Hai Minna-san, perkenalkan nama ane IAN ( bukan nama asli tentunya). Kali ini akan nge-share fanfic pertama ane yang judulnya 'Aria' (ya, judulnya Cuma itu aja). Sebenernya fic ini sudah ane buat sekitar setahun yang lalu *Buset lama amat*. Dan alhamdullilah baru selesai satu setengah chapter *ngapain aja coba?* fic kali ini saya menceritakan tentang IA. untuk summary cerita bias dilihat di bawah. ane malas ngetik disini #PLAK. Untuk pairing masih dirahasiakan, biar ada kesan surprise-nya gitu.(?) story-nya ane kembangkan sekembang-kembangnya,(?) ya diperkirakan ada 20-an chapter atau 30-an. *yang bener yang mana?* Tapi tenang aja, chapter-chapter selanjutnya diusahakan keluar seminggu sekali. Berhubung ane cukup sibuk juga di dunia nyata, jadi ada chapter yg Gak bisa diselesaikan dalam seminggu tapi akan diusahakan lah *Sok Sibuk*.
Ok, daripada ane ngocehnya makin lama langsung aja dimulai ceritanya
~Aria~
Disclaimer: Vocaloid Sepenuhnya milik Yamaha, Crypton Future Media, 1st Place. Co. Ltd, Internet Co. Ltd, dll
Beberapa nama Voca-P dimasukan dalam cerita ini, jadi kalau ada kalimat yang menyinggung tolong di maafkan. Dan juga ada beberapa karakter tambahan dalam cerita ini. jika ada kesamaan nama, inisial, etc. mohon dimaafkan.
Summary: Setelah beberapa tahun tinggal di Amerika. IA memutuskan kembali ke kampung halamannya 'jepang', karena mempunyai banyak masalah di Amerika dan Berharap bisa lari dari masalahnya tersebut. Tapi setelah tinggal di jepang dan menjadi seorang VOCALOID, ada hal yang terjadi, seperti kejadian yang di luar logika Manusia, Hilangnya ingatan tentang orang-orang terdekat IA, sampai seseorang yang mengincar nyawanya dan teman-temannya
Genre: Friendship, Romance, Humor/Parody, Mysteri/Supranatural,dll
Warning: Typo (s), cerita GAJE, Kesalahan eja EYD, bahasa gado-gado (campur 2 maksudnya), Alay,Pendeskripsian kurang , dan sebagainya
Chapter 1: Arrival
IA POV
"Pesawat telah mendarat di bandara utama Tokyo, untuk para penumpang harap tidak lupa untuk mengambil semua barang bawaan di bagasi,…."
Pramugari pun menginstruksian kepada penumpang untuk tetap tenang saat meniggalkan pesawat.
Sejenak kulihat pemandangan yang ada diluar. lalu aku pun menghela nafas.
"Jepang… sudah lama sekali" kataku sambil tersenyum. saat menginjakkan kaki ketanah ini sekali lagi.
Aku segera mengambil koper dan mengurus proses Check-out….
Di luar bandara terlihat seorang perempuan berambut pendek berwarna merah, berkacamata, memakai jas formal layaknya seorang pekerja kantoran, berdiri sambil memegang papan nama bertuliskan namaku. Dia menoleh kearahku dan memanggilku.
'Mungkin dia orang yang dikirim untuk menjemputku' pikirku dalam hati. Lalu aku pun menghampirinya.
"Umm… Are you IA?" kata perempuan itu
"Ano…Watashi wa nihongo o hanasu koto ga dekiru, Sono, eigo o hanasu koto o kinishinaide kudasai"
(Ya, nama saya IA. Saya bisa berbahasa jepang. Jadi tidak usah repot – repot bicara bahasa inggris)
Ucapku memberikan pengertian kepada perempuan itu.
