Naruto (c) Masashi Kishimoto
.
.
.
Highschooler's Diary
Story by Hydrilla
OOC, Typos, non-baku, kumpulan oneshot, Indonesian!AU keknya, etc.
.
.
.
Diary 1: Remedial
.
.
.
Haruno Sakura menelungkupkan tubuhnya di atas meja. Lemas, hilang tenaga setelah mendapat kertas yang dibagikan oleh Pak Orochimaru, guru biologi. Kelas semakin ramai ketika masing-masing siswa telah mendapat kertas ulangan yang minggu lalu mereka hadapi.
Sorak bangga, jeritan penuh kekesalan, hingga raungan putus asa menjadi latar yang membuat Sakura ingin bergulung-gulung di lantai—menangisi sebuah kertas yang tak begitu berharga sebenarnya. Beberapa siswa sudah mencak-mencak ingin menyobek kertas tersebut.
"Dapat berapa, Ra?" Yamanaka Ino, teman sebangku Sakura, mencolek gadis yang rambut pinknya diikat ekor kuda itu.
Sakura menoleh lesu. Enggan menjawab sekaligus ingin menangis, "2,3, No. Kamu?"
"3,3." Ino menjawab lugas.
Sakura langsung bangkit dari duduknya dan menatap Ino tidak percaya. "Serius?! Kok bisa?"
Ino mencebikkan bibir, "ya bisa lah. Ngga percaya sama temen sendiri?"
"Ihh, Ino kok gitu?!" Sakura cemberut. "Kan biasanya kita samaan dapat nilai jeleeekkk."
"Apaan." Ino mendengus. "Elu biasanya kan nilainya lebih baik dari gue."
"Huweeee, Inooo." Sakura mencak-mencak. Tangannya menggenggam kertas ulangan yang dibubuhi tinta merah berparaf sadis yang menusuk mata. "Aku remed biologi sama Pak Orochi, lisan lagi. Huweee."
Ino menghela napas. Mempuk-puk teman sebangkunya untuk seminggu ke depan dengan penuh rasa simpati. Bukan rahasila lagi kalau Pak Orochi itu salah satu guru killer. Bukan karena cara mengajarnya yang ekstrem, Pak Orochi malah cenderung mengajar dengan tak terlalu strict dan mudah dipahami.
Namun, sayangnya, dia agak pelit nilai. Mau mengerjakan soal essay dengan jawaban satu halaman pun, kalau isinya tidak sesuai apa yang dia mau, Pak Orochi tak segan-segan mencoret semua jawabannya tanpa memberi 'upah menulis'. Belum lagi sistem remedial yang membuat merinding sebagian siswa. Yaitu, remedial secara lisan.
Bayangkan jika harus menghafal banyaknya materi biologi dengan istilah-istilah aneh sambil menebak soal mana yang mau dikeluarkan oleh guru berkulit pucat tersebut. Lewat materi sedikit saja… bisa berabe pas remedial.
Bukan salah Sakura kalau ia dapat nilai jelek. Salahkan kemampuan menghafalnya dan istilah-istilah aneh di biologi yang membuat kepala Sakura pening duluan melihatnya. Padahal, gadis itu sendiri sudah berusaha membuat ringkasan materi dan mencatat semua hal penting saat Pak Orochi menerangkan. Tapi, tetap saja!
Ugh, rasanya Sakura sudah kehilangan asa :')
"Gimana dong, Nooo?" Sakura kembali menelungkupkan kepalanya di atas meja. Lunglai. "Kimia aku remed gegara bener di hitung-hituang doang, teorinya lari entah ke mana. Sekarang, biologi juga remed. Lisan lagi. Selamatkan gue, Nooo."
"Lah, mending itu. Gue kemarin baru saja selesai remed matriks, masih remed kimia sama fisika ini."
Yah, beginilah jadi anak SMA. Seminggu ulangan tidak kira-kira, belum lagi remedial dan tugas yang menyusul. Jangan lupakan hasrat untuk main bersama teman-teman meski cuma sekadar nongkrong di mekdi sampai tugas dipending. Ah, indah sekaligus maso.
Ini kenapa mau dapat masa depan cerah saja susah sekali, ya, Pak, Bu? :')
"Hiks."
Sakura maso. Sakura sedih. Sakura ingin guling-guling karena biologi.
"Napa?"
