A/N: Fic OnJong multichap baru saya~ Kali ini temanya ngedark. Terinspirasi dari Elfen Lied. Dan sekedar ngingetin aja karena seringkali banyak pertanyaan soal siapa seme dan siapa uke di pairing ini. Semua fic OnJong buatan saya selalu Onew yang jadi seme dan Jonghyun ukenya.
Btw, chapter ini cuman prologue. Jadi isinya masih sedikit dan sangat ambigu. ^^
Memento Mori © Viero D. Eclipse
Disclaimer: SHINee are belongs to SM Entertainment, God and them self
Casts: Lee Jinki 'Onew', Kim Jonghyun, other K-Pop boyband's members.
Pairing: OnJong/JongYu (Lee Jinki 'Onew' x Kim Jonghyun)
Genre: Drama/Romance/Angst/Tragedy
Rated: T
Warning: Dark-fic, Chara-death, Boy x Boy/Shounen ai, OOC, implisit bloody-scene, redundansi, typo(s) mungkin bertebaran
Don't Like? Don't Read!
"No matter how much you think you love somebody, you'll step back when the pool of their blood edges up too close." – Chuck Palahniuk
Prologue
Memoria
Gelap. Hitam. Pekat.
Tik.
Tik.
Tik.
Statis.
Tak ada warna. Tak ada yang indah. Semu. Semuanya terasa semu. Terasa... mati.
Craaaattt!
Merah.
...
Darah.
"Hyung? Kau tak akan pernah meninggalkanku, 'kan?"
Jeritan pilu menggema.
Darah.
Merah termuntahkan di mana-mana.
"Aku tak butuh siapa-siapa, Hyung. Yang kubutuhkan hanya kau."
Darah.
Kematian.
Mati.
Mati.
Mati.
"Hyung? Mengapa kau tak muncul? Kau... masih hidup, 'kan? Iya, 'kan? Kau pasti masih hidup. Mereka sudah berbohong. Ya, sekumpulan manusia keparat itu pasti sudah berbohong."
Hening.
Kosong.
Hampa.
Sendiri.
Sakit.
Sakit.
Terlalu sakit.
"Hyung? Kau dimana? Mereka semua sudah mati, Hyung. Tak perlu takut. Kau bisa keluar sekarang. Kita bisa bersama-sama lagi sekarang."
Jasad.
Jasad.
Mati.
Darah.
...
Tersenyum.
"Aku mencintaimu... hyung."
.
.
.
"A-Ada apa ini? D-Dalam sekejap, kenapa banyak korban berjatuhan?"
"Aku tak salah dengar 'kan? Pu-Puluhan orang t-tewas di Seoul hanya dalam durasi sa-satu menit? Apa yang sudah terjadi sebenarnya!"
"A-Aku... m-me-melihatnya—"
"Apa?"
"A-Aku melihat seorang anak! Se-Sesosok n-namja! Dia berada di tengah-tengah timbunan mayat itu! D-Dia melihatku seakan ingin membunuhku! A-Anak itu—"
"Ada apa? Kenapa dengan anak itu?"
"D-Dia... berlumuran darah—"
.
.
.
"AAAAAHHHHHHHH!"
"C-Cepat pergi dari sini! D-Dia sudah gila! Kau akan mati! Kau akan mati di tangannya!"
"N-Namja itu baru saja mematahkan leher seseorang! Dia juga sudah memporak-porandakan beberapa gedung di kota ini! Namja itu benar-benar monster! Ah, ti-tidak—Dia iblis!"
"Namja itu benar-benar iblis!"
.
.
.
"I-Ini tidak mungkin! Namja itu berhasil menghadang peluru yang ditembakkan oleh para polisi! I-Ini sungguh tidak mungkin!"
"S-Sebenarnya siapa n-namja itu? A-Apakah dia manusia?"
"Apa yang dikatakan orang-orang ternyata benar! D-Dia benar-benar monster! Dia iblis!"
.
.
.
Iris.
Cokelat.
Terpejam.
Hitam.
Terbangun.
Cokelat.
Pekat.
Pekat.
Legam.
Kuning.
Emas.
...
Merah.
.
.
.
BLAAAMM!
Suara ledakan.
"Apakah kita berhasil membunuhnya?"
"E-Entahlah. Namja itu sepertinya tidak merespon—"
"Bagaimanapun juga, monster itu harus segera dibinasakan! Eksistensinya hanya akan membuat dunia ini terancam bahaya!"
"S-Sepertinya kita berhasil! Ia benar-benar tak merespon!"
"Benarkah?"
Tawa.
Suara tawa terdengar.
Resonansi tawa lalim terus menggema.
Tatapan konspirasi.
"Hahaha! Ini benar-benar berita bagus!"
.
.
.
Hening.
Sakit.
Air mata.
Gugur.
Tangis.
Tangis.
Tangis.
Basah.
"Hyung..."
Darah.
"Aku berjanji akan selalu melindungimu."
Tersungkur.
"Aku akan menemukanmu lagi."
Gelap.
Hitam.
...
Terpejam.
.
.
Gugur.
.
.
TBC
A/N: Sebenernya saya masih rada parno publish multichap di sini. Sorry buat yang udh nungguin updetan Fanboy di Asianfanfic. Terpaksa fic itu saya pending dulu. Saya pengen fokus di fic ini. Rencananya sih nih fanfic bakalan kurang dari 10 chapter kok. Saya gak pengen panjang-panjang. Takutnya terbengkalai... ==a
Dan kalau semisal suatu saat fic ini dihapus ama admin FFn, silahkan cari di asianfanfic ya, saudara-saudara~ Hehehehe! :D
Gomawo buat yang baca dan ninggalin review~ ^^