Pertemuan Pertama

Rate: K

Pairing: Alice/Ace

Genre: Friendship/Romance(Slight)

Summary: Dari Bakugan New Vestroia episode 47 saat Lync memberitahu Alice tentang rencana Raja Zenoheld lewat sapu tangan berisi memory yang sempat dilemparnya saat melawan Hydron.

Warning: Agak tidak sesuai dengan animenya/OOC/Gaje(Mungkin)

Disclaimer: Bakugan is Directed by Mitsuo Hashimoto

Para Resistance begitu serius melihat rancangan senjata Raja Zenoheld yang baru dikirim kemudian Keith,kakak Mira memecah keseriusan mereka dan bertanya pada Alice.

"Darimana kau dapatkan ini semua?".

"Aku juga tidak tahu,tapi sepertinya memory itu milik Lynch"Jawab Alice seadanya.

"Lynch?"Tanya Keith lagi.

"Sepertinya begitu dan ia juga sepertinya sudah..."Jawab Alice sambil menahan tangis.

"Data ini sepertinya baru diunduh tadi" Kata Marucho menyimpulkan.

Begitulah tapi sepertinya Alice sangat terpukul akan hal yang menimpa tiba-tiba terdengar suara ledakan dari luar rumah gadis bersurai oranye dan kakeknya itu segera keluar dari luar rumah untuk melihat apa yang betapa kagetnya Alice melihat ternyata Shadow Prove dan Hydron sedang berusaha menghancurkan alam sekitar rumah Alice.

"Hei,Hentikan semua ini!"Teriak Alice histeris.

"Ooh lihat ada gadis pecundang rupanya, Hehehe"Ejek Shadow sambil tertawa seperti biasanya.

"Jadi ini gadis yang katanya pemain bakugan nomor 2 di dunia itu heh? Timpal Hydron dengan nada mengejek.

"Mau apa kalian ke sini? Aku yakin betul kalian disini untuk melakukan hal yang menyusahkan lagi"

"Kalau iya kenapa? kau mau bertarung Hah dengan kami? Dulu dua lawan satu saja kau kewalahan apalagi sekarang satu lawan dua".

"Oh,Sebentar namamu pasti Alice Gehabich ya? Lynch sering cerita tentangmu".

"Apa yang kau tahu?" Tanya Alice mulai tidak sabar.

"Ah ya, Aku kesini sekaligus ingin memberitahumu bahwa Akulah orang yang bertarung melawan Lynch dan Akulah bertanggung jawab atas..."

"Cukup,Aku bilang cukup,jadi kau yang sudah membuat Lynch menghilang,Aku akan buat kalian berdua membayar atas perbuatan kalian"Potong Alice sambil menangis.

Kemudian mereka bertiga mengeluarkan gauntlet mereka masing-masing dan langsung berteriak "Gauntlet power strike".

Di Rumah Marucho

Para Resistance sepertinya sedang berusaha berpikir langkah apa yang sekiranya cocok untuk membuat rencana Zenoheld gagal tiba-tiba Alarm di ruang kendali berbunyi dan Marucho segera bergegas melihat apa yang sebenarnya terjadi diikuti para Resistance yang lain.

"Ada apa ini?" Tanya Marucho

"Lapor tuan muda,Ada serangan Vexos di Rusia tepatnya di Moskow"Lapor salah satu kru di situ.

"Moskow? Itu bukannya tempatnya Alice?"Tanya Runo mulai khawatir akan apa yang terjadi.

"Oh,ya betul juga kau Runo"Balas Julie sambil menepuk jidat dan mulai bertingkah lagi.

"Gawat,kita harus ke tahu Alice butuh bantuan kita"Saran Dan yang sedang marah.

"Sepertinya Vexos ini suka sekali mencari gara-gara dengan kita ya"Ucap Baron sambil mengepalkan tinjunya.

"Tapi,kalau kita pergi sekarang tidak akan sempat pasti mereka sudah pergi dan mungkin tempatnya Alice sudah..."Timpal Mira.

"Aku setuju dengan Mira kalau kita tidak bertindak cepat maka Alice..."Ucap Shun yang juga sepertinya khawatir akan keadaan Alice.

"Ahhh,Sial lalu kita akan membiarkan teman kita dihajar oleh Vexos begitu?"Ucap Dan yang mulai frustasi.

"Tenang Dan,di sana ada Hydranoid yang bisa membantu Alice,lagipula mereka berdua termasuk Brawler yang kuat"Kata Drago mencoba menenangkan Dan.

Para Resistance sepertinya semakin terbebani pikiran mereka karena serangan Vexos yang nyaris/sangat membabi buta ini,Belum lagi masalah rencana Zenoheld yang busuk mereka sepertinya mulai ciut akibat semua kejadian ini.

"Oh ya!"Teriak Marucho hingga mengagetkan seluruh Resistance.

"Apa?Apa?" Tanya Resistance Antusias.

"Sebenarnya disini ada mesin teleport untuk memudahkan perpindahan antar manusia tapi..."Ucapan Marucho terhenti.