Ada sosok Uchiha Sasuke yang berdiri menjulang di samping Sakura. Salah satu tangannya masuk ke saku celana, tangan yang lain menggenggam kertas ulangan. Dasi seragamnya tampak longgar. Kemejanya tak rapih, begitu pula rambutnya yang acak-acakan. Namun, tetap saja.
Jadi orang kok ganteng amat, sih, mz. Meski mukanya kayak teflon gitu.
"Remed, Sas." Sakura menjawab lesu. "Kamu dapat nilai berapa?"
"3,9." Sasuke menjawab singkat.
"Ihh, sana, sana! Ngga usah deket-deket aku yang nilainya tinggi!" Sakura menimpali, separo ngambek.
"Hn, apanya yang susah." Sasuke duduk di kursi Ino yang memilih pergi. Iye, mz, udah tahu kalo diusir, kok. Ino membatin jengkel.
"Banyaaakkk." Sakura menyodorkan kertas ulangannya yang penuh coretan merah. Jari lentiknya menunjuk nomor-nomor soal yang dibubuhi tanda silang besar. "Aku ngga hafal karena namanya aneh-aneh dan… jijik."
"Hn?" Sasuke menarik kertas dari genggaman Sakura sambil modus pegang-pegang. "Ini kan, gampang."
"Gampang dari manaaa." Sakura mengerucutkan bibir. "Sasuke cowok, sih, makanya ngerti banget. Lagian, aku cewek. Ngga suka bahas ginian. Nama-namanya susah dihafalin lagi. Ewh."
"Mau kubantu buat persiapan remed?" Sasuke menawarkan diri. "Aku punya cara gampang biar kamu bisa hafal."
Sakura memandang Sasuke dengan polos. Pemuda itu masih berekpresi datar. Matanya yang gelap memandang Sakura dengan serius dan… sedikit jahil?
Akan tetapi… boleh juga, sih. Sakura sendiri kurang bisa di biologi. Kan lumayan dapat tutor ganteng, gratis pula. Dari pada Sakura maso sendirian belajar biologi dengan penuh perjuangan, mending dia punya teman, kan? Lagian, Sasuke juga bisa dijadikan ajang ngadu kalau Sakura sudah mau nyerah dan sebagai asupan cemilan karena Sasuke suka jajanin Sakura.
Ngga, Sakura ngga modus dijajanin, kok! Dia niat belajar meski nyambi juga…
Eh, tapi, ada yang perlu Sakura tanyakan terlebih dahulu.
"Memang, caranya biar aku cepat hafal gimana?" Sakura memandang Sasuke dengan polos.
"Kita praktikum langsung."
…
…
…
Krik, krik.
Kelas yang semula gaduh mendadak diam. Mereka memandang Sasuke yang masih pasang ekspresi datar. Oh, tunggu, sebuah seringai hadir di bibirnya.
Sakura masih memproses apa yang telah dikatakan Sasuke. Ia bolak-balik memandang kertas ulangan dan Sasuke yang masih menatapnya. Ia ulangan biologi. Ia remedial karena nilainya di bawah standar ketuntatasan minimal. Ia tak bisa optimal belajar karena sulit menghafal. Sasuke menawari bantuan menghafal dengan praktik langsung. Dan materi biologinya yang dibuat ulangan kemarin adalah reproduksi.
Eh?
Eeehhh?
"Sasuke mesum, gyaa!"
END
*skala nilai yang dipakai dalam fanfiksi ini adalah 1-4 (D-A) sesuai dengan kurikulum yang saya pakai di sekolah; kurikulum 2013
*matriks: salah satu materi di matematika wajib
a/n:
Jadiii, ini bakal jadi fanfic curhatan saya selama sekolah, ya, lol. Maaf jadi nyampah(?).
Ini bakal jadi kumpulan oneshot dengan cerita berbeda tiap chapter yang terinspirasi dari kehidupan real saya. Tentu saja sudah diedit sana-sini :p
Koreksi: saya emang remedial biologi wakakak, itu nilai nyata saya. Tapi, guru saya ngga kek gitu, malah enak banget. Dan lagi, materinya jelas ngga ada bab reproduksi HAHAHAH. Tapi, bab sel yang benar. Itu Sasukenya murni editan saya(?) biar lebih kek fanfic. Demi apa saya curhat kalo remed hahahahahaha #baperinnilai
Udah ketebak, yaa, apa jurusan saya di SMA :p
See you in next diary(ies)!
Review?
Salam hangat,
-Hydrilla :)
