Pagi hari yang cerah di kediaman keluarga Uchiha, suasana yang tenang dan damai tiba-tiba menjadi ramai oleh pertengkaran seorang cowok berambut hitam berdiri kaya buntut ayam dan yang satu lagi cowok pirang girly memecahkan keheningan itu

i, I'm new comer in Naruto fanfict… huhu akhirnya bikin account juga dan ini adalah my 1st fanfic… mudah-mudahan gak mengecewakan… ini masih jauh dari kata sempurna jadi plizzz banget buat para reader yang baik… diminta review, saran, and kritiknya… hem… jujur saya gak suka flame tapi kalo mau nge-flame juga boleh kok…

WARNING : Fanfict ini rate M, Rape, Angst, YAOI and LEMON… pairing absolutely : Sasunaru (I love Sasunaru) berani sekali ya, Saya huhu, if u don't like , don't read… jangan menyalahkan saya ya coz saya hanya orang biasa yang penuh dosa dan khilaf…

I hope you will enjoy this story…!

Disclaimer : Sampai kapanpun Naruto bukan punya saya ( TT) Mau sembah sujud ke Masashi Kishimoto juga kagak bakalan dikasih.

MGBC's Production :

Give me your heart

Pagi hari yang cerah di kediaman keluarga Uchiha, suasana yang tenang dan damai tiba-tiba menjadi ramai oleh pertengkaran seorang cowok berambut hitam berdiri seperti buntut ayam dan yang satu lagi cowok pirang girly yang memecahkan keheningan rumah yang mewah itu.

"Hei, Dobe… bawa tasku ke bawah!"

"Jangan panggil aku Dobe, Teme! Aku bukan pembantumu tau! Memangnya kamu gak punya tangan ya, Teme?"

"Kamu itu disini tinggal gak gratis, Dobe!"

"Teme… siapa bilang aku tinggal disini gratis, hah! Kalo gak menghormati paman dan bibi sudah ku bunuh kau, TEME!"

"Hn… memangnya Dobe bisa membunuh Sasuke yang kau cintai ini, HAH?!"

"KAU… orang yang paling menyebalkan TEME!"

XxxX

Diruang makan, semua keluarga Uchiha berkumpul, yaitu sebagai kepala keluarga, Uchiha Fugaku dan Ibu rumah tangga, Uchiha Mikoto. Kemudian ada Uchiha Itachi, anak tertua dalam keluarga Uchiha berumur 20 tahun dan anak kedua dalam keluarga Uchiha berumur 18 tahun yaitu Uchiha Sasuke … dan yang terakhir, Uzumaki Naruto adalah anak adopsi keluarga Uchiha berumur 17 tahun. Ia tetap memakai nama keluarga aslinya.

Keluarga Uchiha adalah keluarga yang paling terhormat di Konoha. Mereka memiliki perusahaan terbesar ke tiga setelah keluarga Hokage dan keluarga Hyuuga. Pada saat 17 tahun yang lalu, keluarga Uchiha memiliki hubungan persahabatan dengan keluarga Uzumaki yang pada saat itu merupakan keluarga terkaya no. 4 setelah Keluarga Uchiha. Namun, keluarga Uzumaki mengalami musibah, yaitu 16 tahun yang lalu terjadi perampokkan besar dikediaman mereka. Sehingga menyebabkan Uzumaki Minato dan Uzumaki Kushina meninggal akibat melindungi anak mereka yaitu Uzumaki Naruto. Sebelumnya Kushina pernah meminta kepada Mikoto untuk melindungi, menjaga dan merawat Naruto karena hanya keluarga Uchiha lah orang kepercayaan mereka.

Mikoto dan Fugaku menganggap Naruto sebagai anak mereka sendiri. Mereka sama sekali tidak membeda-bedakan antara Naruto dengan kedua anaknya. Mikoto malah sangat memanjakan Naruto, sebenarnya sejak masih dalam kandungan, Mikoto dan Kushina ingin sekali menjodohkan anak mereka. Sayang, Kushina melahirkan bayi laki-laki, yaitu Naruto. Jadi pupuslah harapan mereka. Tapi ada sebuah keajaiban, pada saat Naruto dilahirkan dan diperiksa oleh Tsunade, dokter no.1 Konoha yang termasuk keluarga Hokage memberitahukan kalau Naruto memang seorang laki-laki namun bisa melahirkan karena didalam tubuhnya terdapat 2 organ reproduksi yaitu reproduksi laki-laki dan wanita. Yah… bisa dibilang fleksibel tapi yang lebih dominan adalah organ reproduksi pria tentunya… apabila ada sperma yang masuk kedalam tubuh Naruto kemungkinan 5 persen akan dibuahi dan Naruto bisa hamil seperti wanita pada umumnya. Tapi masalah ini sengaja ditutupi oleh Mikoto dan Fugaku serta Tsunade agar tidak menimbulkan kontroversi.

Ya… bisa dibilang harapan itu masih bisa terwujud walaupun presentasenya kecil. Sejak kecil, Mikoto berusaha menjodohkan Naruto dan Sasuke agar mereka timbul rasa-rasa cinta. Tapi Sasuke malah bersikap dingin dan tidak peduli kepada Naruto, sedangkan Naruto sejak awal memang menyukai Sasuke. Naruto juga berusaha untuk menjadi seorang yang dicintai oleh Sasuke namun itu sangat tidak mudah. Malahan Sasuke mengganggap Naruto itu seperti pembantu padahal sebenarnya Naruto melakukan semua pekerjaan rumah untuk bisa menjadi istri yang baik buat Sasuke… hehehe… salah, Suami yang baik untuk Sasuke.

"Ayah, ibu… aku pergi dulu…" Kata Sasuke.

"Iya…" Jawab Fugaku dan Mikoto bersamaan, lalu disusul oleh Itachi yang akan pergi kuliah dan Fugaku yang akan pergi kerja, kemudian baru Naruto.