(seterusnya dialog berbahasa jepang, tapi di translate ke bahasa Indonesia)
"Oh, maaf. Perkenalkan nama saya A-san, saya orang yang diminta untuk menjemput kamu. Mulai dari sekarang mohon bantuannya"
"Ya, mohon bantuan nya juga"
"Baiklah, bagaimana kalau kita ke Shibuya sekarang, Tuan 1st –san pasti sudah menunggu kita"
"Ya"
Aku masuk di Taxi yang A-san sudah pesan. aku dan A-san duduk di kursi belakang. setelah pintu ditutup, mobil pun berangkat menuju Shibuya.
Di dalam mobil, aku melihat pemandangan kota Tokyo yang sudah lama tak kulihat. Sudah 3 tahun Lamanya aku meninggalkan kota kelahiranku ini dan pergi ke Amerika.
"Bagaimana kehidupan mu di Amerika?" Tanya A-san
"Biasa…" jawabku singkat
"hmm…. baguslah"
Kami terdiam, sekitar 2 menit kemudian aku teringat sesuatu.
"Ano….."
"ya?..."
"Ini…" aku memperlihatkan sepucuk surat. "di sini tertulis aku diterima bekerja di tempat kalian. Tapi sebagai apa ya?" tanyaku.
"Oh, kamu belum tau ya?, kamu bakal jadi idol baru di tempat kita." Jawab A-san
"Idol? Maksud anda Idol yang 'itu'? …"
"Iya…. 'Idol'."
"HAHHHHHHHHH!" teriak ku kaget
Bagaimana bisa aku jadi idol, Memang sih aku hobi menyanyi. Tapi aku ini orangnnya pemalu. Berbicara dengan orang asing saja aku sering gugup. Apalagi jadi idol yang menari dan bernyanyi di depan orang banyak.
"Ano… IA-san, kamu baik-baik saja?" Tanya A-san cemas setelah aku berteriak tadi.
" Ya, … Uhm, aku baik-baik saja….. tapi, kenapa jadi idol? Aku bahkan belum pernah mengikuti audisi."
"Umm…. Kalau itu sih hanya 1st –san yang tau. tapi setau ku, kamu memang terpilih dari beberapa orang dengan kriteria yang kami cari. Tapi, kamu tahu, kami baru saja memulai usaha manajemen di bidang Idol ini, mungkin ada alasan khusus mengapa kamu yang diterima…"
Aku menenangkan diriku sejenak, 'Daripada banyak ber-spekulasi, lebih baik aku langsung tanyakan saja kepada seseorang yang bernama 1st –san itu.' Itulah yang kupikirkan.
Aku pun kembali melihat pemandangan jepang yg indah dari balik kaca mobil… suasana yang begitu damai yg jarang kulihat selama 3 tahun begitu menarik perhatian mataku. musim semi yang sudah lama tidak kurasakan, kini ku rasakan kembali. Suasana yang damai ini pun membuat ku mengantuk.
Dan akhirnya aku tertidur lelap
Aku membuka mataku, yang kulihat sekarang hanyalah lorong yang gelap. Hanya ada cahaya merah di sekitar dinding-dinding besar di sebelahku.
"Ahh… dimana ini?" tanyaku dalam hati
Ah, aku mengingatnya. Ini adalah alam bawah sadarku. Aku selalu kesini saat aku sedang tidur, atau ketika 'orang' itu memanggilku.
Mungkin hal ini terdengar aneh bagi sebagian banyak orang, namun hal ini sudah seperti keseharian bagiku.
Tiba-tiba aku mendengar suara, suara itu berasal dari ruangan hitam itu.
"Selamat datang IA, Maaf sudah repot-repot memanggilmu kesini" 'Orang' itu menyapaku di dalam ruangan hitam berjeruji besi
"Sekarang apa mau mu?"
" Ya, aku hanya ingin mengatakan, KAU ITU TERLALU NAIF" Katanya sambil memberi evil smirk yang mengerikan.
"Apa maksudmu?!"
"Apa kau pikir, kau bisa hidup damai setelah lari dari amerika? Dimana pun kau berada sekarang ,selama kamu masih bersamaku disini hidupmu tak akan pernah damai, kamu tau itu kan?"
