Berawal dari ketidaksengajaan, pertemuan Jongin dengan Alpha bernama Taecyeon di sebuah bar kecil di pinggiran kota membawanya mengenal perasaan yang sebelumnya tidak pernah dia rasakan. Malam itu mereka saling menggoda satu sama lain, Jongin terus membalas rayuan-rayuan yang Taecyeon lontarkan padanya dengan agak malu, karena itu adalah pertama kalinya seorang Alpha menunjukkan ketertarikannya kepada Jongin secara terang-terangan. Dan, setiap kali Jongin melemparkan senyum simpulnya yang terlihat polos dan manis itu, pheromones Taecyeon memenuhi inderanya dengan apa yang Jongin bisa tafsirkan sebagai rasa menginginkan.

Tidak ada seks atau ciuman menggairahkan, mereka mengakhiri pertemuan mereka malam itu dengan Taecyeon mencium kening Jongin di depan rumahnya dan meminta nomor ponselnya, yang kemudian menuntun mereka ke sebuah hubungan yang cukup intim. Taecyeon akan menghubunginya setiap pagi, menelponnya setiap malam, memanjakannya dengan pesan singkat yang menyebutnya sebagai my cute little princess, dan Jongin sangat menyukainya.

Hanya perlu waktu tiga bulan untuk Jongin untuk jatuh ke dalam pesona Taecyeon. Dan Jongin tidak tahu jika itu adalah keputusan terburuk yang pernah ia ambil.

.

.

Tittle: Broken

Pairings dan Casts: HunKai (Alpha!Sehun|Omega!Jongin), Krina/KrisxNana (Alpha!Yifan|Omega!Jinah), KookV (Alpha!Jungkook|Omega!Taehyung), VerKwan (Alpha!Vernon|Omega!Seungkwan)

Other Casts: Alpha!Taeyong, Alpha!Jackson, Alpha!Wonshik, Alpha!Chanyeol, Beta!Taemin, Beta!Seulgi, Beta!Luna, Omega!Hyoyeon, Omega!Jiae, Omega!Yura

Genre: Angst, Romance

Rate: M

Warnings: typo(s), abo!verse, mention of rape and abuse scene, heat scenes, mpreg

.

Sehun dan beberapa Alpha lain tak sengaja menemukan sebuah rumah tua yang tampak tak berpenghuni di tengah hutan. Apa yang mereka temukan di dalamnya sungguh tidak terduga.

.

.

Ada sesuatu yang tidak wajar, Sehun bisa merasakannya sejak pertama kali ia memasuki hutan. Tetapi, anehnya, tidak satu pun dari teman berburunya yang menunjukkan hal yang sama. Semua Alpha yang ikut berburu hari ini terlihat tenang seperti biasanya, bahkan begitu pula dengan Beta Taemin, satu-satunya Beta diantara kelompok Alpha tersebut.

"Kau baik-baik saja, man? You look distracted somehow." tegur Wonshik, salah satu teman baik Sehun yang berada di kelompok berburu yang sama dengannya.

Sehun tersenyum kecil. "I'm okay." bohongnya.

"If you say so, then I think I don't have to worry." Sehun tertawa karena Wonshik terdengar seperti ibunya. "I'm serious. Focus more on this, terlebih ini pertama kalinya kita berburu di hutan ini."

Setelah itu Sehun hanya mengangguk dan mereka kembali berlari untuk menyamakan posisi dengan kelompok mereka yang berada lumayan jauh di depan.

Seperti apa yang Wonshik katakan padanya, Sehun berusaha untuk tetap fokus dan mengikuti perintah dari ketua dari kelompok berburu kali ini, seorang Alpha bertubuh tinggi yang merupakan cucu dari sepupu kakek Sehun, Wu Yifan. Meskipun ada hubungan darah, hubungan keduanya tidak begitu dekat, hanya ada beberapa sapaan basa-basi ketika mereka tidak sengaja berada di acara yang sama atau ketika mereka saling berpapasan.

"Berhenti!" perintah dari Yifan dituruti oleh semua werewolves yang ada di sana. Mereka berhenti dan tetap mempertahankan wujud serigala mereka, terkecuali Taemin dan Yifan yang sudah berubah menjadi wujud manusia mereka. "Aku dan Taemin akan mengecek sekitar, dan kalian punya waktu untuk beristirahat."