"Bibi… Naruto pamit dulu ya pergi ke sekolah…"

"Iya… Naruto… tunggu sebentar… tolong berikan bekal ini ke Sasuke ya.. terus ini bekal mu… hati-hati ya!"

"Iya, Bi… makasih ya bekalnya pasti ku makan… bekal untuk Sasuke juga akan ku antarkan."

Naruto pun keluar rumah dan bergegas menuju stasiun kereta yang tidak jauh dari rumah kediaman keluarga Uchiha. Sebenarnya ini sudah agak terlambat, pasti kereta akan penuh, ramai dan sesak. Sebenarnya ia bisa saja pergi ke sekolah bersama Sasuke yang memakai mobil pribadinya tetapi karena sepertinya Sasuke tidak rela memberi tumpangan, yah apa boleh buat, naik kereta sajalah. Jadi, Naruto harus naik kereta deh tiap pagi padahal sekolahnya elit banget lho hampir semua muridnya bawa mobil dan motor… jarang banget ada yang naik bus ataupun kereta seperti Naruto. Naruto sebenarnya bisa membeli mobil dengan peninggalan harta dari orang tuanya. Namun ia pikir lebih baik dipakai untuk membiayai sekolahnya sampai tinggi dan hingga ia sukses agar bisa membalas kebaikan keluarga Uchiha yang selama ini merawatnya.

Naruto akhirnya sampai juga di stasiun dan langsung membeli karcis kemudian naik ke kereta yang sudah penuh dan sesak. Perjalanan dari kediaman keluarga Uchiha sampai ke sekolah menggunakan kereta kurang lebih 15 menit. Naruto berusaha untuk bertahan agar tidak terjatuh dan mencoba untuk menjaga napasnya supaya tidak kehabisan napas karena sesak. Setelah 15 menit, akhirnya ia bisa keluar juga dari kereta yang sumpek itu dan berlari ke arah sekolahnya yang lumayan dekat dari stasiun sambil melihat jam ditangannya. 5 menit lagi pintu gerbang sekolah akan ditutup dan bel masuk pun akan berdentang.

Ia berusaha berlari dan selamat sampai di sekolah. Belum cukup melewati gerbang sekolah, ia harus segera masuk ke kelas. Untung sekali ia datang bertepatan dengan bunyi bel berdentang. Dengan langkah gontainya, ia berjalan menuju tempat duduknya dan berusaha untuk menyelaraskan napasnya kembali. Keringatnya bercucuran. 'Lumayanlah, olahraga' pikir Naruto. Ya, olahraga. Olahraga yang menjadi rutinitasnya setiap pagi. Dengan kata lain, setiap hari ia terlambat.

XxxX

Kiba dan Garaa adalah sahabat Naruto yang paling sejati dalam keadaan susah maupun senang mereka ada buat Naruto. Mereka juga tau semua tentang masa lalu Naruto yang pedih dan juga rasa cinta Naruto kepada Sasuke yang menurut mereka sangat berlebihan. Naruto memang sering sekali menjadi bahan lelucon Sasuke, dan pasti menurut orang waras yang melihat kejadian itu, beranggapan bahwa Sasuke sangat kejam dan menyebalkan. Naruto memang mencintai Sasuke, namun ia sama sekali tidak menyadari kalau itu membuat sahabatnya terluka melihat Naruto yang terlalu mudah memaafkan kelakuan Sasuke yang kasar kepadanya dan mempermalukannya didepan orang. Naruto dan Sasuke memang sering bertengkar namun Naruto yang selalu mengalah. Kiba dan Garaa ingin sekali menjauhkan Naruto dari Sasuke dan menyadarkannya kalo Sasuke tidak pernah mencintainya, Sasuke hanya bisa menyakitinya.

"Naruto, hari ini kau keliatannya sangat capek…" kata Garaa.

"Hew… seperti biasa aku lari…" jawab Naruto ngos-ngosan.

"APA? Kau lari dari rumah sampai sekolah?" Tanya Kiba kaget.

"Duh, lebai banget sih…Siapa yang bilang lari dari rumah sampai sekolah? Aku hanya bilang lari tepatnya dari stasiun sampai sekolah… untung masih keburu… fiuh…" jawab Naruto sambil menghela napas.

"Ohh…"

Kakashi-Sensei masuk kedalam kelas, perbincangan mereka berakhir dan pelajaran pun dimulai. Selama pelajaran Naruto berusaha untuk konsentrasi tapi jantungnya agak morat-marit nih… belum bisa terkendali seperti biasanya. Keringatnya pun keluar. Kakashi Sensei dari tadi memperhatikan Naruto dan bertanya kepadanya.

"Hei, Naruto… apa kau sakit? Mukamu terlihat pucat. Kalau kau sakit, kau boleh ke ruang UKS sekarang." Spontan semuanya melihat kearah Naruto yang memang terlihat pucat.

Tapi Naruto bilang, " Gak apa-apa kok, Sensei." Kakashi pun melanjutkan pelajaran. Dan sedikit demi sedikit, ia pun kembali normal.

Saat istirahat tiba, Naruto mengambil bekal Sasuke dan mengantarkannya ke kelas Sasuke yang ada disebelah kelasnya dengan wajah yang amat riang. Garaa dan Kiba pergi ke kantin untuk beli makanan. Naruto mencari-cari Sasuke, disitu ia melihat Sasuke sedang mengobrol dengan Sakura, gadis yang paling cantik (wueeekkkzzz… maaf bagi fans Sakura, saya tidak suka Sakura namun dengan menahan ego saya… saya akan membuat Sakura sangat manis tapi tetep nyebelinnnn…). Naruto pun agak sedikit jealous… tapi apa mau dikata Sasuke memang pantas kok sama Sakura. Sakura melihat kearah pintu kelas dan disitu sudah bertengger Naruto yang membawa bekal. Sakura tau kalo Naruto itu salah satu fans cowoknya Sasuke jadi bekal itu pasti buat Sasuke jadi ia mencoba untuk bermesraan dengan Sasuke agar Naruto membatalkan niatnya untuk memberikan Sasuke bekal.