"….."
Aku hanya diam, aku tau perkataannya itu hanyalah sebuah umpan
"Ahh…. Knapa kamu jadi diam? Apa mungkin kamu teringat masa lalu mu yang 'indah' itu…."
"Tch…." Aku menggigit bibir bawahku, sambil menahan kesal
Perkataannya membuatku emosi, tapi aku tidak boleh terpancing oleh kata-kata nya. ' Lebih baik aku segera pergi dari sini' kataku dalam hati. Aku pun segera membalikkan badanku menjauhi 'orang' itu
"Kau Lebih baik diam saja." kata ku sambil berjalan mejauhinya
"heh…. Kau ini sombong sekali IA, Padahal aku ini 'teman mu' kan?, ayolah, kita bicarakan lagi masa lalu mu itu.."
Aku tidak menghiraukan kembali orang itu, aku terus melangkah menjauhinya. Lebih baik aku tidak banyak berurusan dengannya.
"IA…. IA….. Bangun, kita sudah sampai"
Kubuka mataku perlahan. Di depanku terlihat A-san menepuk bahu ku sambil tersenyum.
"Ah… *menguap*, ada apa A-san?"
"kita sudah sampai, coba lihat." A-san menunjuk ke suatu arah.
Aku melihat kearah yang A-san tunjuk, kulihat sebuah gedung besar dan megah. Di gedung itu terdapat name plate yang bertuliskan '1st PLACE'.
Aku dan A-san pun turun dari Taxi. menunggu A-san membayar uangnya, Aku meregangkan tubuhku yang masih pegal karena perjalanan tadi.
"Jangan hanya berdiri saja, ayo masuk" Ucap A-san mengajakku ku masuk ke gedung itu.
"Baiklah"
Saat kita masuk, muncul seorang gadis dengan rambut twintail berwarna cokelat berlari menuju kearah kami.
"A-san! Kemana saja kamu? Aitakata yo" dia melompat dan langsung memeluk A-san
" B-ko?!, ngapain kamu disini? Kerja lagi sana!"
"Eehh.. tapi aku lagi malas kerja, kita bolos hari ini yuk!" balasnya
"jangan bodoh, cepat kembali kerja sana" jawab A-san dan langsung memukul kepala B-ko dengan cukup keras
"A-san, itai desu…." Katanya sambil memegangi kepalanya yang benjol tadi di pukul. Kemudian B-ko mengubah arah pandangnya ke arahku.
"ah.. kamu pasti IA kan?" Tanya-nya
"h..h….Hai'. senang bertemu dengan anda" jawabku dengan agak gugup
"Aku B-ko, aku sekertaris di sini, kalau ada yang perlu ditanyakan, jangan sungkan-sungkan bertanya ke aku."
"Wakarimasta, kalau begitu mohon kerja samanya" kataku sambil menunduk salam
"Mohon kerjasamanya juga" jawabnya dengan senyum
"Kalian sudah selesai berkenalan?, 1st-san daritadi sudah nunggu kita. Jadi kalau ndak ada urusan lagi disini, lebih baik kita cepat menemuinya." A-san langsung menarik tanganku.
" dan kau B-ko" katanya sambil menatap tajam B-ko
"ya?"
"lebih baik kamu kembali kerja sekarang, kalau tidak…. Ya kamu tau sendiri kan?" Kata A-san yang lagi Evil Smirk dan mengeluarkan aura hitam di sekilingnya
" Ha…ha'I, wakarimasta… sekarang aku kembali kerja" jawab B-ko ketakutan
Ternyata A-san orang yang mengerikan juga ya, ndak kebayang kalau aku diposisi B-ko.
"nah, kalau begitu ayo ikuti aku, IA"
"Ha'I"
"1st-san, Ini aku" kata A-san sambil mengetuk pintu
"Ah, Silahkan masuk"
"permisi" Kata A-san.