"Tapi apa? Kalau ada itu langsung saja ,daripada kita diam disini saja"Ucap Dan yang mulai tak sabar

"Berhubung mesin teleport ini baru dibuat keamanan dan keakuratannya belum benar-benar bisa diuji bahkan bisa beresiko yang sangat tingi,maka dari itu paling tidak ada 1 relawan yang mau mencoba mesin baru ini,apabila berhasil sampai di tempat Alice segera hubungi pusat sehingga yang lain bisa untuk itulah kita adakan undian siapa yang dapat tanda X maka akan jadi relawan yang pertama dalam pengujian mesin ini"Jelas Marucho panjang lebar sambil menyodorkan kotak berisi undian.

Mendengar itu para resistance tampak gugup dan bingung apalagi mendengar kata "resiko yang besar"itu sempat membuat mereka mengurungkan niat mereka,namun demi teman akhirnya mereka mau mencoba undian itu.

Begitu mengambil undian itu semua yang disitu begitu gugup dan tegang,takut akan apa yang akan menanti mereka nanti di mesin itu kemalangan atau malah itu semua Marucho langsung membuyarkan suasana dengan mengatakan"Oke angkat undian kalian masing-masing".

Semua langsung mengangkat undian mereka dan betapa kagetnya Marucho dan yang lain begitu melihat yang harus mencoba mesin itu tak lain dan tak bukan adalah Ace itu yang pemuda bersurai hijau mint itu tampak santai saja yakin kalau keberuntungan akan ada di pihaknya lagi.

"Jadi,bagaimana kau mau kan Ace?"Tanya Marucho agak memaksa.

"Baiklah aku sangat yakin keberuntungan ada di pihakku"Jawab Ace dengan penuh percaya diri.

"Kalau begitu teman-teman ayo ikut aku ke ruang tempat teleport".

"Yosh,ayo semua!"Ujar Dan dengan semangat dan lega karena tidak terpilih di undian itu.

"YAAA!" Ujar mereka serempak.

Kemudian Marucho menuntun mereka semua ke ruang kendali,ruangannya ternyata cukup luas dan sangat terlihat berteknologi tinggi,banyak kabel dimana-mana,namun perhatian mereka tertuju pada benda mirip kapsul besar yang ada di tengah ruangan tersebut.

"Ace,silahkan masuk" Kata Marucho sambil membukakan kapsul tersebut.

"Baiklah semua doakan aku agar berhasil menyelamatkan Al..Al..Siapa?"Ujar Ace agak bingung karena ia belum pernah bertemu Alice secara langsung.

"Alice"Ucap mereka melengkapi ucapan Ace.

"Ya ya pokoknya itu,kau siap Percival?"Tanyanya pada bakugan kesayangannya itu.

" Tentu saja dan aku yakin ini akan sangat menyenangkan"Balas Percival bersemangat.

"Hati hati ya! Segera hubungi kami kalau sudah sampai di sana"Ujar Dan mengingatkan

"Berhati-hatilah disana Ace"Ucap Runo dan Baron serempak.

"Hati-hati Ace kembalilah untukku"Kata Julie yang mulai genit.

"Ingat segera hubungi kami nanti mengerti?"Ucap Mira serius.

"Ya ya ya,Aku mengerti aku bukanlah Resistance yang lemah kalian tahu?"Balas Ace dengan sombong sambil masuk ke dalam mesin teleport itu.

"Siap-siap Ace"Kata Marucho memberi aba-aba lalu menekan tombol.

Seketika itu muncul cahaya yang cukup menyilaukan dan Ace sudah tidak di dalam mesin itu,menandakan teleportnya menunggu kabar dari Ace.

"Cepatlah pulang Ace"Gumam Mira.

"Eh,Apa Mira?"Tanya Keith

"Ah tidak Keith"

Di Hutan rumah Alice

"ADUH!"Erang Ace kesakitan karena ia jatuh dengan tidak mulus

"Jadi ini rumah Alice?"Percival bertanya-tanya.

"Belum tentu bisa saja ini bukan di Moskow"Kata Ace waspada.

"Coba kau cek di GPS mu Ace!"perintah Percival pada Ace.

"Oh iya! Benar ini di tempat Alice yang dimaksud teman-teman"Kata Ace yang sudah mengecek GPS nya.

"Lalu,sekarang di mana rumah Alice?"Tanya Percival lagi.

"Mana aku tahu,ayo kita cari saja!"Jawab Ace dengan kesal.

"Lihat Ace di sana ada asap,mungkin saja disitu."Tunjuk Percival pada arah barat hutan.

"Ayo kita lihat"Ajak Ace.

Kemudian Ace langsung berlari menyusuri hutan dan tiba di sebuah rumah yang mirip labolatorium yang mengalami kerusakan yang cukup parah,lalu ia melihat ada gadis bersurai oranye yang tengah berlutut dan kelihatannya hadapannya ada dua orang yang tak asing bagi itu Shadow dan Hydron.