"Sasuke-kun, hari ini kamu ada acara gak? aku ingin memperkenalkan mu dengan orang tuaku jadi maukan setelah pulang sekolah kau main kerumah ku? Mau ya Sasuke-kun? Please…" tanya Sakura dengan puppy-eyesnya dan tidak lupa memegang tangan Sasuke.

"Hn." Jawab Sasuke yang artinya setuju.

"Oh, terimakasih ya… Sasuke-kun." Kata Sakura gembira dan lalu mencium pipi Sasuke.

Naruto yang melihat adegan itu sangat cemburu, marah, kesal dan juga sedih. Ia pun masuk tanpa permisi dan meletakkan kotak bekal didepan meja Sasuke dengan kerasnya sehingga membuat Sasuke dan Sakura kaget. Untuk Sasuke ekspresi kagetnya datar…

"Hei, Kau ini siapa sih? Gak usah gitu dong ngasihnya?" Tanya Sakura marah.

"Dobe… sedang apa kau dikelasku, HAH?" Tanya Sasuke yang keliatan marah dan memasang tatapan yang mematikan sehingga Naruto menunduk.

"Itu bekalmu dari bibi!" jawab Naruto singkat dan berjalan keluar kelas Sasuke. Sebelum sampai ke pintu Naruto mendengar percakapan Sakura dan Sasuke.

"Siapa orang itu, Sasuke-kun? Kau kenal dengan dia?" tanya Sakura sambil mengelus-ngelus dadanya gara-gara kaget. Sasuke pun tanpa ekspresi menjawab, "Dobe itu pembantuku."

Saat mendengar hal itu Naruto sudah tidak bisa menahan emosinya, ia pun berbalik dan menuju tempat duduk Sasuke dan memukul meja ditempat Sasuke dan Sakura berada.

"HEI… TEME! Aku bukan pembantu mu dan JANGAN PERNAH memanggilku DOBE… AKU MEMBENCI MU…" Teriak Naruto penuh kemarahan dan bergegas keluar. Sasuke belum pernah melihat Naruto semarah itu kepadanya biasanya dirumah, jikalu ia marah, terakhirnya ia pasti selalu bilang 'AKU MENCINTAIMU, SASUKE!'. Tapi belum sekali pun ia pernah bilang benci kepada Sasuke. Sasuke melihat wajah Naruto yang merah padam dan terlihat seperti akan menangis. Tentu saja Naruto menahan dengan menggunakan berbagai jurus agar air matanya tidak jatuh.

"APA-apaan sih, cowok itu memanggilmu Teme…? Kau gak apa-apakan, Sasuke-kun? Hem… jangan-jangan dia itu salah satu fans cowok kamu, ya? Udah gak usah dipikirin nanti dia juga bakal mendapatkan ganjaran yang setimpal kok…" kata Sakura sambil menggenggam tangan Sasuke.

"Sakura, apa kau bisa diam sebentar! Kau itu wanita yang paling cerewet yang pernah ku kenal! Bisa menyingkir dari tempat dudukku?! Kau mengganggu!" Kata Sasuke dengan tatapan yang amat sangat dingin.

Sakura pun menganggukkan kepalanya dan pergi ketempat duduk. Sasuke mulai membuka bekal dari ibunya itu dan memakannya. Bekal itu udah hancur gara-gara tadi Naruto menaruhnya sangat kencang diatas meja. Ia sama sekali gak menghiraukan teman-temannya yang ribut dikelas. Suigetsu, Juugo dan Karin menghampiri Sasuke… dan mulai mengobrol… mereka adalah sahabat Sasuke ya dari keluarga kaya semuanya… mereka berempat sering hang out bareng ke berbagai bar-bar yang terkenal atau juga ke diskotik. Sasuke kadang-kadang ikut tapi dia termaksud anak baik jarang pergi ketempat seperti itu ya… satu dua kali boleh kan?

"Sasuke, kau terlihat murung… ada apa Uchiha yang satu ini?" tanya Suigetsu.

"Entahlah, hei, Sasuke… kau kenapa?" tanya Karin.

"Hn… kalian ini berisik gak liat apa orang lagi makan." Jawab Sasuke dingin.

"Sasuke, kau taukan si Dobe itu?"tanya Suigetsu.

"Jangan panggil Dobe! Karena hanya aku aja yang boleh manggil pembantuku dengan sebutan DOBE!" Jawab Sasuke marah.

"Iya…iya siapa nama pembantumu itu? Nar…Nar… Nar.. apa?" Tanya Suigetsu.

"Naruto." Jawab Sasuke singkat.

"Iya… Naruto… gimana kalo kita ngerjain dia? Kita kan butuh mainan baru, bukan begitu, Sasuke?" usul Karin.

"Memang kalian mau ngerjain dia kaya gimana?" tanya Sasuke.

"Hem, gimana kalo dia kita jadiin bahan lelucon satu sekolah dengan cara mempermalukan dia… kamu memaki dia didepan umum gimana? Keren bangetkan ide ku…" jawab Karin.

"Hn… boleh juga… kapan?"

"Ya…sekaranglah… katanya satu jam ini gak ada sensei mereka rapat dan kita bisa bebas ngerjain dia… itu cukup banget, satu jam lagi…"

XxxX

Naruto kembali ke kelasnya, ia mencoba untuk menahan airmatanya. Ia memakan bekalnya namun rasanya ia sama sekali tidak lapar. Untung ada Gaara dan Kiba disampingnya. Gaara dan Kiba mengajak Naruto ke kelasnya Hinata dan Neji. Mereka adalah teman-teman yang baik. Hinata adalah pacarnya Kiba sedangkan Neji adalah pacarnya Gaara. Walaupun begitu Naruto disini gak akan jadi kambing conge. Mereka mengobrol di kantin dan pas di kantin, Sasuke dan teman-temannya datang kemeja Naruto dan pada saat itu Naruto sedang melihat ke luar jendela. Naruto gak sengaja menumpahkan jus jeruknya ke baju Sasuke.