Terlihat seorang pria setengah baya, ya diperkirankan umurnya masih 40-an. Penampilannya layaknya seorang yang sangat pintar, dia memakai kacamata dengan lensa yang cukup tebal. Dia menganakan jas putih, seperti jas lab. Dia sedang sibuk menatap layar monitor di laptonya. Tak lama kemudian dia menutup laptopnya.
"well, apa kabarmu IA?" sapanya
"Y..Y…Ya, aku baik-baik" jawab IA dengan gugup
"Ayolah,Tak usah se-gugup itu." Jawabnnya sambil tersenyum.
Biarpun dia menyuruhku untuk tidak gugup, aku tidak bisa menghilangkan rasa gugup ku dalam waktu singkat. Biasanya pada saat aku berhadapan dengan dengan orang asing, rasa gugupku akan terus muncul sampai aku sudah mengenal baik orang gitu.
"kau ini tipe orang yang pemalu ketika baru pertama kali bertemu orang dan akan terus grogi bertemu dengannya sampai kau akrab dengannya, bukankah begitu?"
Aku kaget, "bagaimana dia bisa tahu?" gumanku dalam hati
" 'bagaimana kau bisa tahu?', itukan yang sedang kau pikirkan sekarang?"
Aku shock, dia bahkan bisa mengetahui apa yang sedang kupikirkan sekarang, apa dia benar – benar bisa membaca pikiran?
"Siapa kau sebenarnnya? Bagaimana bisa kau membaca pikiranku" tanyaku
"well, percaya atau tidak aku ini seorang esper." Jawabnya dengan senyum
Entah kenapa aku merasa bingung, antara percaya dan tidak percaya. Aku tidak percaya yang namanya Esper, Alien, Hantu ,dsb. Tapi kalau dia bukan Esper Bagaimana dia bisa membaca pikiranku?
" Maa, Zenbu Uso dakedo (Well, tapi semua bohong)" Jawabnya sambil tertawa kecil
"Hah?Apa? Terus bagaimana kau bisa baca pikiranku?"
"Ya, aku Cuma sedikit menggunakan pertanyaan psikologis, dan yang soal kepribadiaan mu yang pemalu itu aku tau dari si Mizki."
Oh ternyata Mizki yang memberi tahu, aku benar – benar di bodohi dengan orang yang pintar ini, mungkin baginya aku ini seperti anak Kecil yang gampang di tipu.
"Oke, bisa kita kesampingkan masalah itu, sekarang bisa kita mulai topik pembicaraan kita?" Tanyanya
"Ya, silahkan dimulai"Jawabku
" Ehm.. kalau begitu, Kau tau kan alasan ku memanggilmu?"
"Untuk bekerja sebagai Idol di sini kan?"
" yap, kami mempunyai usaha dalam manejemen artis, band, hingga penyanyi. Dan kami sekarang ingin mencoba membuat mu menjadi terkenal IA. Ya tentunya sebagai idol kami."
" Trus, kenapa kau memilihku? Aku bahkan belum ikut satu audisi pun."
" sekarang lihat" sambil membuka laptopnya, dan menunjukannya kepadaku
Kulihat di layar monitor, sebuah video streaming dari situs terkenal sedang menayangkan video saat aku bernyanyi sebagai penyanyi jalanan di Amerika sana, akupun baru tahu jika saat itu ada yg mengabadikannya dan memasukannya di internet.
"Saat aku melihat ini, yang terpikirkan oleh ku itu seperti 'wah, anak ini memiliki bakat' seperti itulah." Puji 1st-san. Aku hanya bisa tersenyum untuk menanggapi pujiannya. " well, apa kau sudah mengerti?" tanyannya kembali.
"ha'i, aku sudah mulai mengerti."
" jadi? Apa kau menerima tawaran untuk menjadi Idol di perusahaan ini?"
"Baiklah, aku terima"
Tanpa pikir panjang aku menerima tawarnnya, ya dari awal aku memang sudah memutuskan untuk menerima apa saja pekerjaan yang diberikannya. Tujuan awal-ku hanyalah untuk dapat tinggal di sini, dan tidak mau lagi balik ke Amerika sana.
