"Failures"

Disclaimer: I don't own Pandora Hearts. Pandora Hearts © Jun Mochizuki


Kau lagi-lagi gagal.

Entah sudah berapa kali kau dihadapkan dengan situasi rumit semacam ini dan entah sudah berapa kali pula kau bersumpah atas darahmu sendiri bahwa kau akan membunuhnya, namun kau tidak pernah berhasil melakukannya. Kau selalu berada pada titik di mana kau hampir membunuhnya. Tetapi saat kau menghunuskan pedangmu, sesuatu menghalangimu―sesuatu yang begitu familiar bagimu.

Dirimu yang lama.

Kau tahu ini salah. Ini seharusnya menjadi sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Kau hanya perlu menghunuskan pedangmu dan membiarkan Lacie mati sekali lagi dalam tanganmu yang kotor itu, dan dunia akan baik-baik saja. Cara yang cukup mudah untuk dilakukan bagi seseorang sepertimu. Tapi kenyataannya, cara seperti ini pun kau tidak bisa.

'Aku akan membunuhnya.'

Yah, kau akan. Tapi seberapa keras pun kau berusaha, seberapa sering pun kau melontarkan kata-kata itu, kau tahu kau tidak akan bisa. Kau tidak akan pernah bisa membunuh gadis itu walau seribu kesempatan diberikan kepadamu.

Bukan. Bukan karena ia terlalu kuat. Bukan juga karena ia memiliki chain penghancur B-rabbit. Tetapi karena ia terlalu berharga bagimu. Karena ia adalah adik kesayanganmu. Karena perasaanmu sebagai seorang kakak terhadap adiknya masih setia menemanimu jauh di lubuk hatimu, bersembunyi layaknya penjahat yang takut dihukum mati.

Kau tahu semua itu dan kau tetap diam. Kau tahu kau akan gagal, namun kau terus melakukannya. Kau tidak lebih dari seorang pecundang yang bersembunyi di balik wajahmu yang dingin dan bertindak atas dasar kemarahan. Menyelamatkan dunia? Mencegahnya untuk jatuh ke dalam Abyss? Omong kosong!

Lebih dari siapapun, kau hanya merasa marah. Marah untuk hal-hal yang terjadi padamu di masa lalu. Marah karena sahabat baikmu mengkhianatimu, marah karena kau yang seorang kepala keluarga Baskerville terlibat terlalu jauh dalam relasi aneh yang disebut 'persahabatan', marah untuk setiap nyawa yang harus berakhir karena kecerobohanmu itu.

Marah karena sampai sekarang pun, kau tetap tidak berdaya.

Kau masih dirimu yang dulu, seorang pecundang yang bersembunyi di balik topeng dinginnya dan yang terpengaruh terlalu banyak oleh perasaannya sendiri. Kau tahu kau tidak mampu mengatasinya dan tidak akan pernah mampu. Kau tahu kau akan kembali gagal, lagi dan lagi; terus seperti itu dan tak akan pernah berakhir.

Yah, kau tahu lebih dari siapapun di dunia ini.

.

.

Kau hanyalah sebuah kegagalan.


Fiuh... selesai. Terima kasih untuk yang sudah baca. Sebenarnya, fanfic ini tercipta akibat mimpi aneh saya yang tiba-tiba datang begitu saja. Saya bermimpi tentang Glen! Padahal saya tidak begitu suka dengan Glen. #dihajar Glen

Saran dan kritik saya tunggu di kotak review. :3