"Ah, Gomenasai…gomen…gomen…"kata Naruto sambil menundukkan kepala.

"Hei, kau ini gak punya mata ya lihat baju Sasuke jadi kotor!" teriak Suigetsu.

"Heh, Sasuke… maaf…"kata Naruto sekali lagi.

"Dobe, kau sedang melihat apa? Kau ini menyebalkan! Seumur hidup ku kau terus saja mengganggu ketenangan ku!"

"Teme, aku gak sengaja tau… lagi pula ngapain kamu dekat-dekat meja aku, HAH?"

"Dobe… kau! Kau yang bersalah…! Kenapa kau tidak ikut enyah dengan keluargamu, hah? Dobe… kau merasa senang di atas rasa kesal orang lain… kau ini benar-benar orang yang paling menyedihkan diseluruh dunia…! Pantas orang tuamu meninggalkan mu! Kau pantas untuk ditinggalkan karena kau orang yang paling menyusahkan… Orang tuaku memungutmu cuma karena kasihan kepadamu! Mulai saat ini jangan pernah menampakkan mukamu didepanku dan ingat satu hal jangan pernah berbicara dengan ku lagi karena suaramu memecahkan gendang telingaku, MENGERTI KAU DOBE!! Dan satu hal lagi seumur hidupku aku tidak akan pernah mencintaimu… jangan terlalu berharap, aku masih normal bukan gay sepertimu!" Bentak Sasuke penuh kemarahan dengan gaya cool nya yang sedingin kutub utara.

Seketika tubuh Naruto membeku mendengar perkataan Sasuke yang barusan… ia jadi berpikir bahwa yang dikatakan oleh Sasuke tadi memang adalah dirinya yang telah lama ia sadari namun ia mencoba untuk menutupinya dengan menjadi orang yang selalu ceria, gembira dan cerewet…

'ternyata aku seperti itu, ya…' pikir Naruto. Sasuke pun pergi keluar kantin menuju toilet… bajunya jadi kotor dan lepek. 'Semua ini gara-gara, DOBE!'. Suigetsu, Juugo, dan Karin mengikuti Sasuke ke Toilet.

"WAW… wonderful… Sasuke… kau sukses besar mempermalukannya didepan semua orang… tapi apa itu gak kelewatan Sasuke? Kau membawa-bawa orang tuanya yang sudah meninggal…" Kata Karin

"Menurutku ini bukan sekedar mempermalukannya tapi ini curahan hatimu ya Sasuke…? tadi kulihat ekspresi wajahnya Naruto sangat terluka… ini bukan main-main lagi, Karin! Sasuke, kau harus minta maaf kepadanya…" Tambah Suigetsu.

"Iya… aku setuju dengan Suigetsu… kau harus minta maaf kepadanya kalo merasa gengsi, bisa minta maaf dirumah kan." Saran juugo.

"Sudah diam saja! Ini usul kalian bukan? Aku tidak akan pernah menarik lagi ucapanku… aku mau pulang…bilangin aku izin!"

XxxX

Sejak kejadian itu Naruto sama sekali tidak berbicara bahkan menampakkan wajahnya didepan Sasuke. Dirumah ia hanya keluar untuk membantu Mikoto di dapur menyiapkan makanan setelah itu ia kembali ke kamar. Naruto juga meminta Mikoto untuk tidak memaksanya makan dimeja makan bersama dengan yang lain dengan alasan mau ada balajar karena ada test dikelas. Mikoto pun mengizinkannya. Hari-hari Sasuke benar-benar damai dan tentram di rumah maupun di sekolah karena Naruto tidak berlalu lalang. Setiap Ibunya menitipkan bekal kepada Naruto selalu orang lain yang mengantarkannya. Naruto merasa Sasuke tidak ingin melihatnya. Naruto bisa bersikap seperti biasa didepan teman-temannya. Ia bilang tidak terpengaruh oleh ucapan Sasuke waktu itu kepada teman-temannya. Sebenarnya, Naruto sangat terluka. Setiap pulang ke rumah, ia selalu saja berlari ke kamar dan mengunci diri. Mikoto tadinya khawatir tapi ia memutuskan untuk tidak ikut campur. Ia juga merasa aneh. Biasanya Sasuke dan Naruto selalu bertengkar hingga sulit dipisahkan, membuat rumah ini menjadi ramai dan gaduh, namun sejak hari itu rumah ini menjadi sepi, sunyi… Seperti ada yang hilang.

Naruto selalu menangis dikamarnya dan terus menangis mengingat semua perkataan Sasuke. Semua itu benar… sebagai penghibur dukanya, ia menuangkan kesedihannya dalam buku diary yang selalu ia tulis sejak umur 6 tahun.

xXx

Dear, diary…

--Naruto--,5 April

Kutulis di kertas mu ini bagaimana hancurnya hatiku… ketika ia mengatakan sesuatu yang sangat menyakitkan. Bagai beribu tamparan diwajahku dan bagai beribu kunai yang menusuk hatiku… perkataannya benar-benar menyakitkan hatiku…

"Dobe… kau! Kau yang bersalah…! Kenapa kau tidak ikut enyah dengan keluargamu, hah? Dobe… kau merasa senang di atas rasa kesal orang lain… kau ini benar-benar orang yang paling menyedihkan diseluruh dunia…! Pantas orang tuamu meninggalkan mu! Kau pantas untuk ditinggalkan karena kau orang yang paling menyusahkan… Orang tuaku memungutmu cuma karena kasihan kepadamu! Mulai saat ini jangan pernah menampakkan mukamu didepanku dan ingat satu hal jangan pernah berbicara dengan ku lagi karena suaramu memecahkan gendang telingaku, MENGERTI KAU DOBE!! Dan satu hal lagi seumur hidupku aku tidak akan pernah mencintaimu… jangan terlalu berharap, aku masih normal bukan gay sepertimu!"