"Lihat kan sudah kubilang kau akan kalah tapi kau terus bersikeras dasar gadis tolol"Ejek Shadow.

"Ya,mau bagaimana lagi kan nona Alice?"Timpal Hydron sambil memilin rambutnya.

"Uhh...ter..la..lu... ku...at.."Ucap Alice terengah-engah.

"Nah sekarang bagaimana kalau kau ikut Lynch ke alam sana gadis tolol!"Kata Shadow yang bersiap-siap menghabisi Alice.

"Uhh!"

"CUKUP!"Teriak Ace yang keluar dari hutan

"Oh lihat,ternyata si bocah sombong apa kau datang ke sini?Mau jadi pahlawan kesiangan?"Tanya Shadow dengan nada mengejek

"Kalau dia di sini berarti teman-temannya yang pengganggu itu juga ada disini ini Gawat"Gumam Hydron lalu mengisyaratkan pada Shadow untuk mundur.

"Ahh,sepertinya tidak ada hal harus dilakukan lagi,baiklah gadis tolol kau beruntung kali ini tapi lain kali tidak akan "Tawa Shadow dengan keras.

Kemudian setelah itu Shadow dan Hydron menghilang entah Alice dan Ace di sana,lalu setelah itu Ace segera menghampiri Alice untuk memastikan gadis itu baik-baik saja.

"Kau tidak apa-apa"Tanya Ace.

"Ah,iya aku baik-baik saja"Jawab Alice sambil masih memegangi tangannya yang sakit.

"Kau yakin?Tampaknya tanganmu biar aku lihat"Ace bersikeras ingin lihat.

"Ini tidak sakit kok betul, uhh..."Sanggah Alice sambil meringis.

Ace kemudian menyobek lengan bajunya dan membalut luka Alice,yang tangannya sakit justru tampak malu melihat tingkah Ace yang begitu baik,padahal mereka berdua belum saling -tiba mata mereka bertemu dan sempat bertatapan dalam waktu yang cukup lama namun Ace dan Alice segera sadar dan langsung memalingkan pandangan mereka.

"Umm, ini sudah selesai"Kata Ace yang mukanya memerah.

"Oh, iya ya terima kasih aku yakin kita belum pernah bertemu namaku Alice Gehabich"Ujar Alice yang mukanya tak kalah memerah sambil menyodorkan tangannya untuk berkenalan.

"Perkenalkan aku Ace Grit,salah satu dari bakugan resistance"Balas Ace sambil menjabat tangan Alice.

Saat bersalaman mata mereka bertemu lagi dan keduanya juga tidak segera melepaskan tangan serasa berhenti pada mereka,bosan melihat kedua orang yang sedang kasmaran(mungkin) kedua bakugan mereka segera memecah kesunyian diantara mereka.

"WOI! ITU JABAT TANGANNYA KELAMAAAAN !"Teriak Percival dan Hydranoid serempak.

Spontan kedua insan itu segera melepas tangan dan mengalihkan pandangan jelas bahwa wajah keduanya tengah memerah entah karena malu atau karena senang.

"Jadi,kalau dari resistance berarti kau mengenal Dan dan yang lain?"Tanya Alice mengalihkan pembicaraan.

"Begitulah dan Dan itu orangnya sangat berisik ya hahaha"Jawab Ace sambil tertawa terpaksa.

"Tapi ngomong-ngomong kenapa kamu datang ke sini?"Tanya Alice lagi.

Lalu Ace menceritakan dari awal sampai akhir bagaimana ia bisa sendiri mendengarkannya dengan serius tetapi sesekali tertawa karena mendengar tentang tingkah laku Julie yang terlalu beberapa kali mengobrol Ace teringat sesuatu.

"Oh ya!"Kata Ace tiba-tiba sambil menepuk dahinya.

"Kenapa?"Tanya Alice agak kaget.

"Begini,kalau aku sudah sampai disini dengan selamat maka aku harus memberi tahu yang lain tentang keadaanmu"Jelas Ace yang tampak menyesal.

"Kalau begitu sebaiknya kamu cepat pulang memberi tahu yang lain"Saran Alice.

"Hei tapi bagaimana dengan lukamu dan tempatmu ini?"Tanya Ace yang tampaknya khawatir.

"Tidak apa aku bisa jaga diri,dan yang paling penting sekarang adalah kau memberitahu yang lain kan?"

"Kau yakin Alice?"

"Iya aku yakin Ace"Ucap Alice meyakinkan.

"Baiklah kalau begitu,sampai jumpa lagi"

"Iya,sampai jumpa lagi"

Begitulah setelah itu Ace pergi masuk ke hutan untuk memberitahu kabar yang kurang baik ini namun entah mengapa baik Ace dan Alice tampak senang ketika beberapa langkah akan masuk ke hutan Ace berbalik begitupun Alice yang akan masuk ke rumah,mereka berdua saling tersenyum satu sama lain sebelum benar-benar pergi.

END