjelaskan apapun padaku.

"Ano,kita mau kemana Sasuke-kun?"

Dia melipat tangannya di dada,dan dengan santai mengucapkan sesuatu yang membuatku harus menahan nafas,"Hn, kerumahku."

"APA!" aku refleks berteriak, kenapa dia malah membawaku kerumahnya! jangan-jangan karna aku tadi melihat tubuh polosnya, lantas Sasuke meminta pertanggungjawabannya padaku! Apa yang ingin dia lakukan padaku di rumahnya! Apakah dia ingin membekapku dikamar dan melakukan hal tak senonoh padaku! Kyaaaaa, tidakkkkk!

"Tidak... aku mohon jangan lakukan itu padaku,aku masih suci!" aku refleks mengatakan apa yang ada di dalam benakku. Sontak aku membekap mulutku dengan kedua tanganku. Habislah aku! Kenapa mengucapkan hal yang memalukan?!

SIIIIINGGG

"Buwahaha" Sasuke yang sejak tadi berwajah dingin kini tertawa terbahak-bahak. Apakah ada yang lucu dengan ucapanku?!

"Ke-kenapa tertawa Sasuke?"

"Hn, ternyata itu yang ada dipikiranmu dari tadi ... ha Sakura?!"

"Bu-bukan, aku hanya~" perkataanku terputus, karna Sasuke mendekatkan wajahnya dan berbisik menempelkan mulutnya ke telingaku.

"Baiklah kalau kau mau,kita lakukan hal yang menyenangkan dirumahku nanti."

BLUUUshhhhh,rasanya asap keluar dari kepalaku, karena saking tidak bisa menahan panas diwajahku karena efek dari ucapannya.

BRUUUKKK, tanpa basa-basi Sasuke mendorong tubuhku ke dalam mobilnya dan segera duduk untuk menjalankan mobilnya.

"Kyaa, aku mau turun! cepat buka pintunya!"

"Berisik diamlah sedikit!"

Kaa-san - Tou-san bagaimana ini,apakah ini hari terakhirku menjadi seorang gadis ... hiks. Lirihku dalam hati. Kalau tau begini aku tak akan mau ikut dengannya, meski dia berwajah tampan sekalipun! Sasori-nii tolong aku. Hiks

.
TBC