Sasuke mengatakan hal itu… tidak sepatah katapun yang luput dari ingatanku… sebegitu bencinya dia kepadaku, Diary… aku tau aku memang orang yang paling menyedihkan, menyusahkan, dibenci, dikucilkan… aku memang orang yang paling mendapatkan semua itu… tapi aku harus bagaimana diary…?

Aku gak punya siapa-siapa? Bila aku matipun tidak akan ada yang bersedih berlama-lama… aku orang yang tidak pantas untuk ditangisi… aku ingin pergi dari kehidupan ku… kenapa sulit menghapus rasa yang menyebabkan sakit yang dalam seperti ini? Aku mencintainya… aku mencintainya… diary… walaupun dia menganggapku sampah sekalipun, aku tetap mencintainya… aku makhluk yang paling tidak tau diri… aku masih mengharapkannya…

Dear, diary…

--Naruto--, 6 April

Hari ini masih sama dengan yang kemarin… aku masih belum bisa melupakan perkataannya. Dia benar aku orang yang paling menyedihkan didunia. Aku gak punya siapa-siapa sekarang. Aku ingin pergi selamanya bertemu sama mama dan papa. Hidupku pasti disana sangat tenang dan bahagia karena ada mereka. Kenapa semua perkataannya itu benar ya? Seharusnya aku ikut sama mama dan papa jadi gak nyusahin paman, bibi, Itachi-niisan dan juga Sasuke… aku mencintainya tapi aku udah capek, lelah… sakit banget rasanya hati ini… aku udah gak sanggup lagi untuk hidup… untuk apa aku hidup?

Aku gak punya impian lagi, aku gak punya alasan untuk hidup lagi. seumur hidup mengharapkan cintanya tapi sepertinya gak mungkin lagi… dia tidak mencintaiku sama sekali… malahan dia membenciku. Aku gak mau dia berhenti memanggilku DOBE… walaupun aku kesal… aku rindu suaranya, aku rindu melihat wajahnya… tapi dia sudah gak mau melihat wajahku lagi… dia udah membenciku… aku berusaha untuk menghindar darinya… dan sekarang berhasil… belum pernah sekali pun aku melihat wajah dinginnya tapi sayup-sayup aku mendengar suaranya… aku sangat suka suaranya… aku gak tau harus gimana lagi, Diary…

Aku menyerah, aku capek, aku ingin dia bahagia selamanya… jika ini buat dia bahagia… aku juga bahagia… SEMANGAT NARUTO!! Kamu pasti bisa!! Keep smile.

xXx

Naruto hatinya benar-benar sudah hancur, di sekolah ia selalu bersikap seperti biasa tapi Gaara dan Kiba tau kalau semua itu palsu. Gaara dan Kiba berusaha menyembuhkan luka hati temannya itu. Tapi sudah terlambat… Naruto sudah menutup dirinya. Siang itu, Naruto berjalan ke belakang sekolah. Disana ada sebuah taman sakura yang indah dan jarang sekali siswa yang datang ketempat itu. Saat ia sampai tempat itu, entah kenapa hatinya melumer dan airmata keluar dan membasahi pipinya. Disana sebenarnya ada Sasuke yang sedang mengobrol dengan Sakura. Sepertinya mereka sedang berpacaran… (mungkin!) saat Sakura mencoba untuk berciuman dengan Sasuke, tiba-tiba dia melihat Naruto sedang melihat kearah pohon sakura… ia menangis dan airmatanya memantulkan cahaya sinar matahari. Naruto sama sekali tidak menyadari keberadaan mereka sampai ia melihat kesamping. Betapa terkejutnya ia melihat Sasuke sedang melihatnya dan Sakura mencoba untuk mencium Sasuke.

Naruto langsung membungkukkan badannya (tanda kalau dia minta maaf telah mengganggu mereka) dan berlari meninggalkan mereka berdua. Entah mengapa Sasuke sangat merindukan sosok cowok pirang itu wajahnya, senyumannya, suaranya, tertawanya, marahnya… kenapa ini? Sudah 3 minggu sejak kejadian itu ia belum melihat Naruto. Saat melihatnya tadi, ia baru sadar apa yang selama ini rasanya hilang.

Naruto berlari keruang UKS yang memang selalu sepi karena letaknya paling pojok di sekolahan. Naruto menangis sekencang-kencangnya… tidak ada yang mendengar tangisannya. Ia larut dalam kesedihannya.

XxxX

Hari ini Mikoto dan Fugaku pergi keluar untuk menghadiri pesta dan kemungkinan besok pagi baru pulang sedangkan Itachi pergi ke Suna untuk bertemu tunangannya Temari. Sedangkan Sasuke pergi keluar bersama teman-temannya, biasanya Sasuke kalau pergi sama temannya gak pernah pulang. Entah kenapa hari itu merupakan hari kebebasannya Naruto… bisa menikmati rumah yang besar ini tanpa takut berpapasan dengan Sasuke. Ia bisa memasak ramen dengan nyaman dan bisa nonton TV diruang tamu. Setelah melakukan semua itu Naruto memutuskan untuk tidur tapi ada yang mengetuk pintu.

"Duh… siapa sich malam-malam gini yang datang…? Iya tunggu sebentar…" kata Naruto… lalu ia turun dan berjalan menuju pintu kemudian membukanya. Sungguh terkejutnya, itu Sasuke, ia pulang dalam kondisi mabuk. Sasuke pun berjalan gontai, Naruto membopongnya ke kamar namun sebelumnya mengunci pintu. Mulut Sasuke bener-bener bau alkohol dan sepertinya ia mabuk berat… Naruto berpikir, 'hebat banget nih anak bisa pulang selamat dalam keadaan mabuk.'

