Nananana~ ara back ara back! Tapi bukan last wish for kris ;( sejujurnya ara stuck in ff itu hehe.. lagian kurikulum 2013 bener-bener bikin sibuk ah ara bête! Sama sekali gakepikiran ff, yg ada tugas tugas tugaaasssss mulu-,- lama-lama ara lupa nih kalo cita-cita ara jadi penulis -_- hehe lanjuttt cekidot!

.

.

.

Chanyeol. Seorang anak yang cuek dan sulit diatur. Semaunya sendiri dan egois. Namun ketika ia bertemu Baekhyun, mengapa semuanya berubah? Bahkan tanpa Baekhyun minta? / "Menjauh dariku! Iblis sialan!" / "Kau akan merasakan betapa berartinya seseorang jika ia sudah jauh meninggalkanmu."

Apologize

araraaa Present

A ChanBaek Fanfiction

.

.

.

Chanyeol menoleh pada seorang temannya yang sedang duduk dihadapannya. Berlatar disebuah base camp, Chanyeol mulai berdiri dan meraih kunci mobilnya. "Ayo." katanya. "Kemana?" tanya temannya yang masih sibuk menatap ponsel layar datar ditangannya. "Katamu kita akan balapan." Chanyeol mendudukkan dirinya lagi. Temannya itu mendengus. "Tidak sekarang. Kau ini bodoh atau apa? Besok hari libur nasional. Akan banyak polisi yang melakukan operasi." Chanyeol mengangguk. "Jadi, kapan?" tanya Chanyeol akhirnya, setelah diam selama 5 menit. Temannya itu melirik malas. "Terserah."

Chanyeol memperhatikan wajah Sehun yang tampaknya sedang kesal. "Kalau begitu sekarang saja. Kau tampak sedang kesal." Sehun membelalakkan mata sipitnya. Memberi death glare sekaligus tatapan kaget. "Kau itu bodoh atau apa? Kita bisa ditangkap polisi. Lagipula aku kesal karenamu." Chanyeol menepuk dadanya. "Karenaku?" Sehun mengangguk kecil. "Apa salahku?" Sehun memejamkan matanya lalu menghela nafas berat. "Terserah." jawabnya akhirnya.

.

.

.

Baekhyun berjalan sambil membawa 3 buah kantong belanjaan ditangannya. "Astaga eomma. Lain kali aku akan menolak permintaanmu untuk belanja pada jam selarut ini." gerutu Baekhyun sambil mengangkat kantong belanjaannya. "Sebanyak ini hanya untuk satu hari. Ck, eomma pemborosan." Baekhyun menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kurasa seharusnya aku memiliki kakak kandung yang baik. Yang tak seperti Luhan hyung." Baekhyun terus berceloteh sendiri. "Apa gunanya dia menjadi kakakku kalau terus merepotiku. Haish mengapa aku bicara sendiri." Baekhyun yang baru sadar bahwa rumahnya tinggal satu blok lagi dari tempatnya berdiri sekarang segera menutup mulutnya. "Bisa-bisa aku dikira tak waras. Astaga aku berbicara sendiri lagi." Baekhyun kembali menggeleng-gelengkan epalanya.

"Ya! Baekhyun! Yaa!" teriak seorang namja dari dalam sebuah rumah. Itu rumah Baekhyun. Baekhyun yang kaget tetap diam tidak berusaha untuk menoleh. "Diamkan dia Baekhyun. Diamkan dia." samar-samar terdengar suara Baekhyun yang seperti berbisik-bisik. "Pabboya! Aku memanggilmu!" namja itu berteriak lagi saat Baekhyun berjalan dihadapannya. "Jangan dengarkan dia Baekhyun. Diamkan saja." gumam Baekhyun lagi. Luhan -sang namja yang memanggil- merengut kesal. Rupanya ia mendengar gumaman Baekhyun tadi. "Apa maksudmu Byun BB?!" teriak Luhan lagi. Kali ini Baekhyun tidak tahan lagi untuk mendiamkan Luhan. "Apa maksudmu dengan Byun BB, Xi XL?!" kedua alis Baekhyun berkerut. Luhan mencibir. "Aku tidak XL!" teriaknya lagi. "Namamu." Baekhyun segera menaruh belanjaannya lalu berlari ke kamar.

.

.

.