"Oke. kalau begitu, tanda tangani kontrak ini" 1st-san menyerahkan sebuah dokumen yang bertuliskan 'Kontrak Kerja' dan terdapat kolom namaku yang sudah di tempeli materai di bawahnya.
Aku pun segera mengambil pena, dan menandatangani kolom namaku yang sudah bertempel materai itu.
"Oke, dengan ini kamu sudah resmi menjadi idol disini. Mulai dari sekarang mohon kerja samanya" 1st-san memberiku senyuman , dan dokumen yang ia tadi berikan langsung ia simpan di lacinya
"Jadi, kapan aku melakukan kegiatan idol disini?" tanyaku
"Ah,.. sebelum itu kamu harus menjalani pelatihan dulu?"
"Pelatihan?"
"Ya… kamu bakal di sekolahkan dulu selama 2 tahun"
"HAAAHHHHHH!" Teriaku kaget,
"kalau itu, aku… aku… tidak bisa, aku tidak mau kalau harus pergi ke sekolah lagi. Kalau pelatihan kan bisa dilakukan di sini? Homeschooling pun bisa, apapun asalkan jangan ke sekolah" ucapku sambil memohon ke 1st-san.
Aku memang anti yang namanya sekolah, ketika di amerika aku pernah di-bully oleh teman-teman sekelasku, berkat itu aku hampir se-bulan absen sekolah.
"wah, tidak bisa begitu. Sesuai dengan syarat untuk menjadi Vocaloid kamu harus mengikuti pelatihan di sekolah. Itu sudah di tentukan oleh pihak Yamaha"
"Vocaloid?" tanyaku ketika mendengar kata vocaloid yang asing di telingaku
"Oh, kamu belum tau Vocaloid ya?. Vocaloid itu semacam perkumpulan Idol dari bermacam – macam perusahaan. Contohnya seperti Crypton, Internet Co,.Lt, Yamaha, AHS, dan tentunya kamu dari 1st Place." Kta 1st-san memberi penjelasan. " Jadi intinya, kamu harus mengikuti semua prosedur yang ada. Ingat kamu sudah menadatangani kontraknya. Kau sudah mengerti kan?" dia membenarkan posisi kacamatanya dan memberikan tatapan death glare kepadaku
"Ha'i…. aku mengerti" jawabku pasrah.
Chapter 1 Complete
Hai, Gimana ceritanya? Gaje kan? yaiyalah ini baru chapter 1. untuk chapter ini fokus ke pengenalan IA dulu. untuk chapter berikutnya, IA sudah masuk sekolah dan bakal bertemu seseorang, siapa dia?. Simak aja di chapter selanjutnya yang bakal ane publish minggu depan.
Pasti kalian pada bingung 1st-san itu siapa? Buat yang mau tau,dalam cerita ini 1st-san itu CEO dari 1st Place. . tapi berhubung ane ndak tau nama asli CEO-nya. jadi ane ganti pake inisial 1st-san.*Seenaknya Sendiri*
dan satu lagi ni yang pasti buat kalian bingung, yaitu 'orang' yang di sebut-sebut di paragraf ke 2. untuk yang satu ini Penjelasannya bakal ada di chapter - chapter selanjutnya, jadi di tunggu aj ya. ane juga malas ngasih spoiler soalnya wkwkwkwk #Dilempar sendal.
Oh, iya satu hal lagi *sekarang apa lagi?* . Karakter A-san dan B-ko di fic ini bukan ane comot(?) dari project bookmark of demise (bener ndak tulisannya?). Karakternya murni ane bikin sendiri, ya mungkin dalam hal penamaan agak ngejiplak dikit.#PLAK
Ok sekian dulu. boleh kasih kritik asal jangan di Flame, maklum ane juga masih newbie.
Jaa... matta ne...
MIND TO REVIEW?