WARNING : LEMON SCENE

Naruto membantu Sasuke ke kamarnya, sesampainya dikamar, tangan Sasuke mengunci pintu kamarnya. Naruto merebahkannya di tempat tidur. Lalu pergi menuju pintu namun pintunya gak bisa dibuka. Tiba-tiba dari belakang Sasuke memeluk Naruto dan nafas hangat Sasuke yang berhembus tepat ditengkuknya Naruto membuat Naruto deg-deg-an plus panik. Naruto mencoba untuk memberontak dan melepaskan pelukan Sasuke yang kuat. Sasuke menjilat kuping Naruto sehingga membuat tubuhnya menggeliat. Naruto sama sekali tidak mengeluarkan suara dan terus memberontak. Sasuke membawa Naruto ketempat tidur dan melucuti semua pakaian Naruto sambil memainkan puting susu Naruto dengan memelintirnya, menciumnya hingga mengencang. Diremas-remasnya puting susu naruto. Naruto berusaha menahan sensasi yang ditimbulkan oleh kelakuan Sasuke itu. Ia mencoba untuk tidak mengeluarkan suara yang bisa meningkatkan birahi Sasuke. Naruto hanya bisa pasrah dan menangis. Ia sudah lelah memberontak karena cengkraman Sasuke yang begitu kuat.

"Dobe, lama tidak berjumpa… aku ingin kau memanggil nama ku mengapa kau tidak berbicara Naruto …? Aku ingin mendengar suaramu lagi…" Sasuke membisikkannya ditelinga Naruto. Naruto hanya menangis. Seluruh tubuhnya sudah dijelajahi oleh lidah Sasuke sehingga tubuhnya mengkilat oleh ludah Sasuke. Sasuke mencium bibir Naruto dengan ganasnya. Naruto tidak bisa menerima semua itu ia hanya menangis dan menangis. Ciuman itu akhirnya dibalas juga oleh Naruto. Lidah Sasuke masuk kedalam mulut Naruto… kurang lebih mereka bergulat dengan ciuman ganassssss itu 15 menit…

Kemudian setelah Cigan ( ciuman ganas )… sasuke melancarkan tindakan yang baru, ia menciumi tubuh Naruto dari dahi , turun keleher, turun lagi kedada dan tidak luput juga di sepasang putting Naruto yang merah tua… dan kemudian turun ke perut… dan sampailah ke penis Naruto. Sasuke menjilati dan menciumi penis Naruto dari kepala penis sampai batang penis… ia kecup sungguh penuh kasih sayang. Kemudian penis Naruto masuk kedalam mulut Sasuke, didalam mulut Sasuke, Penis Naruto disedot , diemut, dan dijilati… tidak lupa juga mulut Sasuke yang turun-naik berulang-ulang dan kecepatannya pun bertambah sehingga tubuh Naruto berguncang-guncang. Akhirnya Naruto pun mencapai klimaks… Sasuke menelan seluruh sperma yang dikeluarkan oleh Naruto.

"Hem.. Dobe ternyata kau enak juga ya… ayolah, Dobe keluarkan suaramu yang indah itu… kalo kau belum mau mengeluarkan suara mu itu aku akan memasukkan adikku ini kedalam mu."

Naruto melihat apa yang dimaksud oleh Sasuke yaitu penis Sasuke yang ukurannya, waw lebih besar dari punyanya. Tapi Naruto saat itu benar-benar tidak bisa mengeluarkan suaranya karena ia sedang menikmati orgasmenya.

Dengan kasar akhirnya Sasuke mengambil lotion dan membalurnya ke jari-jari Sasuke yang panjang-panjang. Dengan perlahan ia membisikkan sesuatu ketelinga Naruto, " Dobe, ini tidak akan sakit tapi nikmat… tunggu saja kau pasti akan memintanya… kau menikmatinya bukan, Naruto…" Naruto hanya mengangguk dan menangis.

Sasuke memasukkan jari telunjuk kedalam lubang anusnya Naruto. satu persatu secara perlahan agar membuat lubang yang terlihat sempit itu sedikit lebar. Setelah semuanya masuk, ia berhenti dulu biar Naruto relaks dan saat tidak ada perlawanan ia memaju-mundurkan. Terlihat sekali Naruto sangat kesakitan, karena ia menggigit bibir bawahnya dan airmatanya yang keluar derasnya.

"Ayolah, Naruto… keluaarkan lah suara seksi mu itu, aku ingin mendengarnya…"

Sasuke mencoba menggoda Naruto.

Setelah semua jari masuk dan lubang anus Naruto membesar dengan cepat Sasuke memasukkan penisnya yang besar itu kedalam lubang anus Naruto. ia mendiamkannya sebentar menunggu Naruto benar-benar relaks dan siap. Setelah ia kira cukup, Sasuke pun langsung menggoyangkan pinggulnya kemudian menarik keatas dan kebawah dengan kecepatan yang semakin lama semakin cepat… akhirnya Sasuke mendengar erangan Naruto…

" shhhhhh…mmm…ohh…st…st..st.. hiks…"

" Ayolah Naruto panggil nama ku…" kata Sasuke dengan suara yang seksi dan menggoda tanpa mengurangi kecepatan in-outnya ( u know what I mean… hehe nosebleed ,) .

" Shhh…St…stop… hentikan ini SASUKE…"

" Tidak akan… sampai aku mencapai klimaks dan mengeluarkan spermaku didalam rektummu, Naruto.." Kata Sasuke dengan mempercepat sodokkannya.

" AHHHH… Sas'ke…"

" NARUTOOOO………" teriak Sasuke.