Ketika sosok Yifan dan Taemin menjauh, anggota kelompok yang lain ikut merubah wujud mereka ke wujud manusia. Sehun dan Wonshik duduk di sebuah akar-akar pohon besar, dan tak jauh dari mereka, yang lainnya juga melakukan hal yang sama.

"Entah mengapa firasatku menjadi sangat tidak nyaman." ujar Sehun sambil menyeka keringatnya. Wonshik memperhatikan sahabatnya itu dengan kening berkerut. "Tapi lupakan saja, mungkin aku―"

"Ada sesuatu yang tidak beres!" teriak Jackson, Alpha yang duduk dengan jarak terjauh dari anggota lainnya. "Aku mencium bau darah." sambungnya.

Semua Alpha di sana berusaha mencium udara di sekitar mereka, dan benar saja, tercium bau anyir darah dari arah dimana Taemin dan Yifan tuju beberapa saat lalu.

Mereka semua saling tatap dan menggangguk kecil, menyepakati hal yang sama tanpa berbicara, dan mereka segera berlari ke arah yang sesuai dengan penciuman mereka.

Di sebuah jurang yang tak terlalu dalam, Yifan sedang berkelahi dengan tiga Alpha lain dalam wujud serigalanya. Begitu pula Taemin yang tampak kewalahan dengan Alpha yang terus berusaha menggigit lehernya.

Jackson, Wonshik, dan Sehun langsung berubah wujud dan membantu Yifan, sedangkan Vernon, Taeyong, dan Jungkook membantu Taemin. Tiga Alpha remaja itu tidak begitu kesulitan untuk merobohkan Alpha besar itu, dan Vernon menendang pantat Alpha itu dengan geram. Di sisi lain, keempat Alpha dewasa itu cukup kesulitan, tetapi Sehun bisa merobek leher lawannya hingga kepalanya terlepas, dan setelahnya berlari ke arah Yifan yang memiliki luka di beberapa bagian tubuhnya.

"Siapa kalian?" tanya Sehun sambil mencekik leher lawannya. Alpha itu menggeram marah saat tak mendapatkan jawaban apapun selain seringaian memuakkan darinya. "Jawab!"

"Kalian yang mengganggu teritorial kami dan sekarang kalian yang bertindak seolah kalian benar?" Alpha berbulu abu-abu itu menyalak dan ludahnya mengenai wajah Sehun, cairan lengket itu bercampur dengan darah karena bibir Alpha itu sudah benar-benar sobek.

Tinju Sehun menghantam pelipis Alpha itu dengan sangat keras, hingga matanya terlihat tak fokus untuk beberapa saat dan tubuhnya hampir jatuh ke tanah.

"Kami hanya sekumpulan Alpha biasa. Tidak termasuk ke dalam kawanan apapun." suara Alpha itu terdengar seperti gumaman tidak jelas tetapi Sehun bisa mengerti dengan jawabannya. Sehun melepaskan leher Alpha tersebut dan segera setelahnya Alpha itu terjerembab ke tanah dan berubah ke wujud manusianya.

Ketika Sehun dan Yifan mengalihkan fokus mereka ke arah yang lainnya, Vernon dan Taeyong tampak bangga karena dapat mengalahkan Alpha berukuran cukup besar dan menduduki tubuh Alpha tersebut yang masih berwujud serigala, Jungkook membantu Taemin untuk berdiri dan menyangga tubuhnya ketika Beta tersebut mencoba berjalan, dan Wonshik mencoba mengintrogasi Alpha didepannya. Yifan, Jackson dan Sehun memilih menghampiri Wonshik.

"Aku hanya menjalankan suruhan. Aku bersumpah aku tidak tau apa-apa!" Alpha itu berteriak kesakitan ketika Wonshik menusuk luka menganga yang ada di bahu Alpha tersebut. "Baiklah! Baiklah!" Alpha itu menyerah dan melihat ke arah Wonshik dengan penuh kebencian. "Mereka menyimpan banyak Omega di rumah itu.." Alpha itu menunjuk sebuah rumah tua yang terlihat seperti tak berpenghuni yang berjarak sekitar seratus meter dari mereka. "Kami hanya dibayar untuk berjaga di sekitarnya. Aku bahkan tidak pernah bertemu dengan siapapun yang melakukan semua itu! Aku hanya menerima uangku setiap bulan melalui Beta yang berada di rumah tersebut."