Pagi hari dihari libur, Baekhyun bangun agak terlambat. Luhan sudah mengetuk pintu kamarnya bahkan sampai hampir mendobrak pintu bercat putih itu karena sang empunya kamar tak kunjung membukakan pintu. Baekhyun mendengus kesal saat Luhan terus saja mengomelinya. 'Tak tahukah dia aku bangun telat karena dia menolak permintaan eomma untuk belanja tadi malam..' batin Baekhyun. "Yaa! Byun BB! Dengarkan aku!" teriak Luhan saat tangan Baekhyun menyentuh kenop pintu kamar mandi. "Ya, aku mendengarkanmu, Xi XL." jawab Baekhyun datar dan Blam.. Pintu itu tertutup tepat didepan mata Luhan. Luhan hanya bisa bersweat drop ria mendengar panggilan Baekhyun untuknya.

"Baekkie.. Kenapa cemberut sayang?" tanya seorang yeoja cantik sambil mengelus surai Baekhyun. Baekhyun merengut, lalu menepis tangan itu perlahan. "Luhan hyung menyebalkan." tuturnya. Yeoja itu cekikikan lalu menepuk pipi Baekhyun pelan. "Aniya, Luhan tidak menyebalkan." yeoja itu berpura-pura membela Luhan. "Kau tidak tahu saja! Siapa suruh hari ini kau baru kembali? Semalam Luhan sangat menyebalkan!" ujar Baekhyun menggebu-gebu. "Diamlah! Lebih baik bantu aku dan eomma!" teriak Luhan dari dapur. Yeoja itu menggeleng miris lalu mendorong lengan Baekhyun. "Bantu eomma sana!" jeritnya. "Luna kau juga bantu!" teriak Luhan lagi. Luna mengibaskan rambut sebahunya. "Aku baru sampai, tidakkah kau kasihan pada adik cantikmu ini?" Luhan hanya mencibir. "Luna! Aku ikut!" teriak Baekhyun lalu berlari memasuki kamar Luna. Luhan hanya bisa cemberut. "Yang mana adik kandungku, yang mana adik tiriku…" gumam Luhan. Eomma mereka hanya tersenyum geli. "Sudahlah Luhan.."

.

.

.

Chanyeol memainkan ponsel pintarnya. Sudah jam berapa ini? Mengapa Sehun belum datang ke apartemennya? Padahal semalam ia sudah berjanji untuk datang. Seandainya Sehun tidak berjanji, Chanyeol pasti sudah pergi entah kemana.

Drrt.. Drrt..

Ponsel Chanyeol bergetar. Sebuah pesan masuk dari Sehun.

'Aku tidak bisa ke apartemenmu sekarang. Eommaku mendadak berubah menjadi seorang doorman.'

Chanyeol mendengus. Setelah membalas dengan kata 'sialan' ia langsung membaringkan dirinya diatas kasur.

Chanyeol tertidur sampai jam 2 siang. Ia terbangun dengan tubuh penuh keringat. Bukan karena mimpi atau apa, tapi karena ia sudah terlanjur mematikan AC tadi pagi karena ia pikir ia dan Sehun akan pergi hari ini. Mengingat Sehun membuat moodnya semakin rusak saja. Chanyeol mendengus kesal. Sepi dan sunyi. Ia benci kedua hal tersebut. Kedua hal itu membuatnya ingat masa-masa dimana ia masih tinggal satu atap dengan eomma dan appanya. Dulu…

Chanyeol bangkit dan berjalan menuju kamar mandi di kamarnya. Hendak membasuh muka atau mandi sekalian, sebelum ponselnya berbunyi. Satu pesan masuk, dari Kris.

'Bro, ayo kita balapan. Nanti malam jam 8. Mau? Kutunggu ditempat biasa.'

Chanyeol tersenyum miring. Setidaknya hari ini tidak akan menjadi benar-benar 'sia-sia'. Sebelum kembali lagi menuju kamar mandi, ia menyempatkan diri menyalakan AC dan memutar lagu melalui speaker.

.

.

.

TBC

Cemana cemana? Ini sih baru semacam prolog nya gitu, yah memperkenalkan cast, dan keadaan serta suasana yang ada gitu deh.. cemana? Review yaa! Biar ara semangat ngerjain ff disela-sela tugas yg menumpuk-,- okeoke? Review ne? gomawoooo~