Sasuke pun akhirnya mencapai klimaks yang bersamaan dengan Naruto pula. Seluruh tubuhnya terasa sangat lelah dan Sasukepun akhirnya terlelap sambil memeluk Naruto. Naruto menangis dan berusaha untuk bangun namun rasanya sakit. Naruto mengambil seluruh pakaiannya dan akhirnya ia bisa keluar dari kamar Sasuke. Dikamar ia menangis… Naruto merasa benar-benar kotor. Ia pun mandi berjam-jam untuk menghilangkan noda itu. Semua tanda yang dibuat oleh Sasuke ditubuh Naruto ingin dihapusnya. 'Hilang! Hilang!' batin Naruto, ia terus menggosok tanda- tanda itu agar hilang, tetapi tetap saja tanda- tanda itu tetap terlihat jelas dia terus mencoba menghilangkannya hingga kulitnya merah dan terasa perih. Setelah ganti pakaian, ia menangis… ia sedih, merasa kotor, terhina, marah namun disatu sisi di hatinya yang paling dalam ada rasa bahagia. 'Tapi, benarkah Sasuke melakukan itu karena dia mencintaiku?? Bolehkah aku merasa ia mencintaiku?? Apa dia melakukannya karena pengaruh alkohol saja?' Batin Naruto. Naruto tertidur dengan air mata mengalir terus menerus.

END OF LEMON

XxxX

Sejak kejadian pemerkosaan itu Naruto benar-benar menghilang dari pandangan Sasuke. Dan Sasuke sama sekali gak mengetahui tentang kejadian malam itu karena ia dikendalikan alkohol. Ia sama sekali gak merasakan apa-apa paginya. Suasana rumah hening sampai kedatangan orang tuanya. Naruto sama sekali belum keluar dari kamarnya dan kejadian itu hanya teringat oleh Naruto. mulai saat kejadian itu, Naruto kehilangan keceriaannya… ia jadi pemurung dan pendiam.

Dua bulan pun berlalu, saat itu Sekolah sedang mempersiapkan acara tahunan… disitu ada yang lainnya… hampir seluruh murid ikut andil… ada Sasuke dan juga Naruto tentunya. Tapi Naruto benar-benar menghindar dan untungnya ia tidak sekelompok dengan Sasuke. Sasuke sering pulang malam karena harus rapat mengenai dekorasi acara tahunan itu, ia benar-benar capek sehingga sampai rumah ia langsung tidur tanpa melepaskan seragamnya. Ia tidur sangat lelapnya, didalam tidurnya Sasuke sering bermimpi dan mimpinya itu adalah kenangannya bersama Naruto sejak kecil sampai besar…dan diakhir mimpinya ia melihat tubuh Naruto dipenuhi oleh luka dan darah. Ia merasakan Naruto tidak bernyawa dan bernapas. Sasuke pun bangun dari tempat tidurnya dan kemudian berlari ke kamar Naruto. Untung saja pintunya nggak dikunci. Sasuke langsung masuk ke kamarnya Naruto dan untung sekali Naruto masih ada ditempat tidurnya tanpa luka dan terlihat sangat lelap dan damai tidurnya. Sasuke gak bisa memungkiri kalau ia merindukan wajah itu… wajah yang imut, manis… ia pun langsung keluar kamar dan ia merasa menyesal dengan semua perkataannya. Ia merasa kehilangan… amat sangat kehilangan… Naruto, dobenya yang sangat ceria… dia telah menyakiti hati Naruto… Namun ego didalam dirinya yang sangat tinggi memusnahkan pikiran itu dan kembali tidur.

Saat ia bangun dari tidurnya ada sebuah bingkisan berwarna biru… tidak ada namanya… ia pun membuka bingkisan itu dan ternyata didalamnya ada syal berwarna biru… dan ada gambar tomat dipinggirnya… tomat adalah makanan yang paling Sasuke suka. Entah dari siapa bingkisan ini yang pasti ini untuk dirinya padahal dia sama sekali gak ulang tahun… dan ini bukan hari spesial untuk memberikan kado… tapi ia suka sekali dengan syal itu lembut dan hangat.

Ia pun segera mandi dan berpakaian… lalu turun kebawah, sebelum itu ia sempat berhenti didepan kamar Naruto dan memegang knok pintunya, sayang terkunci… itu berarti Naruto sudah pergi ke sekolah. Saat di ruang makan banyak sekali makanan enak.

"Wah, bu… makanannya banyak banget… mana mungkin kita ngabisin ini semua… oh, ya bu tau siapa yang menaruh bingkisan biru tua dikamarku?" Tanya Sasuke sambil mengambil susu dan kemudian meminumnya.

"Iya nih… semua yang masak Naruto lho… ibu bangun udah banyak gini makanannya… hemm… itu kado dari Naruto… ibu, ayah dapat juga. Kalo ibu dapat sweater warna ungu… bagus banget… kalo ayah dapat sarung tangan warna biru donker." Jawab Mikoto

"Aku juga dapat topi rajut warna hitam dan ada gambar awan merah… cocok sekali dengan genk ku yaitu Akatsuki… hahaha… Naruto, tau banget kesukaanku. Kalau kau dapat apa otouto?" Tambah Itachi dan kemudian menanyakan Sasuke apa yang diberikan Naruto kepadanya.

"Hn… dapat syal… tumben dia memberikan kita hadiah padahal ini bukan hari khusus kan?" jawab Sasuke dan kembali bertanya

"Gak aneh kok, Sasuke…Dia tadi bilang buat hadiah aja karena dia udah sukses buat rajutan ini… katanya banyak yang udah selesai… daripada ditumpuk dikamar ya Naruto kasih…Naruto sering memberikan ibu dan ayah bingkisan rajutan seperti ini kok… iya, kan yah?" jelas Mikoto

"Hn… malah udah lengkap…" Fugaku menanggapi dan menyeruput kopinya.

"Iya aku juga sering dibuatin rajutan sama Naruto… buat Temari juga…" Tambah Itachi.