"Mereka apakan para Omega itu?" tanya Yifan, matanya sudah berubah menjadi merah karena amarahnya.

"Mereka menjualnya." jawaban dari Alpha itu berhasil membuat Yifan tidak dapat menahan tinjunya, dan setelah kontak keras itu terjadi, Alpha malang itu langsung tak sadarkan diri dengan hidung yang hancur.

Jungkook dan Taemin meringis ngeri melihat kejadian tersebut, sedangkan Vernon dan Taeyong bersorak dan memuji kekuatan Yifan.

"Jungkook, Vernon, dan Taeyong, kalian tetap disini bersama Taemin. Terus berjaga dan waspada. Jangan biarkan siapapun masuk ataupun keluar rumah itu sebelum kami kembali. Mengerti?" ketiga Alpha muda itu mengangguk patuh, kemudian membantu Taemin dan menempatkannya di bawah sebuah pohon.

Yifan, Jackson, Sehun, dan Wonshik berjalan dengan hati-hati ke arah rumah yang dimaksud.

Dari luar, rumah tua itu nampak sangat biasa dan sederhana, bahkan cenderung terlihat kusam dan tidak terurus. Cat dinding berwarna putihnya sudah mulai luntur dan berandanya yang terbuat dari kayu juga banyak yang rusak dan reot.

Wonshik berjalan perlahan dan berhenti tepat di depan pintu. Ia menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengar apapun yang mungkin bisa membantu mereka untuk memutuskan apakah mereka akan baik-baik saja jika mereka masuk atau tidak.

"Aku mohon maafkan aku! Ini sakit sekali.. Aku mohon hentikan.."

Suara rintihan kesakitan terus terdengar oleh Wonshik, dan dirinya merasa harus membantu siapapun itu. "Aku mendengar suara, sepertinya ada Omega yang sedang disiksa." bisik Wonshik pada Sehun, Jackson dan Yifan.

Wajah ketiganya mengeras kesal mendengar kalimat dari Woshik. Kawanan mereka selalu mengajarkan mereka tentang melindungi dan menghormati Omega. Sejak kecil, keempatnya dan setiap Alpha maupun Beta di kawanan EXO selalu diminta mengalah dan menolong Omega karena Omega merupakan kalangan yang lemah.

"Aku akan mendobrak pintunya. Sehun, kau masuk dengan cepat dan scan keadaan. Wonshik, Jackson dan aku akan menunggu aba-aba darimu."

Yifan menghantam pintu kayu itu dengan bahu dan bagian samping tubuhnya, dan setelah mencoba untuk ketiga kalinya, pintu itu terbelah dua dengan bunyi debaman yang nyaring, dan setelahnya Sehun menendangnya untuk membuat celah untuk dirinya masuk.

Keadaan di dalam rumah benar-benar tidak dapat disangka. Perabot yang tampak baru, sofa empuk yang disusun memenuhi sudut ruangan yang terlihat mirip semacam ruang tunggu, dan lukisan dinding klasik yang dapat Sehun taksir berharga jutaan won. Cahaya yang remang-remang tidak membuat indera Sehun lengah, dia bisa menangkap jika seseorang berada di balik meja yang terletak di ujung dari susunan sofa.

"Clear!" Sehun memberi kode pada Yifan, Jackson dan Wonshik untuk masuk. Sedangkan ia sendiri berlari ke arah meja mahogani besar itu. Sehun menyeret paksa seorang Beta yang bergetar ketakutan dan sebelumnya bersembunyi di bawah meja.

"A-a-aku tidak melihat apapun! Aku bersumpah! Aku ti-tidak melihat kalian dan p-para Alpha itu berkelahi dan―" ucapan Beta itu terputus karena Sehun meletakkan jari telunjuknya di bibirnya. Beta wanita itu meneguk ludahnya dengan susah payah sebelum mengangguk patuh pada Sehun.

Seringaian lebar Sehun hampir saja membuat Beta itu kencing di celananya. "Aku dan teman-temanku hanya ingin mampir sebentar, dan jika kau bisa bekerja sama, tidak satu pun dari kami yang akan menyakitimu." Beta itu lagi-lagi mengangguk berulang kali. "Baiklah. Bagaimana jika kau mengatakan pada kami dimana mereka menyimpan para Omega itu?"