"Oh… aku pergi dulu ya, Bu…"

Sasuke pun pergi ke sekolah menggunakan mobilnya. Sesampainya disekolah seluruh murid sudah berkumpul di aula untuk siap-siap… karena seminggu ini mereka tidak akan belajar tapi ya kerja nyiapin acara tahunan ini. Saat masuk ke dalam aula, Sasuke mencoba mencari Naruto tapi gak menemukannya kemudian Sakura datang dan biasa ngegelayutin Sasuke… saat asyik-asyiknya Sasuke dan Sakura mengobrol dari atas ada seseorang yang berteriak, "Awas… baloknya jatuh!".

Balok-balok itu tepat diatas Sasuke dan Sakura, dari arah samping Naruto mendorong Sasuke dan Sakura agar mereka terhindar dari balok itu dan sayangnya Naruto yang akhirnya tertimpa balok itu. Seluruh tubuhnya tertimpa balok…luka-luka dan darah pun banyak yang keluar. Sasuke syok dengan keadaan Naruto yang sekarang, sama seperti mimpinya yang tadi malam. Sasuke langsung berlari menghampir Naruto dan menyingkirkan balok yang menimpa tubuh Naruto.

"Panggil ambulans!" teriak Sasuke. Ia merangkul tubuh Naruto.

"Dobe… Dobe… Naruto… Naruto… bukalah matamu… Naruto!" kata Sasuke panik dan takut sambil menyentuh pipi Naruto.

"Sass…suu…kee… Aishiteru… Syu... syukurlah kau selamat…" Naruto membuka mulutnya lalu berbicara dengan terbata-bata. Bola mata birunya menatap bola mata onyx Sasuke. Dengan penuh cinta. Kemudian ia tidak sadarkan diri dengan wajah yang tersenyum.

'Anak ini benar-benar mencintaiku… betapa bodohnya aku…' pikir Sasuke. Naruto mencintainya. Begitu mencintai dirinya yang bodoh itu. Ia sangat mencintainya sampai berani berkorban nyawa untuk dirinya yang tidak pernah sekalipun memperdulikannya. Air mata mengalir dengan deras di kedua belah pipi Sasuke.

"NARUTO!! BERTAHANLAH!! Hiduplah untukku!! Hei, bangun!! CEPAT BANGUN!!" Sasuke berteriak sembari menangis. Tangannya mengusap wajah damai Naruto. Damai, namun penuh dengan darah. Ia terus memeluk tubuh Naruto yang telah ternoda merahnya darah.

Ambulans pun datang, Naruto dibawa kerumah sakit. Sasuke terus berada disampingnya menggenggam tangannya sambil menyebut nama Naruto berulang-ulang kali… airmatanya pun tak terasa terus mengalir. Sungguh, ia belum siap untuk kehilangan Naruto.

Sasuke menyesal… sangat menyesal… ia bahkan belum mengatakan perasaannya yang sebenarnya kepada Naruto… Ia masih berharap akan terjadi keajaiban yang dapat membawa Naruto kembali ke sisinya. Akankah?

TBC

HUHU… Gomen… Saya masih gak percaya bisa nulis Lemon kaya gitu… agak gimana gitu? Tapi saya udah berusaha… so, gimana? Jelek ya… huhu… I know that, but please review, criticism, suggestion and flame… saya sangat berterimakasih banyak kepada red-ew-fallinlovewith-yaOi…and M4yuraa coz mereka lah editor ku… huhu… maaf ya… plizzz review… and anything plizzz…v

Oh… iya kalo suka sama fanfic saya… Saya butuh pendapat para reader yang baik… sebenarnya ada rencana buat lanjutan dari fanfic ini dan ini juga kalo pada suka… endingnya kan masih gantung nih… di chapter selanjutnya lebih baik Naruto dead or still alive?

Huhu…I need your help, plizzzzzzz… v

tararengKyuuuuuuuuuuu…

Naruto: Aku meninggal gak tuch??

Sasunaru: Gak taw… tersera pada para reader lah…

Sasuke: Jangan! Aku kan belum menyatakan perasaan ku ke Dobe… (sambil melirik ke arah Naruto).

Naruto: Sok jual mahal sih loe!Nyesel kan sekarang…

Sasuke: My little bunny sweaty honey Dobe maav kan aku….

Naruto: Rayuan gombal kayak ghitu kagak mempan!huh…

Sasuke: DOBE maav kan aku……!! (Mengejar Naruto yang kabur)

Sasunaru: STOP!! Berisik!! Oia, untuk chapter berikutnya ada sesuatu yang mengejutkan!! tebak- tebak apa? Huahahaha (evil laugh). Review ya!

rEd-Ew: Duch, maav ya kalo saiia ngeditnya ada yang kurang… yah ghitu dech.. kan baru editor pemula… huahahaha. Peace love n gaul…loch kok melenceng??

Sasunaru: No problem rEd-Ew…

rEd-Ew: Puppy eyes… Sorry, I love you…(Laghi kangen ma film korea jadinya gini ni) hehehe

M4yuraa: woy!! Saia pencinta Sasusaku !! Tidak terima Karin jadi sahabatnya Sasuke!! HUS2 karin!! Pergi kau!! Sasuke hanya untuk Sakura!! Tapi kalo buat naruto… ya, okelah xd –ditampol Sakura- uhuhuhuhu… SASUSAKU 4 EVA!! –ditampol penggemar Sasunaru- HUEEEE… knp sih sahabat2 saia pada demen Sasunaru smua..!! ayo majukan Sasusaku –dibuang kelaut-

Ehehheeh sorry gajelas XD. Cuma mau numpang eksis! xd

Sasunaru: Mari kita hentikan omongan yang tak jelas ini… Terima kasih sudah membaca sampai bawah… yang makin lama makin tak jelas ini... Terima kasih! Review ya!

rEd-Ew: Tararengkyuuuuuuu….

All : Arigatou… ja ne… Auf wiedersehenv