"Ma-Master menyimpan mereka di ruang bawah tanah. Kalian ha-harus turun menggunakan tangga di ujung kiri, dan kemudian berjalan lurus hingga ujung lorong, dan berbelok ke kanan, ruangan dengan pintu berwarna merah adalah tempatnya."

"Aku mendengar suara sebelumnya. Apa mereka menyiksa para Omega?" pertanyaan Wonshik membuat wajah Beta itu menjadi terlihat sedih, bahkan matanya menjadi berair dan tangisnya sepertinya dapat pecah kapan saja.

"I-itu adalah Jongin." Beta itu menggigit bibir bawahnya kuat-kuat untuk menahan isakannya. "Aku mohon selamatkan dia. Dia hanya seorang pup. D-d-dan Master telah menyiksanya selama tiga hari berturut-turut."

"Dimana?"

"Di ruang bawah tanah tiga lantai dari sini. Kalian bisa menggunakan tangga di samping ruang penyimpanan Omega." Beta itu berbicara dengan cepat dalam satu tarikan nafas. "Tetapi berhati-hati. Master Taecyeon dan Master Lee Joon sedang bersamanya, dan mereka benar-benar Alpha yang kuat. Tetapi aku tidak begitu yakin dengan penjaga ruang penyimpanan Omega, mungkin ada sekitar lima sampai tujuh Alpha yang berada di sana."

Keempatnya berpencar. Yifan, Jackson dan Wonshik akan pergi ke ruang penyimpanan Omega, sedangkan Sehun pergi menyelamatkan Omega bernama Jongin tersebut.

Saat menuruni tangga, Sehun bisa mencium bau heat dari seorang Omega, yang ia yakini sebagai Jongin. Dan hal itu membantunya untuk mengetahui dimana keberadaan Omega itu dengan mudah karena aroma pekatnya.

Omega itu, Jongin, terikat dari langit-langit ruangan. Kedua tangannya terikat ke atas, dan tubuhnya menggantung begitu saja. Keadaannya telanjang dan di seluruh tubuhnya dipenuhi oleh lebam, memar dan luka sayatan. Penis kecilnya tampak membiru dan ujungnya terdapat cock ring berwarna merah terang.

Dua Alpha yang berada di hadapan Omega malang itu tertawa kesetanan. Salah satu dari mereka mengambil dildo berukuran sangat besar dan berjalan mendekati Omega yang berada diantara kesadaran dan ketidaksadarannya itu.

"You fuckin whore! Aku tidak mengerti dengan barang tidak berguna sepertimu! Omega dibuat untuk mengangkang dan melayani penis-penis! Dan kau bahkan tidak bisa melakukan keahlian alamimu itu dengan benar!" maki Alpha yang lainnya sambil menampar bokong Omega itu dengan sangat keras. "Masa heatmu kali ini akan sangat menyakitkan hingga kau bisa mengingat untuk tidak membangkang dan mencoba untuk menjadi tehormat!"

"Terhormat adalah hal terakhir yang dapat kau gapai, slut. Terimalah, tempatmu berada di sini, memberikan lubangmu untuk siapapun yang membayarmu."

"Itu tidak benar!" Sehun berteriak lantang sambil memukul Alpha yang memegang dildo menggunakan pipa besi di bagian belakang kepalanya. "You two dirty motherfuckers."

.

.::.

.

Aku bawa fanfiction HunKai yang baru! And it's abo!verse ayeeee

So, ini bakal jadi chap pertama dan sekalian teaser gitu loh buat fanfiction ini!

Ada beberapa reader yg ngePM minta aku buat lanjutin fanfictionku yg lain, menurut kalian gimana? Lanjut atau gak? c':

Aku tunggu review kalian ya! Kalo emg bnyk yg suka bakal aku lanjutin c: Buat yang bingung kawanan itu apa, disini aku nulis istilah 'kawanan' sebagai ganti dari kata 'pack' atau 'wolf pack' yaa!^^

(I hope there'll be at least 25 reviews? hehe)

Aaaaandddd btw, any of you listen to Far East Movement – Freal Love? Kalo belom coba dengerin deh! Aku beneran suka banget sama lagunya 3 especially partnya Chanyeol yang super duper greget